Disclaimer : Super junior belongs to SM Entertainment, they personal belongs to his self and his family

Pair : KYUMIN

Warning : Minim EYD, typo. bahasa gaje

Enjoy!

"destiny"

Setiap pertemuan dan perpisahan adalah takdir.

Sungmin POV

Dua insan berdiri di depan altar, salah mengikat janji suci atas nama tuhan. Pertukaran cincin yang merupakan bukti nyata dimulainya kehidupan mereka selayaknya suami-istri. Dengan lembut sang mempelai pria mencium kening sang mempelai wanita lalu diakhiri dengan tepuk tangan meriak para hadirin yang turut bahagia atas bersatunya kedua insan mempelai wanita bukanlah gadis, ia hanyalah seorang janda yang ingin meraih kebahagiaannya yang tertunda. Dan sang mempelai pria telah lama menduda hanya ingin mengais sisa-sisa kebahagiaannya sampai ajal menjemputnya.

Sungmin POV

Wajah Umma terlihat lebih cantik dari biasanya. Baru kali ini aku melihat senyum manisnya selama 16 tahun kehidupanku. Ditambah lagi wajah sumringah Sungjin, adikku yang tak henti-hentinya berteriak kesenangan.

Kedua mempelai itu turun. Aku dan Sungjin menghampiri mereka. Sungjin melompat tiba-tiba kearah appa baruku. Aku berdiri di depan mereka dengan senyum tulusku.

"Chukkae Umma."

Aku meraih tangan kurus Umma dan mencium tangannya. Tanganmu begitu kurus umma. Kuharap kehadiran appa baru akan membuatmu berisi tak hanya tanganmu juga perutmu. Aku menantikan adanya kehidupan baru di keluarga kita dari benih appa baruku, bukan dari pria bejat yang berstatus sebagai appaku selama 16 tahun lalu. Aku berbalik menatap appa baruku, Cho kangin.

"gomawo appa. Mohon sayangi dia sepenuh hati walaupun dia lebih tua darimu." Appa kangin hanya tersenyum kecil sedangkan ummaku, Leeteuk langsung menjitak kepalaku pelan. Sungjin ikut-ikutan menjitak kepalaku.

"Dasar dongsaeng kurang ajar." Aku mendekat pada Sungjin. Mengangkat tangannku seolah akan memukul. Sungjin meringkuk takut dan masuk ke pelukan appaku. Tapi aku lebih dulu membawanya dalam gendonganku dan menciumnya. Kami tertawa bersama layaknya keluarga bahagia.

KYUMIN-KYUMIN

Segera setelah upacaya pernikahan selesai, appa membawa kami ke kediamannya. Rumah sederhana berlantai dua dengan kebun luas yang mengelilinginya.

Aku sangat bersyukur akhirnya aku punya rumah yang layak. Rumah ini ratusan bahkan ribuan lebih baik daripada rumah mewah mantan appaku atau harus kupanggi Kim hee jun.

Dia benar-benar pria terbejak yang pernah kukenal. Wujudnya bolehlah manusia tapi hatinya lebih busuk dari setan. Pria abnormal yang menyianyiakan perasaan ummaku hanya karena seorang laki-laki. Kutekankan laki-laki! Appaku seorang tak menyalahkan soal gay tapi seharusnya ia tak menikahi ibuku hanya untuk menutupi sisi bejatnya itu. Dia menyiayiakan perasaan ibuku. Wanita paling penting dan mulia dalam hidupku. Tanpa sadar aku mengepal karena amarahku yang meledak-ledak.

"Sungmin Chagi.." Umma mengelus tanganku pelan. Ia selalu melakukannya kala melihat wajahku mengeras karena emosi. Aku merasakan otot-otot tegang diwajahku mengendur. Aku merasa lebih tenang sekarang

"Aku baik-baik saja umma." Kusunggingkan senyum terbaikku pada ummaku tersayang. Kucium pipinya lalu kusenderkan kepalaku dibahunya yang lebih kecil dariku. Terkesan manja? Ya, itulah diriku.

"Umma, kita akan bahagia kan?" Umma tersenyum malaikat. Ummaku yang cantik ini memang dijuluki "Angel without wings" oleh appa Kangin. Aku menyukainya sebagai appaku.

"tentu saja. Kita akan bahagia, Umma, appa, Sungjin dan kau Sungmin. Kau harus percaya itu sayang." Aku tersenyum, tatapanku tak sengaja menatap cermin besar yang menagkap bayangan umma dan aku.

Aku bisa tersenyum tulusseperti itu ya? Padahal kukira setelah aku mengetahui fakta menyedihkan Kim hee jun.

Tak lama kemudian Aku melihat bayangan jejak air mengalir di pipiku. Aku menangis? Wae?

Aliran air mata itu malah semakin menderas. Aku menatap wajah umma dengan wajah basah. Umma mengusap wajahmu perlahan dengan tangan lembutnya.

"Hiks.." Aku menangis keras seperti anak kecil. Mencengkram pundak ummaku pelan. Lalu aku merasa tubuhku melemas dan limbung kebelakang. Appa kangin menahan tubuhku yang hampir membentur lantai.

"Appa..." Kupeluk tubuh kangin erat. Begini ya rasanya dipeluk appa. Kim hee jun itu bahkan tak pernah memeluk tubuhku. Shit! Kenapa aku harus mengingat bajingan itu.

"Hyung, jangan sedih hiks.." Suara Sungjin ia memelukku dari belakang. Dasar bocah cengeng. Aku menangis, dia ikut menangis.

"Terima kasih Umma,appa, Sungjin. Aku beruntung memiliki kalian sebagai keluarga.

KYUMIN-KYUMIN

"Sungmin perkenalkan ini anakku satu-satunya."

PRANG!

Nampan yang dibawa Sungmin terjatuh dan berhamburan dilantai. Sungmin dengan ekspresi terkejut menatap sosok kakak tirinya.

Cho Kyuhyun...

...

...

TBC

A/N : nih buat reader yg msi minta sekuel "one night stand". sebenernya saya rada gak dpt feel buat bikin KYUMIN tapi gak apalah... biar saya ga lupa buatnya saya kasih prolog dulu.

special thanks buat yang review di "one night stand" ^^