Pokemon Boy Version
Hai, ini adalah Fic pertama saya. Maaf kalau ceritanya jelek, garing dan gak lucu. Pokemon yang ada di sini versi jadul semua cuz tahunya yang itu ajah, ehehe. Oke, selamat membaca, mohon direview yah kalau 'memang' banyak salah.
Chapter 1 – Di mana ini?
Discalimer: I don't own Pokemon! Just the story only.
"Namaku. . . Panggil saja Boy"
#Boy's POV#
Entah mengapa hari ini pulang sekolahnya cepat sekali, mungkin karena masih awal tahun ajaran baru. Yah tak terasa kini saya sudah kelas 11, padahal rasanya baru kemarin saya masuk ke SMK ini. Mungkin karena saya terlalu banyak menyendiri jadi wajar rasanya 1 tahun berlalu begitu cepat.
Langit yang mendung membuat suasana menjadi tenang, untunglah saya sekarang sudah berada di rumah. Segera saya bergegas masuk ke kamar dan menyalakan komputer, berniat untuk mengerjakan tugas web design yang baru tadi diberikan. Terdengar suara Ibu dari luar kamar menyuruhku untuk melepas topi kesayanganku dan mengganti seragam, memang sudah kebiasaan saya memakai topi dan menggunakan seragam -hampir- kemanapun (kecuali di wc), tapi tidak saya hiraukan karena kini saya sudah mulai mengerjakan tugas.
"Yup, selesai juga! Berarti sekarang waktunya untuk bernain Game." Seruku kegirangan dan dengan cepat membuka folder game yang berisi kumpulan ROM NDS. Memang sejak SD saya begitu menyukai game bahkan sampai sudah SMK seperti sekarang ini, mungkin itulah yang menjadi alasan utama mengapa saya memilih jurusan Rekayasa Perangkat Lunak.
#Normal POV#
"Wah mau main game yang mana nih, kebanyakan udah pada tamat semua." Boy kelihatan mengeluh. Udara di luar berubah menjadi dingin, rintik air menetes dengan cepat membasahi bumi. Membuat Boy kembali mengeluh. "Wah hujan lagi, jadi gak konsen nih milih gamenya.. Ah iya main game itu aja." Boy kemudian mengambil sebuah kaset dari tasnya yang dari tadi belum dilepas, dan segera Boy memasukan kaset tersebut kedalam DVD ROM. "Pengen nyobain nih game yang udah lama pengen saya tamatin, hahaha. ."
Sementara itu hujan semakin deras, petir menyambar dengan cepat. Boy sempat sedikit kaget tapi tidak terlalu menghiraukan dan mulai bermain game yang ternyata adalah game Pokemon Yellow Version, meskipun game ini dari console GBA tapi tetap bisa dia mainkan dengan menggunakan Emulator VBA. Game ini seberanya sudah dia mainkan tapi baru awal-awal saja dan itu juga bertahun-tahun yang lalu tapi entah kenapa Boy ingin memainkannya lagi.
"Waduh nih ngomong terus yah. .Kapan mainnya nih?" keluh Boy sambil terus menekan tombol Z di keyboardnya. "Suruh masukkin nama nih, ehehe tentu saja BOY lah.. Mmm, kali ini suruh masukkin nama rival saya, kira-kira siapa yah?" Boy berpikir sejenak. "Eeeeh?".
"CRAASSSSHHH!"
Petir menyambar rumah Boy dan menghancurkan atap rumahnya tepatnya mengarah ke CPU di dekatnya tak luput Boy yang sedang duduk. Kilatan cahaya terjadi begitu lama yang kini mengantam Boy dan komputernya, tubuh Boy memutih menghilang terkena kilatan cahaya petir tersebut.
#Boy's POV#
Saya mencoba untuk kabur tapi tubuhku benar-benar kaku tak bisa digerakkan, mataku silau melihat cahaya di depan mataku. Perlahan kupejamkan, tubuh ini terasa begitu ringan apakah saya sudah mati?
"BRUKKKK".
Terdengar sesuatu jatuh dengan keras, saya mencoba untuk bangun dan membuka kedua mata saya. Tapi semuanya masih utuh seperti tidak terjadi apa-apa, kulihat sekilingku terasa berbeda. "I-ini, ini bukan kamarku" tiba-tiba layar monitor berkedip begitu cepat dan mengeluarkan tulisan.
"SELAMAT DATANG DI DUNIA POKEMON!"
"Apa? Kenapa Ini?" tubuh saya gemetaran melihat tulisan tersebut.
"KAMU SEKARANG BERADA DI KOTA PALLET, DUNIA POKEMON YANG LUAS SUDAH SIAP UNTUK KAMU JELAJAHI!"
Monitor mendadak mati, saya hanya bisa diam melihat kejadian yang cepat sekali terjadi ini. Saya tidak percaya dengan tulisan yang barusan muncul di monitor. Maka dengan cepat saya bergegas keluar kamar, tapi ini bukan ruangan tengah, kenapa malah saya ada di luar.
#Normal POV#
Boy terlihat begitu kaget, menyadari kini dia bukan berada di rumahnya lagi melainkan berada di sebuah kota atau yang lebih tepat di sebut sebuah desa karena hanya ada beberapa rumah saja di situ.
"Ini di mana?" Boy hanya bisa diam dan tentu saja kebingungan, Dia berjalan dengan melihat sekelilingnya yang terlihat begitu asing. "Aduh" tiba-tiba Boy menabrak sesuatu, dia lalu melihat kebelakang yang ternyata adalah seorang anak kecil.
"Eh, maaf.." Boy khawatir melihat anak kecil yang baru saja ditabraknya kesakitan mendadak Boy menjadi senang. "Apakah kamu tahu kita ada di mana ini?" Boy langsung menanyai anak kecil tersebut sambil membantunya untuk berdiri.
"Ini kota Pallet kakak! Duh kakak ini aneh sekali sih, jalan sambil putar-putar sampai nabrak aku kan! Terus nanyain ini di mana, huh!" Anak itu terus mengomel tapi tak digubris oleh Boy, expresi mukanya kelihatan kaget tapi kemudian menjadi senang.
"Waaaah.. Berarti saya benar-benar berada di dunia Pokemon dong! Asyik! Eh salah, maksud saya Aneh. Hmmmm.." Boy kelihatan berpikir sejenak, kemudian langsung berlari. "Berarti sekarang saatnya menuju ke tempat dan meminta pokemon, kayak di game!".
Bersambung…
