Important Day
.
.
.
Title : Important Day
Main Cast : Do Kyungsoo, Oh Sehun, Kim Jongin, EXO Member
Genre : Romance, Music, Hurt
Rate : T
Leght : Chaptered/sequel
.
.
.
= Happy Reading =
.
.
.
Terlihat sebuah konser yang sangat ramai dikunjungi bannyak penggemar masing masing idola, semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk tampil semaksimal mungkin agar tak mengecewakan para penggemar. Disebuah salah satu ruangan bernuansa modern tersebut terdapat 9 member yang sedang mempersiapkan diri, ada yang sedang dirias, melatih vokal, dan menari agar tariannya tetap bagus dan elegan.
"giliran EXO akan datang, bersiap siaplah" sebuah suara dari salah satu kru penyelenggara konser tersebut membuat para member lebih mempersiapkan dirinya dengan matang. Mereka akan tampil didepan bannyak orang dan mereka harus menampilkan yang terbaik agar fans tak kecewa.
Mereka EXO, Boyband yang sedang naik daun di Korea Selatan, beranggotakan 9 orang yang tak lain adalah Xiumin, Kris, Suho, Lay, Chen, Chanyeol, Tao, Kai, Sehun. Semua orang mengenal EXO, Boyband yang sedang hangat hangatnya dikalangan remaja wanita, dengan bakat dan ketampanan masing masing member yang membuktikan jika mereka tak terkalahkan.
Dan sekarang saatnyalah mereka menunjukkan pada dunia dengan bangganya bakat yang melekat pada diri setiap member. Dipanggung inilah konser mereka yang kesekian kalinya digelar, meskipun sudah beberapa kali menggelar konser tak dipungkiri jika mereka masih merasa gugup. Namun hal itu tak membuat hambatan dalam konser, justru membuat para member saling memberi semangat dan percaya diri.
"Sehun kenakan dasimu dengan benar, perhatikan penampilan kalian sekali lagi, sebentar lagi kalian akan segera tampil. FIGHTING!" seru salah satu penata make up yang berada dalam ruangan tersebut.
"FIGHTING!" sorak mereka bersama sama.
"jangan gugup dan fokuslah" mereka mengangguk mengiyakan perkataan sang manager.
Semua berjalan dengan lancar, konser yang sangat meriah ini penuh dengan sorak sorak para penggemar, bahkan sampai berteriak histeris karena sang idola mereka yang ada diatas panggung begitu menawan seperti bangsawan yan tampan.
Para kru dan manager bersorak dalam hati, ini sudah kesekian kalinya EXO menggelar konser dan mampu merebut ketenaran lebih dari 3 tahun. Lagu lagu yang mereka rilis memuncaki tangga lagu di Korea Selatan. Ada juga diantara mereka yang merilis sebuah lagu solo karena suranya yang begitu nikmat ditelinga. Ada yang memainkan sebuah drama karena akting yang bagus, dan lain sebaginya.
Setelah konser selesai semua member merayakan kemenangan mereka disebuah Bar yang terletak disudut kota Seoul, bar yang sering mereka kunjungi dan sudah menjadi pelanggan tetap di Bar tersebut. Mereka merayakan kemenangan sambil mengulas sebuah senyuman di bibir masing masing. Bahkan mereka menghabiskan beberapa botol alkohol karena suasana hati mereka yang sedang berbunga bunga.
"bersulang untuk kemenangan EXO" kata sang presedir sambil mengangkat gelas berisi winenya tinggi tinggi.
Musik mengalun sempurna di Bar tersebut, sang Dj terus menerus memainkan lagu dengan senang hati dan seakan akan tak ingin berhenti.
"Suho hyung bersulang untuk masa jaya kita" Suho yang mendengar suara cadel dari namja yang ada disampingnya hannya mengulas senyum karena sudah merasa mabuk, perutnya juga sudah merasa mulas dan siap memuntahkan isi perutnya.
Sehun yang melihat Suho yang serasa sudah ingin pingsan segera memesan air pada pelayan. Tak lama kemudian air datang namun bukan pelayannya yang membawanya namun Kai. Namja itu sepertinya tak minum karena terlihat sekali jika dirinya yang paling segar dari semua orang yang ada disini.
"kau tak minum Kai" tannya Sehun sambil meletakkan minumannya pada meja.
"sepertinya alkohol bukan hal yang baik untukku sekarang" jelas Kai sambil meletakkan air putih yang ia bawa dihadapan Suho. Suho lagsung meminumnya karena tak ingin pulang ke dorm dalam keadaan mabuk, well dia adalah leader jadi harus mencontohkan hal hal yang baik pada anak buahnya.
"apa kau takut jika semua yang kau pendam selama ini terucap begitu saja?" Kai tersenyum kearah Sehun lalu mengangkat bahunya acuh.
"jangan terlalu mabuk bung, kita masih ada latihan sampai jam 2 malam" Kai meninggalkan Suho dan Sehun yang sedang mabuk, dengan pelan kakinya menuju sebuah ruangan yang ada di Bar tersebut.
Mata Kai membelak saat melihat Chanyeol dan yang lainnya sedang bersulang, mereka pasti akan mabuk berat dan akhirnya Kai lah yang akan kerepotan karea yang tak mabuk hannyalah dia. Ohh shitt! Seharusnya ia ikut minum saja agar ia tak akan kesusahan nantinya. Kai tak suka minum minuman beralkohol hanya untuk merayakan hal hal yang menurutnya baik, Kai lebih suka merayakannya dengan santai seperti makan malam besar besaran atau yang lainnya asalkan bukan minum alkohol.
"hai Kai...hik...kau tampan Kai...hik" itu suara Chanyeol. Kai hannya menggelengkan kepalanya saat mendengar pujian yang sering Chanyeol lontarkan padanya hingga membuat Kai bosan setengah mati karena pujian Chanyeol.
"kalian sangat mengerikan jika sedang mabuk, kuharap aku tak akan kesusahan malam ini" katanya sambil menyandarkan tubuhnya dipintu dengan tangan yang terlipat didadanya.
"Kai...kau sangat tampan Kai, kurasa adikku cocok jika menjadi kekasihmu Kai" Kai tertawa saat mendengar perkataan Kris, bagaimana tidak. Rasanya tidak mungkin jika seorang Kim Kai memiliki kekasih, alasannya hannya satu, karena ia tak ingin kehilangan ketenarannya.
Bayangkan saja jika mempunyai kekasih, Kai rasa itu akan sangat menyusahkan. Kai sangat tak menyukai wanita, meskipun nantinya dia akan menikah dengan seorang wanita. Bagi Kai wanita itu sangat berisik dan sangat manja. Memang kebanyakan seperti itu namun tak semuanya seperti itu.
"ya! Kau tertawa? Adikku sangat cantik...hik...aku jamin jika kau melihatnya kau akan bertekuk lutut padanya" perkataan Kris membuat suasana diruangan tersebut semakin ramai, seolah olah seperti sedang menonton acara komedi.
"hyung, kau sepertinya sangat mabuk, kusarankan agar kau mencuci wajahmu dan lekas tidur" Kai terkekeh dengan perkataannya sendiri.
Selanjutnya mereka menghabiskan beberapa jam untuk bersenang senang dengan alkohol terkecuali Kai, namja itu bahkan tak menyentuh alkohol saat dirinya dipaksa oleh Chanyeol, Chanyeol biasanya akan berhasil membuat Kai minum namun sekarang tidak.
.
.
.
Kai, Sehun, dan Kris memutuskan akan kembali ke SM untuk melatih tarian mereka yang menurut mereka sedikit kacau. Mereka sudah tak dalam pengaruh alkohol lagi. Sekarang mereka sudah terlihat segar, seakan tak terjadi apa apa.
"ya! Kurasa aku ingin mual" Kris menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Sehun yang berada disebelahnya juga menutup mulutnya karena Kris yang terlihat sangat menjijikkan jika sedang dalam mode ingin muntah.
"hyung. Kau terlihat menjijikkan. Tahanlah sebentar kita akan segera sampai" kata Kai sambil memfokuskan dirinya pada kemudi.
"ya! Kai aku menarik kembali kata kataku yang tadi" Kai mengerutkan dahinya saat mendengar perkataan Kris
"kata kata yang mana?" tannya Kai
"aku menarik kata kataku, kurasa adikku tak cocok denganmu" Kai hannya tersenyum. Menganggap jika perkataan Kris barusan hannyalah sebuah angin lalu.
"dia kan cantik, mungil dan jangan lupakan bibirnya yang menggoda" Kris sedikit melebihkan perkataannya saat membahas tentang adiknya
"hyung kau bicara seolah kau ingin menjadikan adikmu kekasihmu saja" ujar Sehun dengan sedikit kesal karena dalam keadaan yang seperti ini Kris masih menyempatkan diri membuat lelucon.
"wae? Apa kau iri? Apa kau menyukai adikku?"
"ck...kau ini, aku ini laki laki sejati, jadi siapa saja yang mengenalku mereka akan merelakan apa saja untukku" Kris berdecak sebal saat mendengar perkataan Sehun yang sangat percaya diri. Dasar magnae mesum.
"bersiap siaplah, jika adikku menyusulku ke Korea aku berani bertaruh jika kau pasti akan menyukainya" Kris menyandarkan punggung lelahnya, kemudian memejamkan matanya.
"Sehun-ah jangan dengarkan Mr Galaxy ini, dia itu pembual besar" Sehun menyetujui perktaan Kai dengan senang hati. Kris yang sudah memejamkan matanya hannya mengumpat dalam hati.
Tak butuh waktu lama untuk mereka bertiga sampai di gedung SM, hannya beberapa menit saja karena jalanan kota Seoul yang tak terlalu macet. Kai memakirkan mobil Sehun dengan baik, ya mereka memang sengaja memakai mobil Sehun karena hanya Sehun yang membawa mobil, jika mereka menggunakan mobil yang biasa mereka tumpangi dengan yang lainnya itu bukanlah ide yang bagus.
"ya! Kai, kau seharusnya mengantarkanku ke Dorm saja, aku akan lebih berterima kasih padamu jika kau mengantarkan ku ke Dorm" celutuk Kris, lalu melangkah mendahului Sehun dan Kai, memijat pelipisnya sebentar lalu menaiki lift.
"apa mereka akan menyusul kita?" tannya Sehun
"tentu saja, mereka akan kemari dalam 30 menit lagi sepertinya" jelas Kai.
Ting!
Pintu lift terbuka, suasana gedung SM sama saja seperti sebelum sebelumnya, para trainer sibuk dengan pekerjaan mereka. Kai, Kris, dan Sehun dapat melihat wajah lelah para trainernya, sangat jelas jika mereka sekarang ini membutuhkan tidur, namun jika mereka ingin menjadi sukses mereka harus berkorban terlebi dahulu.
"ya! Kai, Sehun, aku menitip ponselku padamu, aku akan ketoilet" Kris menyerahkan ponselnya pada Sehun lalu berlalu meninggalkan mereka berdua.
"Sehun-ah kau masuklah lebih dulu, aku ada keperluan yang harus kubicarakan pada seseorang" Sehun menghela nafas panjang, kenapa semua orang hari ini sangat menyebalkan?
"apa dia kekasihmu? YA! Jangan menjalin hubungan terlebih dahulu dengan wanita bodoh atau fans mu akan beralih padaku" ucap Sehun percaya diri, memasukkan ponsel Kris kedalam saku Jaketnya lalu masuk kedalam ruang Dance. Meninggalkan Kai di depan pintu ruang Dance tanpa meperdulikan Kai.
"baiklah Sehun, kau fokuslah pada tarianmu sekarang" Sehun menyemangati dirinya sendiri sebelum berlatih. Mulai menggerakkan badannya membentuk sebuah tarian yang sedang ia sempurnakan.
Drrttt! Drrttt!
Deringa ponsel yang meraung raung meminta diangkat membuat latihan Sehun sedikit terganggu, Sehun mencoba memfokuskan dirinya pada latihan namun gagal karena deringan ponsel yang meminta diangkat. Dengan berat hati akhirnya Sehun meninggalkan latihannya dan mengecek ponselnya, ternyata bukan ponselnya yang berdering. Sehun meihat sekilas ponsel milik Kris dan benar saja ponsel Kris sudah meraung raung meminta diangkat.
Sehun sedikit bimbang dengan apa yang akan ia lakukan, jika menjawab panggilan orang lain itu tidaklah sopan namun jika membiarkannya meraung raung tak jelas akan mengganggu latihannya. Sehun berpikir sejenak, tak ada salahnya bukan menganggkat panggilan dari ponsel Kris, lagipula Sehun kan sudah mengenal Kris dengan baik.
Dengan berani Sehun mengambil ponsel Kris lalu memandang nama yang tertera di layar ponsel Kris, 'My Sister Pinguin' Sehun trkekeh dengan nama kontak yang tertera di layar ponsel Kris, lalu menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponsel Kris pada telinganya.
"YAK! Gege kenapa lama sekali mengangkatnya eoh!" Sehun menjauhkan sedikit ponsel Kris dari telinganya, baru saja mengangkatnya Sehun sudah mendapat sebuah bentakan dari seberang sana.
"Ge aku akan menyusul gege ke Korea, besok aku sudah sampai di Korea jam 5 Pagi, jadi jangan lupa jemput aku, ingat pakailah masker dan topi hitam, aku tak mau jika gege dikerumuni bannyak wanita dan menjadi melupakanku" cerocosnya panjang lebar. Sehun mengeryitkan dahinya, inikah yang disebut Kris dengan adikya. Ternyata adik Kris begitu mengerikan.
"ge kenapa diam?"
"ohh itu...baiklah" Sehun merutuki dirinya sendiri yang dengan mudah mengatakan 'baiklah' oh dasar bodoh, besok jam 5 pagi pasti Kris belum datang dan bagaimana caranya Sehun mengatakan ini pada Kris.
"ge? Gege sakit? Kenapa suara gege berbeda? Ahh lupakan ge kuharap aku bisa bertemu Oh Sehun disana...oh yatuhan dia sangat tampan, aku jadi tak sabar akan bertemu dengan mu ge, ah lebih tepatnya Oh Sehun" Sehun yang mendengar jika namanya disebut sebut oleh adik Kris hannya tersenyum, apakah dirinya setampan itu? Sehun bangga dalam hati telah tumbuh menjadi pria tampan seperti saat ini. Haha.
"ge apa aku boleh meminta nomor ponsel Sehun Oppa" suara diseberang sana terdengar sangat berlebihan dan dibuat buat, Sehun membelakkan matanya saat itu juga, woahh ini sangat nyata ternyata. Baru kali ini Sehun berbicara pada fans nya, dan dari sekian bannyaknya fans yang Sehun punnya kenapa harus adik Kris?
"ge? Apa gege masih mendengarku"
"ya" jawab sehun sambil membekap mulutnya agar tak tertawa.
"ge sampaikan salamku pada Sehun Oppa, katakan padanya jika aku sangat sangat sangat mencintainya" Sehun lagi lagi membekap mulutnya mencoba agar tak tertawa saat ini juga.
"ge coba saja jika gege mengikuti gaya rambut Sehun Oppa pasti gege akan terlihat lebih tampan, tapi Sehun Oppa akan tetap lebih tampan asal gege tau" Sehun menggigit bibir bawahnya agar tak tertawa dengan perkataan diseberang sana. Bagaimana bisa ini terjadi, orang yang sedang di pujinya lewat telepon sekarang ini sedang mendengarkan bagaimana berlebihannya dia.
"ge aku tutup telfonnya ok, aku harus menyiapkan bannyak barang barang agar aku tak tertingga pesawat, selamat malam Kris ge, aku mencintaimu dan Sehun Oppa"
Pip!
Tawa Sehun meledak saat itu juga saat sambungan telefonnya terputus, Sehun menjatuhkan ponsel Kris asal disofa, kakinya seakan lemah dan tak bisa menopang berat badannya karena tertawa berlebihan, Sehun akhirnya jatuh kelantai dan berguling guling sambil tertawa, tampa Sehun sadari sedari beberapa detik saat Sehun berguling guling dilantai sambil tertawa Chanyeol, Tao, Suho, Lay, Xiumin, dan Chen memandang Sehun dengan mulut yang melebar.
Mereka semua mendekati Sehun yang masih asik denga acara 'guling menggulingnya' Sehun tetap tertawa seakan tak menyadari keberadaan mereka disini.
"ya! Apa kau gila?" suara bass Chanyeol sukses memubuat Sehun menghentikan aktifitasnya lalu bangun dan merasa biasa saja dengan tatapan hyung hyungnya.
"ada apa?" tannya Sehun setelah berhasil menetralkan nafasnya.
"kau gila?" tannya Chanyeol sekali lagi, Sehun menggeleng.
"lalu?"
"aku hannya tertawa" jawabnya santai
"dimana Kai dan Kris?" tannya Xiumin saat tak menyadari keberadaan dua anak tersebut
"Kris hyung ditoilet dan Kai dia bilang dia ada urusan dengan seseorang" mereka mengangguk mengerti.
"lalu apa yang kau lakukan? Kenapa kau tertawa dan berguling guling dilantai? Apa ada yang lucu?" tannya Tao dengan pertanyaan yang sekaligus bannyak
"ah tidak aku hannya mndapa panggilan dari ad—"
"YAK! OH SEHUN! Dimana ponselku bodoh?" suara teriakan Kris yang tiba tiba masuk tanpa mengetuk pintu menghentikan ucapan Sehun.
Semua yang ada disana memandang Kris dengan tatapan membunuh, Kris hannya memasang wajah 'masabodo' lalu menghampiri Sehun, "dimana ponselku, cepat baterainya pasti habis" Sehun mengambil ponsel Kris yang tadi sempat ia lempar sembarangan kesofa, lalu menyerahkan pada pemiliknya.
"ya! Hyung kau ini" Sehun berdecak sebal
"Jung Manager menyuruh kita kembali ke Dorm, besok jam 10 pagi kita akan melakukan syuting iklan" suara berat Kai mengintrupsi para manusia yang ada didalamnya, Kai masuk tanpa mengetuk pintu. Sama seperti kelakuan Kris.
"ohh jadi apa jadwal kita akan semakin padat besok?" tannya Lay yang mendapat anggukan kecil dari Kai
"Kris hyung" panggil Sehun
"apa?" balas Kris dengan nada yang tak bersahbat.
Sehun berpikir sejenak tentang panggilan telepon yang tadi ia terima dari ponsel Kris. Apa ia harus menceritakannya pada Kris? Atau hanya membiarkannya begitu saja? Lalu bagaimana dengan adik Kris yang akan tiba dikorea jam 5 pagi? "ah tidak, nanti saja saat sudah di dorm" Kris mengangguk paham. Lalu keluar dari ruang Dance dan segera menuju mobil yang akan membawanya dan teman temannya menuju Dorm.
Ngomong-ngomong latihan untuk malam ini dibatalkan karena besok akan ada hal yang lebih penting, jadi mereka harus membutuhkan tenaga yang banyak agar tak banyak melakukan kesalahan saat syuting iklan.
.
.
.
"Kyungsoo-ya apa kau sudah selesai membereskan perlengkapanmu?"
"sebentar lagi Lu jiejie"
"Kyungsoo-ya jangan lupa untuk kembali mengingatkan Kris ge untuk menjemput kita di bandara"
"baik eonni" ucap Kyungsoo dengan nada kesal dari tadi Luhan selalu mengomel ini dan itu, membuat telinga Kyungsoo panas saja.
Ngomong-ngomong Luhan itu sepupu Kyungsoodan juga teman Kyungsoo sedari kecil, dan sekarang mereka akan menyusul Kris di Korea. Sebenarnya Kyungsoo tak akan mau ke Korea namun ia ditawari sebuah hal besar yang akan membuat siapapun iri padanya. Luhan juga begitu, jika Kyungsoo pergi maka Luhan harus ikut, begitu juga sebaliknya, dimanapun ada Kyungsoo pasti disitu ada Luhan.
Pintu kamar Kyungsoo terbuka, seseorang dengan balutan jas yang sudah rapi masuk kedalam kamar Kyungsoo dan duduk disebelah Luhan. Dia Do Kyuhyun, ayah Kyungsoo.
"Kyungsoo-ya, Luhan-ah. Kalian benar-benar akan menyusul Kris ke Korea? Kalian tak ingin memikirkannya lagi?"
Kyungsoo menghentikan aktivitas memasukkan baju kedalam kopernya, menatap ayahnya dengan lekat lekat lalu mendekatinya. "pa...Kyungie dan Lu jiejie sebenernya tak mau ke Korea". Kyuhyun tersenyum dalam hati. "tapi...ini kesempatan yang langka pa, Kris ge bilang presdir SM bilang jika mereka akan merekrutku dan Lu jiejie sebagai trainer"
"papa tau, Kris ge sudah menceritakan itu sejak lama"
"Kyungie dan Lu jiejie pasti akan merindukan papa dan mama" pelukan singkat dari Luhan dan Kyungsoo itu mengakhiri pertemuan mereka.
Hari ini Kyuhyun harus mengurus klien baru di kantornya, dan nanti malam penerbangan Kyungsoo dan Luhan ke Korea, Kyuhyun akan sangat merindukan putri cantiknya. Putrinya yang selalu manja dan kekanakan. Kyuhyun juga akan merindukan Luhan, teman yang selalu ada disisi putrinya.
.
.
.
"Sehun-ah apa tadi ada panggilan masuk diponselku?"
"iya ada"
"siapa? Kyungsoo?"
"binggo"
"kau yang mengangkatnya?"
"binggo"
"YAK! Kau seharusnya memberikannya padaku bukannya mengangkat panggilannya" seru Kris dengan nada marah.
"dia bilang jam 5 pagi adikmu sudah sampai di Bandara" ujar Sehun santai
Ucapan Sehun menjadi pengantar tidur untuk Kris, setelah Kris tau jika adiknya sampai jam 5 di bandara ia segera merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk. "hyung isa aku pinjam ponselmu?" tannya Sehun hati-hati
"untuk?"
"bermain sosial media, rasanya sudah lama aku tak bermain Instagram"
"apa itu penting sekarang? Tidurlah dan jangan bannyak bicara, suaramu membuat telingaku muak"
Sehun berdecak sebal, well sebenarnya Sehun meminjam ponsel Kris bukan untuk bermain sosial media namun untuk melihat bagaimana wajah adik Kris yang selalu dia banggakan itu, Sehun itu laki-laki normal jadi dia akan selalu penasaran dengan bannyak wanita, Sehun juga akan bersyukur jika adik Kris ini cantik.
Diam-diam Sehun melirik ke arah Kris yang sudah tertidur lelap, manusia tiang ini cepat sekali tertidur, mungkin dia kelelahan dan banyak membutuhkan istirahat, besok dia juga harus menjemput adiknya pagi pagi sekali.
Sehun dengan langkah pelan bangkit dari tidurnya dan mencoba membuka ponsel Kris, beruntunglah karena ponsel Kris tidak ada kuncinya. Sehun pelan pelan mulai membuka buka galeri di ponsel Kris tanpa membuat suara. Kebanyakan hanya isi foto Kris dan member lain. 'apa Kris tak menyimpan foto adiknya?' batin Sehun merana.
Jadi aksinya sia sia begitu saja? Sehun tak menyerah ia tetap bermain dengan ponsel Kris, mata Sehun berbinar saat melihat foto anak kecil dengan mainan boneka barbie ditangan kanannya sedangkan tangan kirinya digenggam seorang laki-laki.
Gadis kecil itu pasti adik Kris yang Sehun tau bernama Kyungsoo, dan yang tengah menggenggam tangan kiri Kyungsoo itu pasti Kris, ternyata Kris tetap sama sedari kecil sampai dewasa, bahkan perubahan wajahnya hanya sedikit saja.
Sehun semakin tak sabar ingin bertemu Kyungsoo, seperti apa Kyungsoo sekarang jika saat kecil dia sangat manis dan lucu.
.
.
.
Musik mengalun dengan sangat pelan seakan-akan di perlambat dengan sengaja, hangatnya pemanas yang ada didalam ruangan itu semakin membuat Kyungsoo dan Luhan nyaman, mereka saling berbagi selimut satu sama lain.
"Lu Jiejie, apa benar Lu jiejie tak ingin memulai karir sebagai model di Kanada? Lu jiejie juga sudah terkenal di Kanada dan China. Lalu kenapa memilih Korea?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Kyugsoo dengan lancar tanpa ada beban, Luhan mendengarkan dengan seksama, memang benar jika Luhan sudah cukup terkenal di Kanada dan China. Well, itu karena Luhan adalah wanita cantik yang memiliki akat sebagai model. Bahkan ada beberapa agensi besar yang ingin merekrut Luhan, namun Luhan menolaknya karena ia lebih suka Korea. Dan pilihannya jatuh pada SM.
"aku pasti mempunyai alasan untuk itu Kyung"
"apa aku boleh mengetahuinya?"
"tidurlah, aku akan membangunkanmu jika sudah pukul 9 malam"
Kyungsoo kecewa dengan jawaban Luhan, selama ini Kyungsoo tak pernah menemukan jawaban untuk pertanyaan yang satu ini. Luhan biasanya akan menceritakan apapun yang berhubungan dengannya namun Luhan selalu menghindar jika Kyungsoo menanyakan pertanyaan ini.
Luhan melihat mata Kyungsoo yang mulai terpejam dan nafasnya yang mulai teratur. Kyungsoo pasti sudah bermimpi indah. Luhan beranjak dari tempat tidur, keluar dari dalam kamar Kyungsoo dan memeriksa perlengkapannya lagi satu persatu, setelah dirasa sudah cukup Luhan mulai membukan ponselnya dan memandangi layar ponselnya sambil tersenyum.
"aku sangat merindukanmu oppa" gumam Luhan lirih. "apa kau akan mengingatku jika aku sudah ada didepan matamu?" Luhan mulai memdudukkan dirinya disofa. "ku harap kau masih mengingatku Sehunnie"
.
.
.
.
.
TBC
Di tunggu kritik dan sarannya chingu.
Salam manis.
-Nuriya Rohmah
