A / N:

Pengurus dan Perangkat OSIS

Akashi Seijuurou : Ketua Osis

Midorima Shintarou: Wakil Ketua Osis

Kise Ryouta : Sekretaris

Fujiwara Guma : Wakil sekretaris

Fujiwara Gama: Bendahara

Murasakibara Atsushi: Wakil bendahara

Aomine Daiki : Seksi keamanan & ketertiban

Kagami Taiga : Wakil Seksi keamanan & ketertiban


OSIS Vs Putri kejahatan

DISCLAIMER

Tadatoshi Fujimaki Dan Roko

OSIS Vs Putri kejahatan © Ka-Chan.G

PERINGATAN

OOC, OC, Typo, Garing, Super duper Gaje, EYD ancur, dll

.

.

.

Ok, Happy Reading ~


BLAAAAM

"Akashicchi! Bagaimana ini? kita dapet surat peringatan dari kepsek-ssu."

Kise terlihat panic, dia jadi amnesia tentang tata krama masuk ke ruangan.

"Sayonara. Kise Ryouta". Ucap Aomine yang sedang berjalan keluar ruangan.

Bulu kuduknya tiba-tiba saja merinding, aura diruangan osis tiba-tiba saja mencekam. Wajah kise langsung pucat pasif dengan keringat yang bercucuran layaknya air terjun Niagara.

"Kise Ryouta! Sepertinya, aku harus mengajarimu cara mengetuk dan membuka pintu dengan baik." Akashi langsung berdiri dari singgahsanaya sambil memegang gunting rumput yang siap untuk memotong rumput yang tumbuh dikepala Kise.

"Ma-maaf Akashicchi, aku be-benar minta maaf. Aku, sedang panic tadi." Ucapnya dengan sedikit terbata-bata sambil menyodorkan sepucuk surat yang jelas-jelas tertulis 'From : Kepala Sekolah, To : OSIS'.

Akashi megambilnya dan langsung membacanya.


"Tets-chan! Ayo cepat. Setidaknya manfaatkanlah waktumu, tets-chan." Teriak seorang wanita bersurai Amber dengan penuh semangat.

Kuroko yang merasa dirinya dipermainkan mulai mengubah arah langkah kakinya dan menjauhi wanita yang disebut-sebut hime-sama, tapi bukan itu namanya.

.

.

Setibanya di perpustakaan, gumi langsung menuju kelantai teratas untuk bertemu dengan seseorang.

"Heh! Gumi-san, dimana kuroko-kun?." Tanya seorang wanita berukuran F-cup dengan heran.

"Are?! Tadi dia berada di belakangku kok." Jawab gumi dengan nada sok tak tau.

Momoi terlihat celingak-celinguk untuk mencari keberadaan kuroko, dia tidak menemukannya. Raut wajahnya sedikit kecewa, padahal dia rela kena sanksi*, untuk cepat-cepat datang ke perpustakaan yang disarankan gumi dengan niat ingi melihat kuroko mengenakan baju wanita (kenapa harus di perpus, ya?, langsung ke toko baju nape?).

*Sanksi : Tidak melaksanakan piket kelas.

"Haaaahhh! Yasudah, besok aku akan menangkap tikus itu dan benar-benar ku jadikan mainanku. Tenang saja momoi-chan, besok aku gak akan biarkan dia lolos lagi kok." Seru gumi dengan senyuman ala psikopat.

Kuroko yang merasa lelah setelah bermain kejar-kejaran yang sembari tadi dilakukannya sebelum dia menyetujui untuk ikut gumi ke perpustakaan, langsung menegug sekaleng soya milk yang baru dia beli dari Vending Machines.

Dia merasa sedikit lega, karna bisa lolos dari Fujoshi itu. Dia benar-benar tidak tau, kenapa gumi bisa jadi makhluk fujoshi. Padahal dulu, dia masih termasuk makhluk normal yang menjadi kebangaan Smp-nya.

"Tets-chan, ayo ikut aku, aku akan mengenalkan mu dengan pria yang lebih baik dari si bakemono Akashi-chan."

Kuroko teringat ucapan gumi sebelum mereka bermain kejar-kejaran. Entah mengapa, dia merasa kalau ucapan gumi beberapa menit yang lalau iya dengar itu, terasa kalau gumi akan mengingkari janji yang diucapkannya 3 bulan lalu.

Janji? Benar juga, saat itu gumi memergoki kuroko dan Akashi yang sedang bercumbu diruang kelas 2A saat keadaan sekolah telah kosong dari kehadiran murid-murid dan staf sekolah, kuroko benar-benar malu waktu itu. Besoknya, kuroko benar-benar tidak bisa menunjukkan wajahnya pada gumi selama satu minggu lebih, sampai gumi menyuruh kuroko untuk menemui gumi di atap sekolah saat istirahat, dengan mengikut sertakan akashi bersamanya.


Saat jam pelajaran sejarah sedang berlangsung, dan saat guru–yang kepalanya mirip upin-sedang bersiap-siap memberikan kuis...

"Ohayou!".

Semua mata yang ada dikelas itu langsung menuju kearah wanita bersurai kuning yang sedang berdiri di depan pentu kelas.

Tanpa ada acara pengetukan pintu dan tanpa permisi, wanita bersurai Amber yang sering disebut Hime-sama itu sedikit membuat keributan. Sampai membuat teman sekelas kuroko sedikit membenci, sedikit iri, dan sedikit…dendam padanya. Ya, sedikit!

"TETSUYA-CHAN! Aku tungu dirumah kaca atap sekolah saat istirahat nanti, ya. Ohya, jangan lupa ajak Akashi-chan juga, ok. Jaa~."

Tanpa berkata apapun lagi, si hime-sama itu langsung melesat keluar dari kelas.

"Apa aku tidak salah dengar?"

"Kenapa? Kenapa hime-sama memanggilnya?"

"Apa istimewanya orang yang berwajah Teflon itu?"

"Aku jadi iri~"

"Kurang ajar, hime-sama pasti kena pelet."

Kuroko sukses menjadi gunjingan banyak orang.

Berita tentang; 'putri sekolah' memanggil seorang 'pria aneh' ketaman berlapis kaca yang berada di atap sekolah, sukses menyebar keseluruh penjuru sekolah dalam waktu 1 jam. Ditambah lagi, si 'pria aneh' itu memanggil 'pangeran tampan' yang duduk di singgahsana osis agar mengikutinya kerumah kaca yang berada di atap sekolah, juga sukses membuat para penghuni sekolah memadati atap sekolah.

"Ne, tets-chan, kenapa akhir-akhir ini kamu selalu menghindari ku? Aku khawatir tau." Wanita bersurai Amber itu memanyunkan bibirnya dan mengembungan kedua sisi pipinya. Dia terlihat imut sih, tetapi apa gunanya? Toh, kedua pria yang ada didepannya gak bakalan terpesona dengan wajah imutnya. Paling yang tepesona Cuma para pria yang telah ngumpul sendari tadi diluar rumah kaca.

"Apa yang ingin kau bicarakan?." Dilihat dari ekspresinya saja sudah tau, kali ini Akashi lagi tidak senang. Banyak banget asap imajiner hitam yang keluar dari belakangnya~.

"Are! Kamu gak mau basa-basi dulu Aka-"

"Aku banyak pekerjaan."

"Baiklah, baiklah. Tapi Tets-chan, jawab dulu perta-"

"Tidak ada yang perlu dijawab."

Empat sudut siku-siku mulai terbenduk didahi gumi, alisnya mulai keriput. Dia benar-benar kesal karna semua perkatannya selalu dipotong. Tapi harus ditahan, tahan, tahan. Tarik nafas panjang-panjang dan lepaskan.

"Haahhhh, Ok. Tets-chan, Akashi-chan, aku merestui hubungan kalian."

Azure itu langsung membesar, begitu juga dengan crimson yang sedari tadi menatap inten si pemilik coral.

"Aku seudah berpikir ribuan kali sejak aku memergoki kalian waktu itu. Dan inilah keputusan ku. Tapi Sei-chan, aku tidak mau pertunangan kita…."

WUUUUZZZZZ…! Terdengarlah suara angin yang datang entah dari mana. (di dalam rumah kaca ada angin ya?)

.

.

TBC


Holllaa ..!

Ka disini! Ka ucapin terimakasih buat para readers yang udah mau meluangkan waktunya untuk membaca ff yang super duper GAJE ini…(*^▽^*)

Ini adalah ff Ka yang pertama…/curhat/. Jadi, mohon dimaklumi ya….(∩_∩)/

Ka harap para readers juga mau meluangkan waktu untuk meninggalkan jejaknya + memberikan kritik dan saran yang membangun di review…
Semoga bertemu di kelanjutan ff ini…

Salam kenal

Ka-Chan