WARNING: typo(s),AU,OOC,alur gaje,Abal, Mature content

Pairing: SasuHina

Summary: penjualan narkoba, pembunuh bayaran, prostisusi/ Bunuh Pein untuk ku/" Ku dengar yang menembak mati Pein wanita itu"/"Pelacur itu ikut mereka ber2?"/ SasuHina/Warning Inside/DLDR!/RnR?/

'3'

Halo lagi mina-san! Oke saya muncul lagi huehhehe

Sebelumnya author mau kasih tau, pen name author udah author ganti dari"Nx Nxmx" menjadi
"Gete-virus" the reason is Gete itu panggil author sehari-hari/curhat/ jadilah author ganti pen name biar lebih enak manggilnya(?)

Okelah sudah dulu info tidak penting ini, sekian terimakasih~

.

-ENJOY-

NARUTO © MASASHI KISHIMOTO

FICT INI© GETE-VIRUS

.

.

Suna adalah kota besar namun sunyi, kenapa sunyi? Suna kota yang besar yang telah di kuasai beberapa bandit dan beberapa mafia-mafia. Suna adalah kota yang mencekam bagi mereka yang tidak suka berurusan dengan hal-hal tabu seperti narkoba,pembunuh bayara, penjualan senjata dan segala macam hal-hal melanggar hukum. Polisi? Tentu ada tapi kenapa banyak bandit dan mafia berkeliaran? Tentu saja semua tau 'hitam'nya kepolisian di Suna, bila tak ada yang melapor tentang kejahatan di sana tentu saja mereka tak bergerak. Kepolisian Suna juga banyak bekerjasama dengan pembunuh bayaran disana, tak jarang banyak buronan polisi malah bekerjasama dengan kepolisian, tentu saja tidak secara terang-terangan, namun tentu saja itu adalah rahasia umum.

Dibagian barat Suna berdiri kokoh flat-flat yang sudah tak pernah dipakai, tentu saja siapa yang mau berdiam di Suna kecuali mereka yang bekerja sebagai penjual-penjual barang illegal, memang masih ada beberapa dokter atau toko-toko makanan dan lainnya tapi tak ada yang mau ke Suna –si Kota criminal jika mereka tak punya keberanian besar, hidup di Suna sangatlah keras. Di flat itu beberapa orang masih mau berdiam, salah satunya duo pembunuh bayaran yang terkenal, sebut saja mereka 'Gagak Merah'.

Semua warga Suna mengetahui siapa mereka, dari sejarah hidup mereka dan keluarga mereka. Sabaku No Gaara, Gaara adalah anak dari pemimpin Suna dan juga seorang mafia kelas berat seantero Jepang. Namun pada suatu malam, keluarga Sabaku di bantai habis oleh salah satu musuhnya, semuanya sudah berakhir namun Gaara selamat karena sempat dilarikan ke tempat persembunyian.

Satu lagi Uchiha Sasuke, anak laki-laki itu cukup misterius namun tidak dengan keluarganya, clan Uchiha terkenal di Konoha bahkan di Suna , Uchiha adalah keluarga yang bekerja di kepolisian Konoha yang sempat bekerja sama dengan Suna, sayangnya nasib keluarga tak bedanya dari Sabaku tapi bukan musuh yang membantai habis semua keluarga Uchiha, melainkan kakak kandung Sasuke, Uchiha Itachi yang sekarang sudah mati di tangan Sasuke sendiri

'3'

"Ohayou Uchiha-san" sapa pemilik flat yang asyik merapikan tokonya, pemilik flat Sasuke dan Gaara adalah sepasang kakek dan nenek dan membuka toko bahan makanan di Suna barat

"Hn" jawab pemuda itu dingin. Tak lama Gaara menyusul Sasuke dan juga disapa oleh si nenek yang merapikan toko.

.

.

Mereka berdua terlihat menuju taman tua dipinggir jalan besar dengan katana kesayangan Sasuke mereka berjalan dengan santai, terlihat 2 orang lain di taman yang sudah menunggu mereka

"Lihat si hijau itu sungguh menjijikan" gerutu Gaara melihat laki-laki berbaju hijau ketat yang berdiri disamping laki-laki berabut perak.

"Ada apa" tanpa basa-basi lagi Sasuke bersuara ,

"wah wah tidak sabaran ya" si rambut perak tersenyum kaku "Begini, kau sudah dengar kan? Tentang Pein?"

"Si bos pelacur itu?" Gaara meyakinkan nama yang laki-laki itu sebut "Hmm, kau sudah tau rupanya"

"Bukan hanya bos para pelacur di Happy House, dia juga mengedarkan narkoba 2 tahun ini"

"Apa kerjaan kalian ha, Kakashi? Menunggu panggilan ketakutan?" sindir Sasuke

"Hahaha tak ku sangka mulut mu tajam juga Uchiha Sasuke,yah kau tau kepala kepolisian itu tak berani jika melawan Pein secara terang-terangan kau taukan? Pein sudah berhasil menyuap si tua berengsek tak berguna itu"

"Lalu apa yang kau mau?" Sasuke memang orang yang tak suka basa-basi jika sedang berhadapan dengan pekerjaan,

"Gagalkan transaksi narkobanya, besok dia akan melakukan transaksi dengan beberapa mafia dari luar Suna" ujar si laki-laki berpakaian hijau itu—Guy

"Bagaimana jika ku hancurkan juga Pein?" tanya Sasuke antusias,

"Bunuhlah semua yang kau mau, TAPI aku tidak mau tanggung jawab jika mayat berserakan seperti kalian berdua menghabisi kelompok Orochimaru tahun lalu" ucap Kakashi yang sudah siap amplop di tangannya "5 Juta untuk uang muka, ku harap kalian tak membuat mayat-mayat penjahat itu berserakan, jika tidak uang bayaran kalian ku potong 5 juta"

Gaara segera menyambar uang yang ada ditangan Kakashi

"Kami mengerti, yang penting transaksi di batalkan,kan?" Gaara menyinggungkan seringainya

"Tentu, senang bekerjasama dengan kalian,Gagak Merah"

Kakashi dan Guy sempat bersalaman dengan Gaara dan Sasuke kemudian pergi meninggalkan mereka berdau di taman.

Happy house

PLAK

4 tamparan mendarat di pipi mulus wanita itu, tangan besar itu meraih dagu sang wanita

"Aku tidak tau kenapa setiap hari hanya kau yang selalu mendapat uang sedikit, ada apa dengna mu? Kau bermasalah? HAH?!"

"Maafkan aku P-Pein-sama"

"Diam kau pelacur tidak tau malu! Harus berapa kali ku bilang pada mu?! Kangkangkan kaki mu dan mereka akan membayar berapapun pada mu berengsek!"

PLAK

Lagi-lagi tangan itu menampar pipi sang wanita "Atau kau mau aku ajarkan bagaimana caranya hah?"

Tangan besar Pein mendorong tubuh wanita di depaannya hingga terjatuh ke meja di belakang wanita itu, dengan kasar Pein mengangkangkan paha mulus wanita itu

"Aku mohon..j-jangan" air mata sudah jatuh di pipi merah wanita itu.

Dengan kasar Pein membuka celana dalam sang wanita dan memasukan paksa 2 jarinya kedalam milik wanita itu, dengan kasar Pein menghentakkan 2 jari itu,

"A-akh Pein-sama aku m-mohon aa-aah"

"Mendesah bodoh! " bentak Pein lagi, kini Pein sudah melepaskan celana panjangnya dan merebahkan wanita itu kasar, satu hentakan keras mendarat di kewanitaan wanita itu, dengan sisa tenaga yang ada wanita itu mencoba melawan tapi jika melawan Pein, tentu saja dia kalah telak

"Unghh berengsek kau Hinata ! mendesah bodoh ! pantas saja tak ada yang mau bercinta dengan mu huh, dasar bodoh!"

Graaaab

Pein mencengkram rambut panjang Hinata, menjabaknya hingga kepala Hinata mendongak keatas dan hampir membuatnya berteriak

"Ahh P-Pein-sama cu-cukup aku mohon...hiks"

"Kau tak menegrti kata mendesah Hinata?"

Kini tubuh Hinata dibalikkan dengan posisi menungging kembali Pein menghujatkan miliknya ke Hinata dengan kasar "Ahh Hinata kau sungguh nikmat ternyata hahaha" Pein tertawa keras namun tidak dengan Hinata, dia menutup mulutnya dan menangis

Plak

Perih dan panas, itu yang Hinata rasakan sekarang bokongnya pun tak lepas dari tangan kasar Pein "Mendesahlah Hinata, atau mau ku buat kau tak bisa menghirup udara lagi HAH?!"

"B-Baikhh nghh gomenhh Pein-sama ahh akhh"

'3'

Hinata tak ingat lagi berapa kali Pein menghujat kasar miliknya ke Hinata tapi yang pasti Hinata sekarang sudah kehabisan tenaga. Selalu seperti ini, jika Hinata tak membawa uang yang cukup besar Pein pasti akan menyiksanya dan memperkosanya dengan kasar, beruntung hari ini Pein hanya melakukan seperti itu, biasanya lebih buruk jika Pein sudah mood untuk menyiksa Hinata.

"Aku harus bagaimana" gumamnya

'3'

Jam dinding flat menunjukkan pukul 2 malam, tapi Sasuke dan Gaara masih asyik dengan barang-barang miliknya

"Aku akan keluar sebentar" Sasuke sudah siap memakai jaket hoodie miliknya,

"Mau kemana kau malam-malam begini?" Gaara yang asyik menyiapkan peluru2 untuk nanti langsung menatap Sasuke

"Aku ingin membeli beberapa minuman dan tomat"

"Cih memangnya ada yang berjualan tomat di jam 2?" Sasuke menatap Gaara tajam "Kita tak tau jika tak melihat dulu, aku pergi"

"Hn"

.

.

Pukul 2 malam adalah jam-jam para warga Suna untuk beristirahat, terlihat beberapa jalanan sudah sepi dari preman-preman kelas teri yang biasanya berduduk-duduk ria mencuri beberapa makanan di kedai-kedai pinggir kota.

Sasuke berjalan menuju toko 24 jam yang menjual beberapa buah-buahan seperti tomat, bersyukur Kakashi mengabulkan permintaan Sasuke 3 tahun lalu untuk membuat toko 24 jam yang menjual tomat, aneh memang keinginan anak ini.

Setelah membeli 2 kaleng minuman berenergi dan 3 kaleng bird an 1 plastik penuh tomat, Sasuke segera pulang, ditengah jalan ia melihat ada 5 atau 6 orang keluar dari gang kecil yang cukup gelap di dekat Sasuke pulang,dan tak luput suara isakan kecil yang ada di gang tersebut, dengan santai Sasuke mencoba melihat ke dalam gang kecil itu dan dia cukup terkejut melihat wanita dengan baju yang sudah tak beraturan, rambut yang berantakan, celana dalam menggantung dipaha mulus wanita itu dan uang yang jika tidak salah Sasuke menghitung ada hampir 5 juta,tak salah lagi wanita itu pasti pelacur di gang itu.

"M-mau apa kau" si wanita mendengar langkah kaki mendekat "Aku tak suka jika kawasan ini dijadikan tempat mu menjual tubuh kotor mu itu, dari mana kau" Sasuke lagi-lagi tanpa basa-basi bertanya, si wanita merapikan sebentar pakiannya, dan berbalik menghadap Sasuke.

Hitam dan dinging, itulah yang Hinata lihat dari mata orang didepannya, ia sempat takut dengan aura orang didepannya itu

"H-Happy house" jawab Hinata lekas menunduk,

"Happy house? Itu ada di bagian Tengah, ada apa pelacur Happy house sampai ke barat?"

"A-aku se-sedang—" kata-kata Hinata terpotong saat ia melihat kaleng minuman berenergi di depan matanya, rupanya Sasuke membarinya minuman itu "A-ah Arigatou"

"Itu untuk mu,kau pasti lelahkan datang jauh dari Suna bagian tengah lalu menjajakan tubuhmu di bagian barat"

Hinata terdiam, dia cukup sering mendengar perkataan pedas dari Pein tapi ia cukup merasa tersinggung dengan perkataan orang didepannya itu, tapi mau bagaimana lagi memang benar adanya begitu'kan?

"hm" Hinata masih memegang kaleng itu sampai Sasuke hendak beranjak pergi, tapi Hinata segera menahannya "Tu-tuan... Mau kah kau menghabiskan malam mu dengan ku? Aku bisa memuaskan mu mala mini" bisik Hinata tepat di telinga Sasuke, Hinata bisa mencium wangi musk dan wood dari leher Sasuke

"Maaf nona aku tak bawa cukup uang untuk membeli tubuh mu itu"

"Gratis, ku beri kau gratis sebagai ucapan terimakasih, bagaimana?" goda Hinata lagi dan kini ia mulai berani mencium pipi Sasuke, kemudian Sasuke menahan Hinata

"maaf nona, tapi tubuh ku bukan untuk wanita kotor seperti mu" ucap Sasuke lagi, kini ia menatap mata Hinata betapa terkejutnya saat ia melihat mata itu, mata seindah rembulan, ada kesakitan amat dalam dan kelembutan menyatu disana, dan juga kenangan...

"Hinata?"

-TBC-

Wah selesai juga chapter 1, ini agak kurang ya dialognya '3' sebenarnya fict ini terinspirasi dari anime GANGSTA, anime keren banget loh mina-san pol deh author suka banget anime itu.

Jika ada kesalahan pengekitan, kata-kata yang kurang mohon di ingatkan ya,

REVIEW, FOLLOW, FAVORITE !?