A Love To Kill / FF / 2nd sesion
Oleh Navyta Kim Yong Lay
A Love To Kill
Yesung
Ryoewook
other cast
ini adalah seri lanjutan ff perdanaku, mian sbelumnya kalau isi ceritanya jelek.
tapi ini murni imajinasi saya, yg terinspirasi dari berbagai kisah. Dan mian klo judulnya sama seperti salah satu drakor yg mungkin jadi idola readers semua...
I Hope You Like This ^^
Happy Reading...
Ryeo Wook berjalan ragu menuju pintu apartement Yesung.
Mereka telah berjanji akan makan malam di apartement Yesung.
"Ryeowookie..." sapa Yesung riang saat wookie sampai di depan pintu. Ternyata yesung sudah menunggu wookie.
"Ah annyeong yesungie," katanya sambil membungkukkan badan, sedikit kaget.
"Silakan masuk," kata yesung.
Di dalam yesung sudah menyiapkan bermacam makanan, dia tidak tahu makanan ksukaan ryeowook.
"Yesungie, kau yakin kita akan menghabiskan makanan sebanyak ini?" tanya ryeowook dengan mata terbelalak menatap yesung. Yesung sangat menyukai ekspresi itu.
"hehehe, aq tidak tahu apa makanan kesukaanmu, jadi aq pesan saja semua ini." yesung memberi jawaban sambil tersenyum dan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
Ryeowook hanya tersenyum.
"... waktumu hanya 3 hari, ..." tiba-tiba sekelebat bayangan Tn Siwon menghampiri pelupuk mata wookie. Membuatnya ingat akan targetnya. Dan ini sudah hari ke dua. "Aku tak sanggup," batin wookie pilu, dia hampir meneteskan airmatanya.
"Ryeowookie? waeyo?" suara yesung menyadarkan wookie dari lamunannya,
"Ah, ahni, gwaenchanayo" katanya buru-buru, "yehsungie, boleh aq ke kamar mandimu?"
"nde, di sana," yesung menunjuk ke arah sudut kecil di apartementnya. Dia merasa aneh dengan perubahan sikap Ryeowook. "Mungkin hanya perasaanku," ia meyakinkan dirinya sendiri.
Saat makan, Yesung tahu Ryeowook sdang memikirkan sesuatu. Kegelisahan nempak jelas dari sikapnya Walaupun Ryeowook berusaha bersikap biasa, tapi yesung tahu dia tidak biasa.
"Ryeowookie...," kata yesung saat mereka usai makan dan memandangi kota Seoul dari apartement yesung.
"Nde," ryeowook mnjawab tanpa mengalihkan pandangannya. Dia berusaha sekuat tenaga agar tak semakin dalam menyukai namja yg menjadi terget terakhirnya ini.
"Saranghae," sebuah kalimat singkat yesung yg hampir membuat jantung wookie loncat seketika.
"Mwo?" wookie makin ingin pingsan rasanya.
"I love you, Kim Ryeo Wook, at the first sight." jantung wookie benar-benar tercabut mendengar pernyataan yesung.
"Tapi..."
"Wae Ryeowookie? Apa kau tak menyukaiku?" yesung mulai bimbang melihat ekspresi wookie.
"Mana mungkin aku tak menyukaimu? Aku menyukaimu saat pertama aq melihatmu." batin wookie dalam diam.
"kim Ryeo wook, tatap aku," yesung menghadapkan tubuh wookie ke arahnya.
"Ryeowookie, kau menangis?" yesung melihat butiran permata kecil berjatuhan membentuk garis sungai kecil di pipi ryeowook.
"Ahni, aq... aq hanya kelilipan," wookie dengan sigap mengusap matanya.
Tiba-tiba yesung memeluk tubuh mungil wookie yg berbalut dress sederhana yg anggun, "Jangan menagis chagi..."
"Kim Yesung, tolong jangan begini... Jangan cintai aku... Aku bukan org yg baik, aku mungkin adalah dewi kematianmu..." rintih batin ryeowook.
Tanpa Ryeowook sadari, diamnya telah menjadi sebuah isakan miris di plukan yesung, yg bahkan mampu melumpuhkan yesung.
Ryeowook menyeka sisa-sisa air matanya, kini dia duduk di sofa dekat jendela apaertement yesung. Yesung yang ada di sampingnya hanya mampu berkutat dengan fikirannya akan apa yg terjadi pada pujaan hati barunya itu.
"Yehsungie, bolehkah aku pulang?" tanya ryeowook lirih memecah keheningan.
"Mwo? Pulang" yesung sedikit kaget, "ah, nde, aku akan mengantarmu."
"aniya yehsungie, aku akan lebih baik jika pulang sendiri," ryeowook meyakinkan yesung.
"Tapi...,"
"Percayalah padaku," ucap ryeowook mantap membuat yesung terpaksa menyetujuinya.
Dengan langkah gontai karena perasaan yg berkecamuk di dadanya, Ryeowook berjalan menuju arah yg sama sekali bukan arah tempat tinggalnya.
Dia ingin menemui Choi Siwon.
Seorang pelayan kyeopta menghampiri seorang pria maskulin dan membisikkan sesuatu.
"Suruh dia kemari," kata Tn Choi kepada sang pelayan, Lee Sungmin.
"Kenapa kau kemari wookie? Apa kau akan memberiku kejutan manis lebih cepat dari yg aku tentukan?" kata Choi dengan sesungging senyum dingin.
"Ahni, Tn Choi. Aku kemari justru karena aku merasa bahwa aku..." ryeowook terhenti.
"Kenapa wookie?"
"Sepertinya aku tak sanggup melakukan tugas ini," katanya dengan menekan segala rasa yg berkecamuk.
"Mengapa wookie?" tanya Choi, dia nampak tak kaget dengan pernyataan wookie.
Wookie hanya bisa diam.
"Kau mencintainya?"
Ryeowook terbelalak mendengar kalimat terakhir Tn Choi, "dari mana dia tahu?" batinya.
"Wookie, kau tidak akan bisa berbohong dariku. Aku memilikimu dan aku bisa mengetahui segalanya tentangmu." Tn Choi berucap datar dan dingin.
"Tapi Tuan...,"
"Aku tahu kau juga manusia normal yg memiliki perasaan mencintai. Aku juga tidak melarangmu mencintainya," wookie terkesiap dengan pernyataan Choi Siwon.
"TAPI, tidak untuk berhenti dari tugasmu wookie." "Apa kau tidak ingat dengan janjimu dulu?"
Wookie hanya bisa termenung menyadari nasibnya.
"Dia adalah cinta pertamaku, mengapa aku harus melakukan ini padanya?" lirihnya.
"Ini adalah konsekuensimu!" kata Siwon singkat, kemudian pria jangkung itu meninggalkan ryeowook.
TBC
gimana lanjutanya?
gaje? aneh? mbulet? ga masuk akal? terlalu pendek?
mian ya klo ceritanya mengecewakan, #bungkuk 180 derajat
bakal update kilat klo byk yg RnR :)
please REVIEW
