Chapter 1
Originally
Chanbaek, Hunbaek, Hunhan
Rate: M(?)
Genre: Romance, Drama, GS
Saya hanya meminjam nama adapun tokoh aslinya bukan milik saya. Cerita ini juga dibuat berdasarkan imajinasi saya sendiri dan bukan hasil pemikiran orang lain.
Awalnya hubungan Baekhyun dengan kekasihnya baik-baik saja. Tak ada masalah serius yang membuat hubungan keduanya merenggang. Palingan hanya masalah sepele yang bisa diselesaikan dengan sekali jalan.
Tapi semua menjadi berbeda ketika Sehun pria tampan yang merupakan pacar Baekhyun itu mulai mengadu masalah yang dimilikinya tentang kakaknya yang perjaka tua itu.
"Ibu meminta kakak menikah, tapi kakak selalu menolak tiap kali dijodohkan dengan siapapun itu, ibu sempat mengira orientasi kakak belok, namun kakak menyangkal hal itu dan mengatakan kalau ia masih suka wanita berdada besar," Sedikit vulgar memang tapi itulah yang di katakan kakaknya.
"Lantas?" Baekhyun tak tau harus menanggapi apa, biar bagaimanapun itu adalah masalah keluarga Sehun, ia hanyalah bersetatus pacar dan belum berhak ikut campur di dalamnya.
"Ibu mendesakku mencarikan istri untuk kakakku siapapun itu," ucap Sehun seraya meremas rambutnya frustasi. Mau mencari dimana? kakaknya bahkan tak menyebutkan kriteria gadis yang disukainya.
"Sebaiknya kau mencari tahu gadis seperti apa yang diinginkannya Sehun, biar mudah mencarinya, aku akan membantu bila spesifiknya sudah jelas, siapa tau kenalanku menjadi salah satu kriterianya," ucap Baekhyun saraya mengusap lengan Sehun lembut.
"Huhh, susah bicara dengan kakak, ia bahkan selalu menghindar bila ditanya mengenai hal itu, itulah yang membuatku bingung," ucapnya seraya meremas tangannya kuat. Kalau bukan karena ia sayang ibunya yang terus mengeluh pusing kepala karena memikirkan kakaknya tentu ia tak akan mau sepusing ini.
"Mungkin kakakmu tak ingin menikah, atau dia sebenarnya mempunyai gadis yang disukainya tetapi sudah menikah dengan orang lain hingga membuatnya susah move on," tebak Baekhyun asal seraya menggidikkan bahunya.
"Dia mau menikah katanya, tapi kalau aku melangkahinya dengan menikah terlebih dahulu maka ia tak akan menikah seumur hidupnya, begitu katanya dan itu sempat membuat darah tinggi ibu naik hingga nyaris stroke," Baekhyun jadi kasihan pada ibu Sehun. Pasti berat memikirkan anaknya yang terlalu lama membujang.
"Berapa usia kakakmu sebenarnya? kulihat dia masih sangat muda," ucap Baekhyun seraya mengingat-ingat wajah kakak Sehun yang pernah ditemuinya beberapa kali.
"35, dan ia sudah tua Baekhyun, dia sudah hampir kepala empat,"
"Oh! berarti dia terpaut 14 tahun dengan kita," Baekhyun kira pria tampan itu masih 27 atau sekitarnya.
"Begitulah, huhh! kurasa aku harus pulang sekarang," putus Sehun kemudian seraya beranjak dari ruang tamu diikuti Baekhyun di belakangnya.
Cup
"Bey!" ucapnya setelah mengecup pipi Baekhyun sekilas sebelum berjalan menuju ke mobilnya yang terparkir di halaman Baekhyun.
"Hati-hati!" seru Baekhyun seraya melambaikan tangannya saat mobil Sehun mulai meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Huft!" kemudian iapun bergegas memasuki rumahnya dan menutup kembali pintu ruang tamunya.
000
"Sehun kenapa baru pulang nak? ada hal yang perlu ibu bicarakan denganmu," ucap Hana ibu Sehun yang berjalan menghampirinya di ruang keluarga.
"Aku baru pulang dari rumah Baekhyun ibu, ada apa memangnya? masalah kakak lagi?" jawab Sehun seraya mendesah pelan. Sejujurnya ia sudah lelah kalau harus membicarakan masalah kakaknya setiap hari. Tapi sebagai anak yang baik tentu ia tak mungkin mengabaikan ibunya.
"Mari duduklah di samping ibu," pinta wanita paruh baya itu seraya mendudukan dirinya terlebih dahulu di sofa ruang tengah itu.
Dengan patuh Sehun menurutinya dengan mendudukan dirinya di samping ibunya.
"Ada apa?"
"Kakakmu, semalam aku berbicara dengannya," ucap Hana seraya menggenggam tangan Sehun.
"Lalu?" ada sedikit rasa penasaran dihati Sehun terhadap kakaknya itu. Maklum saja, biasanya kakaknya itu selalu menghindar kalau diajak berbicara, terutama bila menyangkut masalah pernikahan.
"Ibu menyinggung tentang masalah pernikahan lagi, ibu bertanya padanya kapan ia akan menikah? ibu rasa ibu sudah sangat tua dan sangat ingin menimang cucu, diluar dugaan di hanya diam saja tak menghindar seperti biasanya," ucapnya dengan suara lembut.
"Lantas apa tanggapannya selanjutnya ibu?"
"Dia setuju untuk menikah Sehun, tapi-" hana tak meanjutkan ucapannya dan menatap Sehun ragu.
"Tapi apa ibu? tahun depan? 10 tahun lagi? atau kalau sudah waktunya? itu kan sudah biasa dia menjawab begitu," ucap Sehun tak sabaran. Mau bagaimana lagi, ia terlalu penasaran saat ibunya memotong cerita.
"Dia mau menikah, tapi dengan wanita yng seperti Baekhyun,"
Jleger
Seperti ada kilat menyambar hati Sehun saat mendengar hal itu.
"Maksud ibu bukan Baekhyun kan wanitanya?" Sehun merasakan firasat buruk ketika ibunya memberitahukan hal itu padanya.
"Apa Baekhyun tak memiliki saudara kandung?" tanya ibunya kemudian, dan Sehun tau maksud ibunya sebenarnya.
"Tidak, dia anak tunggal," belum apa-apa lutut Sehun sudah terasa lemas.
"Ah! apa kau mengenal seseorang yang ibu maksud? yang mirip dengan Baekhyun?" dan Sehun tau apa yang ibunya mau, wanita paruh baya itu sebenarnya menginginkan Baekhyun untuk kakaknya namun tak enak hati kepadanya bila memintanya secara langsung.
"Bilang saja kalau ibu mau mementaku melepas Baekhyun untuk kakak," ucap Sehun seraya memijit pelipisnya.
"Sehun, ibu sungguh tak bermaksud, ibu hanya-"
"Aku tau ibu, aku tau, biarkan aku memikirkannya," Sehun bergegas pergi meninggalkan ibunya yang termangu menuju kamarnya di lantai 2.
"Maafkan ibu nak, ini satu-satunya kesempatan bagi ibu melihat kakakmu segera menikah, mumpung kakakmu masih mau, kalau nanti-nanti pasti akan menolak lagi," gumam wanita itu seraya menatap punggung putranya dengan penuh sesal.
000
Suasana ruang makan nampak berbeda, biasanya mereka mengawali sarapan pagi dengan obrolan kecil. Namun kini hanya suara dentingan piring dan sendoklah yang terdengar.
"Aku selesai," itu suara Chanyeol kakak Sehun yang sudah menyelesaikan sarapannya terlebih dahulu. Sehun hanya menatap kakaknya sekilas dan kembali menyantap makanannya dalam diam.
Setelah kepergian Chanyeol, ibunya mulai memberanikan diri mengeluarkan suara.
"Sehun, ibu tak pernah memaksamu, kalau kau berat melepasnya ibu rasa itu tak masalah, jadi kau jangan merasa terbebani," ucap Hana seraya menatap wajah putranya lekat.
"Ibu aku-," tentu Sehun tak tega untuk mengatakan penolakannya saat melihat wajah murung ibunya.
"Tak apa Sehun, ibu mengerti, kalau dipikir lagi, tak masalah mempunyai anak perjaka tua yang tak mau menikah, jadi kenapa bukan kau saja yang menikah dengan Baekhyun secepatnya, jadi jangan pikirkan kakakmu itu," perkataan ibunya justru malah membebani Sehun, meskipun ibunya berkata begitu, ia tau jauh di dasar hatinya, ibunya tengah menanggung kesedihan yang mendalam. Apa sebagai anak ia setega itu? Tak salah bukan berkorban demi kebahagiaan ibunya? Asal tau saja Sehun itu anak yang berbakti dan sayang pada keluarganya.
"Ibu, a-aku rasa aku bisa melepas Baekhyun untuk kakak, akan kupastikn kali ini kakak benar-benar menikah," keputusan yang berat, tapi demi ibunya Sehun akan melakukan apapun,sekalipun harus mengorbankan perasaannya.
"Sehun, jangan begitu nak, hanya karena ibu, lantas kau mengorbankan perasaanmu," sebagai ibu tentu Hana lebih menginginkan kedua anaknya bahagia dan jangan sampai ada salah satunya yang berkorban seperti ini.
"Aku tak apa ibu, sungguh, aku juga ingin melihat kakak menikah dan berkeluarga, masak sedari bayi hingga sekarang harus ibu yang mengurus kami terus, sekarang giliran kakak yang harus menikah dan mengurus ibu bersama istrinya, lalu aku kan menyusul setelahnya dengan siapapun itu, pasti akan ada jodoh untukku nanti," sekuat hati ia berusaha meyakinkan ibunya kalau ia baik-baik saja. Meskipun dalam hatinya ia menangis.
"Huhh! Kau yakin nak?" tanya Hana seraya merangkul bahu Sehun.
"Aku yakin aku tak akan menyesali keputusanku ini," ucap Sehun dengan memantapkan hatinya. Tapi, benarkah ia tak akan menyesali keputusannya ini?
Sekarang yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara membicarakan hal ini dengan Baekhyun.
000
Keduanya duduk berdampingan diruang tamu rumah Baekhyun. Sehun mengutarakan keinginan ibunya juga keputusannya untuk melepas Baekhyun untuk kakaknya.
Dikiranya Baekhyun sebuah barang yang bis diberikan kepada siapapun? ia juga punya hati, mana bisa perasaannya dioper kesana kemari.
"Kau gila!" umpat Baekhyun seraya menatap Sehun tajam ketika Sehun selesai bercerita.
Seperti dugaannya semula pasti Baekhyun akan marah besar terhadapnya.
"Baekhyun dengarkan aku-"
"Cukup Sehun, jangan-jangan selama ini kau tak mencintaiku ya?" Baekhyun pun memicingkan matanya kearah Sehun dan menaruh curiga terhadap pria tampan itu.
"Apa? tentu saja aku mencintaimu Baekhyun, sangat malah, tapi aku tak kuasa melihat ibuku bersedih Baekhyun, kumohon mengertilah," pintanya seraya menggenggam sebelah tangan Baekhyun.
Baekhyun segera menepisnya dan beranjak dari tempat duduknya.
"Baekhyun kumohon!" dari belakang Sehun merengkuh tubuh Baekhyun dan mendekapnya erat.
"Sebaiknya kau pulang sekarang! aku bukan barang yang bisa kau berikan pada siapapun sekalipun itu kakakmu," ucap Baekhyun dengan suara dingin seraya melepas tangan Sehun yang memeluknya.
"Baekhyun," hati Sehun mencelos seketika. Benar saja ia seperti memperlakukan Baekhyun bagai barang, dan ia baru menyadari itu. Tapi meskipun begitu ia tetap tak punya pilihan lain.
"Pergi Sehun! kumohon jangan temui aku dulu sementara waktu," setelah itu Baekhyun pergi meninggalkan Sehun yang berdiri kaku seraya menatap kepergian Baekhyun.
0
0
Keesokan harinya Sehun datang lagi menemuinya dan meminta hal yang sama. Baekhyun sungguh tak mengerti kenapa Sehun ngotot ingin dia menikah dengan kakaknya yang berhati dingin itu. Katanya cinta, tapi dilepas semudah itu. Memangnya dia itu apa?
"Baekhyun,"
"Tidak Sehun, bukan kah sudah ku bilang untuk tak menemuiku dulu," dengan kesal ia meninggalkan Sehun lagi di ruang tamu.
0
0
"Baekhyun,"
"Oh! sekali tidak ya tidak Sehun! kalau kau ingin kita putus oke! tapi jangan meminta ku menikah dengan kakakmu yang dingin itu, aku juga tak mau kalau harus menikah dengan pria tua,"
"Sesungguhnya dia adalah pria yang baik Baekhyun, aku yakin kau tak akan menyesal bila dengannya,"
"Mau dia baik atau tidak aku tak peduli," ucapnya kesal seraya meninggalkan Sehun dipekarangan kampus.
Asal Sehun tau saja, dikamarnya Baekhyun terus menangisi hubungannya yang kandas. Cintanya itu tak sedngkal itu hingga membuatnya berpaling semudah itu.
0
0
"Baekhyun, ibuku sakit, bisakah kau menjenguknya? beliau ingin bertemu denganmu," kali ini Baekhyun kalah. Kalau menyangkut kesehatan seorang ibu, sebenarnya Baekhyun sama lemahnya dengan Sehun. Ia juga sangat menyayangi ibunya sama seperti Sehun. Dan untungnya kedua orang tuanya membebaskan Baekhyun memilih kepada siapa ia akan melabuhkan hatinya.
000
"Bagaimana kabar tante?" sapa Baekhyun ketika melihat wajah pucat wanita paruh baya itu.
"Tante baik Baekhyun, lalu bagaimana kabarmu sendiri? apa kau kuliah dengan baik?" tanyanya dengan suara lemah.
"Aku baik tante, kuliahku juga berjalan lancar dan sekarang mulai menyusun skripsi," ucapnya seraya menggenggam tangan Hana yang terasa sedikit panas itu.
"Syukurlah," gumamnya seraya tersenyum tipis.
"Tante sakit apa? kenapa pucat sekali? badan tante juga panas," ucapnya seraya mengecek kondisi tubuh Hana yang terbaring lemah di ranjang dengan punggung tangannya.
"Tensi darah tante naik dan sedikit demam juga," ucap Hana dengan suara lemah.
"Ah! jangan memikirkan yang berat-berat tante, dan perbanyaklah istirahat," Ucapnya seraya mengusap tangan Hana lembut.
"Tante hanya terlalu memikirkan putra sulung tante yang tak kunjung menikah, tante tak tau kenapa dia seperti itu, tante yakin dia tak pernah patah hati sebelumnya, mungkin dia itu pemilih atau apa tante juga tak tau," terlihat air mata mulai menggenang dipelupuk mata Hana hingga membuat Baekhyun terkejut.
"Tante, kumohon jangan menangis, nanti tante semakin drop," tentu Baekhyun khawatir melihatnya. Ia sangat takut terjadi sesuatu pada Hana.
"Tante hanya bingung Baekhyun, dia itu susah sekali disuruh menikah, kalau dijodohkan selalu tak berhasil, lalu kemarin tante bertanya wanita seperti apa yang diinginkannya? dia bilang yang seperti pacar Sehun, tentu susah kalau harus mencari yang sebaik dan secantik dirimu nak, lalu saat Sehun dengan berat hati mau melepasmu, tante dengar kau menolaknya, lalu dimana lagi tante mencari yang sepertimu," ucap wanita itu sambil menangis pilu hingga membuat Baekhyun ikut menangis. Bahkan Sehun yang berada di balik pintu juga ikut menangis mendengar perkataan ibunya yang menyedihkan itu.
"Kenapa kau malah ikut menangis, jangan begini, tante bahkan belum memintamu melakukannya, kenapa sekarang kau sudah menangis?" ucanya seraya menangkup pipi Baekhyun dan menghapus air matanya.
"Tante sungguh- sungguh ingin aku menjadi menantu tante dengan menikahi kak Chanyeol?" tanyanya seraya menghapus air matanya.
"Bila kau tak keberatan, tapi ingat tante tak memaksa, bila kau memilih menikah dengan Sehun, tentu tante tetap akan merestuinya," ucap nya seraya menghapus air mata Baekbyun.
"Huhh! baiklah tante, aku mau menikah dengan kak Chnyeol," ia tak tau apakah keputusannya itu tepat atau tidak. Ia harap ini bukan keputusan sesaat dan akan menyesal dikemudian hari.
Kenapa Baekhyun tak memilih Sehun? Jawabannya karena ia marah pada Sehun yang melepasnya begitu mudah seolah kata cinta tak ada artinya bagi pria itu.
Semoga keputusanya keduanya tak menimbulkan penyesalan dikemudian hari.
TBC
Aku membawa cerita ff baru padahal 3 ffku yang lain belum selesai. Mau bagaimana lagi, dari pada idenya hilang dan terbuang percuma dan bila tak segera di publish file nya kemungkinan bisa hilang.
Bagi yang berminat membaca mohon tinggalkan review jangan jadi silent reader yaaa~ Hust! itu tak baik.
-Salam damai inchan88-
