Apa luka lama bisa membuatmu kuat?

Airmata membuatmu berani?

Patah hati membuatmu bijaksana?

Berterimakasihlah kepada masa lalu untuk masa depan yang lebih baik.

Cinta tak hanya datang sekali. Seperti katah pepatah "mati satu tumbuh seribu"

Kata kata itulah yang selalu aku yakini selama ini.

.

.

.

Naruto © Masashi Kisimoto

Prilly-Chan

Rated: T

Gender: Hurt/Comfort,Romance.

Warning: AU, OOC, Gaje, Typo bertebaran, EYD berantakan dll.

Don't Like? Don't Read!

Chap 1 "First meet"

Tak terasa 3 tahun telah berlalu. Waktu yang cukup lama bagiku untuk melupakan bayangan tentangnya bersama luka yang telah ia tinggalkan. Dia, pemuda yang membuat aku jatuh cinta untuk pertama kalinya atau bisa dibilang my first love, tetapi dia juga pemudapertama kali membuat aku merasakan rasa sakit luka itu.

Bug…

Aku merasakan benda kecil menimpuk kepalaku. Seketika ku gelengkan kepala guna membuat kesadaranku sepenuhnya kembali.

"Apa kau baik-baik saja,Haruno?" Tanya seorang wanita yang sedang mengandung kepadaku.

"H-hai, sensei" sahutku.

"Tidak baik melamun disaat pembelajaran berlangsung" tegas Kurenai sensei,orang yang melempar gulungan kertas kearahku.

"Hai, gomenasai sensei"

"Baiklah,kalau begitu kerjakan tugas yang sensei berikan tadi!" perintah kurenai sensei kepadaku dan tentunya kepada siswa lainnya.

.::**::.

Tidak terasa pembelajaran pun usai. Siswa-siswa berhamburan keluar kelas termasuk diriku,bedanya mereka langsung pulang sedangkan aku masih ingin singgah di taman belakang sekolah. Musim gugur kali ini menjadi waktu yang tepat untuk bunga kebanggaan Jepang,bunga Sakura tumbuh. Sebenarnya ini kali pertamanya aku pergi ke taman belakang sekolah mengingat sangat jarang siswa-siswa pergi ke tempat itu.

.::**::.

Aku memasuki taman dan duduk di bangku ayunan. Pemandangan bunga Sakura yang sangat indah, angin yang bertiup sepoi-sepoi serta suasana sepi dan tenang, membuat aku ingin berlama-lama di taman ini. Ku pejamkan mataku dan menarik napas sedalam-dalamnya,mencoba untuk merilekskan pikiranku. Begitu menyejukan hati! Setidaknya aku bisa melupakan bayangan peristiwa 3 tahun lalu yang mengganggu konsentrasiku di kelas tadi.

Bug…

Untuk yang kedua kalinya sesuatu menimpuk kepalaku. Tapi,kali ini bukan gulungan kertas melainkan sebuah karet penghapus. Aku pun menoleh kearah datangnya karet penghapus tadi.

"Kau mengambil bangku ayunanku" terdengar suara berat dari arah belakang. Sekitar 5 meter dari posisiku berada.

"Tapi sedari tadi bangku ini kosong" tukasku tanpa merasa bersalah.

"Dan sekarang aku,pemilik bangku itu ada disini,jadi lebih baik kau silahkan cari tempat duduk yang lain" ujar pemuda tersebut dengan penuh penekanan terutama pada kata pemilik bangku.

Dilihat dari seragamnya,pemuda itu sepertinya seorang siswa Konoha High School juga. Rambut merahnya yang acak-acakan,kemeja yang terlihat kusut,berwajah babyface dan anehnya pemuda itu memyunyai tato awan merah dilehernya. Tunggu! "Tato awan merah? Apa jangan jangan dia..?" gumamku.

"Kau pasti tahu gank rebellion,kan? Perkataan pemuda itu sontak membuat aku terkejut.

"Itu kan gank kumpulan anak-anak nakal dan berandalan yang ada di KHS. Jadi dia anggota gank itu? Tapi mengapa dia ada disini?Apa dia hanya sendiri? Bagaimana kalau dia berniat untuk menjahiliku atau bahkan menculikku, mengingat tempat ini yang sepi?" Beribu pertanyaan telah melanda pikiranku.

"Kau tidak perlu takut. Aku tidak sejahat yang kau pikir" Pemuda itu bisa menebak dengan tepat apa yang ada didalam benakku. Tetapi aku tidak mengindahkan perkataanya dan beranjak pergi.

Belum beberapa langkah,sebuah tangan kekar menahanku. Tindakannya sukses membuat keringatku perlahan bercucuran. "Apa dia mencoba untuk menahanku dan setelah itu mengambil ancang-ancang untuk menculikku?!" lagi lagi pikiran buruk ku muncul.

"Aku sarankan agar kau jangan pergi dulu. Apa kau akan melewatkan pemandangan yang hanya datang setahun sekali ini?!" Ujar pemuda tersebut. Aku mencoba untuk melepaskan tangannya dari lenganku dan menoleh kearahnya. Kalau dipikir-pikir apa yang dikatakan pemuda itu benar juga.

"Mana temanmu yang lain? Ucapku masih dengan posisi was-was.

"Mereka semua sudah pulang"

"Jangan bohong! Mereka pasti sedang bersembunyi kan?!"

"Apa maksudmu?" Tanya pemuda itu polos,tidak terlihat raut kebohongan dari wajahnya.

"Semua siswa termasuk aku sudah tahu kalau gank rebellion selalu mengganggu siswa-siswa tanpa kenal ampun. Dan bisa saja sekarang kau berniat untuk menjahiliku atau bahkan menculik ku, sedangkan temanmu yang lain sedang bersembunyi. Iya kan?!" jelas ku panjang lebar.

"Hahaha…!"

Aku mengerutkan alisku,keheranan ketika mendengar respontertawa pemuda tersebut.

"Kau kenapa tertawa, hah? Ucapku sambil mengepalkan tangan kearah pemuda itu bak siap tempur

"Sepertinya imajinasimu terlalu jauh tentangku,Pinky." Ucap pemuda tersebut dengan suffiks pinky-nya.

"Jadi kau tidak bermaksud untuk melakukan hal-hal buruk kepadaku?"

Pemuda tersebut mencoba mengayunkan bangku ayunan yang didudukinya dengan tempo sedang membuat tubuhnya sedikit terhempas ke depan dan kebelakang.

"Aku memang anak nakal tapi menculik seorang gadis sepertimu terlalu beresiko bagiku. Jadi tidak mungkin aku melakukannya" dia menoleh ke arahku dengan senyum terpatri di wajah pemuda ber babyface itu.

"…."

Aku tediam sejenak setelah mendapati jawabannya. Jujur perkataannya sempat membuatku malu, dengan tuduhan-tuduhan yang telah aku lontarkan kepadanya. Tapi tidak ada salahnya aku berpikiran seperti itu, toh dia juga mengakui kalau dia memang anak nakal.

"Hey,pinky!" Aku langsung menoleh ke arahnya. Siapa lagi yang dipanggil pemuda itu kalau bukan aku— si rambut Bubble gum?

"Aku pernah mendengar pepatah "Tak kenal, maka tak sayang"

Apa pemuda tersebut mencoba untuk merayuku atau menyindirku?

"Hmm, namaku Sakura Haruno dan kau?" Aku membalas pepatahnya dengan perkenalan singkat.

"Aku pikir kau sudah tahu namaku mengingat begitu terkenalnya gank rebellion" Terlihat jelas dia seperti mengejekku.

"Tahu,bukan berarti tahu semua kan?!" balasku dengan memutar mata bosan.

"Haha! Aku Sasori, Akasuna No Sasori" ucap pemuda yang ternyata menyandang nama Sasori itu.

Wussh…

Sebuah perkenalan singkat yang ditutup oleh tiupan angin di sore hari. Masih dengan posisi yang sebelumnya dimana Sasori dengan asyiknya mengayunkan bangku ayunan, sedangkan aku hanya berdiri di bawah pohon Sakura sembari menatap langit,mecoba untuk melanjutkan menikmati pemandangan yang sempat tertunda tadi. Berdiri selama 40 menit ternyata cukup melelahkan juga.

"Apa kau tidak lelah berdiri terus?" merasa bosan dengan suasana hening, Sasori mulai angkat bicara.

"Menurutmu?" untuk kedua kalinya aku memutar mata bosan. Apa dia memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu.

"Aku rasa kita perlu berganti tempat. Duduklah!" Ucap sasori sambil berdiri dari bangku ayunan yang sedari tadi didudukinya dan mempersilahkan aku untuk duduk.

Sekarang posisinya berubah Sasori yang sedang duduk dibawah rerumputan hijau serta dipayungi oleh pohon Sakura yang rindang. Dan aku sendiri tentunya duduk di bangku ayunan.

"Kalau boleh tahu, kenapa kamu masuk gank rebellion? Untuk kali ini aku yang angkat bicara.

"Pasti kau tidak menyangka Aku, pemuda berwajah babyface nan tampan ini masuk gank itu kan?!" Aku sedikit tercengang mendengar narsisme seorang tuan Akasuna itu. "Sebenarnya aku tidak berniat untuk masuk gank itu tapi keadaanlah yang membuat aku jadi ugal-ugalan, sering bolos sekolah, dan tak jarang aku sering menjahili bahkan memukuli siswa cowok yang penampilannya culun" Jelas sasori panjang lebar.

"Keadaan? Maksudmu?" Tanyaku polos.

"Ibu dan Ayahku meninggal 10 tahun yang lalu karena beban Ekonomi yang harus mereka tanggung. Semenjak itu pula aku kehilangan hak-ku untuk mendapatkan kasih sayang dari orang tua" Sebagian rambut Sasori jatuh mengenai wajahnya sehingga raut kesedihan tidak begitu kentara.

"Itu pasti hal yang sangat buruk bagimu" ucapku prihatin.

"Haha, seberapa buruknya hal yang telah aku alami, aku berterimakasih kepada masa lalu karena luka lama itu bisa membuatku kuat seperti sekarang ini" Bagaikan tersambar petir kala aku mendengar perkataan Sasori.

Kata kata itu persis seperti apa yang aku terima dari seorang pemuda yang sempat membuat aku merasakan jatuh cinta walaupun hanya sementara. Bayang-bayang akan sosok dirinya kini mulai muncul didalam pikiranku,mengganggu setiap seluk beluk di otak besarku.

Dia. Uchiha.. Sasuke…

a/n: hai minna. ini ff pertama saya a.k.a saya masih newbie jadi harap maklum kalau terdapat typo(s), dan kata" yg lebay(?)

untuk itu saya sangat menbutuhkan kritik dan saran dari para readers dan senpai dengan meninggalkan jejak di kotak review.

akhir kata, review please /puppy eys/ xD