Hi! Ketemu lagi dengan fic baru milik saya!

Baca aja deh ya. Aku lagi tertarik dengan yang namanya horror.

Disclaimer∶ Mashashi Kishimoto

Story (c)∶ Me as Hatake-sama

GHOST GIRL PLAY

Malam sunyi di Konoha. Malam di mana bulan penuh menampakan bulan purnama yang indah. Sayup-sayup kita dapat mendengar suara seseorang, seorang anak kecil... yang tertawa. Semua orang yang mendengarnya pasti akan berpikir bahwa itu adalah suara yang di bawa angin saja. Namun kalian semua salah. Suara itu benar-benar berasal dari seorang anak kecil yang sangat ingin bermain. Setiap hari dan setiap saat. Lalu ketika kau diajaknya bermain. Ia selalu bertanya.

"Kita mau main apa?" Tanyanya. "Maukah kita bermain... untuk selamanya?" Tanya anak kecil itu lagi. Dan ketika itu juga, kau akan turut bersamanya bermain-bermain terus, sampai kau tak sadar bahwa sudah saatnya kau harus pulang. Namun ia tak akan melepaskanmu begitu saja. Ia akan menunjukan wujudnya yang amat sangat menyeramkan... wajahnya yaitu seperti...

"WAAAAAA!" Teriak seorang genin berambut pirang itu ketakutan. Membuat semua orang yang berada di dekatnya itu memalingkan wajahnya menatap tajam pada genin yang dengan seenaknya mengahcurkan suasana kemping ninja mereka.

"Naruto! Kan lagi seru! Kenapa kau teriak?" Tanya Sakura geram kemudian menjitak kepala Naruto. Naruto hanya bisa memegangi kepalanya yang sangat sakit itu. Yamato yang sedari tadi bercerita hanya garuk-garuk kepala sambil mematikan lampu senter yang tadi ia pakai.

"Habisnya! Yamato-taichou sudah memperlihatkan wajah terornya sih!" Bantah Naruto kesel.

"Iya! Tapi kamukan setidaknya bisa tahan sedikit! Ceritanya juga lagi-seru-seru sih! Dasar perusak suasana!" Kata Kiba di saut gonggongan Akamaru.

"Sudah-sudah... ini juga sudah malam. Kalian semua tidur!" Kata Kakashi. Semuanya jadi lesu dan kembali ke tenda masing-masing. Naruto, Kiba, dan Lee yang kebetulan dapet satu tenda masih saja berceloteh.

"Yaaah~ padahal aku ini penasaran sekali dengan cerita tersebut..." Kata Lee merebahkan dirinya di alas tidurnya di dalam tenda.

"Iya... gara-gara Naruto jadinya terputus deh ceritanya..." Kata Kiba yang membuat Naruto jengkel.

"Berhenti menyalahkan aku terus!" Bentak Naruto dan mulai menyerang Kiba dan terjadilah pertempuran besar antara genin dan chunin tersebut hingga tengah malam, barulah mereka tertidur dengan pulasnya. Tapi pada saat malam hari Naruto bangun kebelet pipis.

"Kiba... bangun... temani aku pipis..." Kata Naruto berusaha membangunkan Kiba yang udah ngorok. Gak bangun juga berpindah ke Lee.

"Lee... Lee... bangun... aku mau pipis... Lee... Lee," Panggil Naruto. Lee sepertinya menginggau sehingga ia...

"KONOHA SENPU!" Lee menendang Naruto dan akhirnya Naruto berjalan tertatih-tatih dan sendirian ke dalam hutan mencari tempat untuk kencing. Dan sampailah Naruto di semak-semak tak jauh dari tempat kempingnya. Ia membuka celananya dan segera ekresi di sana.

Ayo main...

Panggil seseorang. Seperti suara anak kecil perempuan. Naruto sempat bingung dengan suara tersebut. Di tolehnya ke kiri, tidak ada apa-apa. Di tolehnya ke kanan, tidak ada apa-apa. Naruto hanya bisa cuek saja dan menyelesaikan ekresinya. Namun suara berdesir itu datang untuk kedua kalinya berserta udara dingin di sekitar sana membuat siapa saja pasti akan merinding dan ketakutan.

Ayo kita main...

Sekarang Naruto sudah mulai ketakutan. Lututnya kini bergetar dengan hebatnya, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipisnya dan tangannya yang juga sudah dingin itu. Wajah Naruto kini sudah pucat layaknya mayat. Lalu datanglah kabut tebal di sekelilingnya hingga jarak pandang di sana tidak sampai 5 cm. Naruto masih terpaku di sana.

Ayo kita main... Naruto-neechan...

Kini Naruto merasa ada sebuah tangan yang mennyentuh tangannya. Tangan yang sedingin es itu menyentuh permukaan kulit Naruto. Naruto sendiri menguatkan diri untuk menoleh siapa yang menyentuhnya dengan wajah yang sangat pucat, dan jantung yang berdetak dengan cepatnya bahkan Naruto sendiri bisa mendengarnya sendiri, di tolehkan wajahnya itu. Lalu di dalam kabut itu munculah sesuatu, sebuah cahaya berwarna merah terang. Semakin lama semakin jelas menampakan sosok gadis kecil, berambut putih, dengan mata yang berwarna merah tak ada pupil mata di sertai seyuman lebarnya yang terkesan menyeramkan, di yukata putih yang ia kenakan terdapat bercak merah yang sepertinya darah, namun wajahnya jauh lebih pucat dari Naruto, dan sedikitnya dari sudut matanya itu keluarlah darah kental merah.

"Ayo... kita main..." Ajaknya pada Naruto. Naruto sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia sudah sangat ketakutan sekali.

"HA...HANTUUU!... WAAAAA!..." Naruto segera berteriak dan berlari sekuat tenaganya meninggalkan hantu kecil itu. Tanpa sadar ia sudah sampai di tendanya dan parahnya menabraknya hingga roboh menimpa Kiba dan Lee yang lagi tidur di sana. Langsung saja Kiba yang kesal bangun bersamaan dengan Lee yang setengah sadar. Di tambah pula Sakura, Hinata, Ino, Tenten Neji, Shino, Shikamaru, Chouji, Kakashi, Gai, (Asuma dan Kurenai tidak ikut), Yamato, Sai yang terbangun.

"Apa-apaan sih kau Naruto! Sudah tadi mengacaukan suasana sekarang mengganggu orang lagi tidur!" Teriak Ino yang sepertinya sudah mengantuk sekali. Terlihat dari kantung mata di bawah matanya itu.

"Naruto sebenarnya ada apa sampai kau teriak-teriak seperti itu?" Tanya Kakashi biasa.

"Iiii... ittuu... a... ada... ha...hahan...tu" Kata Naruto gagap sambil nunjuk ke dalam hutan yang gelap itu. Semua orang dibuat bingung olehnya.

"Naruto... kau pasti sangat ketakutan dengan cerita yang aku buat itu ya sehingga kau jadi berhalusinasi... cerita itu bohong Naruto," Kata Yamato menggaruk pipinya sambil terseyum yang di paksakan. Yang lain pun hanya menghela napas.

"Naruto... bukankah sudah ada yang bilang padamu, bahwa hantu itu tidak ada," Kata Neji datar.

"HANTU ITU ADA! CERITA YAMATO-TAICHOU ITU BENAR! DAN JUGA BARUSAN AKU DI SENTUH OLEHNYA!" Bantah Naruto sambil rasanya ingin sekali menangis.

"Neji... joba kau periksa dengan byakuganmu," Perintah Gai.

"Baiklah... Byakugan!" Neji mulai meneliti jalan yang di lalui Naruto. Semakin sedikit dalam ke hutan namun, sama sekali tidak ditemukan apa-apa di dalam sana. Neji akhirnya mengehentikan Byakugannya dan menggeleng kepalanya.

"Tuh kan Naruto! Tidak ada apa-apa!" Kata Sakura.

"Tentu saja, saat aku misi dengannya dia bahkan tidak bisa melihat mahluk halus dengan byakugannya!" Bantah Naruto lagi dengan suara yang lebih kencang dan nyaring. Sakura kembali menjitak kepala Naruto dengan sedikit lebih keras.

"Kalau memang betul apa yang dikatakan Naruto-kun, kenapa kita tidak ke tempat yang di kunjungi Naruto-kun saja," Usul Sai.

"Ide bagus! Ayo ke sana!" Kata Gai semangat. Tapi kok tumben tidak ada yang mengikutinya. Akhinya semua melihat Lee yang tergeletak tertidur sambil giler di atas tenda yang runtuh itu.

"Lalu kalau kita semua pergi bagaimana dengan Lee?" Tanya Chouji.

"Sudah biarkan saja" Kata Shikamaru kembali menguap kantuk.

"Akamaru kau jaga Lee ya... aku akan ikut dengan mereka," Kata Kiba lalu semuanya berangkat ke TKP meninggalkan Lee yang memeluk Akamaru layaknya memeluk guling. Tak lama mereka sampai di TKP dan sama sekali tidak ditemukan apapun di sana. Yang ada hanyalah suara jangkrik dan kunang-kunang.

"Tuh kan! Tidak ada apa-apa!" Teriak Sakura kesal terhadap Naruto.

"Ta... Tapi tadi..." Kata Naruto yang sudah kebingungan dan ketakutan itu.

"Sudahlah Naruto. Ayo kembali," Kata Kakashi akan beranjak pergi. Yang lain sudah ingin mengikuti tapi, Ino menemukan sesuatu yang mengkilap di semak-semak. Karena penasaran Ino akhirnya mengambil benda bersinar itu yang adalah sebuah gelang perak dengan bandulan berbentuk seperti salib yang di tengahnya adalah rubi merah berbentuk tengkorak yang ukurannya sedikit kecil.

"Wah! Gelang yang menarik. Aku ambil saja," Kata Ino kemudian memakainya dan beranjak pergi dari sana. Tapi Ino sama sekali tidak mengetahui bahwa gelang itu ada yang punya. Dan pemiliknya akan mengambilnya.

Saat sampai di tempat berkemah, mereka sama sekali tidak bisa tidur lagi karena sudah dibangunkan dengan cara paling tidak menyenangkan seperti itu. Mereka akhirnya duduk di depan perapian sambil merenung karena ngantuk.

"Huaaaaah... sekarang kita ngapain?" Tanya Shikamaru sudah menguap.

"Tidak tahu. Tapi walau aku ngantuk sama sekali tidak bisa tidur," Kata Tenten dengan kantung mata yang berwarna hitam itu.

"Kita main saja yuk!" Kata Naruto.

"Main? Main apa! Jangan seperti anak kecil Naruto!" Kata Sakura memukul kepala naruto dengan keras.

"Aku setuju..." Kata Ino tertunduk yang membuat semuanya terkejut. "Ayo kita main..." Kata Ino lagi.

"Memangnya kau mau main apa? Ino Buta!" Teriak Sakura.

"Kagome Kagome..." Kata Ino lagi yang masih tertunduk.

"Hah? Tidak lucu Ino! Kau ini kenapa sih!" Teriak Kiba. Ino hanya diam saja dan kemudian menyeringai seram.

"I... Ino..." Panggil Sakura lagi yang sudah mulai ketakutan. Tapi Ino hanya diam lalu berdiri secara tiba-tiba dan berjalan ke dalam hutan. Semua teman-temannya hanya menatap Ino dengan perasaan bingung dan takut.

"Ino! Kau mau ke mana?" Teriak Chouji tapi Ino tidak menjawab dan terus melangkahan kakinya itu.

"I... INO!" Teriak Naruto mengejar Ino yang sudah semakin jauh. Yang lain juga ikut mengejar Ino. Ino terus berjalan hingga sampai di sebuah sungai yang ada air terjunnya dan hendak masuk ke dalam sana namun di tahan oleh Shikamaru.

"Ino! Kau kenapa?" Tanya Shikamaru mengguncang-guncangkan tubuh Ino. Lalu Ino langsung pingsan tak sadarkan diri.

"Ino! Semuanya bawa Ino kembali ke tenda!" Teriak Kakashi memberi perintah. Semuanya dengan singgap membawa pergi Ino.

'Kagome Kagome kago no naka no tori wa

Itsu itsu deyaru, yoake no ban ni

Tsuru to kame to subetta

Ushiro no shomen daare?'

~X~

Esoknya semuanya jadi ribut dengan kejadian yang kemarin malam mereka alami. Bahkan Inopun belum sadar dari pingsannya sama sekali. Naruto juga jadi ketakutan dan gak berani jauh-jauh dari teman-temannya itu.

"Bagaimana ini? Aku takut benget!" Kata Sakura ketakutan.

"Ta... tapi mungkin itu hanya tehnik kugutsu saja," Kata Hinata.

"Tidak mungkin. Karena aku sama sekali tidak melihat siapapun di sekitar Ino. Benang chakrapun tidak ada yang menempel di tubuhnya," Jelas Neji.

"Taichou bodoh! Kenapa harus meneritakan hal seperti itu sih? Kan jadi kenyataan!" Teriak Sakura histeris. Yamato jadi salah tingkah dan kelabakan mendengarnya.

"Eh? Ta... tapi aku sama sekali tidak tau kalau cerita itu benar..." Kata Yamato sambil terseyum getir. Lalu datanglah Lee yang mendengar ribut-ribut dari temannya. Kelihatannya ia baru bangun.

"Lagi membicarakan apa sih?" Tanya Lee sambil menggosok matanya.

"Lee! Hantu itu ada! HANTU ITU ADA!" Teriak Naruto sambil mencengkram kerah baju Lee.

"Hantu apa?" Tanya Lee lagi.

"Hantu yang kemarin malam di ceritakan oleh Yamato-taichou ternyata ada. Ino sampai kesurupan dan pingsan," Jelas Shino.

"Kalau begini sebaiknya kita bawa dulu Ino ke rumah sakit dan laporkan hal ini kepada Tsunade-sama. Walaupun aku yakin ia tak akan percaya," Kata Kakashi.

"Tapi sepertinya kau sedikit lelah ya? Lee?" Tanya Sai.

"Ya... kemarin aku bermain bersama dengan seorang anak kecil. Kami bermain lama sekali jadinya aku kurang tidur kemarin malam," Kata Lee. Semuanya kembali merinding mendengar penjelasan dari Lee.

"Le...lee... kau bercanda bukan?" Tanya Naruto dengan wajah pucatnya.

"Aku tidak bohong. Bahkan kami berjanji nanti akan main lagi," Kata Lee lagi.

"TOLAK!" Teriak mereka semua kompak.

"Ka... kalau kau bermain dengan anak itu lagi! Nyawamu bisa melayang Lee!" Teriak Tenten lagi dengan histeris yang membuat Lee benar-benar terkejut.

"I-i... itu benar Lee..." Kata Kiba merinding. "Lagi pula... di mana Akamaru?" Tanya celingak-celinguk mencari Akamaru yang dari tadi menghilang dan baru sadar sekarang.

"Bukankah kemarin bersama Lee" Jawab Kakashi seadanya.

"Iya sih... Lee kau tahu di mana Akamaru?" Tanya Kiba. Lee tampak berpikir.

"...Oh ya... di bawa anak itu," Jawab Lee. Semuanya kembali pucat. Apalagi Kiba yang menganga lebar.

"AKAMARU!" Teriak Kiba.

TBC

Selesai!

Review Review Review