LET'S MEET AT THE CLINIC!

Author : V

Cerita ini dari Komik yang berjudul sama Let's Meet At The Clinic!

Pengarang Komik : IWAOKA Meme

1/2

.

.

.

.

.

.

.

"aaah"

BRUUK

"KYAAAA"

"WAAAA"

Seorang siswi terjatuh didepan kelas memancing penasaran dan kekhawatiran para murid yang lain saat siswi tersebut sedang perkenalan di sekolah barunya, lebih tepatnya dikelas baru disekolah barunya.

"Sehun kau baik-baik saja?!" Panik Siwon songsaengnim yang sedang mengajar.

"Kenapa dia? Kenapa?"

"Psst psst"

Para murid berbisik-bisik mengira-ngira akan keadaan sang murid baru.

"Ma.. maaf aku anemia hah hah"

"Badanmu lemah ya? Pak guru sudah mendengar sih, tapi tak disangka hari pertama pindah sudah jatuh…" Siwon menumpu kepala Sehun dengan tangannya. Posisi mereka sekarang berada di dekat meja guru.

Benar badanku memang lemah. Oh Sehun, terjatuh saat sedang perkenalan. Rekor terbaru jatuh karena anemia. Padahal niatku pindah ke kampung dekat pegunungan yang udaranya bersih supaya sembuh. Apa aku akan terus seperti ini?

"Panggilkan petugas klinik, JONGIIIN!" Teriak Siwon.

"Jongin?" gumam Sehun pelan.

Tidak lama kemudian.

"HEEIIII" teriak seorang siswa didepan pintu kelas. Dengan gayanya yang sok melangkah tanpa melihat sekitar dengan membawa kotak obat dibelakang kepalanya dengan menggunakan kedua tangan.

"Haah.. Ada apa kali ini? Mimisan? Kebanyakan makan?"

TAP

TAP

TAP

"Hiks"

"Ng?"

"WUAAA!" Panik Jongin saat ternyata dia telah menginjak perut seseorang yang tergeletak di lantai dengan kepala bertumpu pada tangan Siwon saem.

HUEEEK

"WUAAAA! MAAF! PAK GURU ANAK INI SAKIT PARAH!" Semua murid dan Siwon saem melihatnya dengan tampang yang malas.

"Gara-gara kau injak!" Siwon melirik Jongin sadis.

"Anak ini jatuh karena anemia, cepat kau bawa ke klinik." Seru Siwon.

"Hah? Tidak usah tidak usah. Aku sudah sehat" Sehun berusaha bangun dari tangan Siwon-saem.

'Jangan merepotkan orang lain lagi Sehun' batin Sehun. Sebenarnya Sehun merasa sungkan.

"Maaf ya kau jadi datang kesini." Sehun tersenyum sangat manis pada Jongin sampai kedua matanya membentuk bulan sabit yang indah. Terlihat sangat cantik.

GYUT

Hati Jongin terpanah saat melihat senyum itu seperti ada cupid yang menancapkan panah cinta untuk Jongin.

"Sehun.." panggil Siwon pada Sehun yang sedang mencoba berdiri dan melangkah kebangkunya dengan langkah terhuyung.

"Kau.. Jangan memaksakan diri" Terdengar suara bass yang sangat dalam dan sedikit –ehem- sexy.

"Eh?" Sehun segera berbalik badan.

"Tubuhmu masih lemas, bagaimana kalau nanti jatuh lagi?" Jongin langsung ada dibelakang Sehun sambil membawa setangkai mawar yang entah didapat darimana, diletakan diatas kepalanya agar terkesan sexy dimata Sehun. Sedangkan Sehun mengerjap bingung.

"Ah, tidak.. Sudah biasa kok"

'Kok dia langsung berubah ya?' bingung Sehun.

HAP

"KIM JONGIN AKAN MEMBERIKAN PERAWATAN UNTUKMU!" Lantang Jongin dan langsung menggendong Sehun bridal style.

"KYAAAAA~"

"WUAAAAH"

Para murid kelas berteriak histeris melihat tingkah pahlawan Jongin. Para gadis ada yang berdiri sambil mengatupkan tangan mereka didada, ada yang gemas sambil memandang Jongin berbinar dan para murid lelaki mengepalkan tanganya kearah Jongin seakan berkata 'hwaiting'. Sepertinya mereka terinspirasi oleh Jongin?

"Wuah, Jongin jadi serius sekali." Siwon saem tercengang melihat pemandangan itu.

"Maaf, tidak usah repot repot" Sehun mencoba turun dari gendongan Jongin.

Jongin langsung berlari sambil membawa Sehun ala bridal style.

"WUAAA" Sehun yang kaget reflex mengalungkan tangannya pada leher Jongin sambil berteriak.

KLINIK

BRUK

"AAAKH" Sehun dilempar oleh Jongin ke kasur klinik dan langsung pergi entah kemana.

'Petugas klinik kok begini?' batin Sehun.

"Ya… ya, jadi namamu Oh Sehun ya. Tingginya? Ukuran dadanya?" tanya Jongin bertubi-tubi setelah kembali. Sehun yang mendengar itu membelalakan matanya dan merona karena merasa malu.

SYUT

"Aku sudah baik. Terima kasih sudah menggendongku" Sehun mengucapkan agak keras setelah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut yang ada di kasur klinik sampai sebatas kening dan mengabaikan pertanyaan-pertanyaan Jongin.

"Ah? Tapi mukamu kelihatan pucat." Jongin menarik selimut sampai sebatas leher dan tangan kirinya memegang pipi kiri Sehun mengusapnya lembut. Sehun yang kaget berteriak.

"KYAA"

SYUT

"Kalau tidur pasti aku sembuh." Panik Sehun yang kembali menarik selimutnya sebatas kening.

"Oh Sehun. Tidak bisa begitu" Sehun melongokan kepalanya menatap Jongin.

"Oh iya –KLIK-" Jongin menjentikan jarinya sedangkan Sehun mengerjap bingung.

HAP

"Biarkan aku menghangatkanmu" Jongin beringsut naik ke ranjang klinik menelusup kedalam selimut yang Sehun kenakan. Sehun yang tadinya tenang sambil menatap Jongin jadi membelalakan matanya setelah melihat Jongin masuk kedalam selimutnya.

"KYAAA! MAU APA KAU?! GENIT! LEPASKAN!" Histeris Sehun saat Jongin memaksa memeluknya.

"Sudah, jangan malu-malu" Jongin berhasil memeluk Sehun dan mendekapnya.

"Nah! Kau jadi hangat kan. Bagaimana? Kau senang?" kata Jongin dengan tampang bahagia menelusupkan kepalanya ke ceruk Sehun. Sehun yang risih segera berontak dan berhasil!

HAP

Sehun berusaha turun dari kasur dan ingin segera berlari.

"Ah! Jangan lari, bisa –SEET- bahaya" Jongin memegang tali perban dan melemparkannya kearah tangan Sehun dan dapat!

"HAAA?!" kaget Sehun saat ada tali melilit kedua tangannya.

"Sudahlah tidak usah malu." Jongin menarik Sehun ke kasur lagi dan kembali memeluk Sehun.

"Yak! Aku tidak mau! Lepas!" Suara Sehun sedikit lebih kecil dibanding tadi. Dan wajahnya makin pucat.

WING WING WING

'Aakh! Kepalaku jadi berputar-putar. Jadi anemia lagi, badanku terasa panas, pusing…"

PLUK

"Lho?" Jongin menengok ke wajah Sehun yang sudah terbaring lemas ditangannya.

"Sudah tenang jadi tertidur ya" Jongin membaringkan Sehun dikasur dan membenarkan rambut Sehun yang sedikit berantakan dengan senyum yang tak lepas dari wajah Jongin. Tanpa tau ada yang melihat kejadian itu sedari tadi.

BUKKK

"JELAS-JELAS DIA ITU PINGSAN!"

"AAKH! Sa-kiiit" Jongin mengusap-usap kepalanya yang dipukul oleh kepalan tinju seseorang berjas putih.

.

"Kau sudah sadar? Baguslah." Sang Dokter mendekati Sehun dan memeriksa keadaannya.

"Tekanan darahmu sudah normal"

"Terimakasih Uisa" Sehun tersenyum dan merasa aman dirawat oleh Dokter klinik.

Sedangkan Jongin dilarang mendekati Sehun oleh sang Dokter. Dan Sang Dokter memasang perbatasan antara Sehun juga Jongin di perbatasan itu tertulis 'Jangan mendekat!' dan itu membuat Jongin uring-uringan.

"Kalau ada apa-apa panggil saja Jongin ya." ucap Dokter yang membuat Sehun membelalak kaget.

"EH?!" Sehun merasa takut akan kelakuan Jongin lagi, sedangkan reaksi Jongin berbinar bahagia.

"Yaaaah, Dokter mau pergi ya?!" Ucap Sehun dengan aegyo.

"Iya, saya masih harus ketempat lain." Sehun menarik jas sang Dokter yang saat itu ingin beranjak dari tempat duduk disamping Sehun dengan mata yang memelas.

"Jongin ini bercita-cita jadi Dokter, dia bisa menjagamu! Baiklah, permisi." Sang Dokter melangkah pergi setelah mengatakan itu.

"HAA!? APA! DOKTER!"

"Hai cantik. Kau boleh meminta apa saja padaku." Jongin membisikan itu tepat disamping telinga Sehun dengan suara yang di rendahkan dan itu membuat Sehun merinding.

HIIIIY

"Tidak! Terimakasih!" Sehun langsung kabur dari Jongin, dan kali ini berhasil.

"Yak! Sehuuuuuuun"

BEBERAPA HARI KEMUDIAN

'Aku tidak akan mau dirawat orang itu lagi. Harus tahan walaupun anemia' Batin Sehun berseru.

"Baiklah anak-anak. Buka halaman 157"

'Astaga aku lemas sekali' batin Sehun. Sehun terhuyung sedikit saat sedang membalik halaman bukunya dan tak sengaja Siwon-saem melihat itu.

"Sehun kau baik-baik saja?" Sontak semua murid langsung melihat Sehun setelah Siwon menegur Sehun.

"Eh?! I..iya aku tidak apa-apa saem" Sehun mengepalkan kedua tangannya dan tersenyum manis setelahnya kearah Siwon-saem. Tapi malah para lelaki dikelasnya yang merona.

'Ya Tuhan. Jangan sampai orang itu dipanggil lagi' harap Sehun cemas.

"Sehun, jangan memaksakan diri -ck ck ck- " Ucap sebuah suara yang tiba-tiba ada dibelakang Sehun. Suaranya berat dan sexy, suara itu berdecak sambil menggerakan jari telunjuknya disamping kepala Sehun kekanan dan kiri. Sehun menengok ke belakang.

"KYAAA"

"Jongin! Mau apa kesini?" Bingung Siwon karena merasa tidak ada yang memanggilnya tadi.

"Tadaaaa. Petugas Klinik datang berkunjung!"

'Khusus untuk Sehun' lanjut Jongin dalam hati.

"Petugas klinik datang terus ya" Tanya Chanyeol pada Jongdae teman sebangkunya.

"Iya"

"Ayo Sehun!"

"Kyaaaa! Jangan mendekat padaku aaah.."

BRUKK

"WAAA SEHUN-AH" Kaget Baekhyun teman sebangku Sehun melihat Sehun pingsan.

"YAK! Sehunna!" Jongin segera menangkap tubuh Sehun yang hampir menubruk lantai. Teman-teman Sehun mulai khawatir akan pingsannya Sehun dan keadaan kelas mulai berisik.

"HEY! SST! Kalian tenang saja! Sst sst!" Suasana menjadi kembali hening saat Jongin mengintrupsi.

"Saat begini harus diberi.." Jongin membawa kepala Sehun lebih dekat ke lengannya.

"…"

"…"

"…"

"…"

"Nafas buatan." Jongin mendekatkan tubuhnya pada Sehun bibirnya nyaris menyentuh mulut Sehun.

"Nggh" Lenguh Sehun. Saat bibir Jongin belum sampai menyentuh bibirnya Sehun terbelalak dan..

HYAAAT

BUUKK

"Tidak mungkin anemia sembuh dengan nafas buatan!" Ternyata Sehun tadi masih setengah sadar walaupun memang ia terasa amat lemas. Sehun segera menampik muka Jongin yang tadi bibirnya hampir menyentuh bibir Sehun. Hingga Jongin terjengkang kebelakang.

"WAH! Sehun sudah sadar!"

"Wah iya benar Sehun sadar"

"Petugas kliniknya hebat ya"

Mereka tidak tau saja yang sebenarnya?

"Tolong biarkan saja aku Jongin, nanti anemiaku bertambah parah." Sehun berkata pelan karena palanya terasa pusing.

"Ini, aaa.." Jongin menyodorkan sendok pada Sehun. Tanpa pikir panjang Sehun mengulum sendok itu.

GLUK

'Aah.. Rasanya hangat' batin Sehun.

"A-aku diberi minum apa!?"

"Sake manis hangat. Tidak ada efek samping, diminum lagi ya." Jongin menyodorkan gelas sake pada Sehun, Sehun menerimanya. Sedikit ragu untuk meminumnya. Sehun terus menatap gelas itu hanya untuk memastikan tidak ada racun didalamnya. Tidak lama kemudian Sehun meminumnya.

GLUK GLUK GLUK

'Aaaah~ Badanku jadi terasa hangat' ucap Sehun dalam hati setelah meminum sake dari Jongin.

"Hehe" tawa singkat Jongin. Sehun segera menengok kearah Jongin dengan tampang polosnya.

"Karena badanmu dingin, aku jadi tau anemiamu disebabkan aliran darah yang tidak lancar"

'Badanku dingin? Benarkah? Eh? Tunggu! Apa karena itu dia ingin menghangatkanku dengan memeluku dikasur saat di klinik?' Jawab Sehun dalam hati.

"Makanya kalau kau makan sesuatu yang hangat, badanmu bisa hangat juga." Lanjut Jongin.

"Supaya sehat, kau harus olahraga berkeringat Sehunna~" Jongin mendekatkan wajahnya pada wajah Sehun.

'Oooh begitu ya?' Sehun baru tau.

TUK

Dahi mereka bersentuhan.

DEG

Wajah Sehun memerah karena perlakuan Jongin. Dadanya menjadi berdebar tidak karuan.

"Wajahmu sudah segar" Jongin memejamkan matanya meresapi hawa tubuh Sehun yang tersentuh dengan keningnya.

'Aku kira selama ini Jongin hanya main-main, ternyata serius merawatku ya' Sehun sedikit merasa bersalah pada Jongin.

"Ekhem!"

"Bisa kita mulai lagi pelajarannya?" Seru Siwon saem tegas setelah sadar dari lamunan menonton keromantisan Sehun dan Jongin.

"Ck!" Decak Jongin saat acara keromantisannya diganggu.

"Hihi hihi" Tawa tipis para murid yang melihat tontonan romantic gratis tadi.

Jongin berdecak sedikit dan berbalik. Sedangkan Sehun merona malu ternyata sudah menjadi tontonan kelas.

"DAAAAH.. Sampai nanti!" Jongin segera keluar dari kelas Sehun setelah memberikan flying kiss pada Sehun dari depan pintu kelas.

"Dasar anak itu.." Siwon-saem hanya memasang wajah datar pada punggung Jongin yang terlihat menjauh.

"Syukurlah, Sehun-ah sudah sehat lagi ya" Ucap Baekhyun pada Sehun yang duduk kembali disebelahnya.

"Iya" Sehun tersenyum manis pada Baekhyun.

Sehun memegang dahinya. 'Aneh.. kenapa dahiku terasa hangat terus ya? Pasti gara-gara Sake tadi. Terimakasih Jongin'. Sehun tersenyum setelah itu dan melanjutkan kembali pelajaran yang tertunda.

TBC