Hay minna-san. . o-genki desuka?

Aku kembali dengan konsep fanfic yang baru nih. Oke, langsung saja kita ke TKP.

Happy reading . . :D * Fairy Tail tetap milik Hiro Mashima sensei *

The Future Mission

Chapter 1 ( Prologue )

~ Normal POV ~

Di suatu pagi yang cerah seperti biasa di kota Magnolia, kita dapat melihat seorang gadis cantik dengan rambut kuning keemasan dan mata cokelat karamelnya sedang duduk malas di bar sebuah guild yang sangat terkenal karena penyihir – penyihirnya yang hebat dan tidak henti – hentinya membuat keributan, yaitu Fairy Tail.

" Haaah, membosankan sekali " keluh gadis celestial wizard tersebut dengan kepala yang tersandar pada meja bar.

" ara.. Kenapa kau tidak coba untuk mengambil misi saja Lucy ? " Tanya seorang gadis mage demon berparas cantik dengan rambut putih panjang ( bukan berarti beruban ) sambil mengelap sebuah gelas. Dia adalah Mirajane Strauss, kakak dari Elfman dan Lisanna.

Gadis yang dipanggil Lucy dan mempunyai nama lengkap Lucy Heartfilia itu pun mengangkat wajahnya dengan cepat menanggapi pertanyaan dari gadis tersebut.

" ah iya benar juga kau, Mira. Kalau begitu, aku akan mengambil sebuah misi " ucap Lucy dengan senyum manis yang terkembang diwajahnya.

Lucy beranjak dari kursinya menuju board case untuk mengambil sebuah misi. Kali ini, dia berpikir untuk mengambil sebuah misi solo. Setelah melihat – lihat berbagai misi yang tertempel di board case, Lucy menjatuhkan pilihannya pada salah satu misi yang menurutnya tidak begitu berat dan berbahaya. Dia mengambil kertas misi tersebut dari board case dan segera kembali menuju bar.

" Mira, aku mengambil misi ini " ucap Lucy sambil menunjukkan kertas misi tersebut. Misi tersebut adalah mencari Moonstone dan Sunstone dengan imbalan 400.000 jewels.

" Misi solo ? " Tanya Mira dengan wajah yang tidak terlalu yakin karena jarang sekali Lucy mengambil misi solo. Biasanya Lucy mengambil misi bersama team Natsu walaupun kadang kali misinya itu karena Natsu dan lainnya memaksa untuk ikut.

" Yap " jawab Lucy singkat disertai anggukan kepalanya.

" Apakah kau tidak berniat untuk mengambil misi dengan Natsu dan lainnya ? " Tanya Mira kembali kepada Lucy.

" Tidak, aku sedang ingin menjalankan misi sendiri dan membuktikan bahwa aku tidak terlalu lemah. Lagipula Natsu dan Happy belum datang, Erza dan Wendy mungkin masih lelah setelah menjalani misi cukup berat kemarin, dan Gray…" Lucy berhenti sebentar.

" Kau tahu, bagaimana kalau aku menjalani misi berdua dengan Gray, kan ? " lanjut Lucy sambil membayangkan bagaimana dia menghadapi Juvia, gadis mage air berambut biru tersebut karena dianggap telah mengambil Gray-sama nya.

" Hehe. Baiklah kalau begitu, hati – hati ya. Good Luck Lucy. " ujar Mira dengan senyum manis yang terkembang di wajahnya.

" Hehe Terima kasih Mira. Owh iya jika Natsu dan lainnya mencariku, tolong katakan pada mereka jangan khawatir karena aku baik – baik saja dan aku akan segera pulang setelah misi selesai. Jaa~ne " balas Lucy dengan senyum ceria sambil melambaikan tangan dan segera berlari kecil keluar dari guild tercintanya ini menuju apartementnya.

Sesampainya di apartement, Lucy menyiapkan apa saja yang dia perlukan selama misi dan memasukkannya ke dalam tas ransel kecil. Dia memilih untuk memakai tanktop putih dengan cardigan berwarna merah muda dan rok rampel mini dengan warna orange. Tidak lupa dia membawa semua kunci roh celestial dan cambuk miliknya. Dengan kertas misi yang berada digenggamannya sekarang, dia siap berangkat untuk menjalankan misi.

Lucy segera berangkat menggunakan kereta menuju kota Skyward, sebelah barat kota Magnolia. Dia mengambil salah satu tempat duduk dekat jendela. Kemudian dia membuka kembali kertas misi solo tersebut dan membacanya.

~ Lucy POV ~

Aku membuka kembali kertas misi yang kuambil tadi dan membacanya. Pada kertas misi tersebut tertulis membutuhkan seorang penyihir untuk mencari dua buah batu, yaitu Moonstone dan Sunstone. Menurut keterangannya, Moonstone dan Sunstone adalah sebuah batu permata berbentuk bulat, perbedaannya Moonstone berwarna kuning terang dan Sunstone berwarna merah menyala serta lebih besar dari Moonstone. Mereka diperkirakan ada di hutan Timeless dekat kota Skyward. Peringatannya adalah batu Moonstone dan Sunstone diperkirakan mempunyai pengaruh yang besar akan tetapi belum diketahui.

" Hmm. . Apakah aku dapat menemukannya ya ? " gumamku bertanya terhadap diriku sendiri.

Ku melipat kertas misi tersebut kembali dan mengalihkan pandanganku kepada objek lain. Aku melihat di seberang tempat dudukku, seorang anak laki - laki dan seorang wanita.

" Ibu, aku sudah tak tahan lagi " ucap anak laki – laki tersebut kepada wanita disampingnya.

" Bertahanlah, sebentar lagi kita sampai " balas wanita yang dipanggil Ibu itu, sambil membelai rambut anak laki – laki tersebut lalu memberikan sebuah plastik dan tissue.

Kulihat anak itu wajahnya semakin pucat dan tegang, sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Lalu, dia buru – buru mengambil plastik dan muntah ( maaf bagi yang jijik :D ). Aku tersenyum kecil, bukan senang karena melihat anak itu menderita, tetapi dia mengingatkanku dengan Natsu dan motion sicknessnya.

" Haaah, padahal baru sebentar saja tanpa mereka " gumamku lagi. Ya, kuakui aku mulai merindukan mereka. Nakama – nakamaku yang sangat kusayang.

Aku memang ingin menjalankan misi ini sendiri, tetapi mungkin karena seringnya aku menjalankan misi dengan mereka, aku merindukan saat kami bersama. Salah satunya saat perjalanan misi yang jauh dan mengharuskan kami menggunakan kendaraan seperti kereta. Saat dimana Natsu selalu menolak perjalanan menggunakan kendaraan karena dia akan menderita akibat motion sickness nya, Gray dengan gaya cool nya meledek Natsu saat motion sickness dan Natsu tak bisa membalas karena kalah oleh rasa mualnya. Wendy yang berusaha menggunakan troia pada Natsu. Erza yang tetap santai sambil menyantap cake kesukaannya, dan Happy yang membantu Natsu juga berusaha mendekati Charla.

" Yosh, aku pasti menemukan batu – batu itu dan pulang dengan segera. Tunggu aku, teman – teman " ucapku dengan senyuman untuk menyemangati diriku sendiri.

To be continued -

Yeay, prologue nya udah selesai. Maaf ya disini singkat banget. Maaf juga seperti biasa kalau ceritanya kurang berkenan. m(_ _)m

Tapi, seperti biasa setelah baca, aku minta reviewnya ya? Kritik, saran dan lainnya boleh koq.

Oke, see you later. . :D