Title : Greedy - Shi no Toki
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rating : M
Warning : Violent content inside, mature content inside, typo, out of character, etc.
DON'T LIKE DON'T READ
HAVE A GOOD READ
Masa kecilnya dihadapkan dengan kehancuran masa depannya. Dengan kuasa tirani yang ada didataran Jepang, mereka harus menggulingkan pemerintahan busuk para tirani kotor yang memimpin negara ini tanpa terkecuali.
Ketika huru-hara perang secara berkelanjutan membawa angin kematian bagi yang menjalankan tugas dimedan perang. Ketika terompet tanda perang dimulai menjadi melodi kematian yang indah. Dan ketika nyawa tak lagi berharga bagi segelintir orang yang berkuasa. Sebuah tirani yang membawa kekacauan bagi sekelompok orang yang dirugikan. Tirani yang kelak membawa kehancuran dan ketidak seimbangan bagi dunia. Dunia yang penuh kebusukan, penuh dusta, penuh sandiwara, penuh luka dan benci, penuh dengan dosa anak cucu Adam.
Perang yang selama berlangsung selama 25 tahun menjadikan tatanan yang telah ditetapkan oleh kaum terdahulu menjadi rusak. Masyarakat telah dibutakan oleh sebuah tirani yang berkuasa di dataran Asia semenjak perang usai. Semenjak perang usai keluarga, saudara, dan sahabat yang ditinggal harusnya diperhatikan oleh pemerintah. Namun setelah perang usai dan tirani ini berkuasa hal itu tidak diperhatikan oleh pemimpinnya. Sebaliknya, para keluarga, saudara, dan sahabat yang ditinggalkan malah diperlakukan seperti binatang, mereka dijual, dijadikan budak, dijadikan pelacur oleh tirani yang berkuasa.
Siang itu terik matahari menyinari bagian timur pulau Hashima pulau yang terkenal dengan hasil alamnya berupa batubara, menjadikan pulau ini sasaran empuk bagi tirani untuk menimbun pundi-pundi kekayaan yang mereka punya. Banyak penambangan dewasa hingga tua yang bekerja disini, tentunya dengan tidak dibayar, hanya diberi makan sehari sekali, alhasil penambang yang bekerja disini banyak yang mati, mati dalam kondisi kelaparan, mati dalam kondisi berlumuran darah karena disiksa, mati karena penyakit, dan mati karena tidak dapat lari dari pulau ini. Dan siapa sangka penambang disini banyak memperkerjakan anak dibawah umur.
Terlihat tiga anak kecil berumur 9 tahun dengan rambut yang berbeda sedang menambang batubara, tangan kecilnya terus mengayun gancu dengan lelah. Terlihat ketiganya bercucuran keringat.
"Ayo cepat selesaikan pekerjaanmu!! Ahahahaha!!"
Ctassssss
Pasukan tirani yang mengawasi pertambangan memecut mereka bertiga sembari tertawa sombong.
"Uhhhkk!" Pekik mereka bertiga tak kala pecutan keras itu menghantam tubuh kecil mereka.
'Aaaaaarrrrggghhh, sial. Sampai kapan aku terus begini?. Kaa-san, Tou-san apakah aku akan mati disini? Aku tidak kuat menahan ini lagi. Tirani brengsek, beraninya kalian mengorbankan orang tuaku demi hasrat kekuasaan kalian!'. Anak berambut kuning yang diketahui bernama Uzumaki Naruto berbicara didalam hatinya sembari meringis kesakitan akibat pecutan barusan.
'Sialan, kenapa aku harus disini. Dan ini rasanya sakit sekali. Tirani keparat! Akan ku hancurkan kelak wajah busuk para petinggi itu'. Ujar dalam hati anak berambut dark blue yang diketahui bernama Uchiha Sasuke sesaat setelah ia dipecut.
'Uhhhhhkk, ini menyakitkan. Aku harus menemukan jalan keluar secepatnya! Disini hingga akhir akan membuatku mati sia-sia'. Umpat anak berambut merah atau dapat dipanggil dengan nama Sabaku Gaara setelah menerima pecutan dari pasukan tirani yang berjaga.
Mereka bertiga merupakan anak-anak dari para petinggi yang dulu memegang kekuasaan di dalam pemerintahan. Uzumaki Naruto merupakan anak dari pasangan Jendral Minato Namikaze dan Sekjen Khusina Uzumaki, mereka tewas setelah diberi tugas oleh pemimpin sementara saat perang berlangsung, Minato dan Khusina tewas diberondong peluru berkaliber 919mm oleh tentara Soviet. Sasuke Uchiha merupakan anak dari kepala kepolisian Fuugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha, mereka tewas setelah dihianati oleh pemerintah tirani. Gaara Sabaku merupakan anak dari gubernur Rasa Sabaku dan Karura Sabaku, ayahnya mati dipenggal akibat fitnah dari pemerintah tirani yang tidak suka dengannya, ibunya mati sesaat setelah melahirkannya kedunia.
"Oi, oi Koro kemarilah sebentar untuk minum sake", sapa pasukan yang lain sesaat setelah pemecut yang memecut ketiga anak tersebut tertawa yang diketahui bernama Koro.
"Ohh, boleh juga. Oi kalian, cepat selesaikan pekerjaan kalian dasar sampah!!" Jawab Koro kepada temannya sembari membentak ketiga bocah tersebut.
"Ayo cepat nanti kita kehabisan sake" ujar temannya Koro, "Dasar cerewet!". Setelah itu kedua pasukan dibawah kuasa tirani itu pergi untuk minum sake bersama pasukan tirani yang lain.
"Haaaah, setidaknya para kecoa itu pergi minum untuk sesaat. Aku lelah", ujar Naruto.
"Hnn, kau benar, pecutan si brengsek tadi juga masih terasa sakit dipunggungku", sambung Sasuke sambil sedikit merasakan sakit pada punggung kecilnya.
"Teman-teman, ayo kita pikirkan jalan keluar dari sini!", tiba-tiba Gaara berucap santai sambil membersihkan wajahnya dengan bajunya sendiri.
"Bicara mudah Gaara, namun untuk keluar dari sini saja butuh setidaknya anggota badanmu berkurang 2 buah", sanggah Naruto dengan jari yang menunjukkan huruf V.
"Aku dengar 3 hari yang akan datang pulau ini akan ditutup", ucap Sasuke mendengar sanggahan Naruto yang negatif thinking terhadap usulan Gaara.
"Hmm, bila kabar ini sudah tercium oleh pekerja lain maka kesempatan kita untuk kabur menjadi sia-sia saja. Butuh rencana yang tepat untuk bisa kabur dari pasukan busuk ini", sanggah Naruto dengan santai.
Lama mereka bertiga terdiam hingga,
"Teman-teman, bagaimana bila..."
Hii, Izumi Azues disiini. Maaf apabila banyak kata atau kalimat yang kurang sesuai untuk penulisan FF ini. Saya harap FF ini menghibur para pembaca sekalian penikmat FF terutama diregion Indonesia. Give me a review if you have a word for me. Akhir kata saya ucapkan terimakasih telah membaca ini semua. Peace!
