Sebuah FF Remake dari Novel yang berjudul FIGHT WITH ME Karya KRISTEN PROBY
.
Disclaimer : Isi cerita keseluruhan milik Kristen Proby, hanya Cast yang dirubah dan ada sedikit pengurangan juga penambahan dalam alurnya untuk kepentingan. KyuMin milik bersama.
.
Warning : Genderswitch, OOC, Rate M , Typo(s), Don't Bashing, Don't be SiDers, yang ga suka scane NC yang bener-bener bikin panas dingin mending ga usah baca, DLDR!
.
Genre : Young, Adult, Romance, Erotika
.
Cast : Kyuhyun, Sungmin, and Other Cast
.
Sinopsis
.
.
Lee Sungmin adalah seorang wanita karir yang sukses dan sangat puas dengan dirinya sendiri. Ia begitu sibuk hingga tidak memiliki waktu luang untuk memikirkan masalah pria, apalagi pria yang bernama Cho Kyuhyun.
Karena dibesarkan bersama empat orang saudara laki-laki, Sungmin sudah belajar mengenai segala hal yang berhubungan dengan pria, oleh karena itu dia sudah pasti akan menjauhkan dirinya untuk berhubungan dengan pria yang memiliki tato dan sepeda motor besar juga perayu ulung.
Namun tentu saja hal itu akan lebih sukar untuk dilakukan apabila pria yang harus dijauhinya itu adalah bosnya sendiri.
Setelah berusaha sekuat tenaga menghindari pria itu, pada akhirnya pertahanan Sungmin pun runtuh, setelah pada suatu malam dia menyerahkan dirinya kedalam pelukan Kyuhyun dan mengalami malam yang luar biasa, sebuah hubungan seks yang meledakkan pikirannya. Kyuhyun telah membuatnya melanggar peraturan perusahaan yang melarang menjalin hubungan dengan sesama rekan kerja.
Namun Sungmin kemudian sadar, ia tidak boleh menghancurkan karirnya hanya demi hubungan seks yang menyenangkan. Tidak perduli seberapa galau hatinya atau seberapa besar dirinya menginginkan Kyuhyun... Hal itu tidak boleh terjadi lagi. NEVER!
.
Kyuhyun telah merasakan malam yang menyenangkan dan seks yang sangat luar biasa bersama Sungmin. Walaupun Sungmin menjauh dari dirinya, dan melawan dengan sekuat tenaga untuk menghindari Kyuhyun setelah kejadian itu, namun Kyuhyun percaya bahwa pada akhirnya Sungmin akan melihat seberapa besar usahanya untuk mendapatkan dirinya kembali.
Peraturan perusahaan memang menghalangi usaha yang akan dilakukan Kyuhyun atau mungkin ia akan berada dalam kesulitan besar jika melakukannya, namun Cho Kyuhyun bukanlah seorang pria yang mudah menyerah, Kyuhyun benar-benar tidak perduli pada semua hal itu, yang dia tahu, dirinya sangat menginginkan Sungmin, dan dia yakin bahwa dia pasti bisa mendapatkan Sungmin sekali lagi dan membawanya ke atas tempat tidurnya lagi.
.
.
.
Prolog
.
.
.
Sungmin POV
MUSIM PANAS
.
Terdengar suara benturan ringan saat punggungku menghantam dinding, wajah Kyuhyun tenggelam di sekitar leherku, tangannya yang kekar meremas-remas bokongku, rok milikku sudah tersingkap keatas hingga melingkar dipinggangku, tubuhku sedikit diangkat sehingga aku bisa merasakan kejantanannya yang mengeras di balik celananya, yang sekarang sedang berada di antara kedua pahaku.
Aku berpegangan pada dirinya, mencoba menarik lepas ikat rambut dari rambutnya yang sedikit panjang sampai leher dan hitam kecoklatan, kemudian menyusuri rambutnya dengan kedua tanganku. Aku belum pernah melihat dia dengan rambut tergerai. Dia selalu mengikat rambutnya di belakang lehernya, walaupun hanya sedikit rambut yang terikat. Sialan, dia terlihat begitu seksi saat rambutnya tergerai dan sedikit ikal ini. Rambut itu begitu sempurna dan membingkai wajahnya yang tampan.
Dia membuat tubuhku bergetar nikmat dan bibirku terasa kering setiap kali dia menatapku. Dia tidak pernah menatapku seperti ini sebelumnya, saat ini kami berdua sedang berada di sebuah lorong dengan cahaya temaram, di tengah-tengah apartemennya, tepat di depan kamar tidurnya. Mata abu-abu itu menyala seakan terbakar, saat ia mendorong pinggangnya kearahku.
"Apakah kau tahu betapa cantiknya dirimu, Sungmin?" Bisiknya.
"Aku menginginkanmu sekarang, tanpa busana." Tangannya masih meremas bokongku, kemudian dia mengangkatku lagi, dan aku melingkarkan tanganku di lehernya. Dia membawaku ke dalam kamar tidurnya, dan tanpa kusadari tiba-tiba aku sudah berdiri dengan kedua kakiku di depannya.
Dengan penuh hasrat, tangan kami saling berebut untuk membuka dan melepaskan pakaian kami dengan cepat, dan melemparkannya dengan sembarangan ke lantai kamar. Dia tidak menyalakan lampu kamar, jadi aku tidak bisa melihat dengan jelas seperti apakah wajahnya saat ini.
Tapi oh, tangan itu, aku tidak tahu berapa kali aku duduk dalam sebuah rapat bersamanya, melihat tangan kekarnya yang indah itu, membayangkan sentuhannya, dan tangan itu sekarang sedang berada di tubuhku.
Menjelajahi setiap inci bagian tubuhku. Bibirnya mencium bibirku, tangannya mengacak-acak rambut coklat milikku, ciuman yang begitu membara, sehingga membuat kedua lututku lemas. Dia benar-benar sangat ahli dalam hal ciuman. Begitu sempurna. Sangat luar biasa.
Dia menggendongku lagi, kali ini dia membuaiku dengan kedua lengannya dan kemudian membaringkan tubuhku dengan lembut di atas tempat tidur. Tubuhku yang telanjang, terbaring di atas seprai tempat tidurnya yang lembut dan dingin, dan aku berharap saat ini aku bisa melihat keindahan tubuhnya.
Sejak setahun lalu Kyuhyun sudah menjadi bos-ku, dan sejak itu pula aku selalu berkhayal, membayangkan tubuhnya yang telanjang. Aku selalu menduga ada bentuk tubuh yang menawan, yang tersembunyi di balik pakaian bisnis rancangan para ahli yang biasa dia kenakan pada saat dia bekerja.
Kyuhyun mengikutiku naik ke atas tempat tidur, dan aku mengulurkan tanganku untuk menyentuh perutnya, lalu merambah ke dadanya, dan naik ke bahunya.
Tangannya terlihat kuat walau tidak berotot besar, bisa aku rasakan, dan kulitnya terasa hangat serta lembut dan... Yahh. Kedua tangannya membelai kedua pipiku, dan menciumku dengan sangat lembut, menghisap dan menggigit bibirku, kemudian ia bersandar dengan salah satu sikunya yang berada tepat di samping kepalaku, dan mengulurkan tangannya yang lain, dengan bebas berkelana untuk membelai tubuhku, mulai dari leher, lalu turun ke arah payudaraku, meremasnya dengan lembut, sambil menggoda putingku yang sudah tegang dengan cubitan kecil lalu dengan perlahan tangannya mulai bergerak turun, perlahan namun pasti untuk menemukan sasarannya.
"Oh Tuhan." Tubuhku melengkung keatas ketika dia memasukkan dua buah jarinya ke dalam daerah pribadiku, dengan lembut ibu jarinya membuat gerakan memutar pada klitoris-ku.
"Oh, Kau begitu basah. Ini begitu sempit. Sudah berapa lama kau tidak melakukannya, sayang?"
Yang benar saja! Haruskah dia menanyakan hal itu kepadaku sekarang?
"Terlalu lama hingga aku tidak bisa mengingatnya lagi." Aku menjawab singkat sambil mengangkat pinggulku mengikuti gerakan jarinya.
Ya Tuhan, pria ini sangat ahli bermain-main dengan tangannya.
"Sialan! Aku sangat menginginkanmu. Aku menginginkanmu bahkan sejak pertama kali aku melihatmu." Bibirnya menemukan bibirku, menciumku dengan penuh hasrat, lidahnya mengeksplorasi mulutku, menjilat dan menghisap, gerakan lidahnya ini mencerminkan apa yang sedang dilakukan oleh jari-jarinya di daerah pribadiku.
Aku benar-benar terlena, aku memang sudah begitu lama menginginkan dirinya.
"Kita seharusnya tidak melakukan ini," Bisikku, tidak yakin dengan ucapanku sendiri.
"Kenapa tidak?"
"Karena...Ooh Tuhan! yeah di sana." Pinggulku bergerak mencari kenikmatan, aku membiarkan tanganku meremas-remas bokongnya yang keras dan berotot itu. ohh itu adalah bokong yang begitu seksi.
"Dan kau tadi mengatakan?" Dia berbisik menggoda, sambil menggigit lembut leherku.
"Kita berdua bisa dipecat. Kebijakan di perusahaan kita—"
"Sekarang ini aku tidak perduli dengan kebijakan apapun." Bibirnya memainkan puting payudaraku, membuatku kehilangan akal sehatku.
Kyuhyun menjilat dan menghisap, diseluruh bagian perutku, berhenti untuk memberikan perhatian lebih di pusarku, sebelum akhirnya ia tiba di pubisku yang "untung saja" baru saja aku wax – terima kasih Tuhan! – dan sekarang, dia sedang memainkan lidahnya di situ.
"Sialan." Pinggulku bergerak dan tidak bisa diam, aku bisa merasakan dia tersenyum, sebelum akhirnya dia mengeluarkan jarinya dari dalam area kewanitaanku, membuka pahaku lebih lebar, dengan lembut mencium area sensitifku, lidahnya menerobos dan berputar melewati lipatan bibir kewanitaanku dan masuk ke rongga sensitifku.
Aku membenamkan jariku ke dalam rambutnya yang tebal, dan ketika aku berpikir aku sudah tidak sanggup lagi menahan gejolakku, Ia menjilat clit-ku, dan memasukkan jarinya ke area kewanitaanku dengan membuat gerakan "mari datang kemari" yang membuatku semakin menggila, gemetaran sambil menghentakkan kakiku di tempat tidur, bergerak maju untuk memberikan akses bagi lidah Kyuhyun yang berpengalaman untuk masuk semakin ke dalam area sensitif milikku.
Saat aku tersadar dan kembali ke bumi, aku mendengar suara Kyuhyun merobek sebuah kemasan, lalu ia menciumi seluruh tubuhku, menghisap puting payudaraku, dan akhirnya berhenti untuk mencium bibirku. Aku bisa merasakan diriku di bibirnya, aku mengerang, melingkarkan kakiku di pinggangnya, dan mengangkat pinggulku, bersiap untuk menerima dirinya ke dalam diriku. Tapi dia tidak melakukan apa-apa, dia hanya berada diatas tubuhku dengan menggunakan tangannya sebagai tumpuan, kejantannya tepat berada di pintu masuk organ intimku.
Nafasnya terengah-engah, andai saja kami tadi menyalakan lampu, aku pasti bisa melihat mata coklatnya itu.
"Kyu, aku menginginkanmu."
"Aku tahu."
"Sekarang, Kyu."
"Kau sangat menggairahkan." Ia berbisik, lalu mengecup keningku.
"Aku ingin kau berada didalam diriku." Aku mengulurkan tanganku dan meraih kejantanannya yang sudah ereksi.
Sialan, kejantanannya begitu besar. Batang kemaluannya keras dan lembut, dan dia belum memakai pengaman. Tanganku mengelus batang kejantannya, dan….
"Astaga! apa itu?" Aku berjengit saat merasakan ada sesuatu di sana.
Dia terkekeh, menunduk untuk menciumku. "itu adalah 'apa'." Bisiknya.
Di ujung kejantanannya ada sebuah palang logam dengan dua bola kecil di setiap ujungnya, aku benar–benar tidak menyangka. Kyuhyun, pria yang terlihat konservatif dengan setelan jasnya, selain seorang bos yang mempunyai rambut panjang, ternyata dia juga memiliki tindik di organ intimnya?
"Sebuah - a - apa?" Jemariku menyusuri batang kemaluannya kemudian aku mengarahkan jari telunjukku di sekitar ujung kejantannya, Kyuhyun menarik nafas dari sela-sela giginya yang bergemeretak.
"Sebuah apadravya, sayang."
"Kenapa kau menindik kemaluanmu?" Aku tak menyangka akan menanyakan hal seperti itu, andai saja aku bisa melihatnya.
"Kau akan mengetahuinya sebentar lagi." Aku merasakan senyuman dalam nada suaranya, dan merasakan gerakan tangannya diantara tubuh kami, memasang kondom di kejantanannya yang panjang dan mengesankan itu. Dia menciumku lagi, lebih bernafsu, sambil membenamkan tangannya di rambut pirangku.
Aku mengangkat pinggangku, bersiap menyambutnya dan merasakan ujung organ intimnya, dan dua bola logam itu tepat di pintu masuk area sensitifku, dengan pelan, oh dengan sangat lembut, dan mudah memasuki tubuhku.
YA TUHAN.
Aku bisa merasakan bola logam itu menyentuh dinding kewanitaanku ketika masuk kedalam tubuh ku, lalu ia berhenti, tenggelam di dalam tubuhku, mulutnya tak berhenti menciumiku.
"Sialan! Aku sangat suka betapa sempitnya dirimu." Kata-katanya membuatku semakin mengencangkankan pelukanku, melingkarnya kakiku di pinggangnya, dan membenamkan jemariku di rambutnya yang indah.
Dia mulai menggoyang pinggulnya, bergerak keluar dan masuk dari dalam tubuhku, sensasi seperti ini tidak pernah ku rasakan sebelumnya. Aku bisa merasakan logam di alat vitalnya yang mengagumkan. Mulutnya juga melakukan hal yang membuatku gila, dan aku merasa tubuhku mempercepat gerakanku, keringat mulai membasahi seluruh tubuhku.
Dia semakin mempercepat gerakannya, membuat gerakan berputar seperti sebuah bor dan gerakan itu membuatku kehilangan akal sehatku.
"Ayolah sayang, lepaskanlah." Dan itulah yang kulakukan, orgasme yang begitu dahsyat. Aku berteriak dalam kenikmatan ketika ia mendorong dengan keras alat vitalnya ke dalam area sensitifku, lebih keras dan cepat, dan kemudian pada akhirnya dia pun menyerah pada kenikmatannya sendiri.
"Oh sayang."
.
.
Aku baru saja bercinta dengan bosku.
Kyuhyun melepas kondomnya, mengikatnya, dan membuangnya kelantai.
"Apa kau baik–baik saja?" Dia bertanya.
Tidak. "Ya."
"Apakah kau membutuhkan sesuatu?" Ia membelai pipiku, aku berharap dia menyalakan lampu, namun di sisi lain, aku bersyukur dia tidak menyalakan lampu itu, karena aku merasa sangat malu, aku tidak pernah merasa malu seperti ini sebelumnya.
Suara Kyuhyun terdengar begitu jauh, seakan dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan diriku, dan jujur saja aku juga tidak tahu apa yang harus kulakukan dengan diriku sendiri.
"Tidak, terima kasih."
Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan? Aku baru saja menikmati seks yang paling fantastis di sepanjang hidupku dengan satu-satunya pria di dunia yang jelas tidak bisa kumiliki sepenuhnya. Ketika ia mengundangku untuk minum di sini, di tempat tinggalnya setelah makan malam dengan kolega kami, seharusnya aku menolaknya tadi, tapi aku tak sanggup melakukannya.
Aku sudah menginginkannya sejak hari pertama aku bertemu dengannya, namun perusahaan tempat kami bekerja mempunyai peraturan yang sangat ketat mengenai hubungan sesama pegawai, dan aku juga memiliki peraturan untuk diriku sendiri: jangan pernah bercinta dengan rekan kerja.
Namun, disinilah aku sekarang, tapi aku tidak hanya merasa malu berada di atas tempat tidur bos-ku, di dalam apartemennya yang mewah. Di sisi lain, aku juga merasa sangat bahagia.
Sialan.
"Apa kau ingin aku menyalakan lampu?" Aku menarik tangannya ketika Kyuhyun beranjak menjauh dariku.
"Tidak perlu."
"Kau tidak terdengar seperti dirimu. Apa kau yakin kau baik-baik saja?"
"Aku tidak apa-apa, sedikit lelah, mungkin karena terlalu banyak minum wine."
Dua gelas wine jelas tidak berpengaruh apapun bagiku, tapi hanya itulah alasan yang aku miliki saat ini. Kami berdua bertingkah sangat kikuk, dan aku membenci itu. Aku tidak tahu apa yang aku harapkan dari dia, aku juga tidak terlalu mengenal dia. Dia selalu bertindak sopan dan sangat professional di tempat kerja, hingga malam ini, aku tidak pernah mengira bahwa ternyata dia memiliki sedikit ketertarikan pada diriku.
Dia memiliki poker face yang begitu meyakinkan.
Kyuhyun mengecup keningku dan menarik selimut untuk menutupi tubuh kami, kemudian tidur meringkuk di belakang tubuhku.
"Tidurlah, kita akan berbicara lagi besok pagi."
Bicara? Berbicara tentang apa?
Aku tidak menjawab, hanya berbaring dan menunggu hingga dia tertidur. Setelah dia tertidur, aku menunggu lagi selama sepuluh menit, untuk memastikan ia benar-benar telah tertidur dengan lelap. Kemudian dengan hati–hati aku melepaskan diriku dari lengannya yang begitu sexy. Setelan yang biasa dia kenakan di tempat kerjanya benar–benar telah menyembunyikan bentuk tubuhnya dengan baik.
Aku berjalan dengan meraba–raba dinding, mencari jalan keluar sambil berdoa agar aku tidak terjatuh dan membangunkannya. Aku menghidupkan lampu koridor, mengumpulkan pakaianku yang berserakan di lantai dan mengenakannya kembali dengan cepat, kemudian aku menyambar tasku dan pergi meninggalkan ruang tamu Kyuhyun yang luas dan indah karena ditata oleh para ahli itu.
Aku menelepon taksi dari lobby sebuah bangunan apartemen mewah di kawasan bergengsi di Jeju, dan menunggu datangnya taksi itu agar aku bisa kembali ke kantor untuk mengambil mobilku yang kutinggalkan disana.
.
Akhirnya aku sampai di depan rumahku. Aku tinggal bersama sahabatku Kibum di rumah ini. Rumah yang terletak di tepi pantai Seopjikoji, Jeju selatan. Aku melihat sebuah mobil Lexus Convertible yang tak kukenali, terparkir di depan dan melihat lampu dapurku masih menyala.
"Kibum?"
"Di dapur!"
"Apa kau sedang bersama seseorang?" Aku sedang tidak memiliki keinginan untuk bertemu dengan teman baru Kibum.
"Yeah." Dia menjawab.
"Aku akan menemuimu besok pagi, aku akan pergi tidur sekarang."
Aku naik tangga untuk menuju kamarku yang ada di lantai atas, masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya, lalu mandi dengan air hangat. Kulitku masih terasa sensitif setelah pergulatanku di tempat tidur Kyuhyun tadi, aroma tubuh seksi Kyuhyun yang maskulin masih melekat di tubuhku.
Ada sedikit rasa penyesalan dalam diriku saat ini. Mungkin, mungkin saja jika aku tetap tinggal, kami akan bersenang senang kembali hingga fajar menjelang.
Dan kemudian keesokan harinya kami akan berbicara…
Oh tidak, terima kasih.
Aku benar–benar tidak ingin mendengar pembicaraan Kyuhyun mengenai kejadian malam ini dengan mengatakan bahwa kami berdua telah melakukan hal yang kurang bijaksana.
Aku yakin kami berdua tidak akan bisa menghadapi pagi yang aneh keesokan harinya, lebih baik berpura–pura tidak pernah terjadi apapun di antara kami berdua, dan kembali bekerja seperti biasa.
Aku mengenakan celana dalam warna pink ku, dan dress tidur berkain sifon berwarna putih. Mengeluarkan handphoneku dari tas kerjaku lalu berjalan menuju ke tempat tidurku. Tidak ada pesan masuk di sana.
Dia mungkin merasa lega seperti diriku saat ini.
.
Semalaman aku tidak bisa tidur, hanya berbaring, dan mencoba memikirkan apa yang akan terjadi besok pagi, ketika aku menelponnya dan mengatakan bahwa aku tidak bisa masuk kerja karena sakit.
.
.
.
.
TBC or DELETE?
Halooooooooooooooo…. Setelah sekian lama akun ini ada, baru sekarang bisa nongol, hihihihi.. biasanya si Dindon kan tuh yg update mulu, (sorry ya ndon)
aku bawa ff remake dari novel yang judulnya Fight With Me karya Kristen Proby.
Aku Cuma mau berbagi karyanya mbak Kristen Proby aja, tapi aku remake dengan cast OTP kita. #MbakProbyGapapayaxD
Maaff ya kalau masih banyak typo.
Disini banyak banget scane NC-nya, jadi buat yang GA SUKA atau GA KUAT ga usah dibaca aja ya.. dari pada nanti muntah hihihihi.. Kyuhyun disini rambutnya jaman sorry-sorry ya, kan sedikit panjang..
Ya udah, pada review aja ya buat masukannya.. atau mungkin ada pertanyaan..
.
Salam hangat, peluk dan cinta..
~Moon~
