Presented by zombieshadyst

Fate and Love

All of Character belongs to Masashi Kishimoto

.

Bab: Prologue

Tubuhnya terbaring begitu saja setelah ia melepas tas punggungnya dan menaruh asal di atas tempat tidur yang cukup untuk ditempati oleh dua orang. Waktu sudah menunjukkan jam malam ketika ia kembali menegapkan tubuhnya dan duduk bersila dengan bantal yang ia taruh di atas kedua pahanya yang masih terlapis oleh celana jeans.

Ia merindukan seseorang saat ini.

Tidak, lebih tepatnya ia selalu merindukan seseorang setiap harinya.

Kedua tangannya mengusap wajah lelahnya sehabis menyelesaikan kerja paruh waktunya.

Kehidupan mahasiswa memang sangat luar biasa. Tidak pernah terpikir olehnya akan seperti ini, bangun di pagi hari untuk pergi ke kampus, setelah selesai di kampus ia akan pergi mencari uang untuk memenuhi keinginannya yang tak dapat ia beli dengan menggunakan uang yang dikirimkan oleh ibunya. Dan ia akan kembali tepat sebelum jam sembilan malam. Beruntung, ia tinggal di sebuah rumah yang tentu saja tidak berpenghuni di kota lain milik ayahnya yang tak jauh namun tidak dekat juga dari kampusnya, jadi jika ia akan pulang larut malam pun tidak akan mengganggu siapapun.

Dan yang membuatnya lebih tidak habis pikir adalah mengapa dunia harus sangat sempit seperti ini?

Tanpa sadar tangannya tergerak, meraih sebuah pigura yang berada di atas meja belajarnya yang berada tepat di samping tempat tidurnya. Sebuah foto berada di dalamnya, kegembiraan terpampang jelas di sana, teman-temannya dan juga dirinya yang mengadakan pesta perpisahan empat tahun silam.

Namun tidak lama ia membalik pigura tersebut, membuka dengan hati-hati bagian belakang pigura dan melepas foto yang berada di dalamnya. Dua lembar foto sudah berada di dalam genggamannya. Rasa rindu semakin memuncak kala ia membalik kedua foto tersebut dan fokus kepada salah satunya. Foto yang sebelumnya sengaja disembunyikan di balik foto lainnya.

Dua orang berbeda jenis yang tengah berdiri bersisian berada di dalamnya dengan sebuah senyum terukir di atas wajah keduanya.

Ini yang terbaik dari seluruh foto yang ia miliki.

Ah, ya ampun.

Sudah hampir empat tahun berlalu, dan ia pikir dalam waktu kurang dari setahun di tempat yang sangat jauh dari kota kelahirannya yang penuh akan kenangan, ia dapat melupakan semuanya dan memulai lembaran baru. Ya, kau benar. Ia tidak dapat melupakannya sama sekali. Namun setidaknya walaupun tidak berhasil, ia dapat menahannya hingga tahun terakhir masa perkuliahannya.

Tetapi entah secara kebetulan atau memang sudah menjadi jalan takdir, mengapa ia kembali dipertemukan oleh orang yang selama ini ia ingin hapus keberadaannya dari pikiran dan juga relung hatinya?

.

continuará.

a/n:

Tidak banyak, terima kasih telah membaca. Ini pembukaan dari saya untuk saya sendiri dan para pembaca. Saya sangat berharap kritik dan pesan untuk ke depannya hingga fanfic ini tamat dengan selamat.

Sampai jumpa lain waktu!

.

Permukaan Bumi, 16 November 2016

Sincerely,

zombieshadyst