Nguping Bleach

Sebuah rangkaian cerita mini fiksi Bleach

Oleh: Valiamar

Anime/Manga: Bleach oleh Tite Kubo

Karakter: Para karakter Bleach

Rating Akurat: K++ (Near to Teen, 12 tahun ke atas)

Genre: Humor

Tipe: Short-Short ganda

Dibuat: 4 Januari 2011

Dipublikasikan: 4 Januari 2011

Sinopsis Lengkap: Waktunya ngintip pembicaraan-pembicaraan serta kejadian-kejadian paling seru dan kocak di anime Bleach! Dikemas dalam bentuk yang super pendek, rangkaian cerita mini ini dijamin akan menghibur anda… atau paling nggak, sedikit meresahkan anda. Mau tau gimana serunya? Langsung aja baca! Terinspirasi dari blog Nguping Jakarta, sebaiknya pikir dulu dua kali setelah membaca rangkaian-rangkaian ini.

Informasi Lanjut: Semua karakter yang ada dalam rangkaian short-short ini adalah milik Tite Kubo, tapi semua yang tertulis di dalam sini adalah milik sang pengarang. Rangkaian ini di rating K++ karena semata-mata bahasa yang buruk serta pemikiran yang matang buat tau apa yang sebenarnya ditulis dalam beberapa bab. Rangkaian pendek ini sepenuhnya buatan penggemar dan tidak mewakilkan apapun dalam Bleach. Segala kesamaan dan kemiripan hanyalah kebetulan belaka, suer deh.

Dari Valiamar: Yuhuuu Valiamar disiniii! Yip, yip gue kembali lagi dengan tipe cerita yang agak beda nih. Gue bikin fic ini karena inspirasi dari blog Nguping Jakarta nih kawan-kawan, beberapa diantaranya gue ambil dari kejadian nyata yang gue alamin, sisanya ya… dari sumber lain sama ide sendiri. Gila ya, inspirasi buat Nguping Bleach selalu dateng setiap detik! Gue minta maaf banget kalo humornya jayus dan bikin kesel! Gue minta maaf juga kalo banyak yang nggak dimengerti. Mungkin gue emang nggak bakat ngebanyol… ah sudahlah. Daripada pada mati penasaran, mending langsung aja deh dimulai semuanya!

Oh ya, jangan lupa review-nya ya! Tapi jangan flame, soalnya nggak ada pemadamnya! Oke deh, langsung aja kita mulai ngupingin anime Bleach!


1. Pemesanan

Ichigo: "Urahara, gue mau mesen nih… biasalaaah makanan udah pada abis."

Urahara: "Oh yasudah silahkan mau pesen apa?"

Ichigo: "Gula 1 kilo."

Urahara: "Yah gulanya abis."

Ichigo: "Abis? Tepung terigu 2 kilo."

Urahara: "Abis juga tuh bang."

Ichigo: "Bawang bombay sekilo."

Urahara: "Abis."

Ichigo: "Kopi 5 bungkus."

Urahara: "Abis juga, baru aja abis kemaren."

Ichigo: "Telor 10 butir."

Urahara: "Waduh! Abis!"

Ichigo: "Kunyit, jahe, teh, ayam, singkong, daging?"

Urahara: "Abis, abis, abis, abis semua."

Ichigo: "Kok abis semua? Beras deh, pasti ada kan?"

Urahara: "Sayang sekali… berasnya juga abis tuh, Ichi."

Ichigo: "Hah? Beras juga abis? Terus yang ada apa?"

Urahara: "Telepon."

Ichigo: "….."

Setelah beberapa detik, Ichigo langsung menutup teleponnya tanpa ragu.


2. Minta Tolong

Kuchiki Rukia sedang berada di dalam salon, dan dia berbicara pada salah seorang pegawai yang paling oon disitu.

Rukia: "Mbak, saya mau minta tolong…"

Chizuru: "Tolong itu jenis rambut apa ya mbak? Apa itu salah satu jenis creambath? Oh! Mungkin itu jenis treatment terbaru! Tunggu bentar ya mbak, saya liat daftar harga dulu."

Rukia memutuskan untuk segera mencari pegawai lain yang sedikit lebih waras.


3. Nggak Mungkin!

Orihime sedang dalam perjalanan menuju mall ketika ia melihat sosok yang familiar sekali baginya. Dia melihat sesosok pria berkulit putih pucat dan berambut hitam sebahu dari belakang.

Orihime: "Eh, Tatsuki! Itu Ulquiorra ya?"

Tatsuki: "Mana, mana?"

Kemudian si sosok itu sedikit berbalik dan ternyata dia mengenakan lipstik.

Orihime: "Nggak nggak nggak, bukan. Bukan Ulquiorra kok, cuma mirip."

Tatsuki kembali menikmati perjalanan dengan rasa ragu juga curiga pada sahabatnya yang berdada besar itu.


4. Kakak yang Jahat

Kensei terpaksa menemani adiknya, Hiyori, berobat ke dokter kulit langganannya karena dipaksa oleh Unohana sang bunda. Meskipun begitu, sang bunda juga turut ikut. Hiyori dulu sempat rajin memakai obat-obat yang diberikan dokter, tetapi lama kelamaan dia jadi malas. Akibatnya, wajah Hiyori yang tadinya sempat mulus kini jadi jerawatan lagi.

Unohana: "Muka Hiyori dulu sempet cling kok!"

Kensei: "Ah, kapan? Halusinasi ibu doang kali."

Hiyori yang mendengar hanya bisa pasrah dan terus bertanya-tanya mengapa ia ditakdirkan mempunyai kakak yang begitu jahatnya.


5. Taksi dan Pasar

Gin Ichimaru buru-buru naik taksi agar tidak terlambat menemui Rangiku. Sialnya, jarak antara kantor juga tempat ketemuan mereka sangatlah jauh. Akhirnya, 200.000 menjadi angka yang tertera pada argo taksi ketika ia sudah sampai.

Gin: "Pak, 100.000 aja ya pak. Ayolah pak, saya nggak ada duit sebanyak itu… terima tawaran saya. Saya jarang-jarang nawar cuma setengah, biasanya saya kalo nawar sampe seperempat!"

Si supir taksi hanya menatap Gin dengan tatapan prihatin. Ia jadi ragu apakah penumpangnya itu pernah naik taksi sebelumnya atau tidak.