"Trapped"

Cast:

- Kim Minseok

- Xi Luhan

- Others

Disclaimer:

Untuk tokoh, of course milik agensi masing - masing, dan keluarga masing - masing, jalan cerita terinspirasi dari salah satu komik web tentang Demensia

untuk jelasnya tentang Demensia : .org(/)wiki(/)Demensia

Mohon maaf kalau kurang ngena, pertama kalinya bikin genre yang agak suram/? Iya saya tahu tunggakan ff dimana - mana :") mohon bersabar, wkwk

enjoy!


.

.

Kekasihku, Kim Minseok mengidap penyakit Demensia dan aku, Xi Luhan baru mengetahuinya saat usia hubungan kita menuju yang ketiga bulan.

Pada awalnya ku berpikir penyakit itu tidak akan mempengaruhi hubungan kami ke depannya, sampai ketika Minseok dan aku merayakan hari jadi pertunangan yang pertama, aku merasa ada keanehan pada diri Minseok.

.

"Min..."

"..."

"Min?"

"ah? Eh maafkan aku Lu, pikiranku sedang tidak berada di sini.." Minseok tersenyum manis

.

Wajah itu, wajah yang sudah kukagumi keindahannya sejak lama, saat ini terlihat ada yang berbeda

"apa perlu kuulangi apa yang kukatakan, Min?" tanyaku memastikan.

"..."

"Ada apa denganmu?" kali ini kugenggam kedua tangannya, wajah yang indah itu ia tundukkan

.

Kurasa ada yang aneh,

Raut wajah itu, aku merasakan firasat tidak enak saat kedua pasang iris kami saling bertemu

.

"Lu..."

"Yes, honey?"

"Apa yang sedang kita lakukan di sini?"

.

Jemarinya yang sedang berada di genggamanku bergerak tidak nyaman. Mengetahui hal tersebut, kuusapkan kedua ibu jariku perlahan ke tangannya, berusaha membuat kekasihku ini tenang

"Kita sedang berkencan Min.. Kita berada di tempat makan favorite-mu" kulembutkan suaraku

Minseok selalu menyukai suaraku ini, terdengar menggelikan memang, bahkan aku sendiri tidak menyangkanya, namun kupikir dengan banyak berbicara dengannya mampu membuat kekasihku menjadi lebih tenang.

"hahaha kau benar Lu, maaf aku hanya bercanda" aku pun tersenyum dan sedikit bergumam,

"tidak apa – apa.. Syukurlah kalau begitu"

'Sayangnya kau tidak bisa membohongiku, Min'

.

Karena khawatir, aku pun tidak bisa melepas pandangan darinya. Bisa kulihat ia meraih garpu dan pisau steaknya, dan menggenggamnya dengan posisi tang tertukar, pisau di tangan kiri dan garpu di kanan. Aku hanya dapat terdiam memperhatikannya.

Kemudian ia meletakkan garpu dan mengambil botol merica di depannya, 'seingatku ia sudah memberi merica di steaknya tadi'

Mungkin Minseok sadar kalau aku sedang memperhatikannya,

"...ada apa?" maniknya melihat tepat kepadaku, aku hanya balas tersenyum

"kau benar - benar lucu, Min.. posisi garpu dan pisaumu tertukar"

.

Kulihat Minseok menggigit bibir bawahnya barang sebentar, kemudian pandangannya beralih ke rambutku.

Ia memandanginya cukup lama

'Kumohon... jangan pasang ekspresi seperti itu' batinku sambil berpura – pura tidak tahu kalau ia sedang memperhatikanku dan melanjutkan memakan pesanan kami.

"Kau tidak makan Min? Apa ada yang tidak kau sukai?" masih sambil –berpura-pura- sibuk dengan makananku, aku bertanya dengan penuh perhatian

Kali ini ia mengulurkan tangan kanannya ke rambutku dan merapikannya

"Aku tidak tahu kalau kau merubah model rambutmu Lu.."

Kuhentikan sejenak kegiatan makannya, tangan kiriku menggenggam tangan Minseok yang masih setia menyentuh rambutku

.

"Kita baru saja dari salon Min... Sebelum kemari, karena kau yang memintanya"

Bisa kurasakan gerakannya terhenti, untuk beberapa detik bisa kulihat ekspresi terkejut kekasihku

Namun detik berikutnya ia kembali tersenyum seperti biasa, dan melepaskan tangannya dari genggamanku dan juga rambutku

.

"Ah kau benar..."

.

.

.

- To be continued -

Tadaa.. maaf ini baru pembuka, bisa dibilang pemanasan lah

kalau ada yang punya firasat ini bakal mirip sama film nyesek A Moment to Remember, yah saya tidak bisa mengelak karena inti ceritanya aja udah sama, tentang penderita Demensia Alzheimer :") tapi jalan ceritanya kedepan bakal berbeda kok.. ditunggu aja ya? *bow*