Soulmate of the Mineral Town

Protagonist / Tokoh utama :

Claire Tribute, gadis pengurus Haibara Farm.

Umur : 16 tahun

Hobi : bermain dengan binatang ternak, ngemil, berlari, jalan-jalan, bekerja

Memo :

Hari ini aku akan pergi ke sekolah. Ini hari pertamaku bersekolah di lingkungan baru. Aku bertanya-tanya apa kondisi sekolahnya sama seperti kota, dimana ada lemon tea disetiap koridor? Dimana ada ruang pribadi siswa? Kalaupun tak ada tak apa, tapi aku akan lebih senang bila ada.

Oh iya, hari ini aku akan pergi ke sekolah dengan teman-temanku. Ada Ann (anak pemilik penginapan/ Inn), Karen (anak pemilik supermarket), Mary (gadis yg kerja paruh waktu menjaga perpustakaan nya dan menulis buku), Popuri (gadis peternak ayam yg dianggap anak kecil), dan Elli (gadis yg kerja paruh waktu sebagai suster di klinik).

Katanya sih, di sekolah itu menyenangkan sekali... Yahh, tunggu saja ceritaku...

Claire Tribute

-Claire (POV)-

Pagi ini aku terbangun dengan semangat. Aku langsung mandi dan memasak nasi kari, makanan favoritku. Kuhabiskan nasi nya, lalu aku meraih ranselku. Aku lalu membangunkan kakakku, Jack yang masih dalam alam mimpi.

"Jack! Bangun! Nanti kau telat sekolah!"Ucapku.

"Apa? Claire, hari ini aku kan izin libur... Semalam kan demam..."Ucap Jack.

"Benar juga. Ya sudah, urus peternakan ini ya.. Aku pergi dulu..."Aku lalu keluar dan berlari kecil ke penginapan. Disana sudah ada Ann, Mary,dan Elli.

-Jack (POV)-

"Claire, aku nggak mau kerja ahh, aku mau main sama Bubble aja..."Gumamku. Tapi, Claire keburu pergi.

"Oh iya, aku minta bantuan Harvest Sprites aja!"Aku tersenyum.

-Karen (POV)-

Aku sedang mendebat orangtuaku yang menyuruhku duduk dulu 15 menit diluar sebelum pergi ke sekolah di Forgot-Me-Not-Valley.

"Karen! Duduk dulu di halaman 15 menit untuk memerhatikan alam! Hatimu perlu refreshing!"Ucap Sasha.

"Untuk apa, sih? Lagipula, perjalanan ke Forgot-Me-Not-Valley memakan waktu cukup lama dan melewati bukit ! Pokoknya tidak mau! Aku pergi sekarang juga!"Debatku.

"Karen! Karen! Tunggu!" Panggil Sasha kepada Karen yang pergi.

"Sudahlah istriku, menurutku, ucapan Karen benar."Ujar Jeff.

"Huh! Yang namanya lelaki itu Cuma bisa nurut!"Sungut Sasha. Ia lalu berjalan menuju pintu.

"Eh, mau kemana?"Tanya Jeff.

"Aku mau nge-gosip bareng teman-temanku saja! "Ujar Sasha lalu pergi dengan bantingan di pintu.

"Hhh... Hidup memang susah."Keluh Jeff.

-Popuri (POV)-

"Huaa! Bandana ku hilang!"Rengekku.

"Sekolah kan nggak perlu pakai bandana.."Gerutu Rick, kakakku.

"Tapi itu kan bandana dari Kai!"

"Bandananya masih dijemur, sayang..."Ucap ibuku, Lillia.

"Huaa!"

"Gimana kalau ibu pita saja rambutmu?"Tanya ibu.

"Hik.. Iya deh.."

"Gitu, dong... Kalau nangis terus, nanti Kai marah..."Goda kakak.

"Kakak.. Hehe..."Aku tersenyum.

"Ayo cepat teman-temanmu pasti menunggumu!"

-Normal (POV)-

"Nah, itu Karen dan Popuri!"Seru Elli.

"Wooiii! Ditungguin dari tadi, lama amat sich?"Sungut Ann.

"Maaf. Aku juga kesel, orangtuaku itu lohh... Nyuruh ini itu tanpa alasan... Nggak banget!"Balas Karen.

"Bandanaku hilang, jadi aku sibuk mencari... Itu kan bandana dari Kai, gawat kalau hilang. Ternyata bandananya dijemur, jadi aku pakai pita. Bagus nggak?"Popuri berpose.

"Lucu! Mirip boneka barbie!"Puji Mary. "Ayo kita ke sekolah!"

"Claire, tau nggak, di sekolah ada anak populeeer,,, banget! Namanya Mark."Cerita Ann sambil jalan.

"Aku pernah minum dengannya lho!"Ujar Karen.

"Rambutnya tosca, matanya hijau tosca, kulitnya putih."Ucap Mary.

"Dia juga pintar disemua pelajaran, terutama olahraga."Ucap Elli.

"Orangnya enak diajak bicara dan jalan!"Akhir Popuri.

-Claire (POV)-

"Masa?"Tanyaku nggak percaya. Aku jadi teringat masa lalu...

Ingin rasanya ku berada

Ditempatmu berada

Walau hanya sekejap

Tuk hapus duka dan luka

Ntah kau dimana

Namun ku slalu merindumu

Ingin rasanya ku berada

Didekatmu disampingmu

Tuk hapus luka duka

TO BE CONTINUED


Hai,, aku Afif,, hehe..aku baru nongol di Fanfic dengan nii cerita...

Mohon Review nya ya,,, Selamat menunggu chapter selanjutnya!