.
.
Naruto© Masashi Kishimoto.
Story (c) Raawrrr.
Warning! AU! OOC, (maybe) Typo(s), etc.
Saya tidak mendapatkan keuntungan material apapun terkait pembuatan fiksi ini.
~ Happy Reading ~
.
.
"Aku merasa berat badanku bertambah."
Keheningan di lorong terkikis ketika gadis berambut pirang berkeluh-kesah. Kedua tangannya mencubit pelan pinggang rampingnya, sisi kanan dan sisi kiri.
"Tuh kaaaaaaaan!" Rengekan terdengar, begitu nyaring. "Ada lemak berlebih! Ah, ini pasti karena aku makan daging untuk makan malam beberapa hari lalu! Oh, dan terlalu banyak ngemil sambil nonton film kemarin!"
"Dunia tidak akan hancur, jangan terlalu mendramatisir, Ino."
Pemuda yang berjalan seiring dengan langkah kaki Ino mulai membuka suara, tepat setelah rengekan nyaring terdengar. Mata kelamnya sama sekali tidak melirik ke arah sang gadis, tetap fokus menatap ke depan; lorong sekolah yang kini sudah sepi.
Ino mengembungkan pipinya, "Tapi ini lemak loh, Sasuke-kun! Musuh banyak gadis! Ish, kau mana paham!"
"Hn."
"Memangnya kalau aku segendut Chouji, kau masih mau?"
Salah satu nama sahabat Ino disebut, pemuda berambut coklat dengan badan yang tidak bisa dibilang kecil— umh, tambun, untuk lebih halusnya? Atau... 'montok'?
Hening sejenak.
Oh, mereka sudah sampai di pintu masuk sekolah, rupanya.
"Ne, Sasuke-kun, kau mendengarku 'kan?" Untuk memastikan, Ino bertanya. Karena jawaban belum juga keluar dari mulut Sasuke— yang berstatus sebagai kekasihnya.
"Mungkin aku akan berpikir dua kali."
"NAH 'KAN?! Kau tidak mau denganku jika aku segendut Chouji!"
"Aku tidak bilang aku tidak mau."
"Tetap saj— ah, terserah lah! Kalau begitu aku akan diet!"
Manik kelam milik Sasuke menatap sang kekasih, sebelah alisnya terangkat. "Kenapa kau harus diet?"
"Untuk menurunkan berat badanku." Tatapan mata Ino terlihat berapi-api, ia mengepalkan sebelah tangannya lalu mengacungkan kepalan tangan tersebut ke udara.
"..."
Ah, rupanya kekasih dari Uchiha Sasuke ini sudah bertekad.
"Kalau begitu, aku tidak akan pulang dengan Sasuke-kun. Aku akan berjalan sampai rumah."
"Kau... yakin?"
Astaga, hal ini tidak pernah terpikirkan oleh Sasuke.
"Yakin! Jalan kaki bisa membakar kalori juga, loh? Lagipula, jarak rumah dengan sekolah 'kan tidak jauh."
"Tapi—"
Ingin protes, namun urung karena Ino mengecup singkat bibirnya.
"Aku pulang duluan. Sampai bertemu besok, Sasuke-kun!"
Berakhir dengan Sasuke yang ditinggal sendirian di depan pintu masuk sekolah.
.
.
.
"Kapan terkahir aku jalan sore begini, ya?"
Rambut pirang Ino yang ia ikat ponytail bergerak ke kiri dan ke kanan seiring dengan gerak tubuhnya. Manik aquamarine-nya menatap lembayung sore yang membentang luas di atas kepalanya.
Drrt.
Ponsel yang ia simpan dalam saku rok bergetar singkat. Ah, ada pesan masuk rupanya.
From: Sasuke-kun.
[ Aku mengizinkanmu diet. Tapi ingat, jangan terlalu berlebihan. ]
Drrt.
From: Sasuke-kun.
[ Hati-hati. Jika ada sesuatu segera hubungi aku. ]
Drrt.
From: Sasuke-kun
[ Dan lagi, kau tidak akan segendut Chouji mengingat bagaimana kau sangat menjaga tubuhmu. Jangan menanyakan hal yang bodoh. ]
Ino tersenyum saat membaca tiga pesan berturut-turut dari Sasuke.
Aah, hari yang indah, ya~
.
END
.
A/N:
Singkat, ya? Ahaha, ngebut buat dengan ide ala kadarnya. Bingung mau kasih judul apa pula... D":
Ditulis karena kangen fandom ini. Ah, kangen Kunoichi cantik Konoha dan pair ini juga, lebih tepatnya.
Hm hm, archive Ino juga lagi sepi, ya? /plok
Entah mau berucap apa lagi. Jadi, um... sampai jumpa, kurasa?
