"Prisoner's Paper Plane"
Based on Vocaloid Song 'Prisoner' Originally sung by Kagamine Len
Disclaimer: I do not own anything. Vocaloid © Yamaha
Summary: Seorang tahanan di suatu penjara jatuh cinta pada seorang gadis yang ia lihat. Ia pun memutuskan untuk mengirimkannya surat yang telah dibuat menjadi sebuah pesawat kertas...
Genre: K+
Aku adalah seorang tahanan lelaki berambut blonde. Tanpa sengaja aku melihat seorang gadis yang berambut sama denganku. Entah kenapa, jantungku berdetak kencang. Apakah ini cinta?
Setelah berhari-hari berlalu, aku selalu melihat gadis itu datang ke penjara ini. Aku pun memutuskan untuk membuat surat untuknya, untuk gadis yang membuat hari-hari kelamku berubah menjadi lebih bersinar.
Setelah selesai membuat surat, aku melipat kertas itu menjadi sebuat persawat kertas. Aku menerbangkan pesawat itu, berharap itu akan mencapaimu.
Kuharap aku dapat keluar dari sini, dari penjara ini suatu hari. Tetapi yang kuharapkan itu hanyalah mimpi yang tak akan pernah menjadi nyata. Memikirkan semua itu, tanpa kusadari air mataku jatuh.
Keberadaanmu membuatku berharap bahwa semua mimpi yang takkan pernah nyata ini akan menjadi nyata suatu hari nanti.
Keesokan Harinya
Aku mendapatkan surat balasan dari gadis itu.
'Datanglah kemari, dan berbicaralah padaku...'
Aku hanya tersenyum kecil, karena kau sama sekali tidak mengerti kesedihanku. Karena kita tidak mungkin dapat bersama. Kau dan aku mempunyai perbedaan yang sangat besar. Tetapi dengan hanya melihatmu, itu adalah secercah kebahagiaan bagiku untuk menempuh esok hari.
Satu bulan telah berlalu, pesawat pesawat kertas darimu semakin banyak. Tetapi merekalah kebahagiaanku...
XxXx
Suatu hari, gadis itu datang. Ia membawa sebuah pesawat yakin itu adalah surat yang biasa ia berikan kepadaku. Ia menerbangkan pesawat kertas itu melewati dinding kawat duri(?). Aku membaca surat darinya.
'Maaf... Aku akan pergi jauh dari sini...
Sayonara...'
Gadis yang namanya tidak kuketahui itu tersenyum, berbalik dan beranjak meninggalkanku. Aku pun berteriak kepadanya.
"Aku akan menunggumu!" Teriakku sekuat tenaga. Aku mengambil nafas sejenak.
"Hingga kau kembali, aku akan menyimpan dan menjaga surat-surat darimu... Maka dari itu, kau akan menemuiku lagi, kan?" Gadis itu tidak melihat kearahku, maupun menjawab pertanyaanku. Ia hanya pergi meninggalkanku begitu saja.
Aku merasakan sesuatu mengalir dari mataku. Air mataku. Walaupun aku hidup dalam penderitaan ini, tetapi aku tidak pernah menangis seperti yang kulakukan hari ini.
Kehadirannya, kehadiran gadis itu membuatku tersenyum. Sekejam apapun takdirku, melihatnya tanpa tahu namanya...
Aku merasa aku dipulihkan oleh kedatangannya... Kedatangan gadis yang kucintai. Tetapi sekarang ia telah pergi...
Aku tak dapat memanggilnya, tak dapat menghentikannya, tak dapat mengejarnya, tak dapat keluar dari penjara ini. Aku tidak dapat berbuat apa-apa...
Keesokan harinya
Aku tertidur di kamar tahananku sambil memeluk pesawat-pesawat kertas dari gadis yang kucintai. Tiba-tiba, ada 5 orang tentara masuk ke kamarku. Seorang diantara mereka mengambil salah satu pesawat kertas yang kupeluk. Aku mencoba untuk mengambil pesawat kertas itu, tetapi tanganku ditahan oleh 2 orang lain. Aku mencoba berontak, tetapi itu tidak berguna karena tubuhku yang kecil.
"Kembalikan! Itu milikku!" Mendengar aku menjerit seperti itu, mereka hanya tertawa. Yang mengambil kertas itu membaca isinya dan berkata sambil tertwa kejam
"Sampah seperti ini seharusnya dibuang!" Kemudian ia merobeknya dan melemparkan serpihan kertas itu di depan mataku.
Hatiku serasa tercabik-cabik, sama seperti kertas yang dirobek oleh laki-laki itu. Ia merobek hartaku...
"Kau...!" Aku mendorong 2 orang yang menahan tanganku dan melayangkan sebuah tinju ke wajah lelaki yang merobek pesawat kertas itu, hartaku..
Aku ingin memukulnya sekali lagi, tetapi tubuhku lagi-lagi ditahan. "Kau akan kubunuh!" teriakku sebelum aku diseret pergi dari ruanganku sendiri.
XxXx
Aku dibawa oleh 2 orang yang memakai baju seperti astronot (A/N: gak tau namanya...)
Mereka mendorongku masuk kedalam suatu ruangan. Mereka meninggalkanku disini dan menutup pintu dan menguncinya. Mungkin sekarang adalah giliranku untuk pergi ke dunia sana. Aku yang tanpa dirinya, gadis yang akan selalu aku cintai. Walaupun aku mati, aku sama sekali tidak mempunyai penyesalan dalam hidupku ini.
Tetapi, pikiranku terus meneriakkan suatu kalimat 'Aku ingin hidup lebih lama...'
Tanpa kusadari, air mata membasahi wajahku. Aku ingin bertemu dengannya sekali lagi saja...
Aku takkan pernah mengalami hari-hari yang kita lalui bersama. Aku mengingat semuanya sekaligus, memoriku tentangnya muncul...
Semuanya yang telah kau berikan padaku adalah satu-satunya harapanku untuk terus hidup di dunia ini.
Di dedaunan yang diselimuti kegelapan, terdapat satu bunga yang mekar dengan indahnya. Walaupun kita hidup di dunia yang berbeda, aku selalu mencoba untuk mencapaimu...
Aku mulai batuk berdarah. Sepertinya ruangan ini terdapat gas beracun. Pantas saja disini banyak mayat-mayat yang berserakan...
Jika ini adalah momen terakhirku. Biarkanlah aku berbicara dengannya. Di ruangan tertutup yang gelap ini, jeritanku bergema. Dadaku sangat sakit, sekarang pun aku mulai sulit bernafas.
Aku hanya ingin satu hal... Namamu... Nama gadis yang selalu kucintai untuk selamanya...
~To Be Continue~
