FIC PERTAMA AUTHOR DI INAZUMA ELEVEN. KARNA AUTHOR HAMPIR HIATUS, JADI AGAK SEDIKIT RAGU SAMA CERITANYA. HEEEEEEā¦SELAMAT MEMBACA MINNA~
Aku tak mengira akan mendapatkan perasaan ini.
Perasaan yang harusnya tak dimiliki oleh orang sepertiku.
Oleh seorang SEED.
INAZUMA ELEVEN GO!
SECRET OF LOVE
Tsurugi K. & Kirino R.
Gender : Romannce/Fantasi.
Warning : Terlalu Romance sampe ngebuat author hilang akal.
Author lagi OOC banget nie. *plak
Rating : T
Don't like, don't read.
Jam telah menunjukkan pukul 19.00 P.M. Pemuda berambut pink dengan baju hijau serta celama kain coklat melirik kekanan dan kekiri. Memastikan tak ada seorangpun yang mengikutinya. Setelah aman, pemuda itu kembali melanjutkan langkahnya menuju kediaman Shindou. Tinggal 10 langkah lagi dia akan sampai sebelum sebuah tangan menarik lengannya dengan keras membuat pemuda itu oleng membentur bidang datar tapi terasa hangat dibelakangnya.
"Tsurugi?!."
"Apa yang kau lakukan disini Kirino?" Tanya Tsurugi dengan nada yang kurang bersahabat ditelinga Kirino. Dia sudah sering mendengarkan Tsurugi berbicara dengan nada cuek dan mengejek. Tapi kali ini Kirino merasa ada yang berbeda dari pemuda berambut biru didepannya.
Apa yang dilakukan pemuda ini disini?, kenapa ia mengikutiku? Batin Kirino.
"Tentu saja menemui Shindou. Kau kira kenapa aku kesini?!."
"Kau.. Jangan temui dia lagi.." Ucap Tsurugi kali ini dengan mata yang berkilat tajam.
Kirino menghentikan langkahnya kemudia berbalik melihat Tsurugi. Mata yang berwarna kuning dan berkilat tajam. Sungguh Kirino sudah berkali-kali melihatnya. Tapi kali ini Tsurugi tidak main-main dengan ucapannya.
"Bukan urusanmu aku ingin menemui Shindou atau tidak." Ucap Kirino tanpa memperdulikan Tsurugi yang berjalan mendekatinya dan menarik lengannya kasar. Kali ini bukan bidang hangat yang dirasakannya, tapi dinginnya tembok dan himpitan dari pemuda yang dengan seenak jidat manariknya.
"Kau!" Geram Tsurugi tanpa mengendurkan cengkramannya yang sudah berpindah kebahu Kirino.
Cukup sudah! Tsurugi benar-benar muak dengan sikap pemuda didepannya ini. Tidak sadarkan kalau dia cemburu saat Kirino bersama dengan Shindou. Memang mereka teman dekat sehingga mereka sering terlihat bersama. Tapi kedekatan mereka entah kenapa dimata Tsurugi lebih dari sahabat. Kedekatan mereka sudah membuat urat kesabarannya putus.
"Hei!. Lepaskan aku!." Kali ini Kirino berteriak, mencoba membuat pemuda didepannya ini agar melepaskannya.
Apa sebenanrnya yang terjadi dengan pemuda didepannya ini? Kenapa dia bersikap aneh dan OOC seperti ini? Kemana perginya Tsurugi yang sering menatap tajam dirinya dan tak pernah tersenyum itu?. Batin Kirino.
Kirino masih sibuk melepaskan cengkraman Tsurugi dibahunya. Tapi anehnya tubuh didepannya semakin mendekat membuat Kirino meletakkan tangannya didepan pemuda berambut biru gelap itu. Manahan agar tubuh yang lebih tinggi 5 cm darinya tidak mendekan lebih dari ini. Akan berbahaya jika sampai mendekat lebih dari ini.
Mereka berdua saling menatap. Menyelam dalam keindahan yang ditunjukaan oleh masing-masing. Tsurugi dengan mata kuning tajam mengintimidasi dan Kirino dengan mata birunya dan bulu mata yang lentik. Mata itu, mata yang selalu membuat Tsurugi terpesona. Saat berlari dilapangan maupun saat bersantai sesudah latihan. Cengkraman dibahu Kirino semakin kuat membuat pemuda berambut pink itu mengeryit.
"Sa-Sakit.."
"Aku sudah bersabar melihat dirimu yang selalu dekat dengannya. Tapi kali ini jangan harap aku akan membiarkanmu." Ucap Tsurugi dengan penekanan yang sangat kentara.
Belum sempat mencerna kata-kata Tsurugi, Kirino telah dikejutkan dengan sesuatu yang hangat dan basah menempel dibibirnya. Yak! Bibir yang saling bertemu membuat Kirino membulatkan matanya dengan sempurna. Mencumbu pemuda berambut pink didepannya. Menjilat bibir ranum itu agar memberikan akses pada lidahnya untuk menjelajah rongga mulutnya.
"Mmm-" Kirino mencoba berontak. Mendorong pemuda didepannya ini agar berhenti menciumnya. Memuluk-mukul dada pemuda didepannya, tapi usahanya sia-sia tatkala semakin intim ciumana yang diberikan Tsurugi.
"Lep-Aah!" Tsurugi berhasil menyelipkan lidahnya menjelajahi rongga mulut Kirino yang terasa manis dilidahnya.
"Apa yang kalian lakukan didepan rumahku?." suara dari arah depan pagar rumah membuat Tsurugi menghentikan aksinya dan bergerak sedidkit menjauh dari tubuh Kirino. Pemuda berambut biru gelap itu menoleh dan melihat Shindou sedang berdiri didepan pintu. Kirino yang merasa tidak dihimpit lagi mulai berjalan mendekati Shindou. Shindou mendekati Kirino melihat ada yang aneh dengan wajah temannya itu. Wajahnya berwarna merah dan bibirnya agak bengkak.
Tsurugi berjalan mendekat kemudian berhenti dibelakang Kirino. Tak ingin terlalu dekat juga tak ingin terlalu jauh dari pemuda itu. "Kami berniat melihat kondisimu karna Kirino sangat mencemaskanmu setelah kita kalah tempo hari. Tapi sepertinya kau baik-baik saja." Ucap Tsurugi mewakili Kirino yang tetap diam.
"Kau terlalu khawatir padaku Kirino. Lihat aku baik-baik saja." Ucap Shindou sambil menepuk pundak sahabat karibnya tersebut. Tapi wajah Kirino tidak menampakkan ekspresi senang dengan jawabannya. Wajahnya tetap datar membuat Shindou heran sendiri.
Ada apa dengan anak ini?. Bukannya senang aku tidak apa-apa, dia malah diam saja. batinnya
Kirino melirik Tsurugi yang memandang dirinya dan Shindou. Tangan Shindou masih setia bertengger dibahunya membuat pemuda bermbut biru gelap itu melancarkan tatapan mematikan seakan-akan ingin melahap Shindou.
"Aku senang kau tidak apa-apa Shindou." Akhirnya Kirino membuka suara.
"Masuklah tidak enak jika kita bicara disini."
"Kami hanya ingin memastikan keadaanmu. Hanya itu." Ucapan Kirino membuat Tsurugi tersenyum walau hanya sekejap.
"Masuklah dulu, akan kusuruh orang untuk mengantarmu dan Tsurugi pulang."
"Tak perlu. Aku akan kembali sekarang. Tak enak merepotkanmu Shindou." Ucap Kirino menolak dengan halus ajakannya.
"Baiklah." Ucap Shindou sambil membelai pipi Kirino. Tsurugi yang melihat hal itu mengepalkan jarinya kuat-kuat. Mencoba menahan gemuruh yang ada didadanya.
"Aku pulang dulu. Sampai besok Shindou." Ucap Kirino lalu berjalan menjauh diikuti Tsurugi yang hanya diam.
TBC
"Sejak kapan kau mulai menyukaiku?."
"Sejak aku menyerang Raimon hari itu."
Sedikit bocoran untuk lanjutan bagian 2. Hehehehehe, untuk sementara bersambung dulu minna~
Pindah section dari Anime ke Games. XD. Dan ini semua hasil sesudah membaca novel berjudul RAPHAEL. (-_- ?)
gak nyambung yak! Hahahaha, yang jelas tolong direview minna~
