Baekhyun menaiki anak tangga dengan susah payah. Bagaimana tidak? Guru Kim tega sekali menyuruhnya membawa kardus berisi tumpukan buku seberat 5 kg. Meskipun terlahir sebagai laki-laki, tapi jelas-jelas Baekhyun memiliki postur tubuh yang mungil. Guru Kim benar-benar tidak memiliki belas kasihan.

Baekhyun menghela napas sembari membenarkan posisi kardus di tangannya saat dirinya sampai di depan pintu kelas. Namun, baru menginjakkan langkah tiga kali, kakinya tanpa sengaja menginjak spidol yang tergeletak di lantai. Membuatnya tergelincir dan limbung ke belakang. Baekhyun sudah berpikir akan menuntut seseorang di kelasnya -yang telah menaruh spidol sembarangan- jika terjadi apa-apa dengan tulang ekornya. Namun, pikiran itu buyar saat seseorang di belakangnya dengan cekatan menahan tubuhnya agar tidak bertemu dengan kerasnya lantai. Baekhyun menoleh ke belakang mencoba melihat pahlawan yang sudah menyelamatkannya kini masih dalam posisi kedua tangan yang berpegangan di kanan-kiri kusen pintu menahan beban tubuh Baekhyun dan kardus yang dipegangnya.

Baekhyun buru-buru menstabilkan posisinya agar tidak terlalu lama menyusahkan orang yang telah menyelamatkannya -yang ternyata adalah Chanyeol.

"Terima kasih, Chanyeol," ucap Baekhyun sambil menundukkan kepalanya sekilas.

Chanyeol tak menyahut tapi malah mengernyit memandang kardus besar di tangan Baekhyun.

"Berikan padaku!"

Kardus tersebut dalam sekejab berpindah ke tangan Chanyeol. Baekhyun melihat dengan tatapan kagum bagaimana teman sekelasnya tersebut membawa kardus seberat 5 kg dengan mudah kemudian meletakkannya di mimbar guru.

"Lain kali hati-hati," ucap Chanyeol saat kembali menghampiri Baekhyun.

"Iya. Maaf merepotkanmu," lirih Baekhyun.

Chanyeol hanya bisa menghela napas melihat betapa menyesalnya pemuda mungil di depannya itu.

"Sudahlah. Kau tidak terluka kan?"

"Iya. Sekali lagi terima kasih. Kamu benar-benar bisa diandalkan," puji Baekhyun sambil tersenyum cerah. Tanpa menyadari kalau wajah pemuda tinggi di depannya kini tengah merah padam menahan perasaan malu sekaligus bahagia mendapat pujian dari pujaan hatinya.

END