Tittle : I'M HERE FOR YOU
Author : Kimquella94
Casts : Park Chanyeol, Byun Baekhyun
Other casts : Kai, Chen dan mungkin masih banyak yang akan menyusul
Rate : M
Genre : romance,hurt/comfort, school life, T-M (mature content) No children!, Yaoi (boyxboy)
Length : Chaptered
Warning : typos everywhere, yaoi (boyxboy), nc, gaje, dont like yaoi, dont read!
Disclaimer : cast milik Tuhan, SM dan keluarga mereka, tp hunhan dan chanbaek milik author /ditendang/ author cuma pinjem nama, OOC.
NOTE : ini ff chaptered gue yang pertama, gue masih berusaha bgt buat bikin ff ini semenarik mungkin. Tapi gue jg masih banyak belajar, jadi maaf kalo ff ini abal. BUT story is mine! No plagiat! Murni imajinasi dari gue. Sekian.
Happy reading~
"apa-apaan ini, lepaskan aku!" teriak Baekhyun sambil berusaha melepaskan tangannya dari tangan pemuda tinggi bersurai hitam kecoklatan itu.
"diam kau!" geram Chanyeol- nama pemuda tinggi itu- yang terus menyeret Baekhyun menuju sebuah lorong sepi di depan gudang sekolah.
"sudah ku bilang berapa kali pemuda kecil, jangan pernah ikut campur urusanku!" Chanyeol mendorong Baekhyun hingga tubuhnya terpental ke tembok.
"argh" Baekhyun memegangi bahunya yang terasa sakit karena berhantaman sedikit keras dengan tembok.
Chanyeol memojokkan Baekhyun, meletakkan tangan kanannya disebelah kiri tubuh Baekhyun menggunakan tembok sebagai penyangganya. Baekhyun terhimpit, dia menunduk. Tak berani menatap mata si berandalan sekolah Park Chanyeol.
"ja- jadi apa maumu?" Baekhyun terbata-bata, kekuatannya seolah hilang seketika setiap kali menghadapi berandalan tampan ini.
"kau tak dengar barusan aku bilang apa? Hah?!"
"i-iya aku dengar, tapi Chan-"
"tapi apa? Kau mau mengelak lagi, bahwa menghentikan ku yang sedang memberi pelajaran pada anak culun itu juga termasuk urusanmu"
"kenapa kau selalu mencari masalah di sekolah ini, bertengkar, seharusnya ka-"
"Ya! Jangan mentang-mentang kakekku menyukaimu lalu kau bisa seenaknya mencampuri urusanku! Dan satu lagi, Byun Baekhyun- jangan memperlihatkan seolah kau kenal dekat denganku!"
Chanyeol memegang dagu Baekhyun, mengangkat wajah baby face itu agar mau menatap matanya
"atau kau akan menerima akibatnya"
*FLASHBACK
"dasar kau pemuda tak tau diri, sudah menabrak, tak mau bertanggung jawab. Hash! Apa begini kelakuan pemuda-pemuda jaman sekarang" seorang kakek-kakek yang berumur sekitar 78tahun itu sedang mendengus kesal sambil berusaha membangkitkan tubuhnya menggunakan tongkat sebagai penyangga jalannya. Segerombolan pemuda berpakaian preman tadi entah sengaja atau tidak menabraknya, dan pergi begitu saja.
" kakek, apa kau tak apa? Berhati-hatilah aku akan membantumu berdiri" seorang pemuda imut bersurai coklat berponi yang baru saja keluar dari minimarket dan menemui seorang kakek di pinggir jalan itu segera berlari dan menolong kakek itu.
"terimakasih pemuda baik, ku kira semua pemuda Korea sudah tak mempunyai sopan santun, tapi beruntung aku menemukan kau" kakek itu akhirnya berhasil berdiri dengan bantuan pemuda imut tadi.
"siapa namamu anak muda?"
"Byun Baekhyun, kek" pemuda yang diketahui bernama Baekhyun itu menunduk 90 derajat untuk memberi salam pada kakek itu.
"kau sopan dan baik. Aku mempunyai cucu yang sepertinya seumuran denganmu, tapi dia tak punya sopan santun sama sekali, ah mungkin ini karmaku karena aku tak bisa mendidik cucuku dengan benar"
"jangan berbicara seperti itu kek. Boleh kutau rumahmu? Aku akan mengantarkan kakek sampai rumah"
"kebetulan rumahku tak jauh dari sini karena aku hanya berniat jalan-jalan saja tadi" si kakek menunjukkan jalan ke rumahnya, Baekhyun menggandeng tangan kakek dan dengan sabar menemaninya berjalan pelan dan berbincang-bincang hangat.
Baekhyun dan kakek itu berhenti di sebuah rumah megah yang tak berbeda jauh dengan istana.
"hai kau anak baik, mampirlah dulu ke rumahku jika kau tak keberatan"
"ah sama sekali tidak kek, aku akan mampir sebentar dan mengantar kakek sampai ke dalam" Baekhyun tersenyum ramah.
Sesampainya di dalam rumah, Baekhyun ternganga, tak ubahnya istana- rumah ini sangat megah dengan interiornya yang berkelas dunia. Tak berapa lama...
"ya! Chanyeol kemari lah kau, jangan berlalu begitu saja. Sapa dulu tamu kakek" Chanyeol berpakaian rapi seperti akan bersiap pergi,
"Cha- chanyeol" Baekhyun meneguk saliva yang terasa tercekat di tenggorokannya. Pasalnya Baekhyun tak menyangka jika rumah besar ini adalah milik sang berandalan sekolahnya- Park Chanyeol.
"ah sudahlah kakek, aku mau pergi. Aku sudah kenal dia, dia satu sekolah denganku" Chanyeol berlalu dengan santainya dan menatap Baekhyun sekilas. Tapi seperti tatapan mematikan bagi Baekhyun.
*FLASHBACK END
"Ya Chanyeol ah! Kau apakan tadi si namja imut itu?" tanya Chen dengan suara diimut-imutkan.
"ha? Apa kau bilang? Imut? Lebih imut juga Kyungsoo" Kai menimpali. Pasalnya Kai sedang gencar-gencarnya mendekati pemuda juara sekolah itu.
"Aish! Sudahlah kalian ini, aku mau ke kantin, lapar" Chanyeol turun dari meja yang dijadikan tempat duduknya lalu berjalan menuju kantin di ekori dua sahabat setianya, Kai dan Chen.
Kai adalah sahabat Chanyeol dari SMP- dari luar Kai memang terlihat sangar tapi dia masih memiliki sisi lembut di dalamnya apalagi semenjak dia jatuh cinta pada Kyungsoo yang sudah tentu sulit sekali ia dekati. Sedangkan Chen adalah sahabat Chanyeol dari kecil, Chen hanya terlihat berandalan karena penampilannya yang berantakan, sebenarnya chen itu lawak dan humoris, seringkali menjadi moodbooster untuk sang Ketua berandalan jika sedang jenuh.
Chanyeol akan duduk di kantin dan memesan makanannya, tapi...
PYAARR... sebuah gelas kaca berisi jus alpukat jatuh tepat didepannya sehingga membasahi sedikit sepatunya.
"ya! Apa kau tak punya mata? Hah!"
"ma- maafkan aku, aku benar-benar tidak sengaja. Akan aku bersihkan" pemuda yang terlihat pendiam itu gelagapan, bukannya membersihkan gelas dia langsung membersihkan sepatu Chanyeol dengan lengan panjang blazer sekolahnya.
"biar aku bantu bersihkan gelasnya" seorang pemuda yang tak asing lagi bagi Chanyeol itu lagi-lagi berusaha mencampuri urusannya.
"shit! Kau lagi" Chanyeol mendengus kesal, merasa Baekhyun mengganggu kesenangan Chanyeol yang seperti raja ketika pemuda yang diketahui bernama Lay itu bak pelayan kerajaan yang sedang membersihkan kaki sang raja.
Chanyeol menarik tangan Baekhyun kasar. Kai, Chen dan orang-orang yang sedang berkerumun disana hanya bisa terdiam.
"ya! Chanyeol lepaskan" teriak si namja yang sedang kesakitan. Karena kaget ketika Chanyeol tiba-tiba menarik tangannya tadi, alhasil jari telunjuk kanan Baekhyun tegores pecahan gelas kaca yang sedang dibersihkannya tadi.
Tunggu! Apa sekolah ini tidak memiliki komisi disiplin siswa? Tentu saja punya. Tapi Chanyeol adalah cucu dari pemilik yayasan yang merupakan penyumbang terbesar sekolah ini. Bukannya takut pada Chanyeol, mereka hanya menghormati kakek Chanyeol.
Chanyeol sesekali mendapat hukuman ringan seperti membersihkan toilet dan gudang yang akhirnya malah menyuruh anak lain melakukan pekerjaannya.
Chanyeol menyeret Baekhyun masuk ke dalam mobil sport merah yang tertutup kap nya. Dan dengan cepat melesat meninggalkan parkiran.
"kau mau membawaku kemana Chanyeol" tanya Baekhyun masih memegangi jari telunjuk lentiknya yang berdarah.
Chanyeol terdiam, tak berniat menjawab pertanyaan bodoh itu. Alisnya bertaut. Chanyeol sepertinya benar-benar marah.
Mobil berhenti di depan sebuah rumah sederhana dari luar, tapi di dalamnya ada peralatan musik lengkap seperti studio musik. Baekhyun mengira ini pasti adalah studio musik Chanyeol, Chanyeol dikenal sebagai pemain musik handal, pandai bermain gitar, piano dan drum.
Chanyeol menendang keras pintu rumah lalu menguncinya. Mendorong Baekhyun hingga tersungkur ke lantai. Baekhyun mengaduh kesakitan, lalu duduk tertatih tak beranjak dari tempatnya.
Chanyeol meninggalkannya sebentar lalu kembali dengan kotak p3k. Melemparnya tepat di depan Baekhyun.
"bersihkan telunjukmu, aku jijik melihat darahmu mengotori lantaiku" lalu Chanyeol duduk di sebuah sofa besar di tengah ruangan.
Baekhyun segera membuka kotak itu lalu membersihkan lukanya. Chanyeol mengetahui kegiatan Baekhyun sudah selesai. Lalu menghampiri Baekhyun yang masih duduk di lantai.
"SEBENARNYA APA MAUMU? MENGAPA KAU TERUS SAJA MENCAMPURI URUSANKU!" Chanyeol menundukkan tubuhnya dengan salah satu lutut sebagai penyangga.
"ya Baekhyun! Aku tak pernah menyentuhmu karena wajahmu yang terlalu cantik untuk menerima tonjokan dari kepalan tanganku. Tapi kenapa kau selalu saja menyebalkan bocah kecil?! Kau tak takut padaku? Kau mau menguji kesabaranku?" tangan Chanyeol memegang dagu Baekhyun mendongakkan wajahnya ke hadapannya.
"aku tak takut padamu Chanyeol, aku ingin kau berubah. Bukan menjadi berandalan seperti ini!" Baekhyun tak kalah keras, sebenarnya dia takut. Tapi dia ingat kata-kata kakek Chanyeol yang meminta tolong padanya dengan cara apapun untuk merubah cucunya agar menjadi lebih baik. Kakeknya sudah kewalahan menghadapi tingkah tak sopan Chanyeol.
"aku sengaja ikut campur urusanmu agar aku selalu terlibat denganmu, lalu aku akan merubahmu"
Lanjutnya.
Chanyeol sudah mengepalkan tangan kanannya.
Baekhyun menutup matanya, tak berharap melihat dengan mata kepalanya sendiri Chanyeol akan menonjok wajah mungilnya.
"aku tak tau apa yang kau mau bocah kecil, tapi aku tak pernah mau mengganggu atau menyentuhmu karena kau terlalu indah. Kau tau..."
Baekhyun membuka matanya perlahan, bukan tonjokkan dari Chanyeol yang ia dapati tapi justru tangan kanan Chanyeol yang mengusap lembut pipinya.
"aku straight Baekhyun, aku straight! Mengapa kau terus saja hadir dan membuatku ragu akan jati diriku!" Chanyeol menarik tangannya dari pipi mulus pemuda cantik itu lalu mengalihkan menjadi penyangga kepalanya yang menunduk seperti menyesali sesuatu.
"aku tak pernah bisa setiap kali ingin menonjok wajahmu saat kau membuatku kesal. Apa yang salah denganku?!" Chanyeol berdiri meninggalkan Baekhyun, kembali ke sofa lalu tiduran disana sambil memegangi kepalanya yang tidak terasa pusing.
Baekhyun melongo, dia tidak tau apa maksud Chanyeol, dia bingung harus berkata apa. Baekhyun berdiri, mencoba menghampiri Chanyeol dan menenangkannya.
"argh" tak sengaja Baekhyun tersandung ketika melewati dua tangga kecil untuk memasuki ruang tengah, dia menindih tubuh Chanyeol, tentu Chanyeol terkejut.
Entah dirasuki hantu macam apa, Chanyeol secepat kilat membalik posisi. Kini dia yang menindih tubuh mungil Baekhyun.
"Cha- chanyeol kau kenapa? Aku ta- kut" Baekhyun tergagap seketika melihat tatapan Chanyeol yang sangat tajam seperti akan menelannya bulat-bulat.
Tak lama Chanyeol menyerang bibir kecil milik Baekhyun, menyesapnya kuat-kuat. Baekhyun tak berniat membuka mulutnya menghadapi serangan mendadak itu. Ia berusaha menyingkirkan tubuh Chanyeol ketika Chanyeol masih menciuminya. Tapi ia menyayangkan kekuatannya yang tak bisa dibandingkan dengan tubuh kuat Chanyeol.
"mmppphh" Baekhyun melenguh, berharap Chanyeol melepaskan tautan bibirnya agar ia mendapat pasokan nafas. Sadar- Chanyeol segera melepaskan bibir Baekhyun karena tak ingin membunuhnya.
"hah.. hah.. ya! Ka-" dirasa sudah cukup Chanyeol memberikan kesempatan untuknya mendapat pasokan udara, Chanyeol segera menyerang bibir tipis berwarna pink milik Baekhyun lagi, tak melepas kesempatan ketika mulut mungil milik si pemuda imut itu terbuka. Chanyeol memasukkan lidahnya ke dalam goa hangat milik Baekhyun, mengabsen setiap deretan gigi disana. menyapu rongga mulut Baekhyun, mengajak lidah sang empunya bermain bersama.
"mmpphh... aaahh... " tak sadar Baekhyun melenguh mendapati serangan seperti itu dari lawan mainnya.
Chanyeol menghentikan kegiatannya menyerang bibir mungil yang suah basah oleh saliva keduanya, memandang mata sipit Baekhyun yang sayu. Baeekhyun merasa dunia terhenti, oh atau jangan-jangan jantungnya yang berhenti secara mendadak. Kenapa? Baekhyun masih normal, begitu juga dengan Chanyeol. Tapi kenapa degup jantung keduanya seperti akan berhenti mengakhiri hidup mereka ketika mereka saling bertatap seperti ini. Baekhyun masih ingin hidup, dia menghindari kontak mata itu lalu memanfaatkan keadaan Chanyeol yang masih terdiam untuk mendorong tubuh tegapnya hingga tubuh mungil Baekhyun berhasil keluardari kungkungan tubuh tegap berabs itu.
"ka- kau sudah gila Chanyeol!" Baekhyun marah, tapi lidahnya masih juga tergagap tak mau bekerjasama dengan otaknya.
"pergi kau dari sini" Chanyeol menjauhkan tubuhnya dari Baekhyun, meminta anak itu segera pergi dari hadapannya, ia tak mau lepas kendali.
Baekhyun mengambil tasnya lalu merapikan seragamnya, melangkah pergi dari rumah itu. Chanyeol masih terdiam di dalam, menunduk. Tak berapa lama Kai dan Chen datang ke studio, mereka sempat berpapasan dengan Baekhyun dengan baju yang berantakan. Baekhyun memandang lurus ke depan tanpa peduli Kai dan Chen yang sedang mengamatinya.
"apa yang Chanyeol lakukan pada bocah itu?" tanya Chen pada Kai.
"pertanyaan bodoh! Mana aku tau. Lebih baik sekarang kita latihan, sepertinya Chanyeol sudah di dalam" Kai berlari kecil menuju rumah sederhana yang biasa mereka sebut studio itu.
Apa yang akan terjadi pada hubungan Chanyeol dan Baekhyun selanjutnya?
END or TBC?
Sorry bgt gue menghentikan ff ini dengan begitu tidak elitnya, gue anggep ini sbg chapter 1, kalo masih ada yang mau lanjut please REVIEW nya gue pengen liat ada yang berminat nggak sm ff gue yang gaje ini.
Btw, thanks buat readers yang udah review di ff oneshoot gue sebelum ini. /bow
End or tbc tergantung dari review dari reader ya jangan jadi sider ya, nggak baik untuk kesehatan/?
Sekian cuap2 gak penting gue.
~Kimquella94
