Oh Shit! My Classmate Is…
Naruto belong to Masashi Kishimoto
Genre: Humor, Friendship,
Drabble, Hints Sho-Ai
Pairing: … X Naruto
Rate: T
Summary:
SasuNaru version from same fic and same author. Semi Canon.
Naruto –seorang ninja yang kelewat absurd- mendapat tugas dari menteri pendidikannya untuk mengamati sebuah kelas di Jepang, yang konon jebolan muridnya sukses-sukses. Demi itu ia harus menyamar menjadi murid biasa dan bertindak super biasa tapi kejadian menjadi tidak biasa ketika ia mulai menyadari kalau teman sekelasnya adalah…
/a… as..assassin?/host… apa itu? MC kondangan?/cosplayer…urgh~/kyaa! Vampire/
Naruto, miss typo, ide pasaran, abal, absurd, humor garing, hint sho ai, drabble.
Perhatian:
Fic ini hanya fiksi belaka, segala isinya tidak perlu diambil hati. Enjoy.
~ringo~
Oh shit! My classmate is…
Chapter 01
Intro
Naruto, pemuda Konoha dengan tubuh tidak seberapa tinggi (baca: pendek, dan badan tidak seberotot orang yang berlalu-lalang disekitarnya sekarang (baca: kerempeng). Berjalan tak tentu arah di salah satu sudut bangunan megah bernama Meiji Gakuen.
Ha-ah… Naruto menghela napas berat. Ini hari pertamanya sebagai siswa korban program menteri pendidikan di negaranya, alih-alih program sistem pertukaran pelajar demi mencari metode pendidikan terbaik tapi, dibalik nama itu ada konspirasi terselubung. Ia tahu kalau negaranya tidak menginginkannya dan menganggapnya hanya sebagai monster tapi mengirimnya ke dimensi lain dan menjadi mata-mata itu cukup keterlaluan. Dada Naruto berdenyut sakit. Adakah orang di desannya yang benar-benar menyayanginya? Naruto tersenyum kecut.
Si blonde terus berkutat dengan pikirannya, setelah berjalan melewati tangga lantai tiga Naruto sampai di deretan ruang kelas XI, salah satu kelasnya nanti ada diantara ruangan yang dari luar dicat baby blue ini. Menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Semua orang disekitarnya terlihat sama, remaja, labil, dan acuh. Ia tahu bagaimana sifat remaja bisa seperti itu karena ia tahu bagaimana hidup dimasa ia kebanyakan hormon dan bertingkah seenak jidat. Ya itu masa lalu. Hmm… kata-kata di pikiranku tadi seolah mengejek kalau aku tua sekali. Batin pemuda bernetra bitu cerah, ekspresinya pundung seketika.
Bukk…
Seorang siswa menubruk tubuh kurus Naruto, biar tidak terlalu keras dan ia yakin si pelaku tidak sengaja. Faktor perbedaan proporsi tubuh membuat Naruto terhuyung dan nyaris jatuh.
Nyaris.
Karena ada seorang yang menangkap tubuhnya sebelum berbenturan dengan lantai.
"kau tidak apa-apa?"
Naruto hanya melongo, melihat seorang remaja berkulit pucat di hadapannya. Mata jade dan rambut merah menyala. Manik tajam pemuda itu meneggelamkan Naruto entah kemana.
"ne? kau baik saja kan? Boku wa Gaara desu. Yoroshiku."
Pemuda yang mengaku sebagai Gaara itu tersenyum ramah, dan tokoh utama kita. masih melongo.
…..
…..
Ya. Begitu kejadian empat menit yang lalu. Orang yang membantu Naruto aka Gaara ternyata adalah teman sekelasnya. Sangat beruntung karena ia jadi tidak perlu repot mencari kelas lagi. Terpujilah Kami-sama.
Menapakkan kakinya pada ruang kelas bercat krem pucat tersebut. Sekilas tidak ada yang aneh dengan kelas yang oleh menteri pendidikannya digadang-gadang sebagai 'kelas terbaik di dunia'. Biasa saja. Kecuali delapan belas mata penghuni kelas itu yang memandangnya aneh. Gaara tidak termasuk karena mereka sudah berkenalan ingat? Oke, jadi dia lah siswa kedua puluh.
"Silakan perkenalkan dirimu." Wali kelas menepuk bahu Naruto pelan, sedikit mendorong agar muridnya lebih melaju ke depan.
Naruto terkejut. Crap! ia gugup sekali, padahal dulu ia pernah mengalami hal yang lebih menyeramkan, perang, membunuh, menjalankan misi rahasia, tapi entah kenapa mata kedelapan belas bocah ingusan sialan itu seolah menelanjangi Naruto, membuatnya berada pada titik nervous tertinggi.
Menutup mata sebentar, lalu membuka kelopak mata perlahan, menampilkan iris sapphire jernih. Menarik napas sekali. Ia harus tenang. Naruto tenang, sugestinya. Kau Naruto Namikaze, Namikaze bukan Uzumaki, siswa SMA biasa.
"Perkenalkan, namaku Naruto Namikaze. Aku siswa pertukaran pelajar dari Konoha. Mohon kerja samanya." Naruto memasang senyum semanis mungkin meski alisnya berkedut tanda ia tidak tenang sekarang. Pemuda berkulit tan hanya berharap bocah-bocah itu akan dapat membantunya meneliti kemajuan pendidikan di negara ini demi negaranya. Oh satu lagi. Ia juga harus mati-matian menyembunyikan identitasnya yang asli sebagai ninja. Semoga ini akan berjalan dengan lancar, semoga.
…..
…..
'hai, aku sudah sampai di Meiji Gakuen. Hn. Sepertinya pekerjaan kali ini akan berjalan mudah. Bagaimana kabarmu disana? Aku akan rajin mengirim pesan. Tertanda: Naruto super kece.'
-bersambung-
A/N: Selamat sore! Saya datang lagi dengan fic gaje lagi (note: abaikan fic yang lain). Fic ini terinspirasi dari khayalan liar saya kalau seandainya teman-teman sekelas saya sebenarnya memiliki pekerjaan-pekerjaan rahasia. Beuh… kaya apa jadinya? He :D
Terimakasih bagi para readers dan silakan review.
Saya dengan senang hati menerima kritik, saran, ataupun ide untuk fic ini. Terimakasih –lagi-.
Maaf kalau ada readers yang pernah membaca fic ini karena memang fic ini adalah versi Naruto dari fic tersebut. Tapi saya rasa tidak ada yang pernah membaca ya? Hmm saya tahu, saya tidak populer ahahahaha..
