Plants VS Zombies (c) Popcap Games


.

.

.

[Scaredy-shroom's PoV]

Siapapun tahu bahwa pertarungan malam hari jauh lebih beresiko dibanding dengan pertarungan di kolam atau pun di Rooftop saat ada matahari. Pada kondisi gelap, para zombie menjadi lebih agresif. Belum lagi dengan hadirnya night encountered zombies yang merepotkan seperti Football zombie, Dancing zombie, Backup dancer zombie, dan Screen door zombie. Kami, para pejuang teritori rumah Tuan Crazy Dave, harus bekerja ekstra dalam melawan makhluk hijau dengan kulit penuh benjolan dan gigi-gigi keropos berbau busuk, di keadaan minim penerangan.

Aku dan sejumlah pasukan jamur ditambah Grave buster, akan dipersiapkan masuk ke medan tempur. Terkadang Wall-nut yang merupakan day plant juga dihadirkan untuk memperkuat pertahanan. Meski lebar dan gendut, Wall-nut adalah pejuang yang tangguh, aku mengaguminya.

Lima batang Sun-shroom sebagai daya utama pembangkit pasukan, diletakkan pada lini belakang. Memiliki tugas yang krusial, jamur pendek penuh senyum ini bekerja sebagai produsen energi matahari untuk menumbuhkan para pejuang garis depan. Kuberitahu sedikit ya, Sun-shroom itu jamur yang agak kekanak-kanakan, dia tidak seperti nona SunFlower yang cantik dan anggun. Tapi mereka sama-sama baik, kok.

Kembali ke battle field.

Fume-shroom sering dipilih Tuan Crazy Dave untuk hadir pertama kali. Diletakkan pada dua baris di depan Sun-shroom, teman baikku si jamur gendut dengan senjata gelembung ini diharapkan dapat menginhibisi serangan zombie dikala teman-temannya yang lain (termasuk aku) tengah dalam usaha ditumbuhkan atau di-recharge.

Lawan perdana Fume-shroom adalah Newspaper zombie.

Fume-shroom mengerutkan alisnya, ia menarik napas kuat-kuat lalu mengembuskannya dalam bentuk semprotan gelembung yang berhasil merobek koran milik Newspaper zombie. Wow, keren. Sampai saat ini, aku tidak bisa membuat semprotan gelembung sekuat itu. Tapi, makhluk itu seketika berjalan dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Dan semprotan gelembung, Fume-shroom keluarkan lagi untuk memastikan Newspaper zombie mati.

Detik demi detik berlalu. Kini ada dua mushrooms lain di samping kanan dan kirinya. Puff-shroom yang lucu, dan aku, si jangkung Scaredy-shroom akan berjuang bersama dengannya. Ice-shroom si jamur paling cool ditumbuhkan di baris kedua paling kanan, strategi yang bagus untuk menunda pergerakan Football zombie. Sepertinya aku bisa melihat Fume-shroom tersenyum lega karena ia tak sendirian lagi.

Berjuanglah Mushrooms!

.

.

.

.oOo.

[Zombie Waves]

Ah, tidak. Makhluk-makhluk hijau menjijikkan itu datang beramai-ramai. Sebagian masih bisa berjalan meskipun beberapa bagian tubuhnya copot terkena serangan teman-temanku. Cairan tubuhnya juga terciprat ke mana-mana. Euh. A-aku, aku harus menyerang juga.

Pof (—aku menembakkan gelembungku.)

Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Hei!

Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Kenapa mereka terus mendekat?

Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Sedikit lagi. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Yippe! Berhasil!

Aku berteriak. Aku sangat senang meski hanya mengalahkan satu mayat hidup. Ayolah, aku sudah berusaha, tahu.

Football zombie berhasil ditangani oleh Fume-shroom. Beberapa Dancing zombie dan Bucket zombie akan berhadapan dengan Puff-shroom. Tapi rasanya mustahil bocah-bocah itu akan menang. Hei Tuan Crazy Dave, kita butuk Fume-shroom lagi. Dan Wall-nut, iya Wall-nut. Dan... dan... batu nisan itu, kita melupakannya. Grave buster, Tuan Crazy Dave, astaga.

Aduh, kubilang juga apa. Lihat Tuan Crazy Dave! Zombie-zombie itu mulai keluar dari bawah batu nisan.

Di saat seperti ini?

Demi bawang bombay. Kita bisa kalah jika seperti ini. Ah, aku bisa mati. Dan sekarang apalagi?

Hypno ... shroom?

Aku melihat Hypno-shroom ditumbuhkan di sekitar kumpulan zombie kelaparan tersebut. Aduh, rasanya tidak tega melihat seorang wanita ditempatkan dalam kondisi seperti itu. Tapi, dengan pesona dan kecanti—maksudku kemampuan hipnotisnya, Hypno-shroom berhasil membuat zombie-zombie itu menghentikan langkah.

Doom-shroom pun datang. Dan ia mengeksekusi kumpulan zombie itu dengan cara yang keren sekali.

Ah, Doom-shroom memang keren. Tubuhnya yang hitam, matanya yang merah, dan ekspresinya yang sangar, memang sangat cocok menjadi pasukan garis depan. Bahkan bisa dibilang, Doom-shroom adalah kartu AS pertarungan ini. Membangkitkan Doom-shroom saat zombie waves adalah suatu urgensi. Bayangkan, Doom-shroom bisa membantai kumpulan zombie dalam sekali serang. Sedangkan aku? Haha, dihampiri Conehead zombie saja sudah banjir airmata.

Yes! Kita menang di zombie waves pertama.

.

.

.

.oOo.

[Second waves]

Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Hei, Fume-shroom! Bantu aku. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof. Pof.

Screen door zombie semakin dekat, Fume-shroom yang berdiri di belakangku belum siap. Ia terlalu fokus dengan Conehead yang berada di samping mayat pembawa pintu rusak. Paman Ice-shroom ... Nona Hypno-shroom ... Tidak bisakah kalian lakukan sesuatu? Oh, demi Jalapeno. Football zombie berlari dari tiga line berbeda. Astaga, bagaimana ini? Aku takut. Si mayat berkepala ember dan Backup dancer mulai terlihat.

HUAAAAA (—aku menangis dan menyembunyikan diri dalam kepalaku yang besar.)

Lagi-lagi aku menyusahkan mereka.

Aku merasakan kepalaku digerogoti... Dan aku pun mati.

.

.

Semoga berhasil, Night Knights!


notes: fiksi pertama saya di fandom ini. salam kenallll~ ... btw, itu yang dimiring-miringin udh bener belum, sih? kutydac paham xD