TRAP IN KONOHA
A fiction by Arisa Risarisarisa
Naruto©Masashi Kishimoto
Genre : Adventure, action, friendship
Rated : Teen
Warning : Typo, OOC, ide pasaran
Please enjoy reading
.
.
.
.
Konoha, salah satu desa shinobi terkuat diantara lima negara elemental, desa yang biasa aman dan damai itu kini terlihat porak-poranda karena penyerangan akatsuki beberapa jam lalu, para petinggi akatsuki atau yang kita sebut dengan Painlangsunglah yang menyerang desa daun itu, mereka mencari jinchuriki kyuubi yang tak lain adalah Naruto Uzumaki, namun sayang, siapapun tahu kalau ninja penuh kejutan itu sedang berada digunung Myoboku untuk melatih sage mode-nya
Pain Tendou, saat ini ia sedang mencekik seorang shinobi Konoha karena tak mampu menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan olehnya
"Sekali lagi aku tanya padamu, dimana Uzumaki Naruto?" tanyanya tanpa melepas cekikannya
Tiba-tiba Iruka datang dan menghentakkan tangan Pain Tendou hingga cekikan Pain Tendou pada shinobi itu terlepas
"Kau tidak apa-apa?" tanya Iruka khawatir.
Pain Tendou mendekati Iruka dengan besi yang keluar dari salah satu lengan jubah akatsuki-nya
"Dimana Uzumaki Naruto?" pertanyaan yang sama kembali dilontarkan oleh Pain Tendou, namun Iruka hanya menatap sinis Pain Tendou yang kini menodongkan besi itu kewajahnya
"Heh…kau tidak akan mendapat jawaban apa-apa dariku," jawab Iruka dengan nada sinis
"Baiklah, kalau begitu aku akan membunuhmu."
Pain Tendou semakin menodongkan besinya untuk menusuk Iruka, namun disaat yang bersamaan Kakashi datang dan langsung menggenggam besi Pain Tendou sebelum besi itu menancap diwajah Iruka
"Iruka-san bawa dia pergi dari sini," ucap pria tinggi dengan masker yang menutupi separuh wajahnya. Pria yang dikenal dengan nama Kakashi Hatake yang kini menahan besi panjang yang keluar dari lengan jubah Pain Tendou yang diarahkannya pada wajah Iruka
Mengangguk sebentar, Iruka lalu memapah shinobi yang sudah tidak sadarkan diri itu dan segera melompat pergi menuju rumah sakit Konoha
Kakashi masih terus menggenggam besi itu dengan kuat tanpa ada niat melepasnya, irisnya yang berbeda warna juga turut menatap tajam rinengan milik salah satu Pain terkuat itu, "Lawanmu adalah aku," ucap Kakashi pelan
Tak…
Dengan sekali dorongan besi itu kini patah menjadi dua. Pain Tendou menendang Kakashi, namun karena refleksnya yang sangat baik ia dengan mudah menghindar dan langsung membuat handseal
"Doton: doryuuheki," ucap Kakashi sembari menghentakkan kedua tangannya ketanah.
Seketika sebuah dinding muncul dibelakang Pain Tendou dan menjepitnya diantara dinding dan Kakashi
"Raikiri!"
Ditangan kiri Kakashi terbentuk listrik, ia lalu mengarahkan tangan kirinya itu kedada Pain Tendou, namun Pain Tendou hanya diam tak bergeming, ia malah menatap datar Kakashi yang akan meluncurkan serangannya itu
Tatap…
Tatap…
Braaak…..
Raikiri Kakashi meleset dari sasarannya hingga menghancurkan dinding batu dibelakang Pain Tendou
'tadi itu….apa?' batin Kakashi shock karena serangannya yang meleset akibat menatap mata rinengan Pain Tendou
"Copy ninja no Kakashi… suatu kehormatan dapat bertarung denganmu," ucap Pain Tendou dengan suara baritone-nya.
Pain Tendou merentangakan tangan kanannya dan dari dalam lengan bajunya keluar sebuah besi panjang berwarna hitam, dengan cepat ia tusukkan besi itu kebahu kiri Kakashi yang sedang lengah
"Ukh…" ringis Kakashi pelan
"Shinra tensei."
Kakashi yang bahunya masih tertusuk besi milik Pain Tendou terpental kereruntuhan dibelakangnya dan tertimbun oleh reruntuhan itu karena kuatnya gelombang penolak yang dikeluarkan Pain Tendou
Perlahan Kakashi keluar dari reruntuhan itu dan segera mengaktifkan jurusnya
'jika serangan tadi tidak berpengaruh bagaimana dengan ini' ucap Kakashi dalam hatinya sembari mengalirkan listrik dalam jumlah besar hingga listrik itu menyerupai anjing yang berlari menyerang Pain Tendou dengan gerakan zig-zag, anjing listrik itu melompat untuk menyerang Pain Tendou namun Pain Shurado segera datang dan melindungi Pain Tendou dengan perisai yang ia buat
'apakah dia salah satu pain juga? Sial! Akan sulit bertarung dengan mereka berdua' Kakashi menyiapkan kuda-kudanya untuk menyerang Pain Shurado, namun ia dikejutkan dengan munculnya dua wajah Pain Shurado disisi kiri dan kanan Pain itu dan sebuah senjata tajam yang berukuran besar yang mirip dengan ekor dari belakang tubuhnya
Pain Tendou mengarahkan tangan kanannya pada Kakashi, "Bansho tennin," ucapnya
Kakashi merasa dirinya ditarik seperti magnet yang berpusat pada Pain Tendou, ia lalu merogoh kantong senjatanya dan mengambil sebuah rantai dengan pemberat disalah satu ujungnya, membuat gerakan laso rantai itu terlilit disebuah batu untuk menahan tubuh Kakashi yang seperti tertarik oleh Pain Tendou, namun kekuatan 'tarikan' itu terlalu kuat hingga pegangan Kakashi pada rantainya terlepas dan ia melayang menuju Pain Shurado yang mengarahkan senjata yang mirip ekor itu tepat kedada Kakashi
Jraaaassshhh…
Ekor milik Pain Shurado menusuk tubuh Kakashi hingga tubuh itu kini berlubang, namun tubuh Kakashi yang tertusuk meremang dan menghilang digantikan oleh sengatan listrik yang besar pada tubuh Pain Shurado
'raiton kagebunshin?' tanya Pain Tendou dalam hatinya, ia melirik sebentar tempat Kakashi tadi muncul lalu segera mengalihkan pandangannya keatas dan melompat kesamping kirinya
Braaaakkk…
Dua buah tinju raksasa menghancurkan tempat Pain Tendou tadi berdiri dan Pain Shurado yang tidak sempat menghindar hingga tubuh Pain Shurado hancur kecuali pinggang keatas walaupun wajahnya tertanam ketanah
"Apakah kita berhasil?" tanya seorang pemuda bertubuh tambun entah pada siapa, pemuda itu adalah Chouji Akimichi yang tadi meninju kedua Pain bersama ayahnya yang juga bertubuh tambun, Chouza Akimichi. Kedua shinobi itu bersama dengan empat shinobi lainnya mendarat dengan sempurna tidak jauh dari tubuh hancur Pain Shurado
"Satu sudah tumbang," ucap Chouza pelan, "Kau baik-baik saja… Kakashi?" tanya Chouza sedikit menyahut, reruntuhan tempat bunshin Kakashi tadi muncul bergerak saat seorang pria keluar dari dalamnya, pria yang tidak lain adalah Kakashi sendiri
"Begitulah," jawab Kakashi sekenanya, ia lalu berjalan mendekati Chouza dan timnya
"Kakashi apa kau masih punya cukup chakra saat ini?" tanya Chouza tanpa melihat lawan bicaranya
"Aku menggunakan raikagebunshin no jutsu, jadi kira-kira hanya tinggal setengahnya, tapi aku rasa aku mengetahui sedikit kemampuannya."
"Tou-chan! Dia datang!" seru Chouji saat melihat Pain Tendou yang berlari kearah mereka
Keempat shinobi yang datang bersama Chouza langsung menyerang Pain Tendou dengan jutsu mereka dari empat arah yang berbeda, namun Pain Tendou yang dikelilingi oleh jurus-jurus ninja itu tetap tenang seolah semuanya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan
"Shinra tensei," ucap Pain Tendou pelan
Dhuaaaaaarrrrrr…
Keempat serangan itu terpental begitu saja dan menghancurkan sekitarnya tanpa mengenai Pain Tendou sedikit pun, ditengah-tengah ledakan yang diakibatkan oleh keempat serangan itu Chouji melihat Pain Tendou yang terus berlari kearah mereka
"Disana!" teriak Chouji sembari melempar tiga buah kunai pada Pain Tendou yang sayangnya dapat menghindarinya dengan mudah
'dia menghindarinya? Dan bukannya menolak serangan seperti tadi?' batin Kakashi sambil mengambil sebuah kunai dengan bom asap yang saling terhubung dengan tali lalu melemparkannya pada Pain Tendou
Tring…
Kunai Kakashi memantul didepan Pain Tendou seolah ada yang melindunginya
'tepat seperti dugaanku' batin Kakashi lagi
Booofffhhhttt…
Asap kuning menyebar dari bom asap yang terhubung dengan kunai yang tadi dilempar Kakashi, dan kesempatan itu digunakan oleh Kakashi untuk menarik Chouza dan Chouji untuk bersembunyi
"Apa yang dilakukannya?" tanya Chouza pelan
"Dia membelokkan semua serangan," jawab Kakashi tak kalah pelan, "Dia memiliki kemampuan untuk menarik dan mendorong sesuatu tanpa alat bantu dengan dia sebagai pusatnya."
Chouji melirik dari balik batu tempat ia, Chouza, dan Kakashi bersembunyi saat ini, matanya sedikit membulat saat melihat keempat shinobi yang datang bersamanya tewas akibat serangan yang mereka luncurkan sendiri
"Tapi sepertinya dia tidak mampu melakukannya secara terus-menerus, aku yakin ada interval waktu agar dia bisa melakukannya lagi"
"Semua orang tewas karena serangan terakhir! Jika dia mampu membelokkan serangan bagaimana kita bisa mengalahkannya?" tanya Chouji yang wajahnya terlihat sedikit panik
"Interval waktunya pasti sangat singkat, kita tidak bisa terlalu dekat dengannya."
"Aku punya ide…dan aku membutuhkan bantuan kalian, bisakah aku mengandalkan kalian?"
Pain Tendou terus berjalan lurus tak mengindahkan mayat-mayat shinobi yang tergeletak tak berdaya disekitarnya
Krek…
Pandangan Pain Tendou teralih ketanah dibawahnya yang terdapat retakan besar, ia mengernyitkan dahinya saat retakan itu semakin besar
Zwuuuusssshhhh…
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul Kakashi sembari menghunuskan kunai-nya pada Pain Tendou yang terlihat sedikit terkejut dengan aksi Kakashi barusan
"Shinra tensei."
Seketika itu juga Kakashi harus terpental untuk kesekian kalinya hingga beberapa meter dari Pain Tendou
"Aaarrrggghhh..."
Pain Tendou mendekati Kakashi dengan besi panjang yang sudah ada digenggamannya. "Keberadaanmu akan menimbulkan masalah besar bagiku nantinya, membunuhmu adalah pilihan terbaik, bukan begitu… Kakashi-san?"
'sekarang..!'
Dua buah bola raksasa menggelinding kencang menuju Pain Tendou dari arah yang berlawanan, "Doburu nikudan sensha!" teriak kedua bola raksasa itu yang tak lain adalah Chouza dan Chouji
Pain Tendou yang hampir terjepit kedua bola raksasa itu hanya menyilangkan tangannya dengan telapak tangan yang menghadap pada kedua bola itu. "Kalian terlalu lambat."
Perlahan gerakan kedua bola itu melambat dan keduanya langsung terpental begitu saja, namun tanpa diduga Chouza dan Chouji menarik rantai yang sebelumnya sudah ditanam kedalam tanah, rantai itu langsung melilit tubuh Pain Tendou tanpa bisa dihindari olehnya
'jadi dia sudah menyiapkan perangkap ini heh…menarik' batin Pain Tendou.
Kakashi menyerang Pain Tendou dengan raikiri yang sudah aktif ditangan kirinya
Bruugh… kiiiiingg….
Tiba-tiba Pain Shurado muncul didepan Pain Tendou dan melindunginya dari raikiri Kakashi sehingga ia lah yang terkena serangan mematikan Kakashi itu
'sial!' umpat Kakashi dalam hatinya, namun ia terus menekan tangan kirinya agar tertanam lebih dalam ketubuh Pain Shurado
'dia pain yang tadi, bagaimana dia masih bisa bergerak?' batin Chouza bingung
"Shinra tensei."
Untuk kesekian kalinya Kakashi harus terpental, bahkan kini sebagian tubuhnya tertimbun reruntuhan hingga membuatnya tak mungkin bergerak, berbeda dengan Chouza dan Chouji, Chouza pingsan karena melindungi Chouji dari serangan Pain Tendou barusan sedangakan Chouji? Dia baik-baik saja tanpa luka yang berarti
"Dilihat dari lukamu, aku yakin kalau kau bukan bunshin."
Perlahan Pain Tendou berjalan mendekati Kakashi yang tak lagi bisa bergerak dan berhenti tepat diatas kayu yang terdapat sebuah paku, Pain Tendou mengarahkan telapak tangannya kepaku itu, perlahan paku itu tertarik dan melayang tapi segera ditangakap oleh Pain Tendou
'untuk berjaga-jaga aku akan menjaga jarak darinya' batin Pain Tendou sembari membidik Kakashi
'sial! Aku tak akan bisa menghindar darinya' batin Kakashi panik
Tanpa menunggu lagi Pain Tendou langsung melayangkan paku itu tepat kedahi Kakashi
Wuusshh…
Kepala Kakashi terhentak kebelakang begitu paku itu menyerangnya, namun kepala bersurai perak itu segera tertunduk lemas
Pain Tendou melirik sebentar tubuh Kakashi dan tubuh Pain Shurado sebelum melangkah pergi
.
.
.
.
Perlahan Chouji membuka matanya, hal pertama yang dilihatnya adalah Chouza yang terbaring tak sadarkan diri disampingnya dan Kakashi yang setengah tubuhnya tertimbun oleh reruntuhan
'tou-chan….Kakashi-sensei' perlahan Chouji bangkit dari posisi tidurnya dan duduk disamping tubuh Chouza yang masih belum sadarkan diri, air mata Chouji pun mengalir deras ketika melihat keadaan ayahnya, dengan kasar ia hapus air mata itu sambil terus terisak
"Huuu~~ tou-chan…karena melindungiku kau jadi seperti ini, aku memang lemah hiks….hiks…"
"Kau bisa menangis nanti…Chouji…" Terdengar suara parau dari tubuh Kakashi, Chouji yang mendengarnya pun segera menolehkan kepalanya pada Kakashi
"K-Kakashi-sensei?"
"Jangan terkejut sekarang, jika kau masih bisa bergerak katakan pada Tsunade-sama tentang kekuatan Pain, dan cari cara untuk mengalahkannya," ucap Kakashi parau namun tetap terdengar tegas
"Ta-tapi…tapi…" gagap Chouji sembari melihat ayahnya
"Jangan biarkan pengorbanan Chouza jadi sia-sia….larilah dan katakan semua ini pada Tsunade-sama."
Setelah mendengar perintah Kakashi untuk kedua kalinya Chouji kemudian bangkit berdiri hendak pergi menuju kantor hokage, namun langkahnya terhenti ketika melihat tubuh Pain Shurado yang bergerak
Krek…krek…
"Kalian benar-benar keras kepala….kenapa masih hidup heh?"
Krek…tlek…
Sebuah torpedo muncul dari tubuh Pain Shurado, torpedo itu mengarah pada Chouji yang masih menatap Pain Shurado dengan mata membulat penuh
'sial! Dia mengincar Chouji' batin Kakashi seraya menatap khawatir Chouji yang masih belum bergerak seincipun dari tempatnya
"APA YANG KAU TUNGGU CHOUJI! LARILAH!" teriak Kakashi sekuat tenaga
Menatap Chouza sebentar, Chouji lalu memantapkan hatinya dan mulai berlari meninggalkan Kakashi dan Chouza
Kakashi menatap nanar torpedo yang mengikuti Chouji kemanapun ia pergi, ia lalu menutup matanya dan mulai merenung
'dengan sisa chakraku sekarang tak mungkin aku membawa tubuh Chouji dan jika aku melakukannya lagi sudah pasti aku akan….mati, tapi hanya ini yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan Konoha saat ini' Kakashi lalu membuka matanya dan terlihatlah mangekyou sharingan miliknya
"Hah….hah…sial benda itu terus mengejarku," umpat Chouji sambil terus berlari
Tiba-tiba kabut hitam muncul didepan Chouji yang masih terus berlari, walaupun kabut itu tidak mempengaruhi pandangan Chouji tapi pemuda bertubuh tambun itu tetap khawatir jika kabut didepannya adalah salah satu jurus lawan untuk menghabisinya
'kabut apa itu?' batin Chouji dan Kakashi bersamaan
Broooooommmmm…
Terdengar suara aneh dari kabut itu diikuti dengan munculnya seseorang yang mengendarai sesuatu yang tidak mereka tahu apa itu namun kita kenal sebagai motor dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan dengan Chouji
'dia akan menabrak Chouji' batin Kakashi sedikit panik
"AWAAAAAS!" teriak orang itu memperingati Chouji, mendengar itu Chouji segera menghindar kekirinya dan kini orang itu berhadapan dengan torpedo yang akan meledak bila mengenai targetnya, dan targetnya adalah orang yang baru saja berteriak itu
'torpedo? Kenapa benda itu ada disini?' batin orang itu sedikit terkejut, orang itu lalu berdiri diatas motornya dan membiarkan motornya berjalan tanpa dikemudikan olehnya, setelah jaraknya dengan torpedo itu cukup dekat ia lalu melompat dari motornya dan membiarkan motornya menabrak torpedo itu hingga terjadi ledakan besar
DHUAAAAAAARRRRRRRRR…..
Bruk…
Orang itu jatuh dan berguling ditanah karena tak seimbang saat ia melompat tadi, sementara Kakashi dan Chouji hanya membelalakkan mata tak percaya akan aksi berani orang yang belum mereka ketahui identitasnya itu
'dia… menolongku?' batin Chouji tak percaya, matanya masih setia menatap orang yang perlahan bangkit dari jatuhnya itu
'apakah dia sekutu?' batin Kakashi yang sudah menonaktifkan mangekyou sharingannya karena tak lagi diperlukan
Orang itu membuka pelindung kepalanya atau yang kita sebut dengan helm dengan kasar dan membuangnya kesembarang tempat hingga terlihatlah surai pirang spike yang membuat Kakashi dan Chouji terkejut bukan main
"Naruto?" ucap Kakashi dan Chouji bersamaan dengan senyum yang mengembang diwajah keduanya
Tbc
Haha… chapter 1 uda end. Bagaimana chapter ini? Kalian nilai sendiri lah
Terakhir silahkan tulis beberapa kalimat penyemangat, kritik, atau saran untuk Risa agar Risa semakin giat menulis ni fic, Ok?!
