"Ah! Akhirnya aku sampai!"
Kyuhyun menghela nafasnya panjang, menandakan bahwa ia sangat senang sekaligus lelah karena penerbangannya dari Thailand menuju negeri tercintanya ini.
"Kyuhyun-ah! Tunggu sebentar disana, hyung ada urusan sebentar disini. Jangan kemana-mana, ya!" Manajer hyung tampak memberitahukan seorang namja yang kini sudah terduduk di salah satu kursi yang tersedia. Segera ia mengeluarkan telepon genggamnya untuk membunuh rasa bosan yang sedikit banyak mengusiknya.
"Ah, aku hampir lupa! Siwonnie hyung~" Senyumnya mengembang seketika. Mengetik beberapa huruf yang tertera di layar telepon genggamnya.
Klik. Terkirim.
Senyumnya tidak pudar sama sekali sejak terkirimnya pesan itu kepada sang hyung tercinta, Siwon. Hingga ketika sebuah pemikiran yang menuntun jari-jari lentiknya menyusuri sebuah aplikasi bernama Twitter. Senyumnya sedikit memudar seiring ditelaahnya berita yang berasal dari China dan menyangkut pautkan Siwon. Tanpa membuang waktu banyak, Kyuhyun segera meneleponnya.
"Yeoboseyo, hyung?"
Sebuah suara berat kemudian terdengar dari seberang. "Yeoboseyo... Baby?"
"Hyung, apakah kau tidak apa-apa?" Guratan tidak mengenakkan itu tidak bisa dicegah untuk keluar.
"Apa yang kau bicarakan, Baby?"
"Yah, jawab aku, hyung!" Kyuhyun semakin panik, takut jikalau hyungnya itu tidak mengetahui apa-apa yang terjadi di media sosialnya.
Hening. Kemudian—
"Aku baik-baik saja. Ada apa denganmu? Ah ya, apakah kau sudah sampai di Incheon?"
Kyuhyun menelan ludahnya dengan susah payah, malah ia merasakan pahit yang luar biasa. Tak seperti biasanya. "Aku sudah sampai… Tapi hyung—"
"Baguslah kau sudah sampai dengan selamat, Baby. Bagaima—"
"Hyung!" Lagi-lagi Kyuhyun berjengit. Sedikit kesal karena hyung-nya seakan tidak mau mengetahui apa yang menyebabkan dirinya merasa panik sekarang. Di seberang sana, tak terdengar lagi suara berat itu. Hanya hembusan nafas yang menandakan bahwa telepon itu masih tersambung.
"Umm... Hyung... Kau kena kritikan banyak orang dari weibo dan—"
"Aku sudah mengetahuinya, jangan khawatir. Dan… hey, cepat kemari! Aku merindukanmu, Baby~" Suara itu seakan dapat menghipnotis namja yang sekarang sedang blushing hebat di kursinya. Ia sedikit mengibas-ibaskan telapak tangan kirinya yang bebas di depan wajahnya yang memerah dari pipi hingga telinga. Baru saja ia ingin membuka mulut untuk membalas perkataan Siwon, suara manajer hyungnya tiba-tiba tedengar, kemudian menginterupsi kegiatannya.
"Kyuhyun-ah! Ayo kita pulang!"
Dengan enggan Kyuhyun beranjak dari kursinya. "Hyung, aku akan kesana. Sudah dulu, ya,"
.
.
FIN
