Everlasting

Kim Taehyung - Min Yoongi

BTS Fanfiction

Warning:

GS | Typo(s) | OOC

this story belongs to me, dont read if you dont like.


26 april 2000

Musim semi datang lagi.

Aku selalu suka saat bunga daisy mulai bermekaran.

Saat dedaunan pohon maple tumbuh dan memenuhi pandanganku.

Sepasang kupu-kupu biru terbang bersama.

Apa kau tau rasanya jatuh cinta?

Tak jauh beda dengan musim semi.

Puluhan kelopak bunga bermekaran dan sayap kupu-kupu beterbangan seakan menggelitik perutmu.

-oOo-

Bunyi stiletto beradu cukup keras dengan jalanan pasar, tampak seorang gadis berlari menembus kerumunan orang yang sedang berbelanja di minggu pagi. "Kim Taehyung tunggu aku!"

Dia tak sendirian, dengan dress yang disingsingkan di bagian bawah ia bersusah payah mengejar pemuda tampan yang juga berlari –sama sepertinya- sambil menyeret sepeda tua beberapa langkah didepan si gadis.

"ayo lebih cepat noona, bisakah kau naik? Sepertinya kita harus meluncur" Min Yoongi-si gadis- mengangguk paham dan mulai mengambil ancang-ancang saat pemuda tampan bernama Taehyung itu memperlambat laju larinya.

Hup

Yoongi melompat dan sukses mendarat di boncengan sepeda tua Taehyung. Ia mengeratkan pelukannya pada pinggang pemuda yang sekarang ini bisa dikatakan, menculiknya, mungkin?

"KYAAAAAA" lengkingan nyaring Yoongi membuat lautan manusia itu terbelah menjadi dua dan otomatis memberi jalan mulus bagi mereka. Yoongi menoleh ke belakang, ia melihat beberapa orang berjas suruhan ayahnya sudah lelah mengejar dirinya dan Taehyung. Gadis itu memeletkan lidahnya pada mereka.

.

.

Sementara itu, dari kejauhan.

"bersiap-siaplah menerima amukan Tuan besar" seorang dari pria-pria berjas itu berucap. Dandanannya tampak lebih rapi dari yang lain, mungkin dia ketuanya.

"ayo kembali"

.

.

"Cepatlah! Lamban sekali" Yoongi berteriak pada Taehyung yang masih terus mengayuh sepeda tuanya dan mulai menjauhi tengah kota. Suara burung camar mengingatkan kalau mereka sekarang sudah berada di jalanan sekitar pelabuhan. "Taehyung berhenti! sudah aman" Yoongi menepuk punggung Taehyung agak keras.

Sepeda itu berhenti di pinggir jalan yang sepi. "a-apa kau yakin Noo-noona?" tanya Taehyung kepayahan sambil melihat ke arah belakang mereka. Yoongi menyeringai kecil. Mereka terdiam sesaat hingga akhirnya kekehan Yoongi terdengar. "HAHAHA kau! mukamu lucu sekali Kim Taehyung HAHAHA"

"sebenarnya sudah sejak di pasar tadi mereka berhenti mengejar kita" Taehyung mengernyit, Yoongi tertawa puas sampai ia memegangi perutnya yang terasa sakit."aduh perutku hahaha aduh"

"Rasakan itu" ujar Taehyung ketus

Yoongi turun dari boncengan sepeda tua Taehyung. Ia tersenyum manis selagi Taehyung membenarkan letak sepedanya. "ayolah Taehyungku sayang, aku hanya menggodamu. Jangan marah begitu hehehe"

Taehyung melipat tangannya di dada, pura pura marah. "Taetae jangan maarah" Yoongi mengerucutkan bibirnya, mungkin dengan merajuk begini Taehyung-nya akan luluh.

"bagaimana aku bisa marah padamu Noona?" Taehyung mengapit gemas hidung Yoongi di sela jari tangannya. Pemuda itu mengacak surai cokelat Yoongi dengan sayang. Gadis itupun menghambur ke pelukan Taehyung, manja sekali.

Ya, itulah Yoongi.

Yoongi yang ia cintai.

Yoongi yang indah saat tertawa.

Yoongi yang cantik saat diterpa sinar mentari.

Yoongi yang menggemaskan saat bermanja manja.

dan

"Taehyung, aku haus" Yoongi yang selalu merajuk hanya padanya.

"Cih, ternyata ada maunya" Taehyung melepas pelukan Yoongi seketika. Namun tangan besarnya bertaut di sela jemari mungil Yoongi, mengajaknya ke sebuah toko kecil tak jauh dari posisi mereka sekarang

"Taehyung ayo ajari aku naik sepeda" Yoongi menyeruput habis jus jeruknya yang sudah tinggal setengah. Ia mulai malas melihat Taehyung yang asyik sendiri berputar-putar dengan sepedanya, sementara dirinya hanya diperbolehkan Taehyung untuk duduk di trotoar sambil melihat hamparan lautan.

"tidak mau, nanti kau jatuh lagi" Taehyung teringat kejadian minggu lalu, saat Yoongi mencoba belajar sepeda dan terjatuh. Tangisnya sama sekali tidak berhenti hinga malam hari.

Bukan.

Ia sama sekali tidak terganggu oleh tangisan Yoongi, Taehyung hanya tidak mau melihat gadisnyaterluka lagi.

"ayolaah, kau mau aku mati kebosanan disini?"

"kau berlebihan sekali tuan putri. Yasudah, cobalah. Hati hati"

.

.

"Taehyung lihat kan? Aku sudah bisa bersepeda sendiri" ujar Yoongi bangga dengan senyum manis yang tak hilang dari parasnya. Taehyung berjalan beberapa langkah di belakang Yoongi. Ia hanya terkekeh melihat tingkah Yoongi yang menggemaskan.

"iya iya pendek, aku percaya" Taehyung hampir saja terjatuh saat ia menginjak tali sepatunya yang terlepas. Pemuda tampan itu berjongkok dan mengikat simpul tali dengan mudah.

Mata elangnya masih bisa menangkap sosok Yoongi yang sudah mulai menjauh. "Noona tunggu aku—" Namun saat ia mendongak dan hendak menyusul Yoongi, sebuah mobil lebih dahulu menghampiri gadisnya dengan kecepatan tinggi

.

.

"AWAAASS!"

BRAAAKKK

Terakhir Yoongi hanya merasakan seseorang menangkapnya dan mereka terpental bersama, sebelum semuanya berubah gelap.

-oOo-

3 Mei 2000

Seseorang pasti diciptakan berpasangan dengan cinta yang menyertainya

Dan jika mereka berpisah, bukan berarti semua berakhir

Hanya menunggu waktu, dan percayalah keduanya akan kembali utuh

"astaga Taehyung! jeruknya belum dikupas. Apa kau mau makan jeruk? Biar eomma kupaskan dulu" pekik wanita paruh baya yang baru saja memasuki kamar inap sebuah rumah sakit di Daegu. Ia shock melihat anak semata wayangnya yang sedang memakan jeruk tanpa dikupas kulitnya terlebih dulu.

Apakah separah ini yang dialami Taehyung? Efek kecelakaan yang menimpa Tehyung dan Yoongi saat itu membuatnya kini tak ada bedanya dengan anak berusia tiga tahun yang tidak mengerti apa-apa dan tak bisa apa-apa. Kata dokter, sebagian sel saraf di otaknya mati fungsi. Dan mau tak mau, ia juga kehilangan memori ingatannya secara permanen.

Sekarang Taehyung sedang duduk di tepi ranjang rumah sakit dengan buah jeruk di tangan kanannya. Ia mengurungkan niat untuk makan setelah wanita yang dikenalnya sebagai 'Ibu' berteriak padanya tadi.

"siang ini kita akan kembali kerumah sayang. Ayo habiskan jerukmu dan segera membereskan barang" ibu Taehyung mengelus sayang surai cokelat anaknya. Mata sayu itu, menatap Taehyung teduh. Penuh dengan kesedihan dan rasa iba.

'apa orang miskin seperti kami tidak pantas bahagia, Tuhan?'

"makan...eomma boleh?" cicit pemuda itu lirih, takut-takut kalau sang Ibu berteriak seperti tadi.

Coba lihat Taehyung yang sekarang, sangat berbeda. Pemuda itu bukan lagi Taehyung yang kuat mengangkat karung beras saat membantunya di pasar. Bukan lagi Taehyung yang sehat untuk bekerja banting tulang bersamanya demi sesuap nasi. Dan bukan lagi Taehyung yang selalu tersenyum ceria meskipun mereka hanya bisa makan sepiring berdua. Ia lebih seperti ranting tua yang rapuh dan bisa hancur dalam sekali tiupan.

Wanita paruh baya itu tersenyum miris, ia kembali teringat ucapan ayah Yoongi beberapa menit lalu, sebelum memasuki kamar Taehyung.

"bawa pergi jauh anakmu dari hadapanku dan Yoongi. Jika sekali saja aku melihat ujung rambutnya, jangan harap kalian berdua akan hidup tenang"

-oOo-

Alat pernafasan sudah dicabut beberapa menit yang lalu. Gadis yang masih tergolek lemas di ruang rawat VIP itu sudah berhasil melewati masa kritisnya. Seorang pemuda dengan seragam putih menggenggam erat tangan si gadis sambil terus berbisik agar ia cepat bangun.

Hingga jemari lentik itu bergerak lemah, dan kelopak mata indah itu terbuka. Mungkin Tuhan telah mangabulkan keinginan terbesar pemuda ini. "aku, dimana?" pemuda bername tag 'Park Jimin' di seragamnya itu sontak terbangun setelah si gadis bersuara. Bibirnya melukis senyuman bahagia.

"sayang, kau sudah sadar?" Palsu. Kebohongan pun dimulai.

"kau siapa?" Jimin menyeringai tipis, sangat tipis hingga gadis didepannya ini tak sadar ia akan masuk dalam drama yang dibuat oleh Jimin dan ayahnya sendiri.

"aku Park Jimin, dan kau tunanganku Min Yoongi"

To Be Continue

sebenernya mau bikin ini jadi oneshoot, tapi pengen liat seberapa banyak tulisan ini direspon. Kalo lumayan banyak bisa cepet lanjut kalo nggak ya cukup taehyung-yoongi-jimin yang tau hahahaha

so, review please?

minyoongu