Sweet Jung

Our Story

Na Jaemin/Ji Jaemin

Lee Minhyung/Mark Lee

Lee Jeno

Huang Renjun

– Chapter 1:Introduction –

Na Jaemin

Na Jaemin atau yang sekarang menjadi Ji Jaemin adalah anak kedua dari keluarga Ji Hansol dan istrinya Nakamoto Yuta. Ia memiliki seorang kakak yang bernama Ji Hina. Jaemin bukanlah anak kandung di keluarga ini, tetapi ia adalah anak angkat. Ia diangkat oleh keluarganya pada umur 7 tahun karena kedua orangtuanya mengalami kecelakaan pesawat saat menuju Amerika dan menurut surat wasiat ayahnya, Ji Hansol yang merupakan wakil direktur harus merawat anak tunggal keluarga Na karena keluarga tersebut tidak memiliki sanak saudara. Selain itu Ji Hansol juga harus menjaga perusahaan yang kelak akan diwarisi kepada Jaemin.

Dan seminggu setelah kepergian orangtuanya, Jaemin memiliki keluarga baru. Yuta dan Hina menyambut Jaemin dengan hangat. Yuta menganggap Jaemin sebagai anaknya begitu juga Hina yang sangat senang karena akhirnya ia mempunyai seorang adik walaupun mereka berdua seumuran. Jaemin yang awalnya merasa sedih atas kepergian orangtuanyapun kembali menjadi Jaemin yang hangat dan selalu tersenyum. Ia dan Hina disekolahkan di sekolah yang sama.

Di sekolah ini Hina memperkenalkan Jaemin kepada teman-temannya yang kebanyakan adalah laki-laki karena Hina yang memang tomboy. Ada Huang Renjun, Lee Jeno dan Lee Donghyuk. Mereka selalu bersama dimanapun dan kapanpun bahkan kelas mereka selalu bersama. Tak jarang siswi-siswi di sekolah merasa iri dengan Hina karena ia adalah satu-satunya perempuan di antara laki-laki tampan tersebut.

Tapi, di luar lingkaran persahabatan tersebut, Jaemin jauh lebih dekat dengan Jeno dibanding Donghyuk dan Renjun. Donghyuk terkadang - bahkan sering - menjahilinya sementara Renjun terkadang lebih sering fokus dengan karakter kesukaannya, Moomin.

Jaemin dan Jeno adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Di mana ada Jaemin sudah pasti ada Jeno dan begitu juga sebaliknya. Bahkan di antara sahabat-sahabatnya, hanya Jaemin yang diperbolehkan untuk masuk ke kamarnya. Mereka berdua sering menghabiskan waktu berdua di dalam kamar Jeno di saat Hina sibuk dengan ekstrakurikuler karate dan dancenya atau Renjun yang sibuk dengan kegiatan klub melukisnya dan kegiatan paduan suara sekolah bersama Donghyuk. Terkadang mereka mengerjakan tugas bersama walaupun pada akhirnya hanya Jaemin yang mengerjakan dan Jeno yang hanya memandangi Jaemin lalu menjahilinya. Terkadang mereka juga bermain game bersama dan berakhir dengan Jaemin yang belepotan bedak di wajahnya karena sering kalah dari Jeno. Bahkan Jaemin juga sering menginap di kamar Jeno.

Kedekatan mereka berdua mulai agak renggang setelah kedatangan kakak tertua Jeno dari Kanada, Lee Minhyung atau yang sering Jeno panggil dengan sebutan Mark. Saat itu untuk merayakan kedatangan anak tertua mereka, keluarga Lee mengundang sahabat-sahabat Jeno dan teman Mark, Koeun untuk merayakan pesta kecil-kecilan di halaman rumah mereka.

Jaemin yang saat itu datang telat bersama Hina karena harus menunggu Hina pulang dari ekstrakurikuler karatenya langsung terpesona dengan Mark saat ia diperkenalkan kepada Mark.

Jaemin yang saat itu berusia 12 tahun, merasakan cinta pertamanya. Ia mulai berusaha mencari tahu tentang Mark dari sahabatnya, Jeno, yang lebih sering diam dibanding menajawab pertanyaannya. Dan hari itu pun datang, Jaemin yang memang sering datang ke rumah keluarga Lee hari itu disapa oleh Mark. Berawal dari sapaan tersebut, Jaemin dan Mark mulai dekat. Bahkan di tengah kesibukannya dengan pelatihan untuk lomba cerdas cermatnya, Mark selalu menyempatkan dirinya untuk menjemput Jaemin. Bahkan saat hujanpun, Mark rela menjemput Jaemin dan membiarkan jaket kesayangannya basah hanya untuk menutupi mereka berdua. Jaemin hanya tersenyum dengan segala perlakuan manis Mark kepadanya. Tersenyum untuk menutupi perasaan yang sebenarnya kepada seorang Lee Minhyung. Tapi, Jaemin tidak tahu kalau di belakangnya ada seseorang yang sudah mencintainya dari awal mereka bertemu.

Mark Lee

Ia dilahirkan dengan nama Lee Minhyung. Ia adalah anak pertama dari Lee Taeyong dan istrinya Chittaphon Leechaiyapornkul. Setahun kemudian Minhyung mendapatkan seorang adik yang bernama Lee Jeno. Ia merasa senang memiliki seorang adik. Ia selalu mengajak Jeno bermain. Dan pada umurnya yang ke-empat, Minhyung mendapat berita bahagia sekaligus berita buruk. Berita bahagianya adalah ia akan memiliki seorang adik lagi dan berita kedua yang terburuk adalah sang kakek yang berada di Kanada menginginkan Minhyung untuk tinggal bersama mereka di Kanada dan menyekolahkan Minhyung di Kanada.

Awalnya Minhyung menolak. Tapi karena permintaan ibunya, Minhyung pun berangkat ke Kanada ditemani tangisan Jeno yang tidak ingin ditinggal sang kakak dan kedua orangtuanya juga sang adik bungsu yang masih berada di perut ibunya. Di pintu keberangkatan, Minhyung menatap sedih kedua orangtuanya juga adiknya. Ia tahu ia akan berpisah lama dengan mereka tapi di lain pihak ia juga tidak bisa menolak permintaan sang kakek yang terkenal tegas.

Bersama dengan seorang wanita cantik yang ia kenal bernama Wendy Son, salah satu karyawan kakeknya di Kanada, ia berangkat ke Kanada dengan perasaan tak rela. Ia hanya anak berumur empat tahun dan hanya diberikan empat tahun untuk tinggal bersama kedua orangtuanya.

Saat ia sampai di Kanada, ia disambut oleh sang kakek dan iapun dibawa ke rumah sang kakek yang sangat megah. Minhyung juga disekolahkan di sekolah terbaik di Kanada saat ia berumur 6 tahun. Di sekolah, ia menggunakan nama Mark Lee yang merupakan pemberian dari sang kakek.

Di saat ia merindukan keluarganya, Minhyung akan menelpon sambil menangis tersedu-sedu. Mengungkapkan segala keluh kesahnya kepada sang ibu. Sang ibu yang hanya bisa mendengar suara sang anak yang jauh di sana berusaha menguatkan hati Minhyung dan meyakinkan bahwa ia tidak akan lama di Kanada. Dengan segala nasihat yang ibunya berikan, Minhyung selalu berusaha kuat terlebih lagi dengan segala didikan sang kakek yang membuat Minhyung tumbuh menjadi anak laki-laki yang kuat dan tegas.

Di umurnya yang ketigabelas, Minhyung memohon kepada sang kakek untuk kembali ke Korea dan bersekolah di sana. Dengan segala usahanya untuk membujuk sang kakek, Minhyung pun kembali ke Korea. Sebelum ia berangkat ke Korea, Minhyung menghubungi sang ibu dan ayah bahwa ia akan kembali ke Korea. Hal itu disambut bahagia keluarganya.

Setelah berjam-jam berada di dalam pesawat, Minhyung merasa bahagia saat ia akhirnya bisa merasakan udara segar di Korea kembali. Ia berjalan melewati pintu kedatangan dan disambut dengan pelukan hangat kedua orangtuanya. Minhyung benar-benar merasakan kehangatan dari pelukan kedua orangtuanya. Ia bahkan bisa merasakan sang ibu menangis terharu atas kembalinya sang anak sulung. Merekapun segera kembali ke kediaman mereka.

Minhyung sangat terkejut saat ia disambut oleh kedua adiknya di rumah. Ia bisa melihat Jeno yang tumbuh menjadi remaja yang tampan dan sang adik bungsu yang ia kenal dari foto-foto yang dikirimkan sang ibu saat ia berada di Kanada, Lee Sungkyung atau yang Jeno sering panggil Lami tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.

Minhyung pun melepaskan tangannya dari koper birunya dan segera memeluk kedua adiknya. Jeno dan Sungkyung yang bahagia bisa melihat sang kakak kembali termasuk Sungkyung yang baru pertama kalinya melihat sang kakak sulung secara langsung langsung memeluk erat sang kakak.

Jeno yang merasa bahagia atas kembalinya sang kakak meminta ibunya untuk merayakannya dan ia akan mengundang sahabat-sahabatnya untuk memperkenalkan mereka kepada sang kakak.

Dan keesokan harinya, pesta penyambutan Minhyung benar-benar diadakan walaupun hanya pesta kecil biasa di halaman belakangnya. Jeno yang mengundang sahabat-sahabatnya yang ia ketahui bernama Huang Renjun dan Lee Donghyuk menambah keramaian pesta tersebut. Minhyung pun dikejutkan dengan kehadiran Koeun, sahabat masa kecilnya. Mereka kembali mengobrol tentang masa kecil mereka di mana Minhyung dan Jeno sering dititip di rumah keluarga Koeun yang merupakan tetangga Minhyung karena kedua orangtuanya yang bekerja hingga malam hari.

Hingga tak lama kemudian, Jeno datang bersama dua orang sahabatnya yang lain yang datang telat. Minhyung pun menyalami sahabat perempuan Jeno yang bernama Ji Hina dan Jeno pun memperkenalkan sahabat terdekatnya, Ji Jaemin.

Dan saat menatap mata anak bernama Jaemin tersebut, Minhyung merasakan ada yang berbeda dari dirinya. Ia merasakan perasaan berbeda dari saat ia berkenalan dengan sahabat-sahabat Jeno lainnya. Yang akahirnya Minhyung sadari bahwa perasaan itu bernama cinta.

Sejak saat itu, Minhyung selalu memikirkan Jaemin. Bahkan sebelum tidurpun yang ada di pikirannya hanyalah seorang Ji Jaemin. Minhyung tahu kalau Jaemin sering berkunjung ke rumahnya dan bermain bersama Jeno di kamarnya. Terkadang Minhyung ingin menyapa Jaemin, tapi mulutnya terlalu kelu untuk mengucapkan sapaan kepada Jaemin. Hingga suatu hari, Minhyung yang melihat Jaemin masuk ke dalam rumahnya saat ia sedang menonton TV di ruang tamu memberanikan dirinya untuk menyapa Jaemin. Ia tak menduga kaau Jaemin akan membalas sapaannya. Dan dari situlah mereka berdua mulai dekat. Minhyung pun mulai melancarkan pendekatannya kepada Jaemin. Ia jadi sering menjemput Jaemin. Menutupi tubuh mereka berdua dengan jaket kesayangannya saat hujan menerpa tubuh mereka. Ia tidak perduli. Karena yang ia pedulikan adalah senyum Jaemin saat ia menatap wajah Minhyung. Ia bahkan tidak mengetahui bahwa sang adik jauh lebih dulu menyukai Jaemin dibanding dirinya.

3. Lee Jeno

Lee Jeno adalah anak kedua dari keluarga Lee. Ia hadir dalam keluarga tersebut setahun setelah sang kakak, Lee Minhyung. Ia dan Minhyung adalah kakak adik yang kompak. Mereka selalu bersama. Diumurnya yang ketiga tahun, Jeno harus merasakan perpisahan dengan sang kakak yang harus berangkat ke Kanada atas perintah sang kakek. Jeno belum mengerti apa-apa saat itu, yang ia tahu ia akan ditinggal lama oleh sang kakak. Jeno merasa sendirian di rumah tersebut hingga akhirnya ia mendapatkan seorang teman lagi yaitu Lee Sungkyung, adik bayi yang dilahirkan oleh sang ibu. Ia memanggil sang adik dengan panggilan Lami.

Di umurnya yang ke 7, ia memiliki seorang teman baru yang diperkenalkan oleh sahabatnya, Hina. Anak laki-laki yang memiliki wajah yang imut dan manis bernama Ji Jaemin. Bahkan di antara mereka berlima, Jeno sangat dekat dengan Jaemin dan hanya Jaeminlah satu-satunya sahabat Jeno yang boleh memasuki kamar Jeno. Terkadang saat ia mengerjakan tugas bersama Jaemin, ia hanya akan melihat wajah manis Jaemin terkadang ia juga mencubit pipi Jaemin yang sering mengundangnya untuk menyentuh pipi lembut tersebut.

Jeno tidak tahu apa nama perasaan itu. Ia sudah merasakan jantungnya yang selalu berdebar-debar saat melihat bahkan mendengar nama Jaemin dan suara dari sahabatnya yang manis itu. Ia selalu ingin melindungi Jaemin, dan perasaan ingin melindung Jaemin tersebut semakin bertambah saat ia mengetahu dari Hina bahwa Jaemin adalah anak angkat di keluarganya karena orangtuanya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat. Ia selalu ingin bersama Jaemin. Berdiri di sampingnya. Hingga tak terasa mereka sudah berada di umur 12 tahun. Umur di mana mereka mulai mengalami masa puber. Dan saat itu ia mengetahui bahwa perasaan yang ia rasakan pada Jaemin adalah perasaan yang lebih dari seorang sahabat. Cinta. Ia tahu ini dari sang ibu dengan sedikit berbohong sambil membawa nama Donghyuk.

Ia mencintai Jaemin. Sangat mencintai Jaemin. Hingga akhirnya perasaannya harus mengalami rintangan.

Sang kakak, Lee Minhyung kembali dari Kanada. Ia dan Sungkyung menyambut sang kakak dengan gembira. Kakaknya tumbuh menjadi seorang remaja yang tampan. Ia bahkan meminta ibunya untuk membuat pesta penyambutan sang kakak dan ia akan mengundang sahabat-sahabatnya untuk diperkenalkan kepada sang kakak.

Dan hari itu datang, pesta kecil untuk menyambut sang kakak yang baru kembali dari Kanada tersebut dihadiri oleh kedua sahabatnya, Huang Renjun dan Lee Donghyuk. Sementara Jaemin dan Hina akan menyusul karena Jaemin harus menunggu Hina pulang dari ekstrakurikuler karatenya.

Jeno yang melihat kedatangan kedua sahabatnya langsung mengajak mereka untuk menemui sang kakak. Ia memperkenalkan Hina terlebih dahulu kepada sang kakak yang sedang mengobrol dengan sahabat masa kecilnya, Koeun. Hingga saat ia memperkenalkan Jaemin kepada sang kakak, Jeno merasakan ada yang berbeda dari pandangan mereka berdua.

Setelah hari itu, Jeno selalu dipusingkan dengan pertanyaan Jaemin tentang kakaknya. Ia merasa aneh dengan Jaemin yang jadi lebih sering mencari sang kakak. Hingga suatu hari, Jeno harus merasakan patah hati karena Jaemin dengan bahagia mengatakan bahwa ia menyukai Minhyung. Bahkan setelah itu, Jeno melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Jaemin dan sang kakak menjadi semakin dekat bahkan tak jarang Minhyung menjemput Jaemin yang harus pulang lebih sore karena harus mengikuti pelatihan untuk perlombaan cerdas cermatnya. Bahkan Jaemin meninggalkan Jeno yang sudah menunggunya berjam-jam lebih awal dan memilih untuk pulang bersama Minhyung. Meninggalkan Jeno yang membawa payung untuk dipakai bersama Jaemin dengan memilih Minhyung yang hanya menutupi diri mereka dari hujan dengan selembar jaket dan berlari menuju halte bus. Meninggalkan Jeno yang terus menunggu Jaemin pulang dari pelatihannya walaupun Jeno tahu, Jaemin tidak tahu ia menunggu untuknya dan lebih memilih pulang bersama Minhyung.

Jeno patah hati. Jeno merasa dikhianati oleh kakaknya sendiri. Ia yang pertama kali bertemu Jaemin. Ia juga yang pertama kali menyimpan rasa kepada Jaemin. Tapi kakaknya yang baru pulang dari Kanada dengan mudahnya mengambil Jaemin dari dirinya. Jeno ingin membenci Minhyng tapi ia tahu, Minhyung adalah kakaknya. Ia ingin melupakan Jaemin tapi ia tahu ia tidak bisa.

Yang Jeno tahu sekarang adalah ia harus menyimpan perasaan ini dalam-dalam dan membiarkan dirinya yang mengetahui bahwa ia mencintai Jaemin sejak lima tahun yang lalu dan akan terus begitu.

4. Huang Renjun

Huang Renjun adalah anak sulung dari pasang Huang Sicheng dan Qian Kun. Ia memiliki seorang adik yang hanya berbeda satu tahun darinya yang bernama Huang Chenle. Huang Renjun dilahirkan di China dan pindah ke Korea saat ia berumur 6 tahun. Hidup di tengah-tengah masyarakat yang memiliki perbedaan bahasa dengannya membuat Renjun menjadi anak yang pendiam. Ia diam karena tidak tahu harus berbicara apa kepada teman-temannya. Terkadang ia juga merasa didiskriminasi karena dia satu-satunya orang asing di kelasnya. Renjun terkadang ingin menangis tapi melihat ibunya yang selalu memberi semangat kepadanya sebelum ia berangkat ke sekolah membuat Renjun menjadi lebih kuat untuk menghadpai teman-teman sekelasnya. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang anak perempuan keturunan Korea-Jepang bernama Ji Hina yang membantunya saat ia dibully oleh kakak kelasnya. Sejak hari itu mereka berteman dan Hinapun memperkenalkan Renjun kepada teman sekelasnya Donghyuk dan Jeno

Merekapun mulai berteman. Walaupun Renjun terkadang hanya tersenyum saat menanggapi candaan Donghyuk. Renjun senang memiliki sahabat seperti mereka. Bahkan ketiga sahabatnya pun membantu Renjun untuk berbicara dalam bahasa Korea. Hingga suatu hari, kelompok mereka mendapatkan satu teman baru bernama Ji Jaemin, adik angkat Hina. Jaemin adalah anak laki-laki yang memiliki wajah manis dan ia juga periang. Ia bahkan menjadi kesayangan semua guru di sekolahnya karena kepintarannya. Dan di mata Renjun, Jaemin adalah kesayangan Jeno di antara sahabat-sahabatnya yang lain. Bahkan mungkin di antara dirinya, Donghyuk bahkan Hina yang kakak angkat Jaemin sekalipun ia yang lebih mengetahui bahwa ada sesuatu hal di antara Jaemin dan Jeno. Mereka sering pulang berdua di saat Renjun dan Donghyuk ada kegiatan paduan suara sekolah atau Hina yang ikut ekstrakurikuler karate. Bahkan Renjun pun bingung mengapa hanya Jaemin yang diperbolehkan oleh Jeno untuk memasuki kamarnya.

Hingga suatu hari Jeno memberi kabar bahwa kakak sulungnya sudah pulang dari Kanada. Ia mengajak sahabat-sahabatnya untuk berkunjung ke rumahnya karena keluarganya mengadakan pesta kecil untuk sang kakak. Renjun dan Donghyuk memilih untuk pergi bersama Jeno setelah pulang sekolah sementara Jaemin memilih untuk menyusul karena harus menunggu Hina pulang dari ekstrakurikulernya. Saat mereka bertiga tiba di rumah keluarga Lee, Jeno segera memperkenalkan kakaknya yang bernama Lee Minhyung kepada kedua sahabatnya, Renjun dan Donghyuk. Renjun tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ia bertemu dengan seorang Lee Minhyung untuk pertama kalinya. Ia tidak tahu mengapa jantungnya berdebar-debar hanya karena bertatapan dengan seorang Lee Minhyung yang bahkan baru ia kenal hari itu. Di pesta itu, mata Renjun hanya bisa tertuju ke arah seorang Lee Minhyung. Hingga akhirnya Hina dan Jaemin datang dan diperkenalkan kepada Minhyung dan dari jarak yang cukup jauhpun Renjun bisa melihat tatapan yang berbeda dari seorang Lee Minhyung kepada Ji Jaemin dan begitu juga sebaliknya.

Renjun tidak mau berburuk sangka terlebih dahulu. Tapi akhir-akhir ini ia jarang melihat Jeno dan Jaemin pulang bersama. Ia terkadang melihat Jeno duduk di bangku taman sekolah sambil melamun dan terkadang terlihat kacau. Renjun ingin tahu apa masalah Jeno, tapi Renjun juga tahu kalau Jeno hanya terbuka tentang segala permasalahannya kepada Jaemin. Yang lebih mengherankannya lagi, Renjun jadi sering melihat Minhyung berdiri di depan sekolahnya. Renjun berpikir kalau mungkin Minhyung ingin menjemput adiknya, Jeno. Ia tidak tahu sama sekali siapa yang sebenarnya dijemput oleh Minhyung karena ibunya langsung menyuruhnya masuk ke mobil saat menjemputnya.

Hingga akhirnya Renjun mengetahui apa penyebab Jeno yang sering melamun dan terlihat kacau juga siapa yang dijemput oleh Minhyung sebenarnya.

Renjun yang saat itu harus menunggu ibunya lebih lama di halte bus di seberang sekolahnya karena berlindung dari hujan akhirnya bisa melihat jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya selama ini. Ia melihat sendiri Jaemin dan Minhyung yang berlari di tengah hujan dengan keadaan Minhyung yang menutupi tubuh mereka berdua dengan jaket yang Renjun pastikan adalah milik Minhyung. Ia juga bisa melihat senyuman manis Jaemin saat melihat wajah Minhyung. Dan saat itu Renjun hanya bisa tertegun di tempatnya berdiri. Entah mengapa, pemandangan Jaemin dan Minhyung yang terlihat mesra seperti tadi membuat dadanya sesak. Renjun bahkan tidak bisa menahan saat air matanya jatuh dan mengalir begitu saja. Renjun menangis, tapi bibirnya tersenyum. Ia tahu ia bodoh karena jatuh cinta kepada Minhyung yang bahkan hanya menganggapnya sebagai sahabat sang adik saja. Ia bodoh karena menangisi sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. Ia patah hati. Renjun membiarkan rintik hujan membasahinya. Membiarkan hujan tersebut menemani tangisannya. Ia bahkan berbohong kepada ibunya kalau ia menangis. Renjun bersyukur ibunya percaya kepadanya.

Mengingat Jaemin dan Minhyung membuat Renjun kembali berpikir. Minhyung sudah pasti menyukai Jaemin dan begitu juga sebaliknya. Ia sadar tidak mungkin seorang Lee Minhyung jatuh cinta kepada dirinya. Jaemin yang periang adalah yang terbaik bagi Minhyung sementara Renjun yang pendiam hanya orang biasa di antara mereka. Renjun menangis dalam diam di kamarnya. Meratapi kisah cintanya di masa puber yang seharusnya indah tetapi tidak sesuai ekspektasinya. Renjun menyerah dan membiarkan perasaannya kepada Minhyung begitu saja. Ia kembali menangis, tangisan pertama selama 6 tahun ia hidup di Korea dan hal itu disebabkan seseorang yang bahkan tidak pernah menoleh kepadanya barang sedikitpun dan kenapa harus sahabtnya yang membuat dia menangis karena patah hati?

A/N: Hello! Kenalin aku author baru di sini. Sebelumnya aku mau ucapin terima kasih buat kalian yang udah luangin waktu buat baca intro dari tiap karakter utamanya di ff ini. Maaf kalo agak gak jelas XD still newbie but I'll work hard! Ngomong-ngomong kalo kalian nanya aku shipper siap, NoMin/MarkMin? Maaf banget gak bisa jawab karena itu susah banget soalnya aku suka sama NoMin maupun MarkMin XD makanya ini aja bingung mau nentuin siapa yang bakal jadi sama Jaemin buat chapter akhir XD ok lah dari pada panjang lebar mending langsung review aja ya~ see you in the next chapter~