"Welcome everybody! To…"
"EUROVISION 2012, LIVE IN BAKU, AZER-BAI-JAAAAAN!" presenter yang sok heboh itu pun membuka acara dengan sedikit ngobrol dengan presenter lainnya yang menerjemahkan ke 2 bahasa lainnya (selain Inggris, right)
ESC2012! FINAL!
(Hetalia: Axis Powers © Hidekazu Himaruya)
(ESC2012 © Baku, Azerbaijan)
"Japan! China! Hong Kong!" Nesia melambaikan tangannya ke arah 2 negara (dan 1 sub-negara) di kawasan Asia Timur itu, 'kan jarang bisa ditemui negara Asia di acara khusus negara Eropa. "Ah, konbawa, Indoneshia -chan," kata sang personifikasi Jepang sambil membungkukkan badan. "Wan shang hao, aru!" Yao tersenyum kemudian duduk di baris atas barisannya Nesia. "Jadi, kalian diundang?" tanya Nesia.
"Oleh Turkey-san dan Greece-san, karena ada 2 undangan, aku mengajak Chuugoku-san." Jawab Japan. "Kamu sendiri, Nesia? Oleh Netherlands, France, …atau Russia?" tanya China. Karena hubungan pertemanan 2 negara ini, makanya China menambahkan Russia.
Nesia nyengir, "Hehe… oleh Netherlands dan Russia, tapi aku di sini bukan untuk memenuhi undangannya." Jawab Nesia. "Hey! America! Mana England?" tanya Nesia ketika melihat America yang duduk di dekatnya itu dengan saudaranya, Canada.
"Dia dapat urutan tampil pertama!" jawab America. Yang lain pun ber-"oooh" ria.
"UNITED KINGDOOOOM!"
"Ah itu dia!" Ireland menunjuk England yang berdiri di tengah-tengah panggung. Dia mengenakan jas dan kemeja, seperti baju formal lainnya. So graceful and pure. A smile bathed in light. No matter the distance, a miracle of sight." Belgium, yang duduk di sebelah Nesia pun berpikir dalam hati, 'Bukannya Scott yang seharusnya menyanyi?' batinnya kecewa. Padahal dia ingin melihat keka—Scott, untuk menyanyi.
Dari bali bayangan, muncullah Scott yang berambut merah itu, dan England pun cabut ke belakang panggung, "Though I should have known. I could not turn away. When faced with your beauty, no reason can stay" Belgium pun bersemu merah, "As you kiss him in the moonlight. With heavy words I say" Scott tanpa batang rokok itu pemandangan yang langka, makanya diabadikan oleh Wales yang mengumpet. "If you love someone, follow your heart. 'Cause love comes once, if you're lucky enough. Though I'll miss you forever. The hurt will run deep; only love can set you free…!"
Nesia yang melihat Belgie bersemu pun menyengir, "Hayoo~ siapa yang lagi kasmaran, nih? PJ ya, mbak!" Belgium hanya tersenyum. "Trust in your dreams; Run with no fear. And if you should stumble, Remember I'm near!"
"As a ghost I will walk. I'll look deep in my soul. I might find another, you gave me that hope." Scott memandang ke arah Belgium. "So as you kiss him in the moonlight; with heavy words I say," di sebelah America, duduklah England. "Hey." Sapanya.
"If you love someone, follow your heart, 'cause love comes once. If you're lucky enough. Though I'll miss you forever, and the hurt will run deep. Only love can set you free…!" Scott pun mengulang syair yang tadi, dan lagu pun berakhir. "Thank you!" Scott membungkukkan badan, kemudian kembali ke belakang panggung. Di mana Belgium telah menunggu dengan penuh senyuman.
"Lagu yang indah, Scott!" Belgium pun memeluk Scotland.
Kembali ke bangku penonton, sekarang Austria yang bersuara, "Oh, sekarang giliran Hungary." Dia pun menelpon sang personifikasi, "Good luck," katanya singkat. Tapi cukup membuat sang personifikasi bersemu merah. "NEXT, WE HAVE… HUNGARY!"
Hungary muncul di tengah-tengah panggung. Memakai jaket kulit, kaus hitam ketat, rok mini ketat, dan boots hitam. Wow. Dan dia dikelilingi oleh beberapa orang yang membawa alat musik. "The whole big world is just one place. You can say that is all the same. You may feel: hatred is sown. We can show you it's no way to go." Dia tersenyum. "This is the sound of our hearts, If you listen. This is a zeal from above
and it can say it all. This a fever they can't take away. This is the sound of, the sound of, the sound of our hearts."
"Wow, dia bagus!" kata Canada. "Harmony can be achieved, just find some way to get connected. Differences may not be wrong. They enrich the things that we know." Hungary mengambil mike dari standnya dan memegangnya erat-erat. "Different faiths, different views. All we can do is to turn them in key." Prussia menyengir, "Kesesese… kali ini, kuakui dia tidak terlalu terbawa selera musik si Aristokrat."
"This is the sound of our hearts, If you listen. This is a zeal from above and it can say it all. This a fever they can't take away. This is the sound of, the sound of,"
"…The sound of our hearts." Setelah selesai, Hungary tersenyum kemudian mendekatkan microphone itu lagi. "Thank you, EUROPE!" …dan di bangku penonton? Kita bisa melihat Austria yang tersenyum.
~##**''**##~
"Selanjutnya, kita punya… Albania!"
"Go and break a leg, Nia." Turkey menepuk pundak nation itu.
Albania, gadis itu sedang berdiri di tengah panggung yang berlantai merah karena effect menakjubkan dari para teknisi, dia mengenakan gaun berwarna hitam dan biru. Gaun itu terlihat sangat elegan. "Ëëë në këtë botë. Ku dashuria s'jeton me. Koha më për ne s'ka kohë. Ëëë në këtë botë! Ku dashuria s'jeton më! Koha më për ne s'ka kohë! Jo-o… Jo-o-o-o-o…! Koha më për ne s'ka kohë." Dengan nada-nada yang menakjubkan, gadis itu mampu mengambil perhatian semua penonton.
"Ateroj aeroplani im. Në pistë pa drita t'shpirtit tend." Semua gerakan yang digunakannya sangat menakjubkan, sangat anggun. Walau hanya sedikit. "Me bërryla ngjiten sot. Ata që dje s'jetonin dot. Por të djeshmet s'kanë rëndësi. Nga detëra të trazuar u përpinë. Ëëë të nesërmet nuk do t'sjellin gjë! Vec shpresë pa shpresë e marrëzi."
Më lerni të qaj, të qaj, të qaj. Se….! Ktë gjë më së miri di ta bëj tani! Se….! ktë gjë, më së miri di ta bëj tani." Di akhir persembahannya, semua orang bertepuk tangan. Albania sendiri hampir saja menangis, lega karena lagunya disukai. 'Untung aku latihan setiap hari!' pikirnya.
'Ah! Aku jadi pengen nonton di kursi penonton~' tambahnya riang.
"Selamat, Nia!" Turkey memeluk Albania, "Waa~ terima kasih, Turkey!" dia balas memeluknya. Aww… persahabatan yang indah.
"NOW… LITHUANIA!"
"Go Liet!" Poland mendorong sahabatnya itu. "P-Poland! Tuntun aku! Aku tidak bisa melihat dengan penutup mata ini!" Poland pun ber-tsk ria, kemudian mendorong sahabatnya itu. Kemudian, musik pun dimainkan. "When the day becomes the night. You know that I think of you. And I cannot control my heart. It's crying for you. Loneliness is killing me. I'm helpless without your love. Knowing when you touch someone, I can't understand…"
"Now it's tearing me apart, I want you back. And it's made me realize. Just what I had…"
Kemudian, musik pun menjadi nge-beat, Lithuania melepas penutup matanya, kemudian menari breakdance sedikit. "Aku tidak tahu dia bisa breakdance!" seru Latvia dan Estonia bersamaan.
"Love is blind it's true. Nobody is like you, My endless melody, I play for me and you…! Love is blind it's true, I'm on my knees for you. I'd give it all I can, to have you back again…. Love is blind!"
"Wow… seharusnya aku meminta Lithuania untuk ikut grup breakdance di rumahku!" seru Alfred.
"Love is blind it's true! Nobody is like you. My endless melody, I play for me and you! Love is blind it's true! I'm on my knees for you, 'Cos I'd give it all I can to have you back again… Love is blind! Love is blind!" Lithuania pun tersenyum, "Terima kasih banyak!" serunya, kemudian berlari sambil melambaikan tangan kembali ke belakang panggung, di mana dia disambut oleh sahabatnya.
"Jadi~ like, siapa yang kamu pikirkan?" Poland tersenyum dan sedikit tertawa. Lithuania hanya bersemu merah, kemudian berjalan. "A-Ayo! Kita kembali ke kursi penonton!"
"Hey, Lieeeet!"
"Next… applause for Bosnia & Herzegovina!"
Dua negara itu—Bosnia dan Herzegovina—berjalan bersama-sama menuju panggung. Bosnia mengenakan baju formal (yup, tuxedo, kemeja, dan celana) sementara Herzegovina atau Vina mengenakan dress ber-brokat yang terlihat sangat indah. Bosnia kemudian duduk di kursi piano, sementara Vina berdiri di dekatnya. Rambut Vina yang panjang dibuat bergelombang, dan hasilnya sangat indah. "Korake ti znam. Kao bez glave sad zuris… Kuda, ne pitam. Jer ako pitam, ti sutis. I sve se teze rastajem.
"Od tebe I tvog tijela, I sve te manje poznajem. A nisam tako htjela…" suara Vina sangat merdu.
"K'o da kradem te. Od svih, samo za ' te ostave… Nek' mi ne diraju tebe."
"I krv I dusu otrujem. Najgore kad te ranim. I opet sve to prezirem. Dok se pred tobom branim"
Semua orang bertepuk tangan, dan mereka kembali ke belakang panggung.
T-B-C!
A/N: Seru, ya? ESC-nya? Nah, karena aku buat ini sebelum mengetahui siapa yang menang (tapi hari yang sama dengan pelaksanaan final), jadi… ayo kita tunggu kelanjutannya besok hari! w besok, akan kuupdate dengan 6 performance dari 6 nation!
