Disclaimer

Naruto © Masashi Kishimoto

Ah Kamijyo Akamine aku pinjam nama Keikoku-kun ya

Story and OC © Mizura Rani

Warning:Typo, OOC, OC, Bahasa campuraduk (indo-japan-english), Semi-Canon!

Rated: T

Chapter 1

Kuretake Shinrui dan Kuretake Hauri dua saudara beda ibu memiliki hubungan yang tidak buruk tetapi juga tidak akur, saat ini mereka sedang melakukan Sparring di dalam dojo rumah mereka. Shinrui menyerang Hauri menggunakan pedang kembar berbentuk unik miliknya, sebelum pedang kembar milik Shinrui mengenai dirinya Hauri segera menangkis kedua pedang tersebut menggunakan pedang unik miliknya yang memiliki bilah pedang pendek di belakang bilah pedang utama.

Suiha Nana Houryou!

Shakuran Entei!

Tujuh naga air dan ledakan api raksasa bertemu hingga menghasilkan kabut uap yang sangat tebal.

"hari ini sampai di sini saja Keikoku"kata Shinrui setelah kabut uap itu menghilang

"sudah kubilang namaku Hauri Baka-Shinrui!"protes Hauri ketika kakaknya memanggil dirinya dengan nama lamanya.

"meski perempuan kau menyebalkan Kei!"

"seperti kau tidak saja"

"ah...sudah dong bertengkarnya Uri-Nee Shinrui-Nii"lerai seorang pemuda berambut hitam panjang dengan blindfold hitam panjang menutupi matanya.

Seorang gadis berambut hitam sebahudatang sambil membawa sebuah batu yang permukaannya terdapat simbol misterius di tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang topi bewarna jingga polos, wajah dua remaja berambut hitam itu terlihat sama tentu saja karena mereka kembar.

"Firani-Nii ini batu apa?"

"seperti kenal batu ini...tunggu!"Shinrui tiba-tiba teringat sesuatu kemudian ia mengambil sebuah buku yang berada di Dojo ini "ini kan Demon Stone dimana kau mendapatkannya Rani"

"di depan rumah, memang kenapa dengan batu ini Rui-Nii?"

"menurut kalimat yang kubaca batu ini memiliki kekuatan magis dimana batu ini melempar orang yang berada di dekatnya ke dimensi yang berbeda serta merubah umur orang itu" jelas Shinrui panjang kali lebar kali tinggi sama dengan Volume balok #plak#

"mereka akan di ubah ke umur berapa tahun?"

"sepuluh tahun ke belakang dari umur asli"

Tepat setelah Shinrui menjawab pertanyaan Firani batu yang di pegang Rani tiba-tiba mengeluarkan cahaya hingga membuat semuanya menutup matanya, semuanya merasa seolah-olah terserap kedalam Demon Stone yang di pegang Rani.

'Dimensi lain'

Para Anbu menemukan empat anak kecil terlihat tertidur di depan sebuah gerbang utama Konoha dengan baju yang terlihat kebesaran ditubuh mereka, ke empat anak itu adalah Shinrui, Hauri, Rani dan juga Firani

'lima hari kemudian : akademi ninja'

"baiklah...hari ini kita kedatangan empat murid baru di akademi, kalian perkenalkan nama kalian. Harus sendiri-sendiri! Paham?!"

"iya-iya Mizuki-sensei"cibir Rani "perkenalkan namaku Mizura Rani, kesukaan tidak ada, ketidak sukaan Firani yang mengerjaiku, hobi rahasia, cita-cita entahlah"

"giliranku ya nama Mizura Firani, kesukaan mengerjai adik kembar tersayangku ini, dan mengenakan blindfold, ketidak sukaan Rani yang selalu menghukumku, lainnya sama seperti Rani"

"Kuretake Shinrui, kesukaan air, ketidak sukaan melihat adik-adikku tertidur dengan cara yang cukup aneh, hobi membaca dan mungkin memandikan Keikoku, cita-cita belum terpikirkan"

"Kuretake Hauri atau Keikoku teserah, kesukaan api dan tidur, ketidak sukaan air baka-Shin ini yang selalu menyiramku, hobi memasak, cita-cita aku tidak mau membahasnya"ujar Hauri "ng..aku tadi..ngomong apa ya?"

'GUBBRAK!'

Semuanya sukses terjatuh dari tempatnya dengan tidak elit mendengar gadis bersurai emas itu lupa akan perkataannya sendiri, Hauri memandang semuanya dengan tatapan bingung. Shinrui, Rani, dan Firani menepuk kening mereka secara serentak.

"baiklah kalian berempat duduk di bangku belakang sana!"perintah Iruka

Ke empatnya hanya menuruti saja perintah dari sang guru berkulit coklat itu tanpa ada cibiran dari Rani seperti sebelumnya.


Waktu pulang telah tiba tapi Rani tidak langsung pulang melainkan mengikuti seorang anak bernama Naruto dari jarak sepuluh kilometer, Naruto yang melewati jalanan umum hanya bisa menunduk ketika mendapat tatapan benci, jijik, dan mual dari para penduduk, ketika telah berada di depan pintu apartemennya Naruto langsung masuk ke apartemennya.

"di sini ya dia tinggal"gumam Rani lalu mengetuk pintu di depannya "halo apa ada orang"

"sebentar...lho Rani...ah masuklah"

"rumahmu cukup berantakan ya...Naruto kan?"

"ahahaha g..gomen jika kau tidak nyaman"

"tidak aku merasa nyaman saja, ngomong-ngomong boleh aku menginap?"

"eh...apa tidak apa-apa Rani?"

"tentu saja, lagi pula Shinrui-nii, Hauri-nee, dan Firani-nii mengijinkanku"

"baiklah, tapi boleh aku tanya sesuatu"

"memang kenapa Naruto"

"kenapa kau juga memanggil Shinrui dan Hauri dengan sebutan kakak"

"hmm...mungkin karena mereka keluarga pertama ku sebelum aku tahu bahwa Firani adalah kakak kembarku" setelahnya Rani merubah topik pembicaraan dan kedua orang itu berbincang-bincang mengenai hal-hal yang sering mereka lakukan.


Sejak saat itu Naruto selalu bersama ke empat orang -yang sebenarnya lebih tua darinya- kapanpun dan di manapun, dan kebetulan karena tempat duduknya berada tepat di depan ke empatnya jadi ia sering mengobrol sebelum pelajaran di akademi di mulai.

Shinrui, Hauri, Firani, dan Rani mulai merasa nyaman tinggal di dunia ini apalagi mereka mendapat seorang teman.

TBC


Author Notes:Cerita di fandom Naruto pertama so review