-KYUMIN FANFICTION-
Genderswitch
In Heaven
By © Choi Hyo Joon
WARNING : GENDERSWITCH, untuk penulisan masih jauh diatas rata-rata, bahasa NYELENEH…, typo(s) dan sejenisnya selalu mengiringi setiap kata di FF ini. #dimutilasi. FF ini diposting No Edit , jadi jangan kecewa karena typo, EYD atau sejenisnya :)
DISCLAIMER : Semua ini hasil buah pikiran yang cetek milik sang author tak berbakat, semua nama cast hanya ketidak sengajaan author yang g tahu lagi mau di kasih nama siapa itu cast-nya #plakkk.
GENRE : Genderswitch, Hurt/ Comfort, Sad, Romance.
Rate : T
.
.
.
.
.
Suasana kelas yang riuh, tiba-tiba menjadi hening, songsaenim memasuki kelas perlahan menghampiri mejanya dan meletakkan barang bawaannya.
"Selamat pagi semua, hari ini kita kedatangan murid baru, Silahkan masuk Kyu"
Pemilik nama tersebut memasuki kelas dengan senyuman yang tersirat jelas diwajahnya, semua mata langsung tertegun memandangnya apalagi dengan yeoja-yeoja yang ada diruangan tersebut mereka sibuk berbisik-bisik, dan senyum sumringah kearah namja itu.
"Annyeonghaseyo chingudeul, Naneun Cho Kyuhyun imnida, bangaeupseumnida" namja ini membungkuk hormat kepada seisi kelas yg memandangnya dan tak lupa seulas senyum manis diperlihatkannya.
"Baiklah anak-anak, Kyuhyun adalah siswa pindahan dari Jepang, dan dia akan melanjutkan pendidikannya disini sekarang, mohon kalian semua bisa membantu ketertinggalannya…!" ucap songsaenim memerintah.
"ne…songsaenim" jawab seisi kelas serempak.
"nah kyu kau bisa duduk disana" tunjuk songsaenim pada salah satu bangku tak 'berpenghuni' yg disebelahnya terdapat seorang pria lainnya.
"ne, gomawo songsaenim" senyum kyuhyun pada songsaenim, Kyuhyun berjalan kearah bangku tersebut, diliriknya kanan kiri, teman-teman yang memandangnya dengan tatapan yg berbeda-beda, yg wanita senyum-senyum centil kearahnya, dan pria ada yg sinis tajam menatapnya, tapi tatapan itu segera ditepisnya dengan sebuah senyuman, Kyu meletakkan tasnya diatas meja dilihatnya teman sebangkunya yang tersenyum padanya.
"annyeong" sapa kyu kepada teman sebangkunya, kyu memposisikan dirinya duduk disebelah temannya, tangannya menjulur mencoba memberi jabatan tangan.
"annyeong, perkenalkan aku Changmin" ucap teman sebangkunya memperkenalkan diri dan membalas jabatan tangan kyu dengan hangat.
"aku kyu, semoga kita bisa berteman dengan baik" ucap kyu senang.
"Baiklah saya absen terlebih dahulu…" ucap songsaenim, Songsaenim mengabsen satu per satu urutan nama tersebut, saat memanggil satu nama.
"Lee Sungmin…!"
"Lee Sungmin…?" ucap kembali songsaenim.
"kalian tau kemana dia…?" Songsaenim menelusur setiap sudut ruangan dilihatnya bangku milik salah satu muridnya itu tak berpenghuni, seorang yeoja mengacungkan tangannya keatas mencoba memberikan penjelasan.
"ne…, songsaenim tadi kuliat Sungmin sudah datang songsaenim tasnya saja masih ada disini, tapi sedari tadi dia tidak terlihat…!" ucap seorang siswi yang duduk tepat disebelah bangku kosong tersebut.
"tidak pernah-pernahnya anak itu izin, apalagi kalian taukan hari ini kita akan mengadakan test." Ucap songsaenim mengingatkan sekaligus bingung dengan murid yang menghilang tersebut entah kemana.
Kyuhyun yang tidak mengetahui siapa yg dimaksud songsaenim hanya bisa celingak-celinguk mencari orang yang dimaksud.
"baiklah saya lanjutkan, Park hye rin…!"
"ne…" songsaenim kembali melanjutkan tugasnya mengabsen tiap nama dikelas, setelah berakhir songsaenim membagikan kertas ulangan kepada semua murid-muridnya tak terkecuali kyu yang notabene baru mengikuti pelajaran hari ini.
Saat sedang berlangsungnya ujian tiba-tiba dari arah pintu...
TOK…TOK…TOK…
Semua mata mengarahkan pandangannya kepintu yang diketuk, seseorang dari arah luar kelas masuk keruangan dengan keadaan yang eeeuuuhhh… tidak pantas dikatakan murid, pakaian benar-benar lusuh dan dekil, semua pakaiannya berantakan.
"hhiiiii…hhiii…."seisi kelas cekikikan melihat keadaan orang yang berdiri lusuh itu. Perlahan wanita itu memasuki kelas dengan tertunduk dan menampakkan wajah datarnya, dia mulai mendekati meja dimana songsaenim duduk.
"semua tenang…!" teriak songsaenim menenangkan seisi kelas yang mulai riuh kedatangan wanita lusuh ini
"sungmin darimana saja kau, dan kenapa kau terlihat sangat berantakan seperti ini…?" Tanya songsaenim sambil memegang bahu sungmin 'siswi yang lusuh ini'.
"mianhamnida songsaenim" ucap sungmin menundukkan kepalanya, Sungmin hanya memohon maaf dan tak menjawab pertanyaan songsaenim tadi.
"hhhmmmm, baiklah sungmin kembalilah ketempat dudukmu, dan ambil kertas ujianmu" ucap songsaenim menghela nafas panjang, dia tau betul watak siswinya yang satu ini.
Seisi kelas masih terus memandangi wanita lusuh ini, Kyuhyun pun menatap heran pada wanita yang masuk dengan keadaan semerautan, Sungmin berjalan kearah bangku miliknya dengan membawa lembar ujian dia duduk dan tak menyadari kehadiran anak baru yang duduk disebelah kiri bangkunya dikelas itu, wajahnya begitu datar dan dingin, tidak ada niatnya melirik teman-temannya yang memandangnya geli dan cekikikan.
"lanjutkan ujiannya" perintah songsaenim penuh penekanan.
"siapa dia, kenapa ada murid sedekil dia disekolah ini..?"ucap kyu dalam hati, kyu melirik wanita yang duduk disamping bangkunya, diurutan meja yang lain, kyu kemudian bertanya pada Changmin yang cengengesan melihat wanita lusuh itu.
"Changmin-a siapa dia…?' Tanya kyu menunjuk Sungmin dengan pulpennya.
"hihihi-hhh…, aduh perutku sakit kyu, sudahlah kau tidak perlu memperdulikannya dia hanya seorang yeoja aneh, kau tidak perlu kaget, tidak penting bagimu, lama kelamaan kau akan terbiasa dengan situasi seperti ini" ucap Changmin dengan kegelian yang tak henti-hentinya.
Waktu istirahat tiba,
"baiklah semua kumpulkan jawaban kalian, dan ingat tugas kemaren serahkan pada sungmin, dan kalian bantu sungmin membawanya keruangan saya, Arrachi…?"
"ne songsaenim…" ucap murid-murid tak bersemangat.
semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas, setelah songsaenim meninggalkan kelas.
"Kyu kau mau ikut aku kekantin, akan kuperkenalkan kau dengan temanku yang lain" ajak Changmin.
"boleh ^^" ucap kyu setuju, kyu tiba-tiba melirik kecil kearah kanannya yg terlihat wanita lusuh tadi duduk. "wajahnya terlihat dingin sekali tanpa ekspresi" batin kyu melihat wanita bernama Sungmin itu.
"ayo kyu" ajak Changmin mengagetkan lamunan kyu,mereka berjalan keluar kelas.
"changmin-a bolehkah aku ikut bersamamu…? ^^" ucap Seohyun yang tiba-tiba muncul dihadapan Changmin.
"tentu Seo, kajja…!" ucap Changmin tersenyum dan membawa kedua temannya itu, tanpa disadari Changmin cs, sungmin memperhatikan wanita yg sedang bersamanya dan saat berjalan pandangan mereka bertemu, wanita tersebut tersenyum sinis menatap Sungmin. Sungmin hanya mampu memandangnya tanpa membalas senyum sinis itu.
"kau liat Sungmin tadi Seo, dia lucu sekali badannya lusuh sekali, hwahahaha…" ucap Changmin mengejek disertai tawanya yang kuat. Kyu hanya memandang Changmin dan Seo bergantian tanda bingung dalam hati sambil menyeruput minumannya.
"kenapa dia bisa seperti itu…?" Tanya kyu pada Seo yg duduk disebelahnya dan Changmin yg berada tepat didepannya.
"Changmin-a kau tidak boleh berkata seperti itu, dia mungkin terjatuh kyu" ucap Seohyun menjelaskan dengan wajah sedih 'palsu' seolah dia tidak tau apa-apa atas insiden yang menimpah Sungmin. Kyuhyun hanya mengangguk tak berarti.
"sudahlah Seo kau tidak perlu membelanya, dia bukan teman yang baik untukmu, kau bahkan terlalu baik untuknya" ucap Changmin yang begitu membenci Sungmin,
"kyu asal kau tau saja,semua orang mengenal Sungmin itu sebagai orang aneh yang sangat dibenci semua orang disekolahan ini karena dia tidak pernah bersikap ramah kepada semua orang, Pokonya dia itu menyebalkan" ucap Changmin sekenanya, tidak sadarkah Changmin atas ucapannya sendiri.
Apa mereka semua belum tau ramah belum berarti baik, dan tidak ramah belum berarti tidak baik ?
Kyu berjalan keluar toilet, dan ingin kembali kekantin dengan teman-teman yang ditinggalkannya tadi, tapi saat berjalan ponsel kyu bergetar disaku diambilnya dan terlihat pesan masuk.
"From : Changmin"
kyu langsung saja kekelas, kami kembali kekelas saja.
Kyupun langsung membalikkan tubuhnya ber jalan menuju kelas yang berlawanan dengan arah kantin, saat berbalik…
BBRRRUUUKK…
Kyu menabrak tumpukan buku tebal, ah bukan lebih tepatnya menabrak orang yang membawa tumpukan buku itu.
"AH dia yeoja tanpa senyum itu" batin kyu menghumpat.
"oh mian" ucap kyu sambil membantu merapikan buku yg berserakan, Sungmin hanya diam dan tak membalas ucapan kyu.
"sini biar kubantu membawanya, ini tugas dari songsaenim tadikan" ucapan penyesalan kyu, tapi Sungmin tak menggubris dan merapikan buku-buku tebal yang berserakan dilantai tak beraturan, "padahal songsaenim bilang minta bantuan yg lain,
Tpi kenapa dia mengangkatnya sendiri, apa tidak ada yg mau membantunya" kyu membatin dan terus membantu Sungmin merapikan tumpukan buku-buku tersebut. Sungmin mengangkat sendiri tumpukan buku yg sudah dikumpulkan karena berantakan.
"hei, sini biar kubantu" ucap kyu sedikit berteriak karena memandang Sungmin yang sudah berjalan dan mulai berlari kecil untuk mengejarnya yg sudah berjalan untuk membawa tumpukan tebal buku itu. Sungmin tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapan kyu, memandangpun tidak, dasar yeoja masam. Kyu berlari mendahuluinya dan menghadang jalannya
"hei bisakah kau bersikap sopan, paling tidak mengucapkan 'gomawo' karena telah membantu memunguti bukumu atau 'mianhe' karena telah menabrakku" ucap kyu yg sudah mulai kesal dengan yeoja masam ini, dia memandang kyu dari balik tumpukkan buku tebal yang lebih tinggi dari badan mungilnya itu, tak ada jawaban yang keluar dari mulutnya, dia hanya mengerjapkan matanya sesekali bertanda ber-ge-ser-lah-ini-sa-ngat-be-rat.
BBRRUUUKK
Jatuh (lagi), tapi kali ini bukan Kyu yang melakukannya, badan Sungmin terhempas kedepan ada yg mendorongnya dari belakang sampai terjatuh, dan buku-buku tebal itupun ikut berserakan (lagi). Dan pelakunya…
"changmin" ucap kyu terkejut melihat Changmin dan seo yang berada dibelakangnya datang dan membuat kegaduhan.
Changmin sengaja menabrak Sungmin dan membuat buku yang dibawa oleh Sungmin kembali berserakan.
"Sini biar kubantu Sungmin-a…" ucap Seohyun lembut dan langsung dihempaskan oleh Sungmin.
Changmin yang melihat itu menjadi bertambah kesal, juga kyu yang tidak tau apa-apa sebelumnyapun ikut kesal karena sikap Sungmin yang tidak tau terima kasih itu
"biarkan dia Seo, ayo kita kembali kekelas, kau bawa saja tugasmu itu sendiri dasar yeoja aneh, ayo kyu" ucap Changmin kesal menarik tangan Seo dan kyu bersamaan, dan meninggalkan wanita bertubuh kecil ini merapikan buku-buku tebal yang berserakan.
Tak sadarkah Changmin bahwa tugas yang dibawa Sungmin adalah milik dia salah satunya. Sebenarnya sudah menjadi berita umum Lee Sungmin adalah siswi yang beruntung yang bisa masuk kesekolah populer ini yang tak lain tak bukan adalah milik keluarga Cho dan sedang dijalankan oleh Kakak laki-laki Cho Kyuhyun.
"HEEEPPP…" Sungmin kembali mengangkat tumpukan buku-buku tebal itu lagi, tanpa memperdulikan perkataan Changmin.
Sungmin POV
"ini songsaenim tugasnya" kuletakkan buku itu diatas meja songsaenim.
"Kau membawa semua ini sendiri Sungmin, hah~ kenapa kau tidak pernah minta bantuan temanmu Sungmin-a…!"
Aku hanya diam dan menunduk tanpa membalas ucapan songsaenim.
"kenapa kau tadi lusuh sekali Sungmin, dan sekarang kau memakai seragam yang bersih apa kau menggantinya…?" tanya songsaenim heran.
"ne…gwenchana songsaenim" ucapku singkat sambil membungkuk hormat.
Songsaenim berharap aku mau menceritakan tragedy baju lusuhku tadi pagi, tapi setelah menunggu lama aku tetap tidak bergeming, akhirnya songsaenim berkata.
"sudahlah Sungmin, apa kau sudah makan siang, oh iya kau dipanggil oleh Pemilik sekolah, hampir aku lupa
menyampaikannya padamu"ucap songsaenim sambil tersenyum padaku
"saya permisi dulu songsaenim" ucapku
"ne, gomawo Minnie" ucap songsaenim aku hanya membungkukkan badan ku dan aku berlalu dari ruangan itu, aku menuju ruangan pemilik sekolah.
*ruangan pemilik sekolah*
Kuketuk pintunya 3x dan aku pun masuk keruangan itu…
"permisi" ucapku, kulihat presiden tersebut sedang menghubungi seseorang aku hanya masuk selangkah kedalam dan menutup pintunya, aku menunggu Presiden sampai selesai menelpon.
Presiden hanya tersenyum saat aku masuk dan menunjuk kearah kursi didepannya, isyarat yg menandakan aku agar duduk dikursi yg berhadapan dengannya.
"ne… arraso, baiklah kalau begitu nanti saya hubungi lagi, ghamsahamida" ucapnya diakhir percakapan telpon dan menutup telpon itu.
"mianhe Minnie, tadi ada telpon"ucapnya, hanya orang-orang terdekatku yang mengetahui nama kecilku itu.
Aku hanya diam tak membalas ucapannya
"hhmmm baiklah, saya memanggilmu kesini, ada hal yg perlu saya bicarakan denganmu Minnie" dia mengambil nafas setelah ucapan pembukanya
"kau tau bukan anak baru pindahan dikelasmu, dia adik ku Minnie, dia pindah kesini agar kudidik lebih baik, tapi aku tak bisa mengajarkannya terus-terusan Minnie, aku ingin kau membantuku Minnie, tolong agar kau mau menjadi guru les private pelajarannya, dia pintar dalam matematika tapi tidak pintar dalam pelajaran lain"ucapnya menjelaskan perilaku adiknya, mungkin maksudnya pria yang menghadangku.
"baiklah Minnie kau tetap bisa menjadi koki direstaurantku, tapi kau bisa belajar dimalam hari sambil mengajarinya bukan, kumohon Minnie~a"kulihat wajahnya seperti memelas berharap ada jawaban dariku, tapi aku masih diam
"aku akan memberikan uang pengajaran padamu, aku akan hitung perhari sesuai berapa banyak pelajaran yg kau ajarkan padanya, aku akan membayarmu 3x lipat dri harga guru private biasa"
Aku masih diam terduduk sedari tadi, tanpa membalas perkataannya seukan aku belum menerimanya masih mempertimbangkannyadikitpun
"hhhmmm…, baiklah Minnie, kau masih bisa menimbangkan penawaranku ini, aku tau kau tidak bisa dipaksa" ucapnya menyerah, jujur aku tak tega melihat pria baik didepanku ini, dia tertunduk menutup wajahnya. Apa yang harus kuperbuat ?
"aku ada 1 pertanyaan, kalau anda menjawabnya, aku akan mempertimbangkan keinginan anda" ucapku pada pria yg sedari tadi menungguku bicara, dan cukup jelas bdia mengangkat wajahnya
"baiklah, apa itu Minnie"ucapnya terlihat gurat kesenangan sedikit terpancar diwajahnya, seperti berkata 'aku akan coba menjawabnya'
"Apa permintaan Wookie oenni yg membuat anda menerimaku disekolah ini ?" ucapku tanpa ragu, aku tetap menatapnya mataku tak lepas dari sorotan matanya, tapi kulihat dia menghela nafas panjang.
"hah~…Baiklah Minnie… kau ingin aku menjawab jujur pertanyaanmu…?" ucapnya seraya memandangku, aku hanya diam menunggu jawaban
"Minnie… Aku menyayangimu seperti adikku sendiri, aku ingin menjaga dan melindungimu seperti Kangin menjagamu, dia oppamu bukan Minnie, aku ingin kau menganggapku seperti itu, dan masalah wookie, walau dia pernah mengatakan untuk memindahkanmu, aku sudah berpikir sebelumnya untuk memasukkanmu kesekolah ini, aku tidak ingin kau terus berada disana Minnie, sebelum Kangin pergi, Kangin memintaku untuk menjagamu, dan aku akan selalu menyayangimu Minnie, buksn ksrena hanya pesan terakhir dari Kangin yang membuatku begitu menyayangimu." Jelasnya kepadaku aku terharu akan kata-kata yang diucapkannya, tapi aku hanya bisa diam aku tak tau aku harus berkata apa pada orang yg ada didepan saat ini, dia begitu baik, semenjak oppa meninggal, dia dan istrinya wookie oenni yg terus menjagaku karena mereka adalah sahabat terdekat oppa dulu, dan wookie oenni adalah kekasih kangin oppa sebelum akhirnya oppa mengalami kecelakaan tragis itu.
"Maafkan aku Minnie, mungkin permintaanku terlalu lancang bagimu, aku mohon panggillah aku dengan sebutan oppa, Yesung oppa…, aku ingin melihat senyum manismu Minnie, senyum yang hanya bisa kulihat difoto-fotomu dulu bersama istriku, aku ingin kau merasakan kebahagiaan Minnie, panggillah aku dengan sebutan oppa Minnie, aku berjanji akan melindungimu seperti kangin menjagamu" lirihnya padaku aku hanya bisa tertunduk menahan tangisan yang rasanya sudah ada dipelupuk mata
"maaf…" hanya itu yg keluar dari mulutku, saat kuangkat kufokuskan pandanganku kedepan terlihat guratan kesedihan diwajahnya
"Baiklah… Gwenchana, kurasa kau bisa kembali kekelasmu, jam pelajaran akan segera dimulai" dia tersenyum pahit padaku
Saat aku berdiri dan mulai melangkah keluar aku berhenti sejenak tanpa membalikkan badanku
"katakan padanya, malam ini aku akan mulai mengajarinya, dan nanti kirimkan aku alamatnya Aku permisi dulu" ucapku dan langsung keluar dari ruangan tanpa memandang wajahnya.
Pelajaran usai semua murid-murid berhamburan keluar kelas.
DUUUKKK
Tiba-tiba semua menghentikan kegiatannya sejenak, dan mnelihat arah suara yang menjadi pusat perhatian tersebut, terlihat Sungmin yang jatuh terpelanting saat sedang keluar kelas, tawa seisi kelas pecah jauh lebih riuh tanpa adanya songsaenim, ya siapa yg tidak akan tertawa melihat wanita yang sudah menjadi pusat perhatian 2x dalam kurun waktu satu hari ini.
"HWA…HA…HA…HA…" itu bukan hanya sekedar tawa yang memperlihatkan kesenangan tapi juga sebuah ledekan menjengkelkan. Tidak ada satupun yang membantu Sungmin dari jatuhnya.
Sungmin mencoba bangkit (sendiri) dari jatuhnya dan membenahi pakaiannya, Sungmin kembali berjalan menuju arah pintu kelas mencoba keluar dari ejekan dan hinaan yang diterimanya hari ini, begitu tegarnya kau Sungmin bahkan dia tak meneteskan air mata sedikitpun.
Dari sudut lain Kyuhyunlah satu-satunya orang yang tidak tertawa melihat keadaan ini, dia malah bingung dari sebelumnya," kenapa semua orang membencinya sampai ada yang menghadang jalannya dengan sengaja" Kyuhyun hanya mampu membuat pertanyaan didalam hatinya, saat memandang Changmin, Changmin terlihat tertawa puas dengan kejadian tadi sambil memegangi perutnya yg menahan geli yang luar biasa dan tawa itu jauh lebih menggelegar dari tawa sebelumnya.
"HWA… kau liat kyu betapa lucunya wanita itu saat terjatuh… Hwa…ha…ha…ha…" tawa Changmin hanya membatin sendiri mungkin lama-kelamaan dia akan terbiasa dengan situasi yang tak mengenakkan ini.
06.30 p.m.
Drrrt~drrrt~drrrt~drrrt~
Kyuhyun dengan mata tertutupnya dan tubuh diatas ranjang besarnya mencoba mencari arah dari getar yang mengganggu tidurnya.
"yeobseyo" ucap kyu dengan suara yang belum terkumpul.
"kyu apa kau sedang tidur…?" tanya hyungnya yang tak lain Yesung.
"ne… aku sedang tidur dari sepulang sekolah tadi karna aku lelah…, ada apa hyung…?" Tanya kyuhyun yang masih dengan keadaan yang belum terkumpul sepenuhnya.
"Oh, mian kalau hyung mengganggu tidurmu hyung hanya ingin member taumu malam ini akan ada guru private untukmu yg mengajari pelajaranmu yg tertinggal kyu, dan kuharap kau bersikap baik padanya" Kyuhyun mulai tersadar penuh dan bangkit dari tidurnya duduk ditepi ranjangku
"hyung, kaukan tau aku bisa dengan cepat menangkap semua pelajaran, hyung tidak perlu repot-repot" ucap kyu enteng sambil berjalan keluar kamar dan menuruni tangga.
"kyu, nilaimu tak cukup baik di sekolahmu yg lama, kalau nilaimu standar, itu tidak akan menutupinya, kau bisa-bisa tidak naik kelas, apa kau mau seperti itu, sudahlah kyu aku tidak akan menjerumuskanmu, percayalah padaku gurumu ini akan membuat nilaimu bagus" ucap Yesung, Kyuhyun hanya terdiam dan menghela nafas panjang
"baiklah hyung kapan dia datang mengajariku"ucap kyu tenang pada hyungnya sambil mengusap wajahnya sendiri
"kurasa dia akan datang sebentar lagi, dan ingat kyu aku punya satu permintaan penting padamu" ucap Yesung penuh penegasan, kyu yang sedang meminum-minumannya terhenti mendadak.
"maksud hyung…?"Tanya kyu bingung,
"Kyu kumohon padamu jangan pernah kau bersikap keterlaluan padanya, sampai membuatnya menangis, atau tersakiti kalau sampai itu terjadi, aku tidak akan pernah memaafkanmu. AKU SERIUS KYUHYUN." Ucap Yesung yang membuat kyu betul-betul bingung dengan ucapannya.
Tiiit
"Pesan apa itu…! " batin kyu berbicara dengan kening yang berkerut akibat kebingungan atas pesan hyungnya.
TING TONG
Lamunan kyu terhenti saat bel rumahknya berbunyi, kyu berjalan menghampiri pintu apartemennya dan membuka pintunya,
"kau…!" alangkah terkejut kyu melihat yeoja masam sekarang berada didepannya, kyu memandang wanita yg berada didepannya dari ujung kaki sampai kepala secara intens "jangan bilang kau guru privateku" Tanya kyu menunjuk kearah Sungmin dengan tatapan heran
"…"sungmin hanya membungkuk pelan dan menganggukkan kepalanya
"apa hyungku itu sudah gila menyuruh kau untuk mengajariku…?, kau bahkan tidak terlihat pintar…?" ucap kyu angkuh, mungkin karena hasutan Changmin yg membuatnya sekarang benar-benar tidak menyukai Sungmin.
Tapi Sungmin hanya diam, dan terus memandang kyu lekat, tak ada arti dari ekspresi wajah yang ditunjukkannya, kyu mulai jengkel dengan lawan bicara yang berada persis didepannya. Kyu yang sedari tadi menyandarka tubuhnya di batang pintu dengan cepat.
BRAAAKK
Kyu membanting pintu apartemennya dan membiarkan wanita yang akan menjadi gurunya berdiri diluar dengan tatapan terkejut. Kyu menghempaskan tubuhnya disofa dan mengacak rambutnya kesal,
"kurasa hyungku benar-benar gila, menyuruhku belajar dengan org yg tidak bisa berbicara" ucapnya bingung.
TING TONG
"Mau apalagi dia, kenapa dia tidak pulang, HAH" kyu bangkit dengan amarah yang sudah meluap-luap racun dan bisikan Changmin tentang Sungmin benar-benar sudah membuat kyu membenci Sungmin. Kyu bangkit dari sofa dan membuka pintu dengan kasar dilihatnya yeoja masam itu masih ada didepan pintu sambil memegang tasnya.
"MAU APALAGI KAU…!" bentak kyu tepat didepan Sungmin.
Ini pertama kalinya dalam hidup kyu membentak seorang yeoja, dan bagi kyu rasanya yeoja ini pantas mendapatkannya., kyu akhirnya sadar teriakannya itu membuat Sungmin amat terkejut dan memegangi merasa bersalah pada akhirnya, apa salah Sungmin sampai kyu harus bersikap seperti itu, membentaknya, wajah Sungmin yg tadi terlihat tenang tanpa ekspresi kini mulai ketakutan,
"apa aku mengagetkannya sampai sekasar itu, huh- dasar namja babo"kecam kyu pada dirinya sendiri dialam hati.
"masuklah" ajak kyu pada Sungmin sambil menunduk malu, Kyu benar-benar malu sudah membentak yeoja, Mereka melangkah masuk bersama, Kyu mempersilahkan Sungmin duduk, Kyu memberikan Sungmin sebotol air mineral untuk menetralkan keterkejutan Sungmin tadi atas bentakan Kyu.
Kyu duduk disofa lain tepat disamping kiri Sungmin.
"kau tidak perlu menjadi Guruku"ucap kyu suaranya mulai merendah tapi tetap terdengar nada kekesalan.
"…" Sungmin hanya diam dan meminum air yg disuguhkan.
Kyu menunggu Sungmin berbicara.
5 detik
10 detik
15 detik
"baiklah, aku tidak bisa diajar oleh orang bisu sepertimu lebih baik kau keluar dari rumahku, aku ingin istirahat, aku lelah" ucap kyu ketus, rasanya percuma saja dia berbicara dengan orang yang suaranya bagaikan emas.
Kyu bangkit dari duduknya.
"aku tidak bisu…"Sungmin akhirnya angkat bicara, keadaan tetap hening Kyu menunggu Sungmin berbicara lagi, kyu suka suara singkat Sungmin tadi, Lembut baginya.
"aku tidak bisu, dan juga tidak pandai berbasa-basi, aku akan mengajarimu setiap hari sesuai dengan pelajaran yang tidak kau ketahui sebelumnya" ucap Sungmin to the point, sambil mengeluarkan buku-buku dari dalam tasnya, kyu hanya melirik aneh pada Sungmin.
"kalau aku menolak bagaimana…?" Tanya kyu dengan tangan menyilang didada dan bersandar disofa, jujur saja kyu senang mendengar suara Sungmin, terdengar sangat lembut baginya.
"kau bisa mengatakannya langsung pada hyungmu" jawab Sungmin tepat.
"baiklah terserah kau saja" Kyu menjawab dengan dingin kemudian beranjak dari duduknya, meninggalkan Sungmin dan memasuki kamarnya, kyu membalikkan tubuhnya seketika.
"aku ingin istirahat lebih baik kau pulang saja" ucap kyu dingin menatap Sungmin dari tempatnya berdiri sekarang ini, Sungmin berdiri dari duduknya, dan menghadap kyuhyun, mereka saling berhadapan sekarang walaupun jarak mereka berjauhan sekarang.
"aku kesini bukan untuk membuang waktuku, dan melihatmu istirahat" kata Sungmin tak kalah dingin dari ucapan Kyu.
"kau tau Sungmin-ssi, aku tak ingin diajarkan oleh orang sepertimu yang mengeluarkan suaranya saja sangat sulit, aku ingin istirahat lebih baik kau pulang" kini mereka saling menatap benci satu sama lain, Kyu benar-benar merasa terolok memiliki pengajar seperti Sungmin.
Sungminpun segera membawa tasnya dan keluar dari apartemen milik Kyu, setelah kyu masuk kekamarnya meninggalkan Sungmin.
=TBC=
.
