Author : Jung Tae Ji

Title : I Love You(s) (Chapter 1)

Main Cast :

-Tiffany Hwang

-Nichkhun Horvejkul

-Lee Donghae

-All SNSD member

Genre : Romance

Ini fanfic pertama saya di sini, maaf kalau hasilnya tidak memuaskan. Mohon dengan sangat bagi para readers untuk memberi review terhadap ff saya ini. Don't be a silent reader ;) Happy reading! ^^

Tik tok tik tok...

Suara jam kamar seorang yeoja terdengar dengan jelas memecah kesunyian di dalam kamar itu. Kamar yang kecil, dengan cat biru cerah, dan hanya terdapat satu lemari, satu jam dinding dan satu tempat tidur. Ya itulah kamar sementara Tiffany, yeoja cantik yang sedang berbaring di kasurnya dan tidak bisa tidur karena mengalami insomnia. Padahal, hari ini adalah hari pertama ia kuliah di tempat tinggal barunya. Seoul. Rumah yang ia tempati sekarang adalah rumah paman dan bibinya, karena keluarga Tiffany sekarang berada di California, dan hanya Fany sendiri yang pindah ke Seoul, melanjutkan pendidikannya disini. Dari jam 10 malam, Tiffany hanya melihat ke arah langit- langit kamarnya. Berusaha untuk tidur tetapi tak bisa. Sesekali ia mengecek Handphonenya, berharap ada pesan masuk dari seseorang, tetapi itu hanya khayalan Fany.

Fany menoleh ke arah jam yang daritadi berbunyi itu, jam menunjukkan pukul 06.15 , dan 45 menit lagi Fany harus pergi ke kampusnya, dan pamit kepada paman-bibinya karena Fany hendak tinggal di asrama kampusnya. Bayangkan saja, jarak antara rumah paman-bibinya dengan kampus sejauh 20 km. Maklum, daerah rumah paman-bibi Fany adalah daerah pedesaan, sedangkan kampus Fany berada di kota nun jauh disana. Fany bergegas beranjak dari tempat tidur dan bergegas keluar kamarnya menuju kamar mandi untuk cuci muka.

"Fany.." terdengar suara bibi fany yang datang dari arah dapur.

"Ya bi?" balas Fany

"bagaimana tidurmu? Bibi sedang menyiapkan sarapan untukmu,"

"nyenyak bi, gomawoyo.." Fany berbohong supaya bibinya tidak khawatir

"hmm? Matamu sembab?" bibi curiga

"tidak apa-apa bi mungkin tidur Fany kurang lama hehe. Fany ke kamar mandi dulu ya." Fany berusaha meyakinkan bibi

...

Tepat jam 06.55, Fany telah menyelesaikan sarapannya, dan sudah packing segala keperluannya di asrama. Suara angin sepoi-sepoi di pagi hari menjadi latar halaman depan rumah paman-bibi Fany, saat Fany berpamitan dengan keduanya.

"paman, bibi, fany pergi dulu ya.." suara Fany lemas, karena ia tidak tidur semalaman

"hati-hati fany, jaga kesehatan." Balas pamannya

"iya fany jaga kesehatanmu, nampaknya hari ini kau kurang sehat" tanya bibinya

"tadi fany kan sudah bilang tidak apa-apa bi, yasudah Fany berangkat yaa, annyeong haseo" fany meninggalkan paman-bibinya yang sedang berdiri depan pintu rumah mereka, dan segera menuju terminal bis untuk berangkat ke kampusnya.

Waktu di jam tangan Fany menunjukkan pukul 07.58, dan Fany sudah tiba di gerbang kampusnya dengan wajah sumringah, karena awalnya ia mengira ia akan telat. Saat sampai di kelasnya, Fany melihat teman-teman sekelasnya sudah ramai di kelas. Ada yang membaca buku, mengobrol, menjahili satu sama lain, bahkan ada yang bermain bola di kelas.

Sepertinya kelas ini seru

Kata-kata itulah yang muncul di benak Fany, sampai seorang yeoja cantik menghampirinya.

"Hai! Jessica Imnida" yeoja itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya

"Tiffany" membalas uluran tangannya sambil menunjukkan eye-smilenya.

Jessica lalu menarik tangan Fany memberi isyarat untuk masuk ke kelas. Ditariknya Fany ke satu tempat duduk kosong yang belum ditempati siapa-siapa. Fany melihat ke arah sebelah kursinya, terdapat seorang yeoja imut nan cantik duduk di sebelah tempat duduk fany.

"Hai! Taeyeon" dia mengulurkan tangannya, mirip seperti yang dilakukan oleh Sica tadi

"Tiffany" membalas ulurannya sambil tersenyum

...

Kriiiiiing

Bel istirahat berbunyi, Taeyeon, Sica & Fany bersama-sama menuju kantin yang letaknya tidak jauh dari kelasnya. Di tengah-tengah koridor kampus, saat mereka menuju kantin, mata Fany tertuju pada satu namja, seorang namja yang terkenal akan kegantengannya di kampus. Tapi sayangnya namja itu tidak melihat ke arah mereka. Alhasil Fany lewat di hadapan namja itu tanpa saling menyapa.

Sepertinya aku akan senang berada di kampus ini- benak Fany

Di kantin, setelah fany, Taeyeon dan Sica mengambil jatah makan mereka, Taeyeon dan Sica menuju satu meja makan yang hanya ditempati oleh seorang yeoja. Fany yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti mereka berdua di belakang mereka.

"Seoooooo" teriak Sica kepada seorang yeoja yang tadi hanya duduk sendirian di salah satu meja makan kantin. Yeoja itu tersenyum, dengan manis.

Seohyun, itulah nama yeoja yang duduk sendiri itu. Ternyata dia adalah teman sepermainan Taeyeon dan Sica juga. Secara tidak langsung, Fany menjadi akrab dengan mereka bertiga.

...

15.00...Tok tok tok...

Fany mengetuk sebuah pintu menuju suatu kamar. Ya, itulah kamar dimana ia menginap di asrama.

"Yaaaa sebentar!" teriak seorang yeoja dari dalam kamar

Seketika, dari dalam terdengar suara yang berisik, sepertinya yeoja di kamar tersebut sedang merapikan ruangan itu. Fany hanya tertawa kecil mendengarnya.

Hmmm... sepertinya orangnya lucu

Terdengar suara pintu yang terbuka di hadapannya, Fany menghentikan tawanya. Ternyata yang membukakan pintu adalah dua orang yeoja yang cantik-cantik.

"Tiffany" Fany memperkenalkan diri kepada mereka dengan membungkuk 90 derajat

"Hyoyeon, dan ini pembantuku, Sooyoung" ucap salah satu yeoja di hadapan Fany dengan sedikit bercanda

"Hyo, jangan permalukan aku di hadapan orang!" Sooyoung kesal, hanya kesal bercanda

Fany tertawa melihat tingkah mereka, mereka pun tertawa mengikuti Fany, dan segera mempersilahkan Fany ke dalam kamar.

Kamarnya sedikit berantakan, makanan dan minuman ringan dimana-mana, dan terlihat tempat tidur yang sedikit berantakan

"Soo! Kita lupa membereskan yang ini" tunjuk Hyo ke arah makanan-minuman ringan yang tersebar di mana-mana

"Fany, maaf kalau kau merasa kurang nyaman di sini" ucap Soo melas ke Fany

"no probs" Fany mengedipkan matanya dan langsung membereskan segala kebutuhannya di kamar itu, sedangkan Hyo dan Soo merapikan kamar tersebut. Fany merasa senang, karena teman sekamarnya ialah orang-orang yang ceria.

...

Day two in campus

Hari ini Fany benar-benar lemas, karena penyakit insomnianya kambuh lagi semalam. Dandanannya pun berantakan, jalannya sempoyongan. Persis seperti seseorang yang sedang mabuk. Kantung matanya membesar, dan matanya seperti seekor panda, hitam. Di kelas pun, Fany sempat ditegur oleh dosennya karena tidak memperhatikan pelajaran.

Di kantin

"Fany... ada apa?" ucap taeyeon, setelah ia menaruh jatah makanannya di meja makan dan duduk bersama fany, seo dan sica.

"ada masalah di waktu tidur, sudahlah bukan masalah besar.." jawab Fany, lemas.

"kalau sakit, biar kuantarkan ke UKS" balas Taeyeon lagi.

"anii, i'm okay" jawab Fany meyakinkan Taeyeon

Setelah selesai makan siang, Fany, Taeyeon dan Sica segera menuju kelasnya, dan berpisah dengan Seo karena Seo beda kelas dengan mereka. Sepanjang koridor ingin ke kelas, kantuk Fany semakin parah. Dia sempat melihat seorang namja yang ia lihat kemarin, dan tak lama... Fany pingsan.

Badan Fany terjatuh tepat di depan namja itu. Sebelum tubuh Fany terjatuh di lantai kampus, namja tersebut menahan Fany jatuh dengan kedua tangannya. Melihat Fany pingsan, Teayeon & Sica kaget dan Sica menarik Fany dari tangan namja tersebut dan segera membawa Fany ke UKS.

Hmmm? Dimana aku?

Fany membuka kedua matanya, dan di hadapannya terdapat Taeyeon, Sica, Seo, Hyo, dan Sooyoung berdiri di sisi-sisi tempat tidur Fany di UKS.

"fany!" teriak seo ke arah Fany, memberitahu yang lainnya kalau Fany sudah sadar.

"Fany tidak apa? Apa perlu aku gendong kau menuju kamar?" Ucap Hyoyeon

"tidak apa-apa, aku bisa sendiri. Gomawo"

Setelah tahu Fany sudah sadar dan siap untuk menuju kamar asramanya, Fany berpisah dengan Taeyeon dan Sica karena mereka beda kamar dengan Tiffany, sedangkan Hyo dan Sooyoung berjalan di samping Fany, membimbing Fany untuk menuju kamar mereka.

Tiffany sangat senang, walaupun tidak ada sosok orang tuanya di Seoul, tetapi ada teman-teman yang sangat peduli terhadapnya.

...

Day by day in new campus

Seiring berjalan waktu, Fany mulai diterima dengan baik oleh teman-temannya di kampus ini. Walaupun dia bukan asli korea, tetapi dengan mudahnya dia bergaul dengan warga Seoul.

Story has just begin

Pulang dari kampus, Fany berencana untuk mengunjungi perpustakaan kampusnya, untuk menambah referensi pelajaran. Fany berpisah dengan Taeyeon dan Sica yang saat itu tidak ingin ke perpustakaan.

Perpustakaannya bagus

Itulah kata-kata yang muncul di benak Fany. Jelas saja, perpustakaan beralaskan karpet berwarna coklat elegan, dengan rak-rak buku yang terlihat mewah, meja dan kursi untuk membaca yang terlihat sangat nyaman, dengan dekorasi yang terlihat elegan.

Awalnya, Fany kesusahan untuk mencari buku yang menjadi tujuannya pergi ke perpustakaan ini. Bahkan dia sempat bertanya kepada penjaga perpustakaan, menanyakan dimana buku yang ia inginkan. Ternyata buku yang Fany inginkan ada di paling atas salah satu rak buku di perpustakaan ini. Dan rak itu berada di pojok perpustakaan.

Dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Fany kesusahan untuk meraih buku yang ia inginkan itu. Walaupun dia menjinjit dan bahkan sampai melompat lompat kecil pun, tangannya tidak bisa meraih buku itu.

"mau aku ambilkan?" ucap seorang namja dari sebelah Fany, mengagetkan Fany.

Fany menoleh ke arah namja tersebut, dan benar saja. Namja itu adalah namja yang setiap hari ia lihat di koridor kampus kalau hendak ingin ke kantin. Fany merasa kampus ini sangat sempit, karena setiap hari ia bertemu dengan orang yang sama.

"boleh..." balas Fany sambil mengangguk.

Tubuh namja itu lumayan tinggi, jadi dengan mudahnya ia meraih buku yang Fany inginkan. Dengan senyum manisnya, namja itu memberi buku yang Fany inginkan dari tadi itu.

"Nichkhun" namja tersebut mengulurkan tanggannya kepada Fany

"Tiffany. Thanks for helping me"

"no problem. Itu memang tugasku" Ternyata hari ini Nichkhun mendapat giliran untuk mengurus perpustakaan bersama teman-temannya.

"hmm kau gadis yang waktu itu pingsan ya?" lanjut Nichkhun

Fany mendadak kaget, bagaimana ia bisa tahu. Dan dia baru ingat, sebelum pingsan memang Fany sempat melihat Nichkhun di hadapannya. "Aaa... Ne.." , jawab Fany malu malu.

Seketika hening, Tiffany dan Nichkhun saling berhadapan. Dan tak lama keduanya pun tertawa kecil. karena waktu sudah mulai sore, Fany pamit ke Nichkhun untuk pulang ke asramanya.

Di sepanjang jalan menuju asramanya, fany selalu senyum-senyum sendiri. Bayangkan saja seorang yeoja ditolong oleh seorang namja yang dikenal ganteng satu kampus. Bayangan Minho masih saja muncul di fikirannya, dan bayangan itulah yang menyebabkan Fany tersenyum sepanjang jalan.

Hmmmmm 3