Hai Reader ini adalah fic pertama Xavina and Bizzle di fandom Screenplays, fic kami mungkin ngak sebagus Ai, jadi masih butuh banyak bimbingan nih..., Saran,Kritik dan Dukungan #kalauada, Kalian tulis aja di kotak Review, hehehe. Oke langsung aja

Title : Who Are You ?

Author : Bizzle & Xavina

Cast : All Exo member (OT12), dll

Pair : [Main : KaiSoo], Hunhan, Sulay [Maybe : ChanBaek, ChenMin]

Genre : Romance, Friendship, School Life, dll

Rate : T-T+

Disclaimer : Semua karakter yang ada dalam fic ini punya diri mereka sendiri, Tuhan dan Management, kami Cuma pinjam nama aja.

Summary : Kim Jongin itulah namaku orang awam mengenalku sebagai anak pengusaha kaya, tapi orang yang bergelut dunia hitam mengenalku sebagai Kai, sang pembalap yang tak terkalahkan, tapi hidupku perlahan berubah sejak aku mengenalnya.

Warning : judul sama isi cerita ngak terlalu nyambung. GS for KyungHanLay.

Happy Reading.


Jongin POV

KRIIIIINGGG!

Jam weker sialan itu lagi-lagi mengganggu tidurku, dengan setengah sadar kuraih weker sialan itu dan..

PRANGGGGGK

Itu adalah weker ke-10 dalam minggu ini yang menjadi korbanku, tapi biarlah uangku masih sangat banyak untuk hanya membeli jam weker. Setelah mengumpulkan nyawa dengan susah payah aku segera menuju ke kamar mandi dengan mata setengah terpejam dan langkah sempoyongan. Sekitar 1 jam kemudian aku turun ke bawah dan kedua orang tua ku sudah siap di kursi mereka untuk sarapan.

"Hai sayang, kau tampak tampan hari ini." ucap eomma ku yang tengah mengambil sayuran di hadapannya. Ayah ku hanya tersenyum dibalik koran yang tengah ia baca.

"Oh eomma, bukankah aku memang selalu terlihat tampan dari dulu." Ucapku sambil memutar kedua mataku sarkastik.

"Tentu saja, ketampanannya kan menurun dari aku, Yixing" kata Ayahku percaya diri.

"Iya, ketampanan Jongin memang menurun darimu , Jungmyeon sayang" Eomma ku menatap ayahku dengan penuh cinta.

Inilah rutinitas ku setiap hari. Namaku Kim Jongin tapi teman-temanku biasa memangilku Kai aku seorang Namja berkulit exotis yang memiliki kelakuan baik hanya di depan kedua orang tuaku. Karena jika sudah di luar rumah, aku menyukai balapan liar, minum-minuman keras, dan juga merokok. Sifatku yang liar ini tidak diketahui orang tua ku karena aku merupakan salah satu dari 26 siswa Akselerasi tingkat akhir di SM Senior High Schoo. Sifatku ini hanya diketahui oleh teman-teman dekatku dan adikku yang usianya 1 tahun lebih muda dariku. Aku adalah putra pertama dari pasangan Kim Jongmyun dan Zhang Yixing, salah satu pemilik 5 perusahaan terbesar di Asia.

"Selamat pagi semua!" Terdengar suara melengking dari lantai 2. Dia adalah adikku yang sangat berisik, Kim Jongdae biasa dipanggil oleh teman temannya Chen atau Trolling King.

"Bisa tidak kau turunkan nada suaramu yang cempreng itu?" ucapku geram.

"Cempreng kau bilang? Asal kau tahu saja, suaraku itu seribu kali lebih merdu daripada suara mu." kata adikku tidak terima.

"Kalian ini sudah remaja tapi sifat kalian seperti anak kecil, setiap hari selalu ribut." ucap eomma.

"Eomma tidak tau saja sifat anakmu yang sebenarnya" gumam Chen tapi masih bisa kudengar.

"Apa yang kamu katakan, Jongdae-ah?"tanya eomma.

Ku alihkan wajahku ke arah Chen dan menatapnya dengan mata elangku. Awas saja kalau dia berani mengatakan hal yang tidak-tidak pada orang tuaku.

"Nothing eomma." Kata Chen cepat.

Setelah selesai sarapan aku dan Chen segera menuju garasi dan memilih salah satu dari mobil sport yang kami punya. Untuk hari ini aku memilih mobil Ferrari hitam salah satu warna kesukaanku, sedangkan Chen memilih Lamborghini berwarna dark blue.

"Kkamjong, bagaimana kalau kita balapan sampai ke sekolah ?" tawar Chen.

"Baiklah, lalu apa kudapatkan jika aku menang?"

"Yang menang akan mendapatkan apa yang diinginkan, yang kalah akan menurutinya tanpa paksaan dan membelikan iPhone keluaran terbaru + 4G + VPS, bagaimana?"

"Oke, aku terima. Let's do it"

Setelah itu kami segera melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke sekolah. Perlu kalian ketahui bahwa aku sama sekali tidak pernah kalah dari adikku, karena dia pernah mangatakan bahwa dia tidak ingin menjadi pembalap liar sepertiku. Entah ada maksud apa dia menantangku pagi ini. Aku menerima tantangannya karena sudah hampir 3 hari ini aku tidak bisa balapan karena banyak tugas, lumayanlah untuk refresing.

CCIIIIIITTTTTTTT

Kami sampai di sekolah dan sialan, ini adalah pertama kalinya aku kalah. Perlu kalian catat bahwa aku, KIM JONGIN tidak pernah kalah dan sekarang aku kalah oleh seorang pembalap amatir terlebih lagi dari adikku sendiri. Ini benar-benar memalukan.

"Yeah, aku menang bung. Kuharap kau segera membelikan iPhone dengan bonus-bonus yang sudah kita sepakati tadi, dan juga menuruti permintaan ku dengan senang hati." ucapnya dengan senyum ala iklan pasta gigi yang membuatku mual.

Dengan malas aku hanya mengganguk lemah sembari membuka pintu Ferrari ku yang mahal. Seketika ratusan murid-murid perempuan SM Senior High School berlari untuk menggerubungi ku sambil berteriak histeris. Sebenarnya ada sebagian dari mereka yang juga menghampiri Chen, tapi asal kau tahu saja kalau fans ku jelas lebih banyak dan itu membuktikan bahwa aku memang lebih populer dan lebih tampan dari adik menyebalkan ku itu.

"Kai, aku membawakan coklat untuk mu, ak "

"Hai Kai! Ya Tuhan, kau sangat keren."

"Kai, aku mencintaimu. Aku harap kau "

"Kaaiii...!"

Setiap harinya teriakan-teriakan berisik mereka selalu terngiang dimanapun aku akan pergi di sekolah ini, baik itu saat berangkat dan pulang sekolah, ketika jam istirahat dan aku pergi ke kantin, bahkan ketika aku akan pergi ke toilet pun masih ada beberapa gadis disini yang mengikutiku hingga ke pintu toilet

.

Tapi, bukankah memang seperti ini resiko menjadi cowok yang tampan, pintar, kaya, dan populer sepertiku?

Dan yang biasa kulakukan untuk menghadapi situasi-situasi tersebut seperti halnya sekarang hanyalah berjalan menuju kelas dengan langkah yang stay cool. Sesekali aku melemparkan senyum mautku kepada gadis-gadis kecentilan ini dan mereka sudah seperti ikan yang kehabisan napas saat berada di daratan.

Mereka mengikutiku sampai ke pintu kelas dan mengintip dibalik jendela yang memanjang. Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya bahwa kelasku merupakan kelas akselerasi, maka dari itu tidak boleh ada sembarang orang boleh masuk kesini.

Atau mungkin aku salah?

Pasalnya saat ini ada beberapa siswi SM Senior High School yang mengerubungi bangku ku. Aku berdeham kecil dan mereka sedikit terkejut mengetahui bahwa aku sudah datang, namun sedetik kemudian mereka langsung menghampiriku.

"Kai, aku penggemar beratmu. Maukah kau menandatangani seragamku?" kata salah seorang siswi berambut kecoklatan sambil mununjuk bahu kirinya.

"Kai, kai! Apa kau mau mengambil foto denganku? Setelah itu aku akan menguploadnya ke Instagram dan aku yakin seluruh murid disini akan iri denganku." ucap siswi lainya dengan semangat.

"Halo Kai, aku membawakan coklat untukmu. Ini asli dari Swiss dan kau pasti menyukainya." Siswi berpipi tembam memberikan sekotak coklat dengan bungkus yang terlihat mahal. Aku yakin bahwa dia sering memakan coklat hingga lemak-lemak di badannya terlihat jelas, apalagi ditambah dengan seragamnya yang ketat.

Aku berhenti memikirkan itu semua dan meladeni mereka satu-persatu. Belum selesai, aku melihat gadis-gadis yang tadinya mengintip di jendela langsung dibubarkan oleh sekelompok pria. Mereka masuk ke kelas dan terkejut bahwa ada murid lain yang memasuki kelas kami.

"Hei, siapa kalian? Berani-beraninya masuk ke kelas ini seenaknya." Minho berkata kepada gadis-gadis disekelingku dengan nada tidak suka yang sengaja dia perlihatkan.

Sontak gadis-gadis ini membubarkan diri mereka dan berlari ke luar kelas. Aku hanya mengangkat bahu, tak peduli.

"Apa yang kau bawa itu?" tanya Xi Luhan menatap sebungkus coklat pemberian gadis gemuk tadi.

"Oh, ini coklat salah satu pemberian gadis yang masuk ke kelas kita tadi. Dia bilang kalau ini dibeli di Swiss. Tapi, apa peduliku? Bahkan aku bisa membeli toko coklat yang ada disana." Kataku sarkastik.

Aku berjalan menuju bangkuku saat merasakan bungkusan coklat yang kubawa tadi ditarik oleh seseorang.

"Kalau kau tidak mau, aku bisa memilikinya kan?" Luhan bekata dengan alis yang dinaik turunkan.

"Terserahlah." gumamku malas.

"Luhanie, kau mau memakan coklat bekas pemberian fans Kai yang fanatik itu?" ucap Sehun kepada kekasihnya.

"Mengapa tidak? Ini tidak bekas, kau tahu. Bungkusnya saja terlihat mahal dan coklatnya..." Luhan mengambil coklat itu dan memakannya.

"...emm sangat lezat. Kau tidak pernah membelikan aku coklat seperti ini." Luhan menatap kekasihnya tajam.

Sehun hanya mendengus kesal. Taemin dan Minho melemparkan senyum mengejek ke arah Sehun.

Aku duduk dibangku ku dengan mood yang berantakan karena Chen yang merupakan adik sekaligus pembalap abal-abal itu mengalahkan ku balapan tadi pagi. Kulirik guru Fisika ku tengah berjalan menuju kelas. Huh, setidaknya walaupun sedang dalam keadaan yang buruk aku harus tetap mengikuti pelajaran dengan baik. Walau hanya ku ikuti dari dalam mimpi.

Sepulang sekolah aku segera menuju salah satu pusat perbelanjaan di kota untuk memenuhi taruhanku dan adikku. Setelah memilih milih aku akhirnya menemukan I-phone berwarna dark blue warna kesukaan adikku, aku segera mengambil dan langsung menuju kasir.

"Berapa harganya ?" ucapku

"Semuanya 2500 won , tuan", segera aku keluarkan uangku dan membayar I-phone itu, setelah membelinya aku segera menuju tempat parkir.

"Sekarang jam 6 sore masih sempat" ucapku mengingat aku punya janji dengan Sehun di Lokasi balapan.

BRRRRUKKK

BBYYURR

"Apa kau tidak punya mata" ucapku kepada orang yang seenaknanya menabrakku.

"Maaf aku tidak sengaja" ucap orang itu

"Kau membuat kotor seragamku , aku ingin ganti rugi"

"Tapi aku tidak punya uang"

"Ya ampun Kyungie, kamu dari mana saja aku dari tadi mencarimu" ucap Luhan yang entah datang darimana.

"Mianhe, Lulu jiejie aku tersesat"

"Oh jadi cewek sialan ini teman kamu Lu, sebaiknya kau jaga temanmu ini agar tidak menabrak orang sembarangan"

" Jongin-ah, ya ampun apa yang terjadi dengan seragammu"

"Aku tadi tidak sengaja menabraknya Lu-jie dan minumanku tumpah mengenainya"

"Aku tidak mau tahu , kau harus ganti rugi atau minimal mencucikan seragamku ini"

"Aku bukan pembantumu , lagi pula aku tadi sudah minta maaf"

"Kau fikir minta maaf itu cukup , hah"

"Sudahlah Jongin-ah , maafkanlah Kyungsoo dan sebaiknya kau cepat pulang agar noda di seragammu bisa segera dibersihkan" ucap Luhan

"Baiklah kali ini kau bisa lolos tapi jika bertemu lagi aku tak akan melepaskanmu" aku pulang dengan mood yang buruk al hasil aku memacu Ferraryku diatas 150 km/jam, tapi bagiku itu adalah kecepatan standar.

Hari ini sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak kepadaku dari pagi sampai sore ini aku selalu sial terus dan parhnya sekarang tubuhku sangat kotor dengan bau Capucino karena bertabrakan dengan gadis tadi, sungguh sial aku hari ini. Akhirnya aku sampai di rumah, setelah membeli hadiah taruhan untuk adikku, setelah aku masuk ke dalam rumah aku langsung disambut oleh adikku yang dengan santai duduk di sofa ruang tamu.

"Mana hadiahku"ucapnya. Kulemparkan tas berisi i-phone keluaran terbaru itu kepadanya di tampak senang seperti anak bayi yang baru di beri permen oleh kakaknya, aku ralat ucapanku barusan adikku memang seorang bayi raksasa,

"Jangan lupa aku belum minta apa yang aku mau, Hyung" ucapnya.

"Apa yang kau inginkan ?"

"Aku ingin tiket nonton film Scorch Trials untuk 4 orang"

"Baiklah, besok tiket itu akan berada ditanganmu, bayi raksasa"

"Aku bukan bayi raksasa, dan aku pegang kata – katamu awas saja jika tiket itu besok tidak ada di tanganku maka aku sita kunci mobil Audimu"

"Terserah" ucapku dan berlalu pergi ke kamarku untuk membersihkan kekacauan di tubuhku ini, setelah aku membersihkan diriku aku segera bersiap pergi bersama teman – temanku yang sam liarnya denganku untuk menyalurkan hobi liar kami. Setelah selesai bersiap – siap kulihat tampilan diriku di cermin, aku saat ini memakai kaos oblong berwarna hitam yang tertutupi oleh jaket kulitku untuk bagian atas dan celana Jeans untuk bagian bawah, aku melangkah keluar kamar menuju ke dapur , saat di dapur hanya adikku yang berada di sana , appa dan eomma pasti pulang larut lagi atau mereka sedang keliling dunia lagi, hal ini sudah biasa bagi diriku dari dulu kedua orang tua ku itu memang sibuk apalagi appaku yang workaholic.

"Hyung mau pergi ke tempat itu lagi ?" tanya adikku

"Ya , dan itu bukan urusanmu adik kecil"

"Tentu saja itu bukan urusanku, tapi jiaka kau mabuk berat lagi jangan harap aku menjemputmu lagi"

"Terserah, aku juga tidak butuh bantuanmu , adik kecil" ucapku.

setelah itu mengambil beberapa camilan aku segera pergi ke garasi dan pergi ketempat balapan seperti biasa. Aku hampir tiba di tempat balapan tapi kenapa tiba- tiba mobilku berhenti, saat kuperiksa mesin mobilnya ternyata kabel – kabelnya tidak tertata rapi , seingatku baru seminggu yang lalu aku periksa dan tidak ada apa-apa yang aneh, kenapa bisa begini apa boleh buat aku harus menelfon bengkel kalau begini , saat aku membuka smartphoneku kulihat ada pesan masuk , akupun membuka pesan itu.

From : Chen

Hyungku yang tampan dan baik , ada apa Ferrary tersayangmu , eoh ?

Maafkan adikmu yang tampan ini karena Ferrarymu telah menjadi bahan

untuk praktek keterampilan Otomotifku, bagaimana hasilnya baguskan ?

aku sengaja membuat mesinmu tak beraturan karena aku harus membayar

taruhan pada teman temanku yaitu i-phone yang baru kau belikan tadi dan

tiket noton itu . karena aku tak punya uang, Mianhe Hyung. semoga kau

mendapat bengkel malam malam begini hahaha #evilsmile.

"Adik sialan berani beraninya dia mengerjaiku, SIALAN KAU KIM JONGDAE. Akan kubalas kau" ucapku , anak tengik itu awas saja jika aku sudah dirumah tak akan aku lepaskan dia.

"Ada apa denganmu ?" ucap seseorang yang menepuk bahuku, aku pun berbalik dan alangkah terkejutnya saat aku mengetahui siapa yang menepuk bahuku tadi.

"KAU..."


To Be Continue

Ini masih Chapter 1 jadi moment KaiSoonya masih sedikit ,mungkin Chapter depan akan kami tambah moment mereka, kritik dan saran sangat dibutuhkan.

Review Please