Pada suatu hari yang cerah, di sebuah des- tunggu, salah naskah. Ini mah peer bahasa Indonesia author.
Pada suatu hari yang- kok sama aja? Tau ah- cerah, di sebuah asrama bernama sukajamban(?), seorang remaja laki-laki bersama teman-temannya sedang berkumpul di taman sekolahnya.
"Eh, gue punya cerita nih!" ucap seseorang yang bernama Len, yang memang dikenal sebagai penggemar hal-hal mistis. Sudah di tebak yang keluar dari mulut teman-temannya adalah : "palingan cerita serem"
"Palingan cerita serem" balas kedua temannya
Betul kan?
"Iya, ternyata di sekolah ini ada hantu yang suka bawa-bawa pipa keran!"
"Terus? Gue gak nanya" balas hemandro- teman laki-laki yang bernama Kaito
"Cih, apa sih? Gimana kalo kita selidiki?"
"Kita? Lo aja kali gue enggak" jawab seseorang dari taman lawang- cowok yang namanya Gakupo
"Ah elah, ayo dong!"
Kaito dan Gakupo saling bertatap mata. Bagai ada adegan di slow motion, mereka berdua mengeluarkan aura jatuh cinta, ya nggak lah. Mereka saling menatap dan berkata
"Oke, kita setuju!"
~(skip skip skip)~
"Ah! Nyesel gue ngambil urutan pertama!" mencak Kaito sambil berjalan ke kamar mandi laki-laki. Yap, menurut informasi yang ia ketahui dari Len, nama hantu pipa keran (mereka menyebutnya seperti itu) itu bersemayan di kamar mandi laki-laki dan bernama Ipan. Nama yang aneh memang.
Sampai di kamar mandi, si hantu gak muncul juga. Padahal sudah menunggu 3 jam 10 menit 59 detik lamanya. Len pun frustasi.
"Hoi, pipa keran, mana lu? Udah gue tungguin sampe jamuran gak muncul-muncul juga lu! Brengsek!"
"Ada masalah denganku?"
Cukup satu kalimat tadi, sudah membuat Len ngibrit dari kamar mandi.
xxx
"Jadi ceritanya lo gagal nih?" Tanya Kaito meledek.
"kalo gitu, giliran gue sekarang, nih?" kata Gakupo.
"Tunggu, biar gue coba sekali lagi!" Len tetap ngotot. Masa tampang kece begini penakut sih? *author brb mau muntah*
"Oke deh" jawab Kaito dan Gakupo serempak dengan nada seriosa (?)
Len pun balik lagi ke kamar mandi
"Eh, kalo gak salah nama si pipa keran itu Ipan kan?" Tanya Gakupo
"Iya, emang kenapa?" Tanya Kaito
"Kalo gak salah ipan itu nama murid di sekolah ini. Yang sekarang emang udah mampus (baca : meninggal)"
"Terus?"
"Kalo gak salah ada Trio tuh nama temen deketnya Ipan, Tanya-tanyain yuk!" kata Gakupo
"Gak papa nih ninggalin Len?"
"Sekali-kali kita kerjain gak papa kali"
~(skip skip skip)~
"Jadi kalian berdua ingin gue cerita tentang Ipan?" Tanya lelaki bernama Nata itu (lagi-lagi author random ngasih nama)
"Iya~"
"Sebenernya, Ipan itu anak yang baik, tapi yang tersebar di sekolah adalah Ipan anak yang psyco"
"Terus?"
"Lalu gue (dan trio nya) ngejauhin dia, dan dia merasa kesepian dan ngejar-ngejar kami"
"Kemudian?" Gakupo dan kaito masih bertanya dengan sinonim dari kata 'Terus'
"Ternyata adik Ipan itu brother complex dan psyco (beneran). Lalu, saat Ipan ngejar-ngejar kami, saat itu Ista ikut mengejar Ipan sambil membawa pisau
"Trus kok arwahnya bisa gentayangan di kamar mandi?"
"Keselengkat pas di kejar ista. Trus nyungsep ke got sekolah deket kamar mandi cowok. Ipan mengalami pendarahan serius"
….
"Kok tolol?" Tanya Kaito dan Gakupo dengan tampang serius (?)
"Percaya atau tidak, itulah kenyataannya"
