Warning : character possible OOC, absurd, typo(s)
.
One Piece milik Eiichiro Oda-sensei, cerita punya auth.
.
Don't like don't read(?)
.
.
.
.
.
Disebuah ladang yang luas, tempat yang jarang diketahui orang-orang. Terdapat seseorang yang sedang duduk mengarah ke sebuah batu nisan besar di depannya. Ia melepas topinya, menaruhnya dipangkuannya, lalu menuangkan sebotol sake ke 3 cangkir kecil dihadapannya.
"Lihat, Ace. Si Luffy itu, dia kembali lagi.'' Pria tersebut terkekeh, sambil menaruh koran yang berisikan berita tentang Kru Mugiwara yang kembali ke depan batu nisan besar tersebut.
"Yah, dia memang tidak bisa berhenti berulah.'' suara lembut menyambar telinga yang sedang duduk santai.
Pria itu terkejut, sontak menengok ke arah sumber suara, mendongak melihat sebuah figur yang ia kenali, dan sangat ia rindukan. "A...Ace...?" Matanya terbelalak, kaget bukan main.
"Yo, Sabo." Cengiran khas ditunjukkan. Sama seperti cengirannya saat mereka masih kecil dulu.
Sabo menggigit bibir bawahnya, mengeluarkan air mata.
"Hei, hei, kau menangis?'' Ace tertawa, lalu turun dari atas batu nisan tersebut.
Sabo melirik ke bawah, lalu memperhatikan Ace baik-baik, ia mengelap air yang keluar dari matanya terus menerus.
Ace hanya tersenyum, ''Terima kasih sudah mengunjungiku.''
Sabo menggeleng, masih menangis tidak bisa berkata apa-apa.
Ace mengulurkan tangannya, ''Mulai sekarang, tolong jagalah adik kita yang bodoh itu, Sabo.'' Cengiran khas ditunjukkan lagi, kali ini dengan sedikit air mata yang keluar.
Sabo menyambut uluran tangan itu, menggenggamnya erat, ''Mm! Pasti!'' Ia melihat Ace dengan wajah yang sudah tidak karuan.
Ace tersenyum dengan air mata yang sudah mengalir ke bawah pipinya, "Terima kasih.. aku bersyukur kau masih hidup, Sabo..'' suaranya makin pudar, begitupun dengan tubuhnya. ''Aku mengandalkanmu.''
"Ya, serahkan saja padaku!'' Sabo berbicara pada batu nisan didepannya, ''Terima kasih kau sudah melakukan tugasmu, aku yang selanjutnya akan melindungi Luffy. Aku janji itu, Ace.'' Ia mengelap air mata nya itu, lalu menatap kedepan dengan senyuman tegarnya.
-=END=-
