Ch.1 "You Will Be Mine"

.

.

.

"I'm so tired of being here

Suppressed by all my childish fears

And if you have to leave

I wish that you would just leave

'Cause your presence still lingers here

And it won't leave me alone" Begitulah lantunan suara dengan gitar acoustik yang terdengar dari balkon flat pemilik mata biru safir ditengah malam purnama. Disisi lain wanita pemilik rambut indigo itu berjalan tepat didepan apartemen pemilik mata safir itu, "emm,suara lantunan lagu itu sangat indah sekali." Sesekali wanita pemilik rambut indigo itu mencari-cari asal mula lantunan lagu yang terbawa oleh hembusan angin malam yang menembus kulit. Dan ya! ia menemukan asal suara itu, terlihat seorang pria memejamkan matanya,dengan menggengam gitar acoustik berwarna putih,dengan rambut jabriknya berwarna kuning dan jacketnya yang di taruh dipundaknya yang terlihat tegap itu. Ya,pemilik rambut indigo itu adalah Hinata. Ia tercengang, melihat pria yang baru kali ini ia temui, "pria itu ta-tampan sekali." Tanpa ia sadari ternyata pria yang ia maksudkan tadi sudah memperhatikannya lama,ya lama sekali semenjak ia diam mematung di depan balkon flat kamarnya. "hay, kau sedang apa? Tunggu aku akan segera turun!" tanpa memberi aba-aba Hinata sudah pergi ,ya pergi ketika pria itu hendak membuka pintu apartemennya. "hey, kau siapa? Tunggu aku." Hinata mempercepat langkah kakinya,ia takut jika pria tadi mengikutinya. 'hem, sepertinya aku sering melihatnya disekolah. Baiklah akan kucari ia besok disekolah.' pria itu bergumam dalam hatinya. 'siapa wanita cantik itu? Ah sudahlah aku akan tidur dulu, dan besok akan kucari dia.'

.

.

.

Pagipun menyambut wanita pemilik rambut indigo ,ia harus segera bersiap untuk menuntut ilmu di sekolah yang cukup terkenal di konoha. Kalimat 'selamat datang' pun menyapanya agar ia segera masuk kedalam ruang kelasnya.

.

.

.

Ia mencari dimana hari ini dia harus menempati mejanya,karena sekolah sudah menetapkan peraturan rolling table. Dimana setiap siswa harus berpindah tempat setiap harinya. Ternyata ia harus duduk dekat jendela untuk hari ini,kelasnya tepat bersebelahan dengan kelas 12 disekolah itu. "syukurlah aku bisa duduk disini,jadi aku tak usah mengikat rambutku. Dan aku bisa memandang ke luar jendela,dan aku bisa melukis sesuatu." gumamnya di dalam hati kecilnya. Tanpa disadari sesosok pria melintas didepan pandangannya, jantungnya berdegup kencang. Tidak ini lebih dari biasanya, 'apa mungkin dia bersekolah disini? Tidak mungkin, aku saat ini pasti sedang bermimpi. Ya bermimpi.' pemilik rambut indigo itu pun menampar dirinya sendiri dan 'itai,au sakit sekali.' kedua sahabatnya pun heran melihat tingkah laku gadis indigo itu. "hei Hinata kau kenapa?" sakura dan ino pun menghampiri gadis indigo itu, "tidak sakura,ino,aku hanya sedikit pusing." ia harus sedikit berbohong.

Teett...

Bel istirahatpun berbunyi ,seluruh siswa berhamburan keluar kelas terkecuali gadis berambut indgo itu. Ia masih memikirkan kejadian yang baru ia alami, ia masih menganggapnya sebuah mimpi,ya hanya mimpi yang tidak akan pernah terwujud.

.

.

.

"dobe,kau tidak ke kantin? Tumben sekali?" pemilik mata onyx itu menyapa sahabatnya, "hei sampai kapan kau mau menyebut ku dobe, teme-baka!" pria yang selalu memakai jaknt berwarna orange dan selalu membawa gitar acoustiknya itu tampak terlihat sedikit jengkel. "hei dobe,yakin kau tak ingin membeli sesuatu?" karena kesal dengan sahabatnya itu diapun angkat bicara, "hei teme! Kau membuyarkan inspirasiku tahu! Aku titip minuman saja,kau belikan yah!" pria itu langsung merogoh sakunya,dan tersenyum "hehe teme,uangku tertinggal di kelas,jadi aku pinjam uangmu dulu ya!" pria bermata onyx itu menghela nafas panjang "hei kau sudah menyuruhku dan sekarang mau meminjam uangku? Keterlaluan sekali kau dobe baka!" pria yang dipanggil Dobe itu memasang jurus terampuhnya yaitu puppy eye dan pemilik nama sasuke itu sangat jengkel dan menjitak rambut jabrig temannya itu, "jangan pasang tampang itu baka!aku geli."

.

.

.

Pandangan pria itu terpaku pada satu titik,ya titik itu terletak di kelas XI jurusan ilmu pengetahuan alam, 'sepertinya itu gadis yang kemarin malam,apa benar? Apa aku harus menghampirinya. Tidak berfikir apa aku,tapi aku penasaran. Emm baiklah,' setelah berkelut dengan presepsi hatinya itu dia menghampiri gadis yang hendak membuat sketsa gambar sekolah. "hai,wah sketsamu indah sekali apa aku boleh duduk disini aku sedang membuat sebuah lagu,ya lagu iseng sih." sambil sesekali memetik senar gitarnya itu, "hn,kau bisa sedikit tenang tidak? Kau membuyarkan konsentrasiku." celetuk gadis itu sambil melanjutkan coretan-coretan di kertas sketsanya. "hn baiklah kalau kau maunya begitu, I'm so tired of being here

Suppressed by all my childish fears

And if you have to leave

I wish that you would just leave

'Cause your presence still lingers here

And it won't leave me alone." pria itu memetikan senar demi senar dan menyanyikan sebuah lagu.

*DEG*

"apa mungkin dia orangnya?" gadis itu memberanikan menoleh kearah pria yang sedang memetik senar gitar. Tanpa disadari pria itu juga sedang menoleh kearahnya, ya kini wajah mereka tidak terlalu jauh dan hanya beberapa senti saja, semakin dekat dan.. "woy baka aku mencarimu dimana-mana ternyata kau disini. Pantas kau tak mau turun ternyata ada gadis cantik disini." pria itupun meluncurkan satu pukulan ke sahabatnya, "hey! Siapa yang kau sebut baka? Menggangu saja kau!"

Tet..tett..tett

"sial,kenapa waktu berlalu begitu cepat? Hey nona nanti kita pulang bersama yaa,sampai jumpa." pria itu pun meninggalkan sebuah minuman dengan secarik kertas dibawahnya "pulang nanti aku jemput di lapangan,jangan telat dan ini nomor ponselku 0816xxx

-Uzumaki Naruto-". Gadis pemilik nama hyuga Hinata itu tercengang kaget 'apa aku bermimpi?'

SLAP

"ouch," ia memegang pipinya yang sudah dua kali ia tampar hari ini, "kau kenapa hinata,kau sudah sering menampar dirimu sendiri?kertas apa itu?" gadis berambut merah muda itu merebut secarik kertas yang digenggam Hinata,"eh sakura-chan kembalikan," gadis bernama sakura itu tercengang dengan isi surat yang ia genggam "wow ! Hinata kau kenal dengannya?" ia bingung dengan pertanyaan sakura "memang kenapa sakura? Hanya orang iseng kok, jangan dihiraukan." pemilik marga yamanaka itu ikut dalam pembicaraan mereka, "kau bilang iseng, dia tuh belum pernah dekat dengan wanita. Padahal banyak sekali wanita yang mengagumi suara dan ketampanannya,dan kaulah yang pertama kali ia dekati langsung. Benarkan sakura?" pemilik nama sakura hanya menjawab dengan anggukan "dan untuk mengetahui kalau dia tertarik dengan wanita pilihannya itu, ia pasti menyanyikan sebuah lagu. Dan dia akan tampil pada saat pensi sekolah."

DEGG

Jantungnya semakin berdebar,darahnya mendesir semakin cepat,ya semakin cepat seperti sungai yang hendak menghancurkan tanggul penghalangnya. "kakashi sensei datang!" seluruh murid pun masuk dalam ruang kelas mereka.

.

.

.

Teett..teett..

"akhirnya pelajaran asuma sensei selesai huh membosankan,mana bau rokok lagi." keluh pria pemilik jaket berwarna orange itu, "heh dobe,ayo pulang." pemilik nama uchiha itu pulang dengan membawa tas sahabatnya. "hey teme, kembalikan tasku,aku ada urusan untuk pensi nanti." ia harus berbohong demi bertemu gadis yang tadi ia temui. "hn baiklah."

.

.

.

"hinata ayo pulang," pemilik nama ino itu menarik tangan gadis indigo itu "ino,sakura aku ada urusan . Jadi kalian duluan saja,gomen." kedua sahabatnya pun hanya tertawa kecil "hn baiklah,selamat berkencan dengan tuan uzumaki." wajahnya semakin memerah,ya memerah seperti kepiting rebus.

.

.

.

'Dimana gadis itu? Apa sudah pulang?' pria itu melangkahkan kakinya keluar, "ini.." dari samping ia menemukan sebuah tangan dengan minuman yang tadi ia beli ,"hei,kau aku fikir kau sudah pulang. Ayo kita pulang," sambil menarik tangan gadis yang tadi ia belikan minuman. "gomen aku pulang sendiri saja," pemilik rambut indigo itu melepaskan tangan pria yang sedang menggengam tangannya, "kau tega,aku sudah menunggumu lama tapi kau mau meninggalkanku?" gadis itupun tidak bisa menolak karena ia merasa bersalah, "baiklah," sepanjang perjalanan mereka saling mengenalkan diri mereka. "emm aku sudah sampai,trimakasih sudah mengantarku." pemilik nama hyuga hinata itu membuka gerbang memasuki kediamannya,"Hei,tunggu. Ini untukmu, datang ya." pemilik nama uzumaki itu memberikan tiket pensi untuk gadis itu "tapi aku.." belum sempat melanjutkan kata-katanya pria itu telah pergi "pokoknya kau harus datang,aku punya sesuatu untukmu. Sampai jumpa besok,aku akan menjemputmu." jantungnya berdegup kencang apa yang harus ia lakukan. Ia hanya tersenyum dan masuk kedalam kediamannya.

.

.

.

Gomen chapter pertama ini terlalu singkat nanti akan kubuat lagi chapter berikutnya :3 arigatou sudah membacanya, tolong reviewnya :)