Welcome to DateDaddy
Find your partner in here
Mind to continue ?
.
.
.
Summary : Park Chanyeol adalah simbol kesempurnaan. Mapan, tampan juga menawan bak Romeo dalam kisah tragis William Shakespeare. Ia punya segalanya, seluruh hal. Tapi ia butuh pasangan. Dimanakah ia harus mencarinya ?
Cast : Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Do Kyungsoo
Kris Wu
and other supportive cast
.
.
Terinspirasi ketika aku kepo dengan Sugar Daddy dan menemukan situs web illegal sugar daddy. Terimakasih kepada kamar mandi yang menjadi tempat munculnya ide ini.
Dan terimakasih teman gayku yang menambah daftar imagine buat Ff ini.
-September 2017
.
.
Ada sebuh situs illegal populer yang sedang hangat dibicarakan banyak orang dengan rentan usia delapan belas hingga empat puluh satu tahun.
Situs yang membantu Sugar Daddy untuk menemukan Sugar Baby ( untuk gender lelaki ) Dan situs tersebut cukup bisa diandalkan, karena angka keberhasilan hubungan mereka setelah mengikuti situs ini mencapai 90%
Mereka tidak menerima Sugar Daddy yang berstandar rendah. Mereka memiliki standar cukup tinggi untuk Sugar Daddy.
Tampan, menawan, memiliki kharisma yang bisa membuat semua sugar baby takluk dan juga perhitungan kekayaan yang membuat sugar baby semakin betah bersama mereka. Standar cukup tinggi hingga tidak sembarang orang berhasil membuat akun mereka disana.
Kriteria sugar baby tentu saja tidak jauh dari seorang pria yang menggemaskan, penurut juga dapat memuaskan disaat yang bersamaan.
Yang bisa membuat Sugar Daddy menjalani hari mereka dengan senyum tampan tanpa beban, pun yang memiliki daya tarik berbeda diantara orang umum. Tapi situs ini akan menerima permintaan pembuat akun hanya untuk lelaki cantik juga muda dibawah umur tiga puluh tahun.
Karena apa ?
Karena gairah lelaki muda itu tidak bisa ditandingi dan sangat disukai para pria dewasa apalagi jika mereka diketahui masih "virgin"
Menurut hasil survey juga penelitian situs yang sudah berjalan dua tahun tersebut, Sugar Daddy justru menyukai sugar baby yang jauh lebih muda kisaran umur delapan belas hingga dua puluh lima.
Sugar daddy memerlukan "pasangan" dan sugar babby akan mendapatkan apa yang ia mau jika menuruti sugar daddy. Sungguh hubungan timbal balik yang luar biasa.
Umumnya yang ada di situs sebagai sugar daddy disini hanya golongan seperti seorang dokter, pengacara, presiden direktur hingga CEO bahkan beberapa pekerjaan illegal yang tidak pernah diketahui publik secara gamblang.
Dan baru-baru ini situs tersebut tersebar dikalangan pelajar sekolah menengah sampai mahasiswa yang membuat mereka berbondong-bondong mendaftarkan diri, meski situs banyak menolak siswa-siswa tersebut karena tidak sesuai kriteria
Jika kalian penasaran dengan situs ini, kalian bisa mengetiknya di kolom pencarian web
Tapi ingat hati-hati
Situs ini berbahaya
.
.
" Chanyeol, katakan pada Mama kau tidak akan menjadi bujang lapuk hingga tua " seorang wanita lengkap dengan jas putih serta stetoskop yang menggantung di leher kembali menatap anaknya, yang sekarang justru santai sekali memakan daging panggang andalan restoran ini. Tidak berniat mendengarkan lebih lanjut perkataan Mamanya.
" Mah, daging panggangnya kurang lezat. Mereka hanya menambahkan sedikit lada. "
" Chanyeol, seriously ? " Mama Park menatapnya tidak percaya. Anaknya itu bebal, susah diberi nasihat apalagi petuah. Rasa-rasanya jika ia tidak lupa Chanyeol adalah anaknya, Mama Park ingin sekali melempar Chanyeol ke dasar jurang hingga tidak tahu arah jalan pulang dan jadi butiran debu saja.
" Dan mereka mengatakan ini menu andalannya ? Payah, aku bahkan bisa membuatkan Mama menu yang lebih lezat dari ini "
" Ya sebelum kau memasakkan Mama, bagaimana jika kita membahas dulu mengenai dirimu yang tidak kunjung menemui Mama dengan seorang kekasih ? "
Chanyeol akhirnya menghela nafas setelah bersi keras mengalihkan perhatian Mamanya. Sepertinya sifat keras kepalanya didapatkan dari Mama Park, wanita itu masih saja membahas masalah ini sejak tahun lalu. Menghubungi Chanyeol dan menanyakan progres hubungannya di waktu makan siang, menceramahi Chanyeol mengenai umurnya yang tidak lagi muda saat pulang kerumah lalu terakhir memintanya untuk menyetujui usulan perjodohan hingga Chanyeol malas bertemu dengan Mama.
" Mama, aku pikir ini Mama mengajakku kesini karena sudah merindukan aku setelah tiga bulan tidak pulang ? "
" Kau bukannya tidak pulang, tapi mencoba menghindari Mama. Jadi Park Chanyeol putra Mama yang tampan ini, bukankah sudah waktunya kau menikah ? " Chanyeol itu malas sekali jika sudah ditanyai begini oleh orang-orang. Apalagi Mama. Bukannya ia tidak laku.
Salah besar, mungkin jika ia mengupload satu foto dengan tujuan untuk mencari teman kencan, akan banyak wanita yang bersedia. Mengantri panjang jika perlu. Hanya untuk seorang Park Chanyeol, eksekutif muda bertalenta dan tampan.
Ia hanya malas saja dengan urusan asmara.
" Mama jika ingin segera memiliki cucu, Mama bisa meminta Kak Yura lagi bukan ? Ia sudah menikah, minta saja satu cucu lagi darinya "
" Bukan itu pointnya, Chanyeol. "
" Lalu ? " potongan terakhir daging pangangganya ia letakkan di piring Mamanya. Menatap wanita cantik dihadapannya dengan kesan kesal yang terlihat jelaa. Siapa yang tidak kesal jika kau diburu-buru untuk menikah ?
" Kau tidak muda, Chanyeol. Kau tidak sadar sudah telat menikah ? "
" Mama, menikah itu tidak masuk dalam list keinginanku. Aku belum bisa membahagiakan Mama-"
" Nah Mama bahagia jika Chanyeol segera mengenalkan seseorang untuk Mama, bagaimana ? "
Sumpah !
Apapun deh Chanyeol akan memberikan semuanya, bahkan dunia ini untuk Mama tapi kecuali menikah.
" Tidak dengan itu " ujarnya sambil menyesap jus jeruk yang tersisa seperempat bagian didalam kelas. Tangannya bergerak mengaduknya pelan dan tatapannya terfokus pada tangannya. Tidak ingin memandang Mama.
" Chanyeol~ memang seberat apa sih menikah ? Kau tinggal mencari seseorang yang menarik perhatianmu lalu menjalin kasih dengannya dan voila ! Nikahi dia "
" Mama, itu tidak terdengar mudah " Mama Park menghela nafasnya. Mengerucutkan bibir dihadapan sang anak meski terdengar mustahil untuk dilakukan seorang wanita berumur lebih dari setengah abad - walaupun wajahnya masih awet muda.
" Mudah, Chanyeol. Kau tau banyak gadis yang menunggumu. Kau kan sering dikejar-kejar "
" Mama, aku bukan orang yang senang untuk terikat dengan sesuatu. Aku tidak bisa menjalin hubungan dengan seseorang "
" Kau belum mencoba, itu masalahnya "
" Kau adalah Ibuku, kau harusnya tau perasaanku "
Masalahnya adalah Chanyeol itu sedikit apatis. Meski golongan darahnya A yang sering dijelaskan memiliki sifat penyayang luar biasa, Chanyeol sungguh apatis untuk orang lain. Juga pendiam dan tidak mau terikat pada siapapun kecuali keluarganya. " Chanyeol, Mama mengatakan ini agar tidak ada orang yang mengejekmu bujang lapuk karena kau tidak kunjung memiliki pasangan padahal sudah banyak orang diluar sana yang tertarik padamu "
Bahkan anak teman arisannya kerap kali menyatakan dengan gamblang bagaimana ia tertarik pada Chanyeol.
" Aku tetap belum ingin menikah "
" Astaga, tidak bisakah kau membahagiakan Mama ? Kau dan Ayahmu itu sama saja, mementingkan urusan bisnisnya daripada Mama "
" Jika aku tidak mementingkan mereka, aku tak akan memiliki hidup yang seperti ini "
Chanyeol melangkah, meninggalkan raut tidak percaya Mama Park di hadapannya dengan bon di meja. Rasa-rasanya ingin cepat pergi lalu menyibukkan diri dalam segala hal daripada membahas perkara asmara yang tak pernah ia mengerti.
Lelaki itu hendak mengambil dua langkah cepat lagi sebelum suara Mama terdengar. Mungkin yang membuat semua orang menoleh lalu menatapnya. Tapi perkataan Mamanya justru bisa membuat Chanyeol berhenti melangkah. Menatap balik wanita yang melahirkannya dengan kesal.
" Jika begitu tidak ada cara lain, Mama akan menjodohkanmu "
" What !? "
.
.
TAP
TAP
TAP
suara sepatu yang beradu dengan kecepatan langkah seorang membuat kegiatan sejenak berhenti. Semuanya membungkuk hormat pada Chanyeol juga wanita setengah abad didepan lelaki itu yang tengah berjalan angkuh menghiraukan bagaimana anaknya mengeluh ini itu tanpa peduli mereka sudah jadi tatapan banyak orang.
" Ma, seriously ? Kau ingin membuat anakmu sengsara ? " ujar Chanyeol ketika mereka sampai di lift tapi Mamanya ini masih diam dan memasang wajah tebal. Tidak mau menatap Chanyeol-berpura-pura marah.
" Itu cara kerja diantara kita, Chanyeol. Kau tidak membawa kekasih maka biarkan Mama mengurus perjodohanmu"
ya Ampun mendengarnya saja sudah membuat Chanyeol muntah. Like, ini jaman modern. Sudah banyak ideologi berkembang dan Mamanya masih keras dengan pikiran kolot mengenai perjodohan ?
Meskipun Chanyeol tidak ingin menikah, ia masih bisa kok memilih wanita sendiri untuk dirinya. Ia masih bisa menentukan mana yang baik dan buruk bagi dirinya.
Rahang Chanyeol jatuh, Mama tersenyum lebar. Selebar pintu lift yang terbuka. Melihatkan ruangan besar yang menyambut mereka dengan ukiran nama menggunakan emas.
" Mama jahat ! Masa kau tega menjodohkan anakmu sendiri ? "
" Thats the point ! Kalau Mama tidak bertindak kau akan jadi bujang lapuk sampai tua "
Apakah Mamanya tau tentang pepatah tua yang mengatakan mengenai betapa manjurnya perkataan seorang Ibu ? Bisa-bisa Chanyeol akan jadi bujang lapuk jika Mama mengatakan seperti itu.
" Aku tak percaya Mama mengatakan itu "
" Ayolah Chanyeol, Mama sudah setengah abad. Akan lebih tega jika kau tidak mengabulkan permintaan Mamamu sendiri " Chanyeol ingin sekali menenggelamkan dirinya di tanah sekarang juga. Jika bisa. Ia tidak tahu Mama bisa se menyebalkan ini.
" Its not that easy ! I would give you my own world but not the thing like married. I dont like these kind of things, Mom. You know it "
" I know Chanyeol maka dari itu Mama akan menjodohkanmu ya " lalu tersenyum manis tanpa dosa yang membuat Chanyeol ingin sekali berteriak keras atau menutup mulut Ibunya sendiri jika ia tidak mengingat seberapa besar jasa Mama mengandung dirinya selama sembilan bulan tanpa mengeluh.
" FINE ! Aku akan meminta pertolongan Ayah dan mari kita lihat siapa yang menang ! "
" Kau menantang Mama ? Wow how a good kid you are "
" Karena hanya Ayah yang ada di kubu Chanyeol "
" FINE ! Ayo masuk "
Setelah pertengkaran didepan ruangan yang membuat banyak karyawan juga pengawal melirik mereka tertarik, Chanyeol memasuki ruangan Ayahnya. Membuka pintu tidak sabar lalu mendapati sang Ayah terduduk rapi di kursi kebesaran sambil tatapannya terpaku pada layar laptop. Lelaki yang tidak kalah tampan dari Chanyeol itu mendongak. Menatap anak juga istrinya heran karena sudah ribut siang-siang begini.
" Ayah, demi martabat seorang lelaki dan sebagai ayah dari seorang Park Chanyeol kau harus mendukungku ! "
Anaknya tidak sabaran, berkata cepat seperti seorang rapper.
" Tunggu, Park Changmin jika kau berani mendukung Chanyeol maka aku akan benar-benar migrasi ke rumah Ibu "
Rumitnya rumah tangga ini
" Tunggu sebentar, jadi ada apa ini ? "
Changmin-kepala rumah tangga keluarga Park- kembali menatap mereka bingung. Sungguh aneh melihat anak dan istri kesayangannya berada di kantor siang begini dengan keadaan sama-sama menyudutkannya. Ia ingin sekali menghiraukan keduanya tapi sepertinya akan memperkeruh suasana.
" Tidak. Jangan dengarkan Ibu, Ayah harus berjanji untuk mendukung Chanyeol "
" Chanyeol, kau bersaing secara tidak sehat ! Dengan begini dia akan mendukungmu " Mama Park akhirnya menyulut emosi juga yang dibalas Chanyeol dengan wajah remeh -anak kurang ajar memang.
" Sebentar, bukankah sebaiknya kalian duduk dan menceritakan padaku semuanya ? "
Mereka duduk tapi kemudian saling lempar tatapan sinis seperti anak kecil yang berebut permen kapas. Changmin jadi menggelengkan kepalanya melihat ini.
" Jadi ? "
" Sayang, aku hanya berdiskusi mengenai pernikahan. Kau tau kan Chanyeol kita sudah berumur tiga puluh tahun dan belum pernah sama sekali mengenalkan kita dengan kekasihnya ? Aku hanya ingin dia cepat menikah agar tidak jadi bujang lapuk seperti keponakanmu itu "
Changmin mengangguk mengerti, Chanyeol tidak. Menurutnya Mama sudah melewati batas mengurusi hidupnya.
" Tapi tidak dengan menjodohkanku juga kan, Ma ? "
" Mama bahkan belum mengenalkanmu calon-calonnya "
" Tidak, Mama sungguh tega "
" Coba katakan dibagian Mama terlihat tega "
Kalau dilihat
" Ma, please. "
" Chanyeol, ini kesepakatan kita dari awal. Mama hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Chanyeol "
jika saja mengumpat bukanlah hal yang tercela, Chanyeol ingin sekali mengatakan " terbaik ndasmu "
tapi ia takut durhaka dan dikutuk jadi ikan atau mungkin batu.
Chanyeol menoleh menatap Changmin dengan puppy eyes dipaksakan yang membuat sang ayah sedikit mengerjap heran-jijik disaat bersamaan.
" Ayah, please "
" Ayolah, Yeol. Ini hanya perjodohan, kau tau selera Mama kan ? Tidak perlu diragukan lagi. Kau sangat sibuk jadi serahkan pada Mama mengenai hal ini kau hanya perlu duduk manis dan menunggu undangan kencan. Kalian akan tertarik lalu taraa kalian menikah "
Rahang Chanyeol semakin jatuh ketika senyum kemenangan Mama juga wajah polos Ayah menjatuhkan harga dirinya. Telak. Ia benar-benar kalah.
Jika begini caranya Chanyeol akan mati.
" Guess it. Mommy wons and i will find you a right girl oh wait you want girl or boy ? I've heard that you are gay "
Sumpah
dia ini Mamanya atau bukan sih ? Kenapa Chanyeol ingin sekali memukulnya hidup-hidup.
" Oh my god ? My son is gay ? Honey you should look for a cute boy for our Chanyeol, right ? " bahkan Ayahnya juga ikut terkejut.
Astaga keluarga macam apa ini ?
" What the fuck are you guys talking about !? Im not gay ! "
" Kau baru saja mengumpat pada Ayah dan Mama ? " ingatkan Chanyeol untuk menceburkan Ibunya di Sungai Han nanti. Sungguh biar saja dia jadi anak durhaka karena Mama menyulut emosinya sangat mudah.
" But im not gay !? Im fucking straight "
" Okay lets say you are straight, jadi lelaki seperti apa yang kau inginkan ? Imut ? Lucu ? Atau kau ingin lelaki umur tujuh belas ? Wah itu pasti sangat menggemaskan " Mamanya bertambah sangat menyebalkan jika sudah tertawa kecil menggodanya. Dengan alis naik turun tanpa dosa.
" Mama, kau gila. Dan ini keterlaluan. Kau akan menjodohkanku lalu mengatakan aku gay ? Tunggu aku ini anakmu "
" Apa yang salah dengan gay, Chanyeol ? Mahkamah Agung bahkan sudah melegalkan hubungan sesama jenis di negara kita "
Apa kali ini ia sama sekali tidak punya seseorang yang membelanya ? Bahkan baru dua hari kemarin Changmin berada di kubu Chanyeol dan mendukung penuh seluruh karir anaknya tanpa peduli Chanyeol menikah atau tidak. Dan sekarang ia setuju mengenai perjodohannya juga what the fuck !? Ia bahkan mengatakan Chanyeol gay !
" But im not gay !!! "
" Teman Mama memiliki banyak anak lelaki yang menggemaskan. Mama akan memperkenalkannya padamu-"
" FINE ! Aku akan membawa kekasihku pada kalian. Ya kekasih wanita ! Aku benar-benar serius jadi tunggu Chanyeol kembali ke rumah dua minggu lagi maka aku akan membuat perjodohan ini batal ! Aku permisi selamat siang "
BRAK
" Kau yakin dia akan membawa kekasihnya ? " Changmin menaikkan alisnya ragu ketika menatap punggung Chanyeol menghilang di balik pintu.
" Aku akan menuruti perintahmu jika ia tidak membawa kekasihnya "
" Tunggu aku membawamu ke Maldives untuk liburan sepekan penuh jika Chanyeol membawa kekasih wanitanya "
" Deal "
.
.
CTING
Lampu pintu lift menyala dengan suara nyaring ketika Kim Jongin yang lengkap dengan setelan jas juga rambut brunetenya menatap satu ruang besar beraksen klasik. Ia membetulkan letak dasi sebelum menghampiri meja resepsionis seperti rutinitas pagi ah jangan lupakan senyum tampan khas Kim Jongin yang sering kali membuat si resepsionis salah tingkah-menurut Jongin.
Hei siapa juga tidak meleleh jika diberi senyuman oleh cinta pertama seluruh karyawan kantor. Kim Jongin setidaknya punya reputasi baik di kalangan para karyawan wanita hingga disukai mereka. Disamping kenyataan wajahnya sangatlah tampan untuk ukuran seorang sekretaris direktur dari perusahaan teknologi terbesar di Korea.
" Hai, kudengar teh melati sangat cocok pada pagi hari apalagi jika yang meminumnya adalah kau, Luhan-ssi "
Ah
Ia juga pintar gombal.
Dari kelas kakap sampai kelas rajungan yang bisa membuat siapa saja jatuh hati.
Bahkan untuk kedua kalinya
Ia meletakkan teh hangat di meja resepsionis lalu menatap gerak-gerik wanita yang dipanggilnya Luhan hingga Jongin bisa melihat semburat merah kecil di pipinya. Menggemaskan sekali.
" Sebenarnya kau tidak perlu melakukan ini "
" Eum ungkapan terimakasih karena membantuku menyusun laporan kemarin ? Hei lagipula kita teman tidak perlu merasa tidak enak begitu "
" Terimakasih, Tuan Jongin " ia malu-malu tentu saja. Pesona lelaki dihadapannya ini tidak bisa dihindari.
" Luhan, kita sudah bekerja dua tahun dan kau masih memanggilku Tuan ? Aku jadi berpikiran yang tidak-tidak "
" Kau punya jabatan tinggi daripada aku, please "
" Luhan, kau tau kenapa perusahaan kita dibilang sangat sombong ? "
" Aku tidak terlalu memikirkan itu " Luhan tidak berbohong, untuk apa memikirkan opini masyarakat yang tidak berhubungan dengan hidupnya toh ia masih bisa makan-makanan setiap hari dari perusahaan ini tanpa perlu mendengar opini masyarakat yang sering kali Jongin ceritakan.
" Kesenjangan antar karyawan, Lu. Setidaknya kita harus mengkrabkan diri "
" Contohnya ? "
" Dengan nama panggilan baru, mungkin "
" Seperti ? "
" Kau bisa memanggilku sayang "
Dasar
raja gombal tingkat kakap
Sukanya menggombal, memberi harapan palsu
Tapi tampan
arrkhh !
Luhan stagnan, mengerjap tiga kali dengan pola pikir Jongin yang tidak bisa ia pahami. Menurut cerita banyak orang, Jongin ini meski sangat kompeten dan telaten bekerja, lelaki tipe idealis yang suka membaca buku sastra lama gemar sekali menggombal pada semua wanita. Beri tanda petik pada semua wanita.
Bahkan ia tidak segan menggoda bibi kantin perusahaan untuk mendapatkan makan siang gratis ( sudah digombal ratusan kali tapi bibi Kantin ikhlas sekali memberi Jongin makan siang gratis yang direktur perusahaan tidak bisa mendapatkannya )
Terakhir kali kawannya cerita, Jongin menggoda salah satu klien lalu berakhir dengan batalnya kerjasama perusahaan. Gajinya dipotong sepuluh persen dua minggu kemudian.
Lalu sekarang apakah Jongin berniat menggodanya ?
wah sungguh tidak punya malu.
" Apakah anda sedang menggoda saya ? " Luhan kembali berbicara formal, wajahnya sudah dongkol melihat senyum main-main Jongin. Ia heran kenapa semua wanita menyukai Jongin sih ?
" Bagaimana dengan makan siang bersama di Vivapolo ? "
" Kau bercanda ? "
" Dan pulang bersama ? "
" Kau sungguh berpikir aku tipe murahan ? "
" Hei ayolah bukankah kita harus sering mengkrabkan diri satu sama lain ? "
KRING
KRING
Ia melirik Jongin tajam sekali lagi sebelum mengangkat dering telpon didepannya. Jongin memberi tanda untuk mengangkatnya sedang ia masih betah menatap Luhan yang kesal.
" Iya disini Luhan, ada yang bisa saya bantu ? ... Ah baiklah Sir saya akan menyampaikannya. Baiklah. Selamat pagi "
" Jadi bagaimana dengan tawaran makan siangnya ? "
" Aku mendapat telpon dari Tuan Chanyeol dan ia ingin aku menyampaikan ini untuk anda ' Berhenti menggoda resepsionisku bedebah sialan lalu masuk ke ruanganku sekarang. Juga ' Terimakasih dan selamat pagi, Tuan Jongin "
Ingatkan Jongin untuk membunuh Chanyeol setelah ini.
.
.
BRAK
" Jadi katakan, apa kau berhak memotong acara obrolanku dengan Luhan ? "Jongin memasuki ruangan, pandangannya tertuju pada satu sosok tampan yang sedang duduk bersila diatas kursinya.
Seakan tidak peduli pada amarah Jongin. Pandangannya kosong, ia menggigiti kuku jarinya.
seperti seorang anak kecil yang menunggu Ibunya pulang kerumah padahal beberapa menit lalu ia baru saja mengatai Jongin bedebah.
Walaupun begitu ia masih terkejut karena banyak dokumen menumpuk di dua sisi meja atasannya. Layar laptop menyala terang, setelan jas ada di lantai juga beberapa dokumen lain yang tersebar tidak beraturan. Jongin jadi ragu apa angin kencang semalam juga masuk ke ruangan Chanyeol hingga berantakan begini ?
" Aku tidak peduli "
" What the hell, Chanyeol. Oke mari lupakan masalah tadi. Ada apa dengan ruanganmu ? "
Keadaan ruangan Chanyeol sebanding dengan keadaan lelaki itu. Rambut ash grey berantakan-tapi anehnya ia jadi semakin sexy, kancing kemeja terbuka dua. Kantung mata hitam yang sering kali dikeluhkan Chanyeol jika mereka ada meeting penting dengan klien besar.
Jongin jadi ngeri sendiri.
" Ada apa dengan ruanganku ? "
" Ya itu pertanyaanku, jangan mengulanginya dong "
" Ini masih ruanganku. Memangnya ada apa dengan ruanganku ? "
" Yeol anak kecil saja tahu bahwa ruanganmu ini tidak benar baik-baik saja terlebih penampilanmu yang seperti zombie America "
" Amerika tidak punya zombie, Jongin "
" Heol, paman Michael Jackson saja menciptakan zombie di vidio klipnya "
" Tidak ada korelasinya "
" Hei cerita zombie frankeinstein adalah nyata. Jadi America punya zombie "
" Sebentar, aku tidak memintamu datang untuk membahas zombie Amerika " ia melirik Jongin sinis. Dan Jongin mendengus tak percaya.
" Kau yang memulai duluan atasanku yang Agung "
" Aku depresi Jongin, ah apa yang harus aku lakukan !? "
Ia mengerang, menarik rambut andalannya sendiri lalu memasang wajah depresi seperti orang kesetanan padahal Jongin yakin jika atasannya memang sudah tidak waras dari dulu. Ia mendekati Chanyeol, bersandar pada mejanya lalu kembali menghela nafas ketika mendapati banyak dokumen yang belum Chanyeol tanda tangani meski sudah dikejar banyak deathline.
" Chanyeol apa yang terjadi ? Kau sepertinya akan gila sebentar lagi "
Chanyeol menatap Jongin serius, kantung mata serta tatapan tajam membuatnya semakin terlihat menyeramkan di mata Jongin.
" Aku butuh bantuanmu "
" Tiket konser Coldplay ? "
" Jongin "
" Rolex edisi terbaru ? "
" Im serious, Jong "
" Ahh aku tahu. Mercedes bens limited edition ? Kudengar produk mereka naik pesat karena-"
" Jongin shut up first ! "
Jika sudah begini diam hukumnya wajib.
Fardu'ain
Jadi ia menelan ludah sendiri sambil menikmati wajah mengerikan Chanyeol dengan terus menatap atasannya waspada. Berhati-hati jika saja Chanyeol berbuat diluar akal
" Lalu ? "
" Carikan aku teman kencan "
To Be Continued
Halo
sesuai deskripsi aku terinspirasi dari web sugar baby yang aku temukan. Dan jadilah ff ini. Masih amatir ya ? Ya aku harap kalian suka ff ini, dan baca ff ini. Kalau kalian suka harap tinggalkan komentar buat aku karena itu sangat penting jadi aku tambah semangat untuk next chapter. Bahkan hanya comment next aku sudah senang karena itu berarti kalian menghargai kerja keras aku.
See You next chapt
Terimakasih yang sudah baca
XOXO
