Absurd
Hari jumat pukul 16.00 waktu setempat, seorang gadis cantik sedang duduk di sebuah bangku panjang di taman kota. Tampaknya dia sedang menikmati hembusan angin sepoi-sepoi.
"andai saja..andai saja."
Ucap gadis cantik tersebut bernama kuran yuki.
Tak lama kemudian terdengar suara keributan dari arah depannya, ia pun membuka mata ternyata seorang pria tampan berjas rapi tampak seperti orang kaya dengan seorang wanita berambut pendek memakai kaca mata. Dari arah kanan jalan terlihat sekumpulan pria mendatangi mereka kira-kira sekitar 7 orang, tampaknya mereka adalah pengawal pria tampan itu. Yuki sedang duduk di bangku, mengeluarkan permen karetnya lalu mengunyahnya, ia hanya memperhatikan sekumpulan orang tersebut sambil mengunyah permen karetnya.
"lain kali, aku harus lebih berhati-hati." Ucap pria tampan tersebut menggendong kucingnya
"tuan han, anda harus segera ke kantor. Kita ada meeting sekarang." Jelas wanita berkaca mata
"baiklah asisten kang. Ayo kita pergi."
"baiklah tua han."
TAP TAP TAP
Sekumpulan orang tersebut kemudian pergi meninggalkan taman itu, tinggallah yuki seorang diri. Kemudian yuki berdiri dan berjalan meninggalkan taman.
"tuan han…." Benak yukI sambil berjalan ke area parkir di depan taman.
Disana sudah menunggu supir pribadinya dengan limousine hitam. Sambil berjalan yuki melihat kesekeliling taman, ia melihat banyak pasangan yang sedang berpacaran serta kedua orang tua dengan anak mereka.
"apakah aku akan seperti mereka?" benak yuki.
"gah…mengesalkan!" keluh yuki
TAP TAP TAP
"nona..anda sudah selesai?" sapa supir pribadi yuki
"ya.." jawab yuki murung. "antarkan aku pulang."
"baiklah nona." Jawab supir pribadinya
TAP TAP TAP
BLAM
VROMMMMMMMMMMMMM
Limousine pun melaju, yuki hanya terdiam memandangi pemandangan kota dari kaca mobilnya. Ia seperti memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian ponselnya bergetar, itu adalah telepon dari papanya.
"halo..tuan kuran?" sapa yuki datar
"apakah kau sudah menemukannya?" Tanya papanya bernama haruka
"beri aku waktu."
"aku tidak akan menunggu lama lagi. Aku akan menelponmu sekali lagi, disaat itu kau harus sudah mendapatkannya!"
TUT TUT TUTTTT
Sambungan terputus, yuki terbengong melihat ponselnya
"arghhhhh! Apa dia sudah gila?!" yuki berteriak di dalam mobil. "aku tahu dia tidak mau mengerjakannya!"
"hikss…aku bisa gila karena orang tua seperti dia.." yuki menunduk
"anda baik-baik saja, nona kuran?" Tanya supir pribadi yuki bernama cale
"apakah kau melihat raut wajahku baik-baik saja?" wajah yuki muram.
"oh ya..apakah kau tahu seseorang bernama tuan han dan seseorang asisten bernama kang? Sepertinya mereka orang kaya." Tanya yuki
"kalau marga seperti itu banyak, nona. Tetapi, kalau kalangan konglomerat anda bisa melihatnya disini. Lengkap dengan silsilah keluarganya." Cale menyodorkan ponselnya
"apa ini?"
"itu situs para konglomerat di negeri ini. Dari urutan 10 sampai 1. Lengkap beserta foto mereka."
"berarti fotoku ada disini?"
"tentu nona.."
Lalu yuki melihat-lihat isi situs tersebut, ia melihat sekumpulan konglomerat pada situs itu, tak berapa lama ia menemukan fotonya beserta kedua orang tuanya juga adiknya dalam situ tersebut. Ia sangat terkejut melihat dirinya ada disana..
"wahhhhh aku tidak menyangka kalau ada situs seperti ini?! Papa ada di urutan ke tiga. Terus siapa yang ada diurutan kedua dan pertama?"
"anda bisa melihatnya sendiri nona."
"itu aku juga tahu."
CKLIK CKLIK CLIK CKLIK CKLIK
"haaaaa?!" yuki kaget setengah mati. "pria ini? Pria yang tadi pagi."
"ada apa nona…?!"
"cepat antarkan aku ke kantor atau rumah pria ini." Yuki memberikan ponsel supirnya
"han jumin?" cale heran
"iya..ayo cepat. Kau kan sering mengantar papaku ke tempat relasi-relasinya. Pasti kau tahu kan?"
"iya nona."
VROMMMMMMMMMMM
Mobil melaju dengan kencang menuju kantor han group yang ada di distrik 5. Di dalam limou, yuki memerintahkan cale untuk mengambilkan sebuah foto ketika dia berada di dalam han group.
"baiklah nona..aku mengerti." Jawab cale sambil menyetir
Tak berapa lama kemudian, yuki tiba di gedung han group. gedung yang menjulang tinggi, banyak pegawai berpakaian rapi keluar masuk pintu gedung.
"huaaaa…besar sekali." Yuki menerawang kesegala arah.
"memang seperti orang kaya." Ucap yuki pelan
"bukankah anda juga orang kaya?"
"kalau aku kaya hati hahahaha." Yuki tertawa terbahak-bahak
"ehm…kita tidak masuk nona?"
"oh ya..aku lupa. Mobilnya parkir disini saja. Kita hanya sebentar. Aku masuk diluan."
"baik nona."
Keluarlah yuki dari limounya, dengan percaya diri yuki berjalan menuju gedung han group. diikut cale beberapa meter di belakangnya, tampaknya mereka sedang merencanakan sesuatu. Sesampainya di dalam gedung han group, yuki mendatangi meja resepsionis, ia mengatakan kalau dia sudah membuat janji dengan tuan han.
"iya anaknya..hahaha." yuki tersenyum manis layaknya kalangan elite
Kemudian wanita muda di meja resepsionis menghubungi seseorang, sedangkan yuki memainkan mata kepada cale yang sedang duduk di sofa yang berjarak cukup jauh darii meja resepsionis.
"nona…." Panggil wanita muda tadi
" iya?" jawab yuki lembut
"tuan han akan keluar sebentar lagi dari ruang rapat, dia akan melewati tempat ini. Anda bisa menunggu disana." Wanita tadi menunjuk ke sofa tempat cale duduk
"ah tidak usah..aku disini saja. Aku juga tidak lama." Balas yuki tersenyum
"baiklah nona. Ada yang bisa saya bantu lagi?"
"tidak..itu saja. Terima kasih"
"terima kasih kembali nona."
DEGH DEGH DEGH DEGH DEGH
Jantung yuki berdebar-debar sekali, ia tidak menyangka akan melakukan suatu hal diluar logikanya. Selang beberapa menit, tampaklah seorang pria tampan berdasi biru dan berjas rapi berjalan bersama seorang wanita berkacama, wanita yang sama persis seperti di taman kota tadi diikut sekumpulan pria dari belakang mereka. Secepat kilat yuki berlari mengejar pria tampan tersebut.
DRAP DRAP DRAP DRAP
GYUT
"sayangku…" yuki langsung memeluk pria bernama han jumin itu di depan orang banyaK
BAMMM!
Seluruh orang yang ada di lobi kaget setengah mati melihat pimpinan mereka dipeluk oleh gadis sma. Mata mereka seakan mau copot melihat pemandangan langka tersebut.
SRATTTT
"apa yang kau lakukan?!" bentak wanita berkacama menarik lengan yuki
"siapa gadis ini?" jumin melirik sinis yuki
"sayangku..ayo kita menikah. Aku sangat mencintaimu. Hikss..hiksss." yuki kembali memeluk erat jumin
"lepaskan tangan rendahanmu itu dari tubuhku." Ucap jumin ketus. "singkirkan dia dari tubuhku, asistan kang!"
"baik tuan han!"
"aku tidak mau..aku tidak mau..sayang jangan begitu!"
Lalu dua orang pria datang menarik tangan yuki hingga pelukan yuki terlepas dari tubuh jumin, yuki meronta-ronta meminta agar kedua pria tersebut melepaskan tangannya, namun kedua pria tersebut tak kunjung melepaskannya sehingga memaksa yuki menggunakan kemampuanya berkarate memukul pria tersebut, ia pun berlari secepat mungkin mendatangi jumin.
DRAP
"gadis ini?" mata jumin terbelalak
"huh..!" yuki menghela nafas.
"aku ingin menikah denganmu. Ini form pernikahan kita. Nomor ponselku ada di belakangnya. Hubungii aku secepatnya." Yuki menyodorkan lembar pendaftaran pernikahan
Jumin hanya tersenyum tipis, ia kemudian mengambil form tersebut dan merobeknya di depan yuki menjadi potongan kecil serta melemparkannya tepat di depan wajah yuki.
"jangan konyol. Gadis sepertimu tidak pantas untukku. Bahkan lihat saja seragam sekolahmu ini." Ucap jumin dengan ketusnya
Di dalam hati yuki sudah jengkel sekali, dia mengepal kedua tangannya, rasanya ingin saja ia memukul wajah jumin dengan sekali pukulan hingga jatuh.
"ayo pergi." Perintah jumin
TAP TAP TAP TAP TAP
"Hah? Ada apa dengan sikap pria itu?" yuki memandang ke arah jumin dengan tatapan kaget.
"hahh…ya ampun disini sangat panas." Yuki mengipas-ngipas lehernya dengan tangannya
DRAP
"nona..anda tidak apa-apa?" tanya cale.
"hah…dia membuatku emosi saja." Yuki menggigit bibir bawahnya
"aku sudah mendapatkan gambarnya. Tapi sedikit meleset dari tujuanku."
"tidak apa-apa. Ayo pulang. Dia sudah mempermalukanku. semua orang menatap ke arahku dari tadi."
"baiklah nona.."
TAP TAP TAP TAP
Yuki berserta cale berjalan keluar gedung han group. sangking jengkelnya, yuki meminta cale untuk duduk di belakang , sedangkan yuki yang akan menyetir.
"tapi nona?"
"sudah tidak apa-apa."
"baiklah nona."
BLAM
VROMMMMMMMM
"hah! Kenapa aku harus berjumpa dengannya?! Pria itu?! Sangat menjengkelkan!" yuki berteriak sambil menyetir
"arghhh!" teriak yuki histeris
"no nona?!" cale kaget
Yuki melajukan limounya dengan santai melewati keramaian di distrik-distrik kota tersebut hingga 20 menit kemudian dia tiba di depan pintu rumahnya bagaikan istana, ia segera keluar limou dengan sebuah ponsel di tangannya.
"dimana tuan kuran?" tanya yuki kepada seorang pelayan
"tuan di ruang kerja, nona."
TAP TAP TAP
ZRAKK
TAP TAP TAP
"ini..." yuki melemparkan ponsel yang pegang tadi ke atas meja
"apa ini?" tanya papanya bernama haruka
"lihat saja." Ucap yuki cuek
Dengan segera haruka melihat ponsel tersebut, ia melihat yuki berpelukan dengan anak dari ketua han, yaitu han jumin. Haruka langsung saja tersenyum tipis dan mengembalikan ponselnya kepada yuki.
"bukan punyaku, itu punya cale." Jelas yuki
"owh…" jawab haruka datar.
"bersiaplah dan berdandanlah bagaikan putri, jangan seperti anak gembel." Ejek haruka
Yuki hanya melirik haruka dan ia pun segera pergi meninggalkan haruka di ruang kerjanya. Sementara itu haruka mengirimkan foto dari ponsel cale ke ponselnya, setelah foto tersebut masuk kedalam ponselnya, langsung saja haruka mengirimkan gambar tersebut ke ponsel ketua han, papanya jumin.
Tak kurang dari satu menit ketua han langsung menelpon haruka, tampak haruka sangat senang menerima telepon tersebut. Senyuman lebar muncul dari bibirnya.
…. DI KAMAR YUKI…..
Yuki sedang duduk dengan adik laki-lakinya, bernama cello yang baru duduk di kelas 5 sekolah dasar. Mereka sedang berdebat mengenai sesuatu.
"pria kecil…aku akan memberi nasehat tulussssss dari hati yang terdalam." Yuki tersenyum
"dikehidupan seperti kita ini..jarang sekali menemukan cinta sejati, jadi pernikahan tanpa cinta itu sudah biasa, asal kau punya cinta sejati dalam hatimu, itu sudah cukup." Yuki mengelus kepala cello
PLAKK
Cello menepis elusan yuki dan berkata : "kau terlalu banyak berharap. Bukalah matamu, ini sudah kesekian tahunnya kau memendam cinta anehmu itu. Berdandanlah seperti gadis konglomerat pada umumnya, gadis bodoh."
TAP TAP TAP TAP TAP
"hey kau!" teriak yuki dari ranjangnya
CKLIK
"fiuhhh." Yuki menghela nafas
Ia segera membuka sebuah laci di samping ranjangnya, ia mengambil sebuah buku kecil. Buku bersampul biru dengan pita biru muda di atasnya, itu adalah buku hariannya. Seperti biasa dia selalu menuliskan sesuatu di buku hariannya agar dia bisa mengingat sesuatu yang tak ingin dilupakannya di kemudian hari.
Setelah ia menuliskan beberapa kalimat dalam buku hariannya, ia meletakkan kembali buku tersebut,kemudian ia mengambil sebuah kotak kecil dan membukanya. Tampak sebuah cincin putih bermatakan berlian di atasnya, ia memakai cincin tersebut di jari manisnya lalu merebahkannya tubuhnya di atas ranjangnya.
"waktu itu…." Yuki menutup matanya
