DADDY
(SehunxKai)
Cast : Kim Jongin (GS), Oh Sehun, Do Kyungsoo (GS), Park Chanyeol
Genre : Romance
Rate : M
HunKai, SeJong, SeKai, slight ChanKai
Jika tidak menyukai cast yang ada, silahkan close app ffn.
Musim panas memang menyebalkan, terik, keringat, penat, semua muncul bersamaan. Aku lebih menyukai hujan, hujan dan udara yang dingin. Selalu terbayang hal gila jika aku menatap hujan dengan lekat. Berlarian dibawah hujan, melepas tiap pakaian yang menempel ditubuh, kedinginan, dan kemudian menemukan sepasang mata menatapku liar, menarikku, menikamku, dan kemudian menyenggamaiku. Sial, ini memang gila.
Jangan tanya seperti apa aku ini, aku bukanlah gadis baik hati dan siap menjadi favorite tiap orang disebuah cerita pendek. Tidak, aku bukan gadis baik seperti itu. Kenyataannya, aku Kim Jongin, gadis nakal yang pintar bersandiwara, menutupi kebusukannya dengan tampilan yang sempurna. Ya, tentu saja tak ada yang tahu kegilaanku soal sex, club, dan alcohol. Oh maaf, bukan tidak ada yang tahu, kenyataannya hanya ada satu orang yang tahu tentang ini.
"Jongin… Maaf lama, tadi ada laki-laki tampan yang mengajakku berkenalan." Ucap kyungsoo sambil memasuki mobil.
"Kau gila, Soo! Aku hampir menua gara-gara menunggumu." Balasku.
"Kau berlebihan,Jong! Tapi sungguh dia tampan sekali. Sial, rasanya ingin langsung saja menariknya ke kamar."
"Heh jalang sekali, kau!"
"Cih, memangnya kau sudah suci, apa? Haha…"
"Hahahaha…"
Kami tertawa bersama. Do Kyungsoo, sahabatku sejak SMP ini memang sama nakal dan gilanya denganku. Telah banyak hal yang kita lalui bersama. Hanya dia yang tahu soal rahasiaku. Ya, tentu saja kami saling menyimpan dan membagi rahasia. Laki-laki? Kekasih? Aku tak punya itu. Aku masih berfikir bahwa laki-laki sama saja. Mereka berkata akan memberikan hati, jantung bahkan empedu mereka hanya untuk wanita yang mereka cintai. Padahal, jika mereka sudah tidak menyukainya, mereka bisa membuang wanita itu dengan berbagai cara. Oh, hey aku masih cantik, muda, seksi, bebas dan juga liar. Menurutmu lelaki mana yang tak mau berlutut didepanku hanya untuk mendapatkan semua tentangku? Hampir semua laki-laki mau melakukannya. Aku bahkan pernah mencobanya pada mantan kekasih Kyungsoo, si Junmyeon sialan itu. Lelaki kaya nan sombong itu tidak patut dicintai. Maka aku membuktikannya pada kyungsoo, bahwa Junmyeon itu sama saja, dia tidak setia. Sudah memiliki Kyungsoo, namun masih tergoda denganku. Dan setelah itu, Kyungsoo memutuskan untuk tidak memiliki kekasih lagi.
"Kita harus membuat tugas ini secepatnya, Soo. Aku tak mau harus mengulang lagi." Kataku.
"Aku juga, bodoh! Ingat! Minggu ini jangan main ke klub, jangan mabuk juga. Kita harus fokus pada tugas kuliah kita." Jawab Kyungsoo.
"Satu lagi, Soo. Jangan mencari om-om juga! Hahaha…" Aku tertawa.
"Oh kalau itu aku rasa akan sulit."
"Kenapa? Kau tak bisa menahan berahi mu, ya?"
"Bukan aku, tapi kau, Jong! Aku tak yakin kau akan tahan tidak bercinta seminggu saja. Ah mengingat minggu kemarin, kau bermain dengan banyak laki-laki." Kata Kyungsoo.
"Oh itu? Emmm… Aku khilaf Soo… Hehehe…"
"Hormonmu terlalu meletup-letup, Jong! Kau harus mengontrol itu." Katanya.
"Diamlah, Soo! Aku tahu, aku tahu itu."
"Kau tahu tapi tetap saja tidak bisa mengontrolnya. Jangan-jangan sepulang ini kau malah bermain kuda-kudaan dengan Luhan."
"Soo, jangan ingatkan aku tentang Luhan!" Aku agak kesal.
"Kenapa? Kalian kan berteman baik, dan juga sering melakukan itu. Apa kalian bertengkar?" Tanyanya.
"Jika aku mengingat Luhan, rasanya ingin menerkamnya lagi. Permainannya sungguh luar biasa." Ungkapku.
"Sungguh, Jong? Kalau begitu besok aku akan main ke flatmu. Kita atur rencana, threesome misalnya. Itu tidak buruk." Kata Kyungsoo.
"Do Kyungsoo, kau lupa kita harus mengerjakan tugas?"
"Ah iya, aku lupa. Hahahaha…"
Percakapan seperti itu lumrah bagi kami berdua, membahas hal-hal nakal terasa sangat menyenangkan. Tapi, aku peringatkan pada kalian semua. Jangan lakukan ini, tidak baik. Jika kau sudah masuk kedalamnya, tidak ada jalan keluar. Ingat, tidak ada jalan keluar. Maka aku segera mengemudikan mobil menuju rumah Kyungsoo, aku sudah biasa kesana, bahkan sering menginap. Keluarga Kyungsoo juga sudah sangat paham denganku. Mereka tahu siapa orang tuaku, apa pekerjaan orangtua ku dan juga dimana aku tinggal. Kami benar-benar seperti keluarga sungguhan, yang saling peduli satu sama lain.
"Soo, kita tidak mampir ke minimarket dulu? Kau tidak ingin memasak sesuatu untuk sahabat tercintamu ini?" Tanyaku yang masih menatap jalanan dengan serius.
"Kita pesan pizza saja nanti, aku sedang malas masak." Jawab Kyungsoo.
"Tumben sekali kau malas masak? Ada apa denganmu?" Aku jadi penasaran.
"Kemarin om ku benar-benar jahat. Dia mengkritik masakanku. Kau tahu Jong, dia bilang terlalu asin dan sayurnya terlalu matang. Aku jadi kesal padanya." Kata Kyungsoo sambil memasang raut wajah kesal.
"Sebentar Soo, ini om yang mana lagi? Om mu kan banyak. Hahahaha…" Aku malah meledeknya.
"Ini om ku yang sungguhan, Jong! Dia adik dari ibuku, ya masih lumayan muda lah. Dan tampan." Jawabnya.
"Emmm… Soo, kau tidak berniat merayu Om mu yang satu ini kan? Hahahaha.." Aku menertawainya lagi.
"Kurang ajar kau, Jong! Tentu saja tidak untuk yang satu ini. Aku tidak berani, namaku bisa dihapus dari daftar hak waris keluargaku." Kata Kyungsoo terdengar serius.
"Baiklah… Baiklah… Tapi, om mu yang satu ini benar-benar jujur. Memang masakanmu sering seperti itu. Sayurnya memang terlalu matang Soo. Jadi agak lembek." Komentarku.
"Jongin sialan! Lalu kenapa kau tidak pernah bilang dari dulu?" Kyungsoo sebal.
"Aku hanya takut kau mengamuk Soo, jadi aku makan saja masakanmu. Lagipula aku tidak akan mati, kan?"
"Jong… Setelah ini sepertinya aku akan meracunimu." Kyungsoo terdengar mengerikan.
"Soo, jika kau meracuniku. Ijinkan aku membeberkan daftar om-om dan pemuda-pemuda tampanmu pada ibumu, ya? Boleh?" Aku mengancamnya, gurau.
"Ahhhh Jongin…. Kau menyeramkan!" Kyungsoo frustasi.
"Hahahaha…. Kau duluan yang mengancamku, uhhh… Jadi aku hanya melakukan sedikit penawaran." Jawabku.
"Jong, sebaiknya kau hanya cukup menyetir dengan baik saja sampai kerumahku." Kata Kyungsoo.
"Siap nyonya Do Kyungsoo!"
"Tapi nanti jangan naksir ya dengan om ku yang satu ini." Kata Kyungsoo.
"Kenapa? Hahaha… Kau posesif sekali dengan om mu ini. Kau jangan-jangan naksir ya?" Aku menggodanya.
"Tidak Jong… Maksudku untuk yang ini jangan ya. Dia sudah punya istri. Istrinya sangat baik dan perhatian. Aku tidak tega jika tiba-tiba om ku itu tertarik padamu dan… .. .." Ungkap Kyungsoo.
"Baiklah Soo. Ini akan baik-baik saja. Aku masih punya jajaran laki-laki lain. Yang seperti Om mu pasti akan mudah ditemukan. Jadi santai saja." Jawabku.
"Kau harus janji tapi." Kyungsoo seperti kurang percaya padaku.
"Hey girl, ada apa denganmu? Aku akan menuruti apa yang kau mau. Ya, iyaaaaa aku janji tidak akan naksir pada om mu itu." Ucapku serius.
Kemudian kami terdiam, pikiranku melayang kemana-mana. Sebenarnya penasaran juga dengan Om nya Kyungsoo ini. Sampai-sampai Kyungsoo memintaku berjanji agar tak mendekatinya. Tapi ya paling laki-laki itu sama saja dengan yang lainnya. Ia bahkan sangat mudah kutemui.
20 Menit berlalu, aku dan Kyungsoo telah sampai ketujuan kami. Perlahan aku mulai memarkirkan mobil didepan rumah Kyungsoo. Dari luar terlihat sangat sepi, aku jadi bertanya-tanya kemana ayah dan ibu Kyungsoo yang biasanya duduk-duduk diteras depan pada jam-jam ini?
"Soo, ayah dan ibumu mana? Biasanya disini?" Tanyaku.
"Ahh iya aku lupa bilang tadi. Mereka berdua sedang ke China. Maka dari itu Om ku disuruh menjagaku disini." Jawab Kyungsoo.
"Oh pantas saja. Uh… ke China tapi anaknya tidak diajak. Hahaha kasian."
"Anaknya disuruh kuliah, tahu!" Kata Kyungsoo.
Akupun masuk kerumah Kyungsoo, karena saking terbiasanya masuk kerumah ini aku jadi lupa tata krama. Aku langsung masuk tanpa permisi dan Kyungsoo langsung terburu-buru masuk kekamarnya. Beberapa langkah sebelum masuk kekamar Kyungsoo, aku melihat seorang laki-laki dengan rambut hitam pekat berdiri didepan sebuah lukisan. Aku masih ingat dulu saat pertama masuk kerumah Kyungsoo, aku juga menanyakan soal lukisan yang tergantung di dinding samping kamar Kyungsoo. Ya, aku tertarik sekali dengan lukisan itu dan tak menyangka ada juga orang lain yang tertarik dengan lukisan itu sama sepertiku. Kyungsoo bilang, yang menyukai lukisan itu hanya ayah Kyungsoo dan aku. Lalu aku tertawa mendengar pengakuannya. Kyungsoo bilang lukisan itu benar-benar jelek. Tapi aku menilai lukisan itu sangat artistik. Guratan-guratan nya terlihat begitu seksi. Goresan dan warnanya seakan sedang bersenggama dan menyatukan diri. Indah, bagiku.
"Emmm… Permisi." Aku memberanikan diri berbicara terlebih dahulu.
Laki-laki itu menoleh, tubuh tegapnya berbalik kearahku. Alis matanya tegas, tatap matanya tajam dan wajahnya, sangat tampan.
"Iya, siapa ya? Kenapa bisa masuk kesini? Teman Kyungsoo?" Laki-laki itu bersuara.
Demi Aphrodite dan Eros… Suaranya sangat seksi seperti tampilannya saat ini. Sial! Dia sempurna.
"Maaf, perkenalkan. Saya Kim Jongin, teman Kyungsoo." Ucapku sebaik mungkin.
"Oh, teman Kyungsoo. Aku bahkan tak tahu Kyungsoo sudah pulang." Katanya.
"Iya, maaf tuan, kami tidak bilang saat didepan rumah tadi. Tapi, senang bertemu dengan anda." Ucapku sambil membungkuk 90 derajat.
Laki-laki itu tersenyum, tatap matanya terlihat begitu fokus padaku, ia seperti menelanjangiku, sangat seksi, sial sial sial. Aku terus mengumpat dalam hati.
"Sehun. Panggil aku Sehun." Katanya.
"Baik, Om Sehun." Jawabku.
"Kyungsoo tidak pernah bercerita bahwa ia punya teman secantik dirimu."
Aku hanya tersenyum mendengar rayuan gombal yang sering kudengar itu.
"Oh ya, satu lagi. Tidak perlu panggil aku Om jika tak ada Kyungsoo." Katanya, mengagetkan ku.
Sial, apa maksudnya ini? Tak perlu memanggil Om jika tidak ada Kyungsoo? Oh wow… Pikiranku jadi kemana-mana. Apa dia sedang mengajak pendekatan? Apa dia tidak sadar bahwa dia sudah tua? Emm… Maksudku dewasa. Tentu dengan tampilan seperti itu dia belum cocok dipanggil tua, kan?
"Jongin… Jong…" Teriak Kyungsoo.
Aku menoleh kesumber suara. Kyungsoo ternyata mencariku.
"Astaga Jong, kau disini rupanya. Kukira dimana. Wow, sudah bertemu Om Sehun? Uh lagi-lagi lukisan jelek itu." Kata Kyungsoo.
"Iya Soo, tadi aku memperkenalkan diri pada Om mu." Jawabku.
"Kau tak pernah bercerita tentang Jongin sebelumnya, Soo. Aku jadi kaget ketika dia masuk kerumah ini." Kata Sehun.
"Om Sehun mengira Jongin ini maling ya? Iya dia memang punya tampang-tampang sedikit maling. Tolong maklum ya Om.." Kata Kyungsoo, bergurau.
"Ah kau ini suka sekali bercanda. Ya sudah, lanjutkan kegiatan kalian." Kata Sehun pada kami berdua.
Sehun pun berlalu dari hadapan kami berdua. Dan sungguh, dia sangat-sangat seksi. Bagaimana ini? Bagaimana jika pertahananku runtuh? Bagaimana jika aku kelepasan menggodanya?
Saya kembali setelah berpuluh-puluh abad menghilang hahahaha ^_^. Akan Fast update jika readers antusias dengan karya saya. Mohon jangan kirim review sebatas kata "Next." atau "Up Fast, Thor!" Saya memohon dengan sangat, apabila ada kekurangan pada penulisan karya saya, teman-teman sekalian mau memberi kritik yang membangun bagi saya.
Terimakasih dan salam HunKai Shiper!
