Conversation with the Sorting Hat
Disclaimer: Oh, jelas Harry Potter punya saya! *ditendang JK Rowling*
"Snape, Severus."
Seorang anak laki-laki dengan rambut berminyak maju ke depan Aula Besar. Walaupun berusaha terlihat tenang, ia tak bisa memungkiri bahwa dirinya sangat gugup. Dia berusaha mengabaikan keadaan di sekitarnya dengan memikirkan hal-hal lain yang dapat mengurangi kegugupannya. Hal terakhir yang ia pikirkan saat Topi Seleksi ditempatkan di atas kepalanya adalah, topi menyebalkan.
Ah, dan kenapa kau menganggapku menyebalkan?
Snape agak terkejut saat mendengat pertanyaan topi itu, tapi ia menjawab.
Kau memasukkan sahabat baikku ke Gryffindor! Lily di Gryffindor! Masih lebih baik bila ia di Ravenclaw atau Hufflepuff, tapi kau memasukkannya ke Gryffindor! Sekarang aku tidak punya harapan untuk bisa seasrama dengannya!
Kenapa tidak? Kau memenuhi kriteria Gryffindor. Coba kulihat . . .ah, ya. Keberanian yang luar biasa. Gryffindor akan senang sekali menerimamu di asramanya.
Ugh, tidak, terima kasih. Kalau kau memasukkanku ke sana, aku akan mengepak barangku dan pergi pulang. Lagipula aku sudah kenal calon teman sekamarku di sana. Mereka akan memakanku hidup-hidup.
Oh, baiklah kalau kau tidak mau di sana. Coba kulihat lagi . . . ah, ada otak yang cerdas dan pikiran yang tajam di sini. Kau akan menjadi murid Ravenclaw yang berharga.
Tidak, masukkan saja aku ke Slytherin!
Jangan terburu-buru. Aku masih menganalisis sifatmu. Hmm . . . aku juga menemukan keloyalan yang luar biasa di sini, kemampuan untuk berkorban demi orang yang disayangi sampai titik penghabisan. Hufflepuff akan sangat menyayangimu sebagai muridnya.
Langsung saja masukkan aku ke Slytherin!
Baiklah-baiklah, Slytherin . . . ya, kau memiliki ambisi yang kuat, juga kelicikan. Dan juga sangat licin . . . kau bisa memanfaatkan kesempatan sekecil apapun untuk meloloskan diri dari bahaya maut. Cerdik dan manipulatif . . . ya, kau cocok di sana. Slytherin akan menganggapmu menantang. Terlebih lagi, kau juga Berdarah-Campuran. Ini menarik. Aku ingat terakhir kali aku memasukkan seorang Darah-Campuran ke Slytherin . . .
Kalimat menggantung ini menarik perhatian Snape. Siapa? Tanyanya.
Tapi Topi Seleksi tidak menjawab. Dia hanya membuka mulutnya dan berteriak,
"SLYTHERIN!"
.
.
Fanfic Harry Potter pertama saya! Dapat inspirasi saat berpikir, apa yang Topi Seleksi pikirkan saat menyeleksi seseorang seperti Severus Snape? Mungkin ada yang merasa kalau Snape di sini agak-agak OOC, tapi dari memori yang Harry lihat di Pensieve, kelihatan jelas kalau Snape pas masih kecil nggak se-stoic pas dia dewasa. Jadi menurut saya wajar saja kalau dia bereaksi seperti ini XD. Dan coba tebak siapa Darah-Campuran yang diseleksi ke Slytherin sebelum Snape? (gampang banget)
Mohon maaf bila ada banyak kekurangan. Menerima review, saran, dan con-crit. Kalau mau nge-flame harus berisi saran yang membangun, loh!
