Apa kalian tau apa yang itu original character? Pernah tidak kalian membuat original character? Percaya dan meyakini original character itu benar-benar hidup? Tentunya mereka hanya hidup dalam dunia kita sendiri. Tapi bagaimana kalau original character buatan kita benar-benar hidup? Mereka hidup dan ada kalau kau mempercayainya.
Disclaimer Masashi Kishimoto
Warning : T rate, OOC terutama Sasuke dan Hinata, OC (Ya, seperti pada judulnya di cerita ini akan ada OC), gaje, bahasa gak jelas (kadang baku, kadang gak), DLDR!
Genre : Friendship/Fantasy/Humor
Story By : Riku19, dedicated to OC lovers, myself and for readers
Please enjoy this story, Happy Read
xxxx
Original Character : I Just Fantasy
Chapter 1
-Introduction : My Name Sasuke-
xxx
Nama gue Sasuke, umur lima belas tahun. Tahun ini gue resmi jadi murid sekolah di Konoha. Gue hanya murid biasa seperti anak-anak lainnya. Gak ada yang istimewa dari gue, bahkan bisa dikatakan gue ini terlalu biasa, kecuali dalam hal pelajaran yang bisa dikatakan gue masternya dan satu lagi, gue seneng bikin gambar karakter. Gue bahkan bercita-cita mau jadi seorang character design nantinya. Tapi sayang karena kebiasaan gue yang demen gambar-gambar sendiri, gue gak punya temen karena gue dianggap aneh dan banyak yang berpikir kalau gue itu otaku akut. Suatu hari saat gue nemu buku aneh di perpustakaan sekolah. Bukunya bersampul putih dan ada tulisan di dalam bukunya yang bertuliskan apa yang kita gambar bisa jadi kenyataan. Penasaran, akhirnya gue coba gambar sebuah karakter yang dulunya pernah gue temuin di gudang rumah gue. Ajaib! Gambar itu beneran jadi kenyataan, tapi sayangnya cuma gue yang bisa ngeliat sosoknya. Mau tau gimana kisah gue sama OC buatan gue?
.
.
.
"Eh, mau kemana lu. Sini dulu!" seorang pemuda berambut orange dengan cepat menarik tangan Sasuke dan menyeret pemuda itu ke pinggir.
"Kalian mau apa? Lepasin, gue mau masuk kelas!" Sasuke meronta-ronta dengan panik.
"Lu adeknya si Itachi, kan?" tanya pemuda itu sambil mengamati Sasuke.
"Kalo iya emang kenapa?" dengus Sasuke dengan sewot.
"Kok lu beda banget sih sama Itachi? Lu sama sekali gak ada mirip-miripnya sama dia!" celetuk seorang pemuda lainnya yang memiliki rambut berwarna putih yang dia sisir ke belakang dan mengikat sedikit rambutnya itu.
"Curiga jangan-jangan lo itu adek adopsi!" samber pemuda lainnya yang berambut merah.
"Ngomong apaan sih? Gak penting tau! Lepasin gue!" Sasuke jadi merasa risih dengan semua komentar-komentar itu.
"Woi, udah-udah lepasin! Kasian entar nangis lagi!" kata si rambut putih sambil memberikan tatapan yang mengejek pada Sasuke.
Jujur, ini bukan kali pertamanya dia diberi komentar seperti itu. Karena nyaris hampir semua orang yang tau, tidak percaya kalau Sasuke dan Itachi adalah kakak-beradik. Pasalnya penampilan mereka berdua bagaikan bumi dan langit. Itachi yang selalu tampil keren dengan rambut panjang khasnya yang diikat ke belakang dan banyak digilai wanita. Sementara Sasuke selalu tampil suram dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya, baju yang terlalu rapih dan dianggap kuno serta kacamata tebal yang tak pernah ketinggalan.
Anak-anak itu akhirnya melepaskan Sasuke dan Sasuke segera berlari dengan panik menuju gedung sekolah. Dia khawatir kalau anak-anak itu akan mengejarnya dan meledeknya lagi seperti tadi.
"Kenapa kau tidak menghadapi saja mereka?" muncul sesosok pemuda yang berdiri di sebelah Sasuke. Menatap Sasuke dengan wajah heran.
"Aku tidak mungkin melakukan itu! Kau tau sendiri, kan? Mereka itu teman-teman Itachi! Kalau sampai aku ribut dengan mereka, Itachi bisa marah padaku. Lagipula... " balas Sasuke sambil membuka lokernya dan meletakkan beberapa buku-bukunya di dalam sana. Pemuda itu terdiam sejenak seolah sedang mencari kata-kata yang tepat untuk dia lanjutkan.
"Lagipula kau takut menghadapi mereka!" sambar pemuda serba biru itu dengan tidak sabaran.
"Aku—" sebenarnya Sasuke ingin langsung melancarkan protes, tapi baru saja dia buka mulut omongannya sudah dipotong oleh seorang gadis yang tiba-tiba saja datang ke arahnya.
"Sasuke!" teriak gadis itu yang segera mendekati Sasuke dengan wajah gado-gado. Antara wajah cemas bercampur marah.
Sebelumnya mari kita perkenalkan dulu mengenai gadis berambut bubbble gum ini. Namanya adalah Haruno Sakura. Dia dan Sasuke sudah berteman semenjak mereka duduk di bangku taman kanak-kanak. Sakura adalah gadis yang begitu supel dan paling tak bisa diam kalau melihat ada orang lain yang sedang kesusahan. Sejak kecil kalau Sasuke dibully sama orang lain, Sakura adalah orang paling pertama yang akan maju membela teman masa kecilnya itu. Gadis itu bahkan pernah meninju Itachi yang pernah tak sengaja membuat Sasuke kecil menangis.
"Aku melihat dari jendela kelas kalau anak-anak akatsuki mendekatimu. Apa yang mereka lakukan padamu?" tanya gadis itu dengan cemas.
"Mereka tidak melakukan apa-apa padaku... Mereka hanya bertanya apa aku adik Itachi, apa bukan," jawab Sasuke menceritakan yang sebenarnya. Meskipun jujur dia merasa terusik dengan perlakuan akatsuki tadi.
"Benar, tidak apa-apa? Tapi kenapa wajahmu murung?" Sakura menyelidiki raut wajah Sasuke yang tampak resah.
"Sudah jangan dipikirkan. Ayo kita masuk kelas!" Sasuke dengan cepat bergerak meninggalkan lokernya. Dia tidak mau sampai Sakura mengetahui kegelisahan hatinya. Dia tidak ingin membuat Sakura cemas atau terlalu memikirkannya.
"Dasar anak bodoh... " gumam pemuda yang tadi berdiri di sebelah Sasuke.
"Sasuke tunggu aku!" Sakura berlari mengejar Sasuke.
Di dalam kelas
Tampak semua murid sedang serius mendengarkan Tsunade yang sedang mengajar di kelas mereka, termasuk Sasuke yang dari tadi sangat fokus dengan apa yang sedang diterangkan Tsunade.
"Sasuke, kapan kita pulang? Aku sudah bosan... " saat sedang serius-seriusnya, tiba-tiba saja dia dikejutkan oleh sosok pemuda yang entah sejak kapan sudah berada di sebelahnya.
"Waa! Ja-jangan membuatku kaget seperti itu, baka!" reflek Sasuke terkejut dan hampir menjerit layaknya gadis-gadis remaja kalau lagi ketemu sama idolanya.
"Aku bosan," ucap pemuda itu sekali lagi.
"Kalau bosan kau pulang saja! Siapa suruh tadi ikut kemari, hah?" rutuk Sasuke yang benar-benar kesal kenapa temannya ini sangat plin-plan sekali. Tadi bilang mau ikut ke sekolah tapi sekarang malah bilang bosan dan mau pulang.
"Sasuke? Apa yang sedang kau lakukan di sana?" tanya Tsunade sambil melirik pemuda berambut hitam itu yang sedang grasak-grusuk sendiri.
"Ti-tidak ada apa-apa kok, bu!" sahut Sasuke gelagapan.
"Kembali menulis," kata Tsunade sambil kembali menerangkan.
"Lihat, kan? Gara-gara kau aku jadi kena tegur! Sudah pulang sana sebelum ada yang melihatmu!" omel Sasuke sambil kembali melanjutkan tulisannya.
"Kau lupa, ya? Yang bisa melihatku, kan hanya kau!" ucap sosok itu mengingatkan. Sasuke langsung tepok jidat dengan pasrah bisa-bisa dia melupakan bagian itu.
"Sasuke... Dia kenapa, ya?" diam-diam Sakura yang duduk tak jauh dari Sasuke sedang memperhatikan pemuda itu.
"Sudah sekarang menghilanglah dan jangan ganggu aku belajar!" kata Sasuke menyuruh sosok itu untuk pergi.
"Terserahlah... " tak lama sosok itu menghilang dari penglihatan Sasuke.
Kelas kembali tenang, tak ada satu murid pun yang bicara. Tapi ketenangan itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk sambil mendobrak pintu kelas.
BRAKKKH!
Pintu kelas sukses didobrak dengan barbar.
"UWAAAAA GUA TELAAAT!" tampak seorang pemuda berambut pirang lagi jejeritan frustasi dengan tak tahu malunya.
"SENSEI! TOLONG SENSEI JANGAN HUKUM GUE! AMPUNI HAMBAMU INI, SENSEI!" dengan gaya yang dramatis pemuda pirang itu langsung sembah sujud, mohon-mohon di depan Tsunade.
Pemuda pirang itu bernama Naruto Uzumaki dan bisa dikatakan dia cukup dekat dengan Sasuke. Sebenarnya pemuda itu baru-baru ini saja akrab dengan Sasuke. Tujuan pemuda itu mendekati Sasuke sebenarnya karena dia sedang naksir dengan Sakura dan dia meminta bantuan Sasuke untuk mendekatkan dirinya dengan gadis super galak itu.
"Karena hari ini mood saya sedang baik jadi kamu saya maafkan. Tapi kalau sampai terlambat lagi besok, kamu harus siap-siap lari sepuluh putaran mengelilingi sekolah!" kata Tsunade yang kayaknya lagi berbaik hati.
"SIAP LAKSANAKAN!" bales Naruto sambil teriak segede-gedenya di depan muka Tsunade.
Sasuke hanya bisa menatap pasrah melihat kelakuan Naruto. Bagaimana kisah Sasuke dan teman-temannya serta OC miliknya?
TBC
A/N : New story? Yes it is. Hahaha bikin lagi anggap saja pelampiasan setelah sekian lama bervakum ria dari dunia tulis-menulis dan pas balik malah dapet ide kayak gini. Cerita ini mengisahkan tentang seorang pencipta OC juga nasib OCnya (diantara kalian pasti ada yang pernah bikin OC sendiri bahkan gak sedikit yang menggambar OC buatannya sendiri, kan?). Jadi seperti judulnya, pada cerita ini bakalan ada OC (OC haters lebih baik tak perlu membaca ini daripada gw kena semprot). Di sini gw mau menceritakan tentang tokoh-tokoh Naruto yang diam-diam membuat OCnya sendiri heheheh.
Sasuke yang biasanya super keren, cool dan laen-laen yang bagus-bagus gw bikin beda walopun sikap coolnya masih nempel dan Hinata di sini bakalan jadi dark girl. Di sini gw buka lowongan OC (sertakan gender, sifat, ciri-ciri dan background OC) kirim lewat PM biar lebih aman :D atau lewat kotak review bisa (tapi lebih enaknya lewat PM biar bisa lebih terperinci).
.
.
THANKS FOR READING!
