Perjanjian Hati

Remake Story

Cast: Cho Kyuhyun, Lee Eunhyuk, Lee Jinki, (Kim) Cho Key / Kibum, etc.

Disclaimer: Cerita milik Santhy Agatha, aku mengubah beberapa adegan, nama latar tempat dan nama tokoh.

Warning: Genderswitch for uke

Happy reading

"Tak pernahkah kau mengerti? Hatiku ini sudah ada dalam genggamanmu

Lalu kau buang begitu saja…..

Begitu saja…."

Eunhyuk menangis, sungguh-sungguh menangis mendengar alunan lagu sedih itu dari ponsel miliknya, sama dengan apa yang di rasakannya sekarang. Hujan turun dengan derasnya di luar, tetapi sederas apapun hujan itu, tak akan bisa mengalahkan derasnya darah yang mengalir dari hatinya yang remuk redam, dihancurkan begitu saja oleh kekasihnya, tanpa ampun.

Ingatannya melayang pada sore yang hujan, saat itu hanya ada dia, dan Changmin, kekasihnya.

Flashback

"Kita sudah tidak boleh bertemu lagi."

Eunhyuk mengernyit dan mendongak menatap Changmin yang lebih tinggi darinya,

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah tidak bisa menemuimu lagi Eunhyuk-ah, maaf."

"Kenapa Changmin-ah?", dia mulai gemetaran, menyadari bahwa semua ini benar-benar nyata.

"Kau tahu kenapa, aku sudah tidak kuat dengan desakan ibuku dan sebagainya. Maafkan aku Eunhyuk-ah, aku terpaksa harus menerima pertunangan dengan Hyojin. Selamat tinggal."

Flashback end

Hanya seperti itu, tanpa penjelasan apa-apa, tanpa pelukan perpisahan, dan Changmin pergi meninggalkan Eunhyuk dengan hati hancur.

Dua Tahun Kemudian.

Suara bel di Taman kanak-kanak itu berbunyi. Eunhyuk segera mengatur agar semua murid-muridnya duduk dengan rapi dan berdoa. Sangat susah mengatur anak-anak kecil yang begitu aktif dan tak bisa duduk diam itu, tetapi Eunhyuk senang, karena mereka adalah sekumpulan anak-anak tanpa dosa, yang penuh rasa ingin tahu dan kegembiraan murni dalam memandang dunia.

Selesai berdoa, anak-anak berjalan dengan rapi memberi hormat pada Eunhyuk, lalu berhamburan menuju orang tua masing-masing yang sudah menunggu di luar. Eunhyuk merapikan tas-nya ketika ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya.

"Selamat siang seonsaengnim, jemputan sudah datang."

Eunhyuk tersenyum, menatap laki-laki yang berdiri di pintu ruang kelasnya dengan tatapan jahilnya.

"Selamat siang juga, apa yang kau lakukan disini siang-siang Jinki-ya?", sambil meraih tasnya, Eunhyuk menghampiri sang adik yang telah tumbuh dewasa menjadi lelaki yang begitu tampan.

"Aku tidak sengaja lewat sini sepulang mengantar teman kampus, dan menyadari bahwa aku lewat taman kanak-kanak tempat noona mengajar, jadi kupikir ada baiknya aku menjemput noona daripada noona harus naik bus."

"Naik bus sebenarnya juga tidak apa-apa.", Eunhyuk berjalan menuju parkiran, diiringi oleh Jinki dan menghampiri mobil tua warna hitam, warisan dari Almarhum ayah mereka yang sekarang dipakai oleh Jinki ke kampusnya.

Mereka masuk dan Jinki menjalankan mobilnya keluar dari halaman Taman kanak-kanak itu.

"Aku ingin minta bantuan noona." Jinki mengernyitkan keningnya sambil menatap ke arah jalanan yang ramai.

"Bantuan apa?"

"Tentang Key."

Eunhyuk ingat tentang Key. Gadis itu adalah teman kuliah Jinki yang pernah diajak Jinki ke rumah beberapa hari yang lalu. Key adalah gadis cantik, dan tentu saja anak dari orang kaya, pikir Eunhyuk pahit, berusaha menahan goncangan masa lalu yang tiba-tiba menusuknya, Tentu saja dia anak orang kaya, Key datang ke rumah mereka dengan mengendarai mobil sport keluaran terbaru yang harganya mungkin saja mencapai sepuluh kali lipat harga jual rumah mungil keluarga Eunhyuk.

"Kenapa dengan Key?", batin Eunhyuk berteriak, dia sebenarnya tidak ingin Jinki berdekatan dengan Key. Orang kaya selalu memandang rendah orang miskin, Itu fakta, itu pula yang dilakukan keluarga Changmin padanya dulu. Eunhyuk hanya tidak mau Jinki mengalami kekecewaan seperti dirinya dulu. Tetapi semua larangannya tertahan, dia tak tega mengatakan semua itu pada adiknya yang sekarang sedang berbinar-binar matanya, mabuk kepayang pada gadis impiannya.

"Key dan aku, kami saling mencintai dan berniat menjalin hubungan serius.", Jinki mendesah, "tetapi ada masalah dengan keluarganya."

Eunhyuk mengernyit. Pasti akan selalu ada masalah, ketika keluarga kaya menemukan anaknya berpacaran dengan keluarga miskin, pasti akan selalu ada masalah.

"Keluarganya mengundang kita dalam sebuah makan malam mewah di rumah mereka, pesta itu diadakan oleh kakak Key, seorang pengusaha yang kaya raya. Kakaknya, ingin bertemu denganku dan aku… aku agak takut karena desas desus yang berkembang, kakaknya itu sangat kejam dan jahat.", Jinki menatap Eunhyuk dengan tatapan memohonnya, yang selalu berhasil digunakannya untuk meluluhkan hati kakaknya, "noona kau mau menemaniku ke pesta itu kan?"

"Kenapa harus denganku?", Eunhyuk merengut, mencoba berkelit.

"Karena kakaknya ingin bertemu dengan salah satu keluarga kita, kau kakakku satu-satunya, aku kan tidak mungkin mengajak eomma, penyakit rematiknya parah dan tidak bisa keluar malam."

"Apa yang ingin dilakukan kakak Key? Kenapa dia ingin bertemu dengan salah satu keluarga kita?", Eunhyuk menerka-nerka dan sebuah pikiran pahit berkecamuk di benaknya, jangan-jangan kakaknya ingin mencemooh dan menghina mereka di pesta itu?

"Yah… aku adalah pacar Key, kakaknya itu sangat protektif pada Key, mengingat sebelum-sebelumnya banyak lelaki yang mendekati Key demi mengincar harta keluarga mereka, aku maklum kalau kakaknya ingin mengenal kita dan memastikan aku baik untuk Key."

Tentu saja Jinki baik untuk Key. Eunhyuk mengernyit, dialah yang akan maju pertama kali kalau ada yang meragukan kebaikan hati Jinki. Mereka berdua adalah anak yang dibesarkan dari seorang eomma yang berjuang seorang diri karena suaminya telah meninggalkannya dengan dua anak yang masih kecil.

Dan hidup dengan keprihatinan dan kesederhanaan telah membuat Eunhyuk dan Jinki tumbuh menjadi pribadi yang bersahaja, mereka membantu sang eomma dengan bekerja sambilan untuk membiayai pendidikan. Akhirnya setelah Eunhyuk lulus dan menjadi guru di sebuah Taman kanak-kanak, Jinki mendapatkan beasiswa di Universitas ternama di Seoul, dan kepandaiannya membuatnya mempunyai masa depan yang cukup cerah. Kepandaian otaknya, ketampanan fisiknya dan kebaikan hati Jinki membuat Eunhyuk yakin bahwa adiknya adalah pasangan paling sempurna bagi siapapun.

"Selamat datang.", Key menyambut Jinki dan Eunhyuk dengan bahagia di pintu, pipinya bersemu merah dan matanya berbinar ketika melihat Jinki. Eunhyuk mengamatinya dan mau tak mau tersenyum. Bagaimanapun juga, Key benar-benar tampak seperti gadis yang baik dan sungguh-sungguh mencintai Jinki,

"Terima kasih Eunhyuk Eonni mau menemani Jinki oppa kemari", dengan sopan dan ramah, Key menyalami Eunhyuk, "mari silahkan masuk, pestanya sudah dimulai."

Pesta itu benar-benar pesta mewah dan elegan, yang memang diperuntukkan untuk kelas atas. Semuanya berpakaian indah, dan syukurlah meski tidak mahal gaun hitam Eunhyuk yang sederhana tampak begitu cantik dipakainya.

"Sendirian di sini?", seorang laki-laki tiba-tiba sudah ada di sebelahnya dan menyapanya.

Eunhyuk menoleh dan menemukan pria paling tampan yang pernah dilihatnya. Dengan rambut disisir rapi dan pakaian yang sepertinya dijahit khusus untuknya, laki-laki muda itu tampak seperti pangeran dari negeri dongeng.

"Tidak… saya bersama pasangan saya." Tiba-tiba Eunhyuk merasa gugup. Penampilan laki-laki itu dan aura yang dibawanya entah kenapa membuatnya merasa gugup dan tiba-tiba saja ingin melarikan diri.

"Oh? benarkah, sepertinya aku tidak melihatnya." Laki-laki itu menatap ke arah Eunhyuk tajam meskipun bibirnya tersenyum, "sungguh pasangan anda orang yang sangat ceroboh membiarkan gadis cantik sendirian disini."

Eunhyuk mengernyitkan keningnya.

"Maaf… saya akan mencari pasangan saya."

Dengan buru-buru Eunhyuk membalikkan badannya dan mencoba pergi, aura laki-laki itu membuatnya gelisah tidak tertahankan lagi, cara laki-laki itu menatapnya bagaikan harimau mengincar mangsanya.

"Lee Eunhyuk?"

Eunhyuk langsung tertegun mendengar suara itu, suara yang dikenalnya, suara dari masa lalunya yang sudah bertahun-tahun berusaha dilupakannya. Suara Changmin.

Dengan gugup didongakkannya kepalanya, dan tertegun, itu memang benar Changmin yang sama, hanya sekarang lebih tampan, lebih dewasa. Dan hati Eunhyuk luar biasa sakitnya mengingat kenangan itu, ketika Changmin meninggalkannya, begitu saja tanpa penjelasan apa-apa, karena paksaan dan dorongan dari keluarganya.

Eunhyuk ingat sekali ketika itu ibu Changmin, seorang nyonya besar yang kaya raya tidak menyetujui hubungan Eunhyuk dengan Changmin, karena Eunhyuk hanyalah gadis biasa, dari keluarga biasa, apalagi ibu Changmin sudah menyiapkan calon untuk Changmin, anak dari temannya, keturunan Chaebol yang saat itu sedang menyelesaikan magisternya di California, bernama Hyojin.

"Annyeong haseyo Changmin-ssi, apa kabar?", suara Eunhyuk terdengar lemah, terlalu terkejut.

Changmin tersenyum miris.

"Kabar baik Eunhyuk-ssi, kau sendiri? Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik.". Tiba-tiba saja Eunhyuk ingin menangis, kenapa dia harus bertemu Changmin disini? Changmin adalah satu-satunya lelaki yang tidak ingin ditemuinya di dunia ini, "dimana Hyojin?", tanya Eunhyuk mencoba tegar.

"Ah, Hyojin…", Changmin tampak salah tingkah, "dia ada di sana, sedang berbicara dengan temannya, ehh.. kami sudah bertunangan, tanggal pernikahan kami ditentukan 2 bulan lagi, segera setelah Hyojin mengurus kepindahannya dari California, aku harap kau mau datang."

Bagaimana mungkin Changmin tega mengucapkan kalimat menyakitkan itu tanpa rasa bersalah sedikitpun? Tidak ingatkah dia betapa dia telah menyakiti hati Eunhyuk dengan begitu kejam, meninggalkannya tanpa perasaan? Membuat Eunhyuk akhirnya tidak bisa mencintai lelaki lain?

"Aku… aku tidak bisa berjanji….aku…"

"Changmin oppa, teman-temanku ingin berbicara denganmu." Gadis cantik itu tiba-tiba datang dan menggelayuti lengan Changmin dengan manja, dia lalu menatap Eunhyuk dan mengangkat alisnya, "Eh… siapa gadis ini?"

Changmin tampak gugup dan menelan ludah.

"Ini Eunhyuk, teman kuliahku dulu, kami sudah lama tak bertemu dan kebetulan bertemu di sini."

"Oh", Hyojin menatap Eunhyuk dari kepala sampai kaki dengan pandangan meremehkan, "aku pernah dengar dari ibumu kalau kau dulu pernah punya kekasih bernama Eunhyuk yang kau tinggalkan, hmmmm….", Hyojin tersenyum mencemooh, "pantas saja kalau begitu, dia tidak sederajat dengan kita, bukan begitu oppa?"

Changmin tampak kehilangan kata-kata sedangkan Eunhyuk berdiri dengan muka merah padam atas penghinaan terang-terangan yang diucapkan dengan lantang tersebut.

Sebelum mereka dapat berkata-kata, sosok pria tampan yang tadi menyapa Eunhyuk tiba-tiba melangkah mendekat dan mengamit lengan Eunhyuk dengan mesra.

"Kau tidak mengenalkan mereka padaku, sayang?"

Eunhyuk mendongak, mengernyitkan alisnya sambil menatap laki-laki yang tak dikenalnya itu, apa katanya tadi?

Tetapi kemudian perhatiannya teralihkan oleh wajah Hyojin dan Changmin yang memucat.

"Kau mengenal Tuan Cho Kyuhyun, Eunhyuk-ssi?" tanya Changmin seolah tak percaya.

Pria bernama Kyuhyun itu semakin mendekatkan tubuhnya pada tubuh Eunhyuk.

"Tentu saja, Eunhyuk adalah kekasihku, dan sepertinya kalian mengenalku?"

"Keluarga kami menjalin hubungan bisnis dengan anda Tuan Cho.", kali ini Hyojin yang menyahut sambil tersenyum manis, "sungguh suatu kehormatan bisa bertemu dan bercakap-cakap langsung dengan anda di sini."

Kyuhyun ganti menatap Hyojin dengan pandangan mencemooh.

"Hmmm…. Kehormatan bagimu juga mungkin bisa berbicara dengan kekasihku yang luar biasa ini." Lalu Kyuhyun tersenyum pada Eunhyuk, tidak mempedulikan muka Hyojin yang memerah karena jawaban kasarnya itu, "ayo sayang kita pergi, masih banyak tamu-tamu penting yang harus kita temui."

Kemudian Kyuhyun membalikkan tubuh Eunhyuk, membawanya dalam gandengan lengannya, meninggalkan Changmin dan Hyojin yang berdiri dengan terhina di sana.

"Kenapa kau membantuku?" Eunhyuk berbisik pelan setelah mereka menjauh dari pasangan Changmin dan Hyojin.

Kyuhyun tergelak dan kemudian melepaskan genggaman lengannya.

"Aku melihat seorang gadis yang hampir dipermalukan oleh sepasang kekasih yang dengki, dan aku merasa harus turun tangan untuk membantu." Kemudian laki-laki itu mengulurkan tangannya. "Kita tidak sempat berkenalan tadi karena kau buru-buru kabur."

"Oh" pipi Eunhyuk memerah. "Te… terima kasih atas bantuannya, aku….."

"Oppa?" kali ini suara Key yang menyela. Kyuhyun dan Eunhyuk menoleh serentak, dan berhadapan dengan Key yang sedang bersama Jinki.

Key tersenyum ceria ketika melihat Eunhyuk.

"Ah… kulihat oppa sudah berkenalan dengan Eunhyuk eonni, kakaknya Jinki…. Eunhyuk eonni ini oppaku yang kuceritakan ingin berkenalan."

Sedikit terkejut atas informasi baru itu, Eunhyuk melirik ke arah Kyuhyun. Sekilas Eunhyuk menyadari rona wajah Kyuhyun yang hangat berubah menjadi dingin. Apakah laki-laki itu menjadi dingin ketika mengetahui bahwa Eunhyuk adalah kakak Jinki? Eunhyuk masih ingat cerita Jinki bahwa kakaknya Key ini sangat mencurigai orang miskin sebagai pengincar harta mereka.

Apakah kisahnya bersama Changmin akan kembali terulang pada Jinki? Dicemooh dan diremehkan hanya karena mereka berasal dari keluarga sederhana?

"Oh… ini Jinki yang kau ceritakan itu?" Kyuhyun berucap lambat-lambat dan kemudian membalas uluran tangan Jinki, setelah selesai berjabat tangan, dia menoleh lagi pada Eunhyuk, "dan kau Eunhyuk, kakaknya Jinki…..senang berkenalan denganmu.", laki-laki itu mengulurkan tangannya pada Eunhyuk, dan mau tak mau Eunhyuk menerima uluran tangan itu.

Seketika Kyuhyun menggenggam tangannya dengan kuat dan dominan, seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Baiklah, sepertinya nanti kita akan sering bertemu Eunhyuk-ssi." Gumamnya penuh arti.

Nada suaranya ramah, tapi entah kenapa Eunhyuk merasa takut.

Seperti biasa Eunhyuk melangkah keluar kelas setelah memastikan semua muridnya benar-benar pulang dalam jemputan keluarga mereka.

Taman kanak-kanak itu tampak lengang dan sepi. Yah biasanya yang membuat ramai adalah kehadiran murid-murid kecilnya yang berceloteh riang kesana kemari.

Sekarang tinggal guru-guru yang sibuk merapikan barang-barang mereka di ruang guru.

Eunhyuk mendesah dan mengambil tasnya lalu melangkah ke lorong Taman kanak-kanak itu, entah kenapa sejak pesta itu batinnya kembali terasa sakit, sakit hati yang telah coba dilupakannya begitu lama. Sakit hati karena kepedihan ketika Changmin meninggalkannya dengan kejam, kini semua itu kembali lagi.

Mungkin ini semua karena di pesta itu dia bertemu kembali secara langsung dengan Changmin, melihat langsung bagaimana Changmin sudah melupakannya dan berbahagia dengan tunangannya.

Pernikahan mereka dua bulan lagi….

Tiba-tiba saja batin Eunhyuk berdenyut dan terasa sakit. Kenapa hatinya sakit? Apakah dia masih mencintai Changmin? Bahkan setelah dia dicampakkan dan dikhianati sedemikian rupa?

"Hati-hati, nanti kau tersandung."

Suara maskulin itu tiba-tiba muncul, tak disangka-sangkanya. Begitu mengejutkan hingga Eunhyuk mengeluarkan suara pekikan kaget.

Dia mendongak ke arah suara itu, dan menemukan Kyuhyun, kakaknya Key, sedang bersandar di tiang lorong Taman kanak-kanak itu, masih mengenakan setelan jas kantornya.

"Kenapa anda ada disini?" Tiba-tiba Eunhyuk merasa waspada.

Kyuhyun tersenyum misterius.

"Ada yang ingin kusampaikan padamu, kalau kau tidak sibuk."

"Dari mana anda tahu tempat saya bekerja?", kali ini perasaan Eunhyuk didominasi oleh rasa curiga, jangan-jangan laki-laki ini sudah membayar orang untuk menyelidiki Jinki dan keluarganya?

Kyuhyun terkekeh melihat tatapan curiga Eunhyuk.

"Jangan menatapku seperti itu, aku tidak mengambil informasi lewat jalan belakang." Dengan elegan dia mengangkat bahunya, "aku mendapat informasi dari Key bahwa kau bekerja di sini, dia sering bercerita tentang Jinki, tentang dirimu."

"Oh." Eunhyuk tercenung, "apa yang ingin anda sampaikan pada saya?"

Mendengar pertanyaan Eunhyuk, tatapan Kyuhyun berubah serius.

"Mungkin kau bisa ikut aku ke suatu tempat untuk membicarakannya?"

Alarm peringatan langsung berbunyi di benak Eunhyuk, mengingatkannya, Entah kenapa meskipun tersenyum ramah, aura Kyuhyun tampak mendominasi dan menyimpan sesuatu yang misterius. Eunhyuk tidak mau pergi kemanapun dengan laki-laki itu.

"Kalau memang bisa kenapa tidak kita bicarakan di sini saja?"

Kyuhyun menatapnya tajam, kemudian sekilas tampak geli melihat ketakutan Eunhyuk yang berusaha disembunyikannya dengan baik.

"Oke kalau begitu, meskipun aku sebenarnya ingin membicarakannya di tempat yang lebih pribadi.", Tatapannya berubah serius dan dalam sekejap auranya berubah dingin. "Begini nona Lee, aku ingin menawarkan sejumlah uang pada keluargamu supaya kalian bisa menjauhi Key."

TBC

Halooo, aku bawa ff remake lagi. Bukan bermaksud nggak kreatif, cuma lagi mupeng nge remake semua(?) ff pake cast KyuHyuk. Gara2 liat ff di fanfiction . net yg castnya KyuHyuk dikit banget T_T. Lol malah curcol wkwkwk. Semoga suka.

Oh iya ini ff ku post lagi gara2 ada nama yg blm keganti, thanks buat missdalnim yg dah ngingetin. {}. Kalau masih ada typo, maafin yak. Hehe