Zitao menoleh kekanan dan kekiri untuk yang kesekian kalinya dalam kurun waktu satu jam terakhir. Beberapa hari belakangan ini dia selalu merasa bahwa ada seseorang yang mengawasinya, mengikutinya kemanapun dan kapanpun, tetapi setiap kali ia mencoba untuk memergoki orang tersebut, Zitao tidak pernah menemukan satu orangpun yang mengikutinya. Entah karena orang itu yang terlalu lihai dalam hal bersembunyi atau karena Zitao yang terlalu paranoid.
Hal yang sama kembali Zitao rasakan saat dirinya dalam perjalanan pulang, hari sudah cukup larut dan Zitao hanya berpapasan dengan satu atau dua orang saja di jalan tersebut. Sesekali ia menoleh kebelakang hanya untuk mendapati bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang berada di jalanan sepi tersebut. Dengan langkah yang dipercepat, Zitao kembali melanjutkan perjalanannya.
Tiba-tiba saja suara berisik terdengar dari sebuah gang kecil yang baru saja dilewati oleh Zitao. Zitao menolak untuk berhenti sejenak dan berbalik untuk melihat apa gerangan yang tengah terjadi di gang tersebut. Namun, hati, pikiran dan tubuhnya sedang tidak selaras, sehingga ia akhirnya berbalik juga.
Baru saja dirinya tiba di ujung gang, Zitao dikejutkan dengan sesuatu yang mengenai dirinya, lalu ia menunduk untuk melihat sesuatu tersebut, yang menghasilkan noda berwarna merah di bagian depan kemeja putih dan wajahnya. Tidak perlu waktu lama bagi Zitao untuk menyadari bahwa cairan merah itu adalah darah.
Zitao mengangkat kepalanya dan kembali dikejutkan dengan sosok lelaki yang tepat berdiri dihadapannya entah sejak kapan. Lelaki itu lebih tinggi dari Zitao, rambutnya berwarna perak dan beberapa helaiannya jatuh menutupi dahinya, selanjutnya, Zitao bisa melihat kedua iris lelaki tersebut yang mirip seperti mata kucing dan menyala dengan warna keemasan. Seluruh pakaian yang dikenakan oleh lelaki itu berwarna hitam tanpa ada sedikitpun warna lain disana, ada noda darah yang melekat pada pedang yang tergenggam pada tangan kanan lelaki tersebut. Selain itu, ada dua benda lain yang di pegang oleh si lelaki misterius tersebut ditangan kirinya.
Zitao memberanikan diri untuk melihat kebelakang, dimana terdapat dua tubuh yang tergeletak ditumpukan salju yang kini mulai berubah warna menjadi merah akibat darah yang terus menerus mengalir dari leher tanpa kepala keduanya. Zitao nyaris berteriak saat melihat bahwa benda yang dipegang oleh lelaki tersebut adalah kepala dua mayat tersebut, namun mulutnya telah lebih dahulu di tutup oleh lelaki tersebut. Yang tak lagi memegang pedang karena pedangnya telah ia kembalikan ketempatnya.
"Jangan berteriak atau aku akan membunuhmu," kata lelaki itu. Nada bicaranya sangat mengintimidasi dan Zitao tidak merasa memiliki pilihan lain selain mengangguk. Lelaki itu berbalik ke arah mayat-mayat tadi dan melemparkan kepala-kepala ditangannya kesebelah mayat-mayat tersebut. Kemudian, entah bagaimana, lelaki tersebut bisa menghasilkan api yang berkobar di telapak tangannya, lalu membakar mayat-mayat itu dengan apinya.
Berikutnya yang terjadi adalah Zitao dibawa oleh lelaki tadi menuju ke suatu tempat yang berlawanan arah dengan jalan pulangnya. Zitao mencoba untuk melepaskan dirinya, tapi lelaki yang sedang menggenggam tangannya saat ini terlalu kuat. Bahkan Zitao sendiri yang merupakan atlet wushu tidak sanggup membebaskan dirinya.
"Kau…"
"Tanyakan semua hal yang ingin kau ketahui nanti, saat kita sudah sampai. Untuk saat ini, yang perlu kau lakukan hanyalah diam dan ikut denganku,"
Title : IT FOLLOWS
Author : V.D_Cho
Cast : Tao, Yifan (Kris) dan teman-teman ^^
Genre : Fantasy, Thriller
Type : YAOI
Rate : T+
Warning : It's a YAOI fanfict. As you see in other ff. DLDR. Don't be a plagiator, make your own story don't take my idea or any plot in this ff. This is all pure my own imagination. Please appreciate my hard work. Take with full credit. ^^
This ff is dedicated for #PANDANETESDAY event, semua penghuni grup KTHS tercinta, terutama Kuro-neechan dan juga untuk para reader tercinta. Wkwk :v
V.D Entertainment
.
.
Proudly Present
.
.
:::IT FOLLOWS CHAPTER 1:::
.
.
.
Tak ada satupun kejadian malam tadi yang bisa diingat oleh Zitao. Tapi ia merasa bahwa sesuatu telah terjadi semalam dan dia terlibat di dalamnya. Selain ingatan tentang dirinya yang pulang sendirian setelah menyelesaikan tugas kuliahnya di perpustakaan kota, ia tidak mengingat apa-apa lagi. Bahkan ia tidak mengingat bagaimana dia bisa tiba dirumah dan terbangun dikamarnya pagi ini.
Tak ingin mempersulit diri dengan memikirkan hal tersebut, Zitao beranjak dari tempat tidurnya, membawa serta sehelai handuk bersamanya lalu masuk ke kamar mandi. Sekitar 20 menit kemudian Zitao keluar dan secara refleks memandangi sekitarnya saat perasaan itu muncul lagi. Rasanya seperti ada seseorang dikamarnya, padahal tak ada siapapun selain dirinya. Tapi hal itu hanya berlangsung sebentar dan Zitao pun melanjutkan kembali aktivitasnya.
Saat hendak mengenakan pakaian, Zitao baru menyadari bahwa ada sebuah gambar –atau lebih tepatnya tato di bagian punggungnya, di dekat bahu. Tato itu berbentuk pentagram yang dikelilingi oleh kobaran api dan berwarna merah menyala. Zitao menghadapkan bahunya lebih dekat ke cermin dan menyentuh tato tersebut, tidak terasa sakit, tapi cukup membuat Zitao bingung. Kapan ia mendapatkan tato tersebut?
.
"Malam tadi saat kau pergi, ada seorang Dealer lagi yang terbunuh,"
"Oh ya? Dealer milik siapa?"
"Milik Leo,"
"Kutebak, Leo mengamuk semalaman dan membantai semua Hunter yang bisa ditemukannya di dekat bar,"
"Benar sekali. Setidaknya 11 orang Hunter tewas semalam,"
"Lalu Leo?"
"Dia baik-baik saja. Tapi sepertinya dia sedang ingin sendiri,"
Kris mengangguk sekali lalu, setelah ia melepaskan seluruh senjata yang melekat ditubuhnya, Kris meninggalkan gudang persenjataan. Chanyeol yang tadi sedang berbicara dengannya tiba- tiba memanggilnya saat ia sudah berada di depan pintu.
"Hei, Kris…" panggil Chanyeol. Kris menoleh, "Apa?"
"Lelaki yang kau bawa kemari semalam…"
"Ya?"
"Sepertinya para Hunter akan memburunya lagi malam ini. Hanya menghapus ingatannya tentang kejadian semalam tidak pernah bisa menjamin keselamatannya. Jika dia tertangkap, maka para Hunter akan memiliki senjata baru untuk membunuhmu,"
Kris lagi-lagi hanya mengangguk, "Aku tahu. Aku akan menemuinya nanti,"
.
Setelah selesai dengan semua kelasnya, seperti biasa, Zitao akan pergi ke perpustakaan kota untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Ia selalu memilih posisi paling sudut, yang tertutup dan jauh dari orang-orang agar bisa fokus mengerjakan tugasnya. Setelah menemukan semua buku yang diperlukannya, Zitao duduk di tempat favoritnya dan mulai mengerjakan tugasnya. Tiga jam berlalu dengan sangat cepat. Zitao menutup laptopnya dan mengangkat kepalanya, nyaris berteriak saat mendapati bahwa ada seorang lelaki yang duduk berhadapan dengannya. Teriakannya tertahan saat ia menyadari bahwa ini adalah tempat umum. Orang akan terganggu jika dia berteriak.
"Terkejut?" tanya lelaki itu.
"Si-siapa kau?" Zitao balik bertanya.
"Aku adalah Hollow yang membuat kontrak denganmu. Contractor-mu,"
"Huh?"
"Sulit dimengerti memang. Aku akan menjelaskannya padamu nanti. Tapi saat ini, kau harus ikut denganku,"
"Kenapa aku harus?"
"Karena nyawamu saat ini sedang berada dalam bahaya,"
Zitao tidak menjawab perkataan Kris dalam waktu yang cukup lama sehingga Kris berinisiatif membereskan semua peralatan Zitao, memasukkannya ke dalam tas milik Zitao dan membawa si mata panda itu keluar dari perpustakaan. Zitao masih tidak berkomentar apapun saat Kris membawanya pergi. Tapi dirinya merasa bahwa hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya. Dan ia juga merasa bahwa ia pernah bertemu dengan Kris sebelumnya. Tapi dimana dan kapan?
"Hei, apa aku pernah bertemu denganmu sebelumnya?" tanya Zitao.
"Pernah,"
"Kapan?"
"Kemarin malam,"
"Benarkah?"
"Cukup pertanyaannya. Kau bisa melanjutkannya nanti, tapi saat ini, aku ingin kau tetap berada di belakangku,"
"Apa? Kenapa?"
"Lakukan saja,"
Zitao yang tadinya berdiri berdampingan dengan Kris, kini berpindah kebelakang Kris. Selama beberapa saat, tidak ada yang terjadi dan Zitao mulai berpikir bahwa lelaki dihadapannya ini adalah orang gila.
"Hei, namamu siapa?"
"Kris,"
"Hei, Kris…"
"Apa lagi?" Kris membalasnya dengan nada tak sabaran.
"Apa kau gila?"
Kris langsung berbalik menghadap Zitao, "Mana bagian dari diriku yang membuatku terlihat gila?"
"Ti-tidak ada, sih. Hanya saja, tidak ada apa-apa yang terjadi, tapi kau memintaku untuk bersembunyi di belakangmu, Dan, kau menyebut dirimu Hollow atau Contractor…"
"Merunduk!" perintah Kris.
Dan Zitao refleks merunduk sementara Kris mengeluarkan pedang dari balik mantel hitamnya dan menghalau serangan tiba-tiba tadi. Jika saja Zitao terlambat sedetik saja untuk merunduk, maka bisa dipastikan pisau kecil yang dilemparkan kearahnya tadi sudah menembus kepalanya.
"Apa yang terjadi?"
"Tetap di belakangku!"
Tiba-tiba saja sekitar 6 orang berpakaian ala agen FBI mengepung mereka berdua. Kris menarik sebilah pedang lagi dan memberikannya pada Zitao.
"Kau bisa menggunakan pedang, 'kan?"
"Bisa, tapi…"
"Tebas saja mereka jika mereka mendekat kearahmu,"
"Kris!"
"Sekarang!"
Ini gila! Zitao memang sudah berlatih wushu selama bertahun-tahun dan memenangkan berbagai macam kompetisi wushu, dia juga beberapa kali sempat menggunakan keahliannya itu untuk membantu orang lain. Tapi ia tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan terlibat perkelahian semacam ini sebelumnya.
Seseorang dengan senjata pedang berbentuk aneh berwarna biru mendekat kearahnya dan mencoba untuk menghunuskan pedangnya pada Zitao. Tapi Zitao berhasil menghalau serangan tersebut dan balas menyerang balik. Kemudian, salah satu temannya yang menggunakan senjata semacam double-stick ikut bergabung dan menyerang Zitao.
"Kris, apa yang terjadi?!"
"Fokus saja pada lawanmu!"
Disisi lain, Kris juga sedang bertarung melawan 4 orang sekaligus. Gerakan Kris terlihat sangat lihai dalam hal menghindar dan menyerang. Sesekali dirinya memperhatikan Zitao yang sedang melawan dua dari enam orang Hunter yang menyerang mereka. Dan rupanya ada yang memanfaatkan hal ini untuk melakukan serangan pada Kris. Disaat yang bersamaan, Zitao tengah memutar tubuhnya kearah Kris dan melihat hal itu. Empat buah pedang yang secara bersamaan bergerak kearah Kris.
"KRIS!"
TRANGG
Pedang yang dipegang Zitao beradu dengan pedang milik salah satu Hunter yang mencoba menyerangnya dan sebelum Zitao sempat bertindak lagi, Kris sudah bergerak untuk balas menyerang keempat Hunter tersebut. Tiba-tiba saja ia menghilang dari pandangan para Hunter, membuat para Hunter yang melompat untuk menyerangnya berkumpul pada satu titik, dan saat itulah Kris kembali menampakkan dirinya, kemudian ia menebas keempat Hunter tersebut secara brutal mulai dari bagian perut, dada dan leher. Tak ada satupun yang luput dari serangannya. Erangan terdengar dari keempatnya yang kini tergeletak di atas tumpukan salju yang menyelimuti jalanan. Kris mengabaikan keempat Hunter tersebut sejenak untuk melihat bagaimana keadaan Tao yang melawan dua sisanya.
Tetapi, begitu dia memalingkan wajahnya kearah Tao, ujung pedang yang dipegang oleh Tao telah berada tepat di depan matanya.
"Kau…" Tao menggeram, "…Jelaskan padaku apa yang terjadi sekarang!" teriaknya tepat dihadapan Kris.
Kris mengambil alih pedang yang dipegang oleh Tao dan saat itulah ia tak sengaja melihat keadaan dua orang Hunter yang menjadi lawan Tao. Mereka berdua tewas dengan luka-luka yang terbuka lebar disekujur tubuh mereka. Bahkan kepala salah satunya ada yang hampir terpisah dari lehernya.
"Apa yang kau lakukan pada mereka?"
"Apa lagi? Katamu tebas saja siapapun yang mendekat padaku, 'kan?"
Kris menatap Tao dengan tatapan 'Well-you-better-than-my-expectation'
"Ya. Kau hebat. Ayo…"
Dan Kris kembali menarik tangan Tao setelah sebelumnya membakar keenam Hunter tersebut seperti yang biasa dilakukannya untuk menghilangkan bukti dan jejak kejadian.
.
"Bagaimana dengan Dealer bernama Huang Zitao?"
"Masih belum ada perkembangan. Kami sudah mengirimkan 6 orang Hunter untuk menyerang mereka, tapi mereka berhasil dikalahkan. Bahkan Huang Zitao lah yang membunuh dua diantaranya,"
"Dia yang membunuhnya? Ku kira Kris yang akan menghadapi semuanya,"
"Berarti dia lebih dari yang kita perkirakan sebelumnya. Ini membuatku semakin ingin mendapatkan Huang Zitao…"
"Lakukan apapun yang kalian bisa. Bawa Huang Zitao padaku secepatnya dalam keadaan hidup ataupun mati, aku tidak peduli,"
"Baik, Tuan,"
.
Jadi, setelah semua hal dijelaskan oleh Kris dan temannya Chanyeol, Zitao menangkap beberapa hal. Kris, Chanyeol dan beberapa teman mereka yang lainnya adalah makhluk yang di sebut Hollow. Bisa dikatakan bahwa mereka itu semacam malaikat maut atau pembunuh bayaran yang akan membantumu untuk membunuh orang-orang yang kau inginkan untuk mati. Lalu dirinya sendiri disebut sebagai Dealer. Dealer adalah manusia yang membuat perjanjian dengan Hollow. Hollow yang membuat perjanjian dengan mereka disebut Contractor. Dan enam orang yang mereka lawan tadi adalah para Hunter, pemburu Dealer dan pembasmi Hollow. Mereka bertugas untuk menangkap para Dealer yang nantinya akan digunakan sebagai senjata untuk membunuh para Hollow.
Sejatinya, seorang Dealer dan Hollow yang menjadi Contractor-nya akan berbagi energi yang sama. Hollow hanya dapat dilukai oleh sesama Hollow atau dengan menggunakan energi dari Hollow tersebut. Bagi para Dealer yang tertangkap, pada mereka akan dilakukan beberapa hal yang bertujuan untuk mengeluarkan energi Hollow dari tubuh mereka –biasanya berakibat kematian pada sang Dealer– nantinya, energi tersebutlah yang dirubah menjadi senjata seperti pedang dengan sisi bergelombang berwarna biru yang dipegang oleh lawannya tadi. Jika seorang Contractor kehilangan Dealer-nya, maka energinya juga akan berkurang dan itu akan mempermudah para Hunter untuk membunuh mereka. Oleh sebab itu, para Contractor sangat melindungi Dealer mereka.
"Sampai disini aku mengerti. Tapi, aku sama sekali tidak mengingat kapan aku membuat perjanjian denganmu, Kris," ujar Zitao.
"Oh, sepertinya saat itu aku tak sengaja menghapus ingatanmu tentang hal itu juga," balas Chanyeol.
"Saat itu kau mabuk dan membuat perjanjian dengan Kris yang kebetulan sedang berada disekitar bar,"
"Bagaimana bisa? Aku bahkan tidak tahu apa-apa…"
"Well, itu bukan sepenuhnya kau sendiri yang melakukannya, ada seseorang yang membantumu –menjebakmu, dia seorang Deal Breaker," jawab Kris.
"Deal Breaker?"
"Kalian tidak dapat memutuskan perjanjian begitu saja. Kalian akan membutuhkan seorang Deal Breaker untuk melakukannya. Deal Breaker adalah orang yang dapat memutuskan kontrak antara Dealer dan Contractor-nya. tapi dengan syarat, ia harus menggantikan perjanjian yang telah dibatalkan dengan perjanjian baru. Ia akan membutuhkan orang baru untuk hal itu dan dalam hal ini, kau lah orangnya," jelas Chanyeol.
Zitao mengangguk mendengar penjelasan Chanyeol.
"Kenapa aku?" tanyanya kemudian.
"Kalau itu aku tidak tahu. Dan satu lagi, jika seandainya kau ingin memutuskan perjanjian ini, kau harus bisa menemui Deal Breaker yang membuatmu terikat perjanjian dengan Kris," tambah Chanyeol.
"Juga, tambahan dariku, segera katakan padaku jika segel yang berada di bahumu itu terasa sakit,"
"Jadi pentagram itu adalah segel…" gumam Zitao, lalu ia bertanya lagi pada Kris, "Kenapa?"
"Karena jika itu sudah terasa sakit, maka kita harus mengakhiri perjanjian ini secepatnya sebelum kau ikut mati bersamaku,"
"A-apa?"
Kris telah menghilang dari tempatnya disaat Zitao ingin menanyakan maksud perkataannya tadi. Ia menatap Chanyeol, berharap bahwa lelaki itu dapat menjawabnya. Chanyeol mengetuk-ngetukkan jemarinya ke atas meja.
"Karena kau adalah Dealer-nya, kurasa kau berhak untuk tahu…"
Hening beberapa saat sebelum akhirnya Chanyeol melanjutkan perkataannya, "Kris sedang dalam keadaan tidak baik. Dia sekarat. Dan fakta bahwa ia adalah Contractor-mu, dia harus membagi setengah energinya padamu. Energi adalah sumber kehidupan para Hollow. Saranku, secepatnya kau harus menemukan Deal Breaker itu dan memutuskan perjanjianmu dengan Kris. Karena jika salah satu dari kalian mati, maka hal yang sama akan terjadi pada yang satunya,"
Zitao terhenyak mendengar perkataan Chanyeol. Untuk beberapa saat dia tidak menanggapi dan Chanyeol masih tetap berada ditempatnya, seolah-olah tahu bahwa sebentar lagi Zitao akan mengatakan sesuatu.
"Tapi…"
"Aku, ah, bukan, kami akan membantumu. Tenang saja," ujar Chanyeol.
.
"Dia bersikap terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja mengetahui segala hal tentang kita," kata Sehun. Kris yang berdiri tak jauh darinya hanya menggedikkan bahunya. Dalam pikirannya ia menambahkan, selain terlalu tenang, Zitao juga melebihi ekspektasinya dalam hal kemampuan bertarung. Mungkin dari 1000, hanya satu atau dua orang yang bisa memberikan luka bahkan membunuh Hunter seperti yang dilakukan oleh Zitao tadi.
"Kau tidak bekerja?"
"Luhan sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Dia bilang, urusan balas dendamnya akan dia lanjutkan setelah ujian semesternya berakhir,"
Kris mendengus mendengar jawaban Sehun. Sama sepertinya, Sehun juga adalah seorang Hollow. Dia adalah Contractor dari seorang lelaki bernama Luhan. Luhan membuat perjanjian dengannya sekitar setahun yang lalu untuk membantunya membalaskan dendam pada orang-orang yang pernah menghancurkan keluarganya. Meskipun Luhan memiliki paras yang manis, tapi dia juga terbilang cukup 'buas' jika sedang berhadapan dengan musuh-musuhnya.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Tidak baik,"
"Biar aku melihatnya,"
Dengan malas Kris membuka kemejanya dan menunjukkan punggungnya yang sudah lebih dari setengahnya tertutupi oleh Stigma berwarna kehitaman yang menyebar dari luka di bahu kirinya. Sehun menggelengkan kepalanya melihat hal tersebut.
"Ini semakin parah,"
"Aku tahu," balas Kris sembari memasang kembali kemejanya.
"Apa tidak ada cara untuk menyembuhkannya? Selain dengan cara yang dikatakan oleh Suho?"
"Entahlah. 'Airmata dari dia yang mencintaimu' saja sudah mustahil untuk didapatkan. Kita ini pembunuh. Siapa yang akan menangis demi kita?"
"Kau benar,"
"Tapi aku dan yang lain akan tetap berusaha untuk menolongmu,"
"Ya. Aku tahu itu,"
Setelahnya, Kris kembali ke posisinya, menatapi langit yang hitam kelam tanpa bulan dan bintang yang menerangi.
.
To Be Continue…
Author's note:
Udah. Gitu aja dulu buat chapter 1 nya. Wkwk. Kalau nemu typo, maklumi aja. Typo itu manusiawi.
Berhubung ini harus selesai sebelum tanggal 15, chapter berikutnya bakalan diupdate tanggal 5 atau 6. See ya (:
