Guilty Crown © Guilty Crown Committee
Tears © Cake Factory
#
Hujan.
Orang mengatakan, menangis di bawah hujan itu akan terasa lebih ringan setelahnya. Seakan segala risau turut luntur dibasuh air langit. Air mata yang mengalir di pipi pun dapat tersamarkan dengan air hujan. Orang tidak akan tahu.
Meski begitu, tidak semua orang ingin menyembunyikan tangisnya. Air mata bisa sangat berharga saat tetes demi tetes terjatuh setelah menggantung di dagu. Karena air mata itu sebagai bukti bahwa gadis itu adalah manusia. Bukti bahwa gadis itu hidup, dan ia memiliki perasaan.
Seseorang mengatakan ia hanyalah wadah. Ia tidak eksis. Memiliki tubuh yang bukan miliknya, itu berarti bahwa ia tidak ada.
Tapi itu semua tidak benar.
Seseorang yang disebut bukan-manusia-tapi-monster itu tidak mungkin bisa memiliki perasaan rindu dan cinta. Terlebih lagi, gadis itu bisa menangis. Menangis untuk orang yang dicintainya.
Karena ia hidup.
Karena ia manusia.
Hanya Shu yang percaya bahwa gadis itu adalah manusia normal—sama sepertinya dan orang lain. Karena air mata itu pula yang membuat Shu percaya dengan dirinya sendiri. Percaya dengan keberadaannya. Percaya akan semua tindakan yang ia lakukan.
Karena gadis itu ada untuknya.
Karena gadis itu ada di sisinya.
—Dan karena gadis yang sama itu juga menangis untuknya.
Bagi gadis itu sendiri, ia menjadi manusia karena Shu. Begitu banyak perasaan yang diberikan untuknya. Terlalu banyak, bahkan. Sampai-sampai perasaan itu meluap terlalu tinggi. Yang akhirnya dikeluarkan dalam bentuk air mata.
"Berhentilah membenci dirimu sendiri. Kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri. Kau tahu? Selama ada bersamamu, aku bisa merasakan begitu banyak hal. Semua berkatmu, Shu.
"Meskipun jika semua orang menganggapmu seorang pembohong… Bahkan jika kau membenci dirimu sendiri… Aku akan selalu ada di sisimu."
.
.
.
.
Meski dalam ketiadaannya, Shu tahu bahwa Inori selalu ada di sisinya. Dalam gelap dunianya. Senyum itu selalu ada untuknya.
End
Drabble gaje dan abal (lagi).
Saya minta maaf sekali kalau empat sampai lima story yang saya publish akhir-akhir ini jadi nggak berbobot sama sekali. Cuma rambling dan random. Semuanya angst gagal.
Intinya, cuma pelampiasan galau aja, sih. :'|
Yah, habis publish lima angst ini, semoga saya berhasil menyelesaikan satu biji fic romance dari fandom yang sama—Guilty Crown. Meski saya nggak bisa jamin kualitasnya. /nyengir/
Release My Soul yang dinyanyikan Aimee BlackShleger ini memang angst booster yang sempurna. Terima kasih, Guilty Crown Committee, penempatan insert song yang benar-benar pas ini tak pernah gagal bikin saya sesenggukan. TuT
Review?
March, 24th 2012
Cake Factory
