I will Present A Fanfic

"My Girl is a Yuri"

Vocaloid © Yamaha

Story © Me XD

Rated T

WARNING ! abal, OOC, gaje and typo berserakan dimana-mana :3

Warning lagi (secara halus), terdapat shoujo ai

Okay, lets read

.

.

.

Prologue

" A...aku aku suka padamu... ma... maukah kau...

Jadi pacarku!?"

Deg... Deg...Deg...

Sejenak suasana jadi hening. Angin bertiup menjatuhkan daun-daun kering yang mulai berguguran

Seberkas senyum sempat tersirat dari bibir sang gadis...

"boleh..."

jawaban yang ditunggu sedari tadi telah muncul

ooooooOoooooo

Story

Normal Pov.

Kagamine bersaudara kini telah memasuki kelas 2 masing dari mereka sibuk mengurusi segala aktivitasnya sendiri.

Termasuk urusan cinta, (maklum masa pubertas)

Sang adik dari si kembar "LEN" tengah berada dalam alam khayalnya. Sedari tadi ia hanya "cekikak-cekikik (?)" sembari melahab brownies cokelat kesukaan Author (lho kok?)

Ternyata gerangan yang membuatnya jadi seperti itu adalah...

"jeng jeng jeng jeng...(pengen buat efek suara)"

Seorang gadis dengan rambut berwarna teal "Miku Hatsune", kakak kelas yang menurutnya kawai itu telah menerima pengakuan cintanya kemarin.

"Tadaima...!"

Teriak seorang gadis dari arah pintu depan. Sayangnya suara supranonya tersebut gagal membuat Len bangun dari penjelajahan alam fantasinya.

Len masih terpukau dengan bayangan – bayangan yang mengisi otaknya (Author jadi penasaran. Apa sih yang dipikirkan len) tanpa menyadari jika seorang gadis dengan rambut honey blondenya tengah berdiri tegap dihadapannya...

"LEN! Kau sedang APA!"

Teriak Rin yang sukses membuat Len tejungkir kebelakang saking kagetnya...

Spontan saja Len terpaksa menghentikan fantasinya dan bangkit sambil mengomel tak jelas pada RIN

Padahal keduanya baru saja bertemu, tapi mereka langsung masuk kedalam pertarungan sengit (?)

(mari kita tinggalkan Kagamine bersaudara ini...)

.

.

.

Next day

Latar : halaman sekolah, istirahat siang

"Lui san...!" teriak laki-laki shota yang kini tengah berlari ke arah temannya. "ada apa denganmu len? Kau terlihat sumringah ahir-ahir ini?" tanya teman len yang memiliki perawakan nyaris sama dengan len "Lui Hibiki".

"kau belum menjawab len!"

Len mulai cekikikkan lagi, sementara lui terlihat asyik melanjutkan acara makan rotinya.

"tau tidak? Tentang gadis yang selalu ku ceritakan padamu?"

"tidak!"

Mendengar jawaban datar dari temannya, len mulai merasa tidak asik. Ia lalu memasang muka cemberut dan melipat tangannya di dada sambil membelakangi Lui. (dan hal itu menurut Author sangatlah Kawai! /)

Lui yang merasakan aura aneh dari temannya itupun mulai menyinggapi cerita yang ingin len bagikan.

"baiklah... kau mau cerita apa? Aku akan mendengarkan" walau dengan hati agak kesal, len tetap ingin melanjutkan ceritanya tadi. Sementara Lui telah mencapai klimaks dalam menyantap bekal makan siangnya.

"kemarin aku nembak dia..."

"BRUsh...!" dengan tidak elitnya, hibiki lui menyemburkan jus yang sedang ia minum ke muka Len.

"yang benar? Terus kamu..."

Seakan melupakan kajadian tadi, len menjawab

"hehehe aku..." belum juga len melanjutkan ceritanya, Lui langsung menepuk bahu len dengan memasang wajah suram

"tenang saja len... di dunia ini banyak juga laki-laki yang seperti dirimu, kau tidak usah bersedih seperti ini... "

(secara drastis wajah lui berubah jadi cemerlang)

"tetap lah berfikir yang luas seperti aku ini... jangan terpuruk seperti ini... sampai-sampai kau kehilangan kewarasan ya! Semangat! :D "

"a...pa... maksudmu... =_=¡ "

Lui memberikan jempolnya pada len. Len memandangi wajah temannya (yang lebih tepat kurang normal dibandingkan Len) itu dengan sweat drop.

Sekelibat, Len melihat rambut yang berumbai-rumbai terkena angin. Warna rambut teal yang cemerlang itu, tiba-tiba membuat jantung Len berdegup kencang.

"mi...miku chan..."

Sapa Len dengan pipinya yang memerah.

Gadis dengan iris mata torquise itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

"eh... Kagamine san! Kita berjodoh ketemu disini"

balas miku sembari menyunggingkan senyumnya (yang bagi Len sangatlah manis). Wajah Len kian memerah. Mengakibatkan mulutnya tak sanggup berkata apa-apa lagi.

Miku melirik ke arah Lui. Tiba-tiba ekspresi wajahnya berubah.

"ano... kagamine san! Kau sedang makan siang ya? Maaf, sepertinya aku mengganggu."

"ti... tidak kok Miku chan! Aku... aku senang ber...temu dengan mu... disini...*blushing*)

Miku hanya memasang wajah seolah-olah mengerti. Ia pun kembali tersenyum pada laki-laki shota tersebut.

"begitu ya? Aku kira kalian sedang pacaran *berwajah innocent*"

Sejenak, waktu seolah terhenti.

"APA!"

kedua laki-laki itu kompak menanggapi ucapan gadis di depannya.

"miku chan... ke...kenapa kau..."

"aku masih normal lho... hatsune san!"

"habis kalian mesra sekali...*cemberut mode on* eto... kagamine san! Pernyataanmu kemarin... apa benar-benar masih berlaku ? "

Deg...

"eh... ten tentu saja miku chan" lagi-lagi len Blushing.

senyum sumringah muncul kembali di bibir gadis berambut twintail tersebut.

"kalau begitu kagamine san! Bisa besok kita mulai Kencan "

Wajah Len kian memerah, kini disertai dengan asap yang muncul dari kepalanya.

"oke, besok di taman hiburan sehabis sekolah jam 10 pagi, kebetulan besok ada rapat jadi pulang pagi kan?" ucap gadis itu memutuskan perjanjiannya sendiri.

"kalau begitu, aku pergi dulu ya… kagamine san sebenarnya aku kesini sedang mencari Kuo-nii"

Gadis itu mulai berlalu dari hadapa len yang mematung. Sejenak Len mengingat sesuatu dan memanggil miku. Sontak langkah gadis itupun terhenti. Ia membalikkan badannya

"e….. ada apa kagamine san?"

"*deg…deg…*tolong panggil nama keciku saja…"

"ah…?

Baiklah kalau begitu…. Sampai jumpa besok ya! Rin chan!"

"Ctyarrrrrr‼!"

Bagai disambar petir. Tubuh Rin- eh ralat Len, langsung memutih…. Ia seakan tak percaya dengan apa yang telah ia dengar.

Sementara teman disampingnya, mengambil alat pemadam kebakaran dan menyemprotkannya ke badan Len.

"ke…kenapa? Miku chan…."

"Aku ini Kagamine LEN‼! Bukan RIN‼‼ aku laki-laki‼‼! "

Waktu yang sama di tempat lain,

"aku seperti mendengar seseorang memanggil nama ku? Ah sudahlah mungkin sesuatu yang sedang mencoba menggodaku." ß *Rin*

ooooooOoooooo

di kediaman Kagamine, sedang termenung seorang laki-laki malang yang sungguh kisah hidupnya mengenaskan # di hajar fansnya Len

"wajahku sebegitu shotanya ya? Huh…" gumam Len sembari menghela nafas berat.

"tunggu… jika miku chan mengganggap aku ini Rin *yang artinya perempuan* berarti miku chan itu…" tiba-tiba Suara yang tak asing bagi telinga len… memanggilnya dari lantai bawah (sekarang len lagi nyidem (?) di dalam kamarnya lantai 2)

"Len‼‼! Kau lagi-lagi bengong sendirian ya‼‼ dari pada bengong enggak jelas! lebih baik kamu angkat jemuran diatas‼!"

Len yang terlihat nggak mood itu hanya menguap sembari guling-guling di atas lantai kamarnya.

Ia malas menanggapi perintah kakaknya tersebut.

"selalu saja Rin itu… enggak disana enggak disini selalu saja menggangguku. Aku habis pikir sama laki-laki yang mengganggapnya manis? Mata mereka buta ya? Apalagi kakaknya miku chan, aku jadi kasian kalau membayangkan ia kelak jadi istri Rin (pengumuman! Rin pacarnya mikuo). Kelakuan gadis itu kan enggak karuan. Mana suaranya cempreng lagi….. uh… kadang telinga ini serasa…" "serasa apa?"

Tanpa permisi dan salam, tiba-tiba Rin sudah nongol di belakang len. perlahan len mencoba memutar kepalanya.

"glek" len menelan ludah

Kini ia mendapati wajah kakaknya tengah berada dalam fase "nyereminisme" yang efeknya bisa menyebabkan patah tulang dan nyeri encok (?)

"sudah selesai ngedumelnya?" seringai Rin yang luar biasa menyeramkan

"…" Len tak sanggup berkata apa-apa. Hanya keringat dinginnya yang bebas meluncur dari kepalanya. Kalau sudah bermuka kaya gini, Rin memang sudah tidak bisa di atasi. Beberapa menit kemudian… nasib Len sudah tak dapat di ceritakan lagi (saking mengenaskannya ^^a)

ooooooOoooooo

dua benjolan muncul di kepala Len dengan bentuk yang sangat sempurna. Sialnya, sudah dapat dua pukulan maut dari Rin. Ia masih harus mengangkat jemuran.

Berjalanlah len ke atap dengan langkah Gontai diiringi dengan benda putih mirip asap yang keluar dari tubuhnya.

"kenapa nasibku begitu malang… huh…" lagi-lagi Len menghela nafas panjang

"enak sekali sih Rin itu… ia mendapatkan kedua hati hatsune bersaudara. (tambahan : Len telah menyimpulkan jika Miku itu seorang YURI)" kalau saja aku diberi kesempatan untuk menjadi dirinya, aku rela menjadi seorang YURI, *selama pasanganku itu Miku chan*. Len terus saja bernegosiasi dengan alam khayalnya sendiri.

Setelah sampai di tempat jemuran. Wajah Len berubah, ia menyeringai dengan mengerikan.

"hihihihi, baiklah terpaksa‼ aku akan memakai cara ini…"

To be continue….

Hihihihi loha,,,,,,,,,

Bagi yang enggak suka sama pairing miku n len… gag usa nge flame ya….. selera orang kan beda-beda. Jujur nih… dari semua pairing vocaloid, aku paling suka sama pairing miku x Rin… (OMG aku gag normal) baru Miku x Len, Rin x mikuo, miku x mikuo, miku x kaito, kaitoxmeiko,luix Ring, mikuxlui,mikuxyuuma,mikuxluka,luka x gakupo dst…..#pokoknya Len Cuma boleh sama miku#plak (jadi curcol)

maaf ceritanya gaje banget… ini entah kenapa aku pengen buat yang kaya sama len sih…. Aku enggak pandai buat cerita. Jadi mohon masukkannya.