Hallo, hallo.. ketemu lagi dengan saya. Ini Fanfic keempat yang sudah saya terbitkan selama ini. Please Read and Review, but don't bash. LOL. Saya masih belajar. Hahah..

So fanfic ini sedikit diluar dengan ketiga fanfic terdahulu saya. Kali ini tidak dengan latar dan plot asli dari cerita Naruto sendiri. Melainkan saya hanya menggunakan beberapa Karakter saja. Meskipun saya masih menjaga agar karakter-karakter itu masih memiliki sifat aslinya seperti di manga dan anime Naruto. Tapi tentu saja akan ada banyak OOC. Dan ini adalah fanfic yang akan dibuat panjang, jadi akan berchapter-chapter, jadi nantikan terus chapter terbarunya.

Sinopsis. Hinata sekretaris baru di Perusahaan EO dimana Naruto adalah direkturnya. Perusahaan itu memiliki 3 direktur utama yang mempesona, dan juga lengkap dengan sekretaris mereka. Yaitu, Sai dan Ino, Sasuke dan Sakura, dan tentu saja Naruto dan Hinata. Sekretaris selalu dianggap jelek, karena mereka selalu menghabiskan waktu yang lama bersama bosnya, sehingga kadang-kadang timbul rasa suka diantaranya. Yang menjadi masalah adalah karena biasanya para bos yang sudah beristri jadi suka main-main dengan sekretarisnya dan melupakan istri di rumah. So, sekretaris selalu dianggap miring oleh sebagian oran. Tapi kalau kali ini bosnya masih muda, single, and available? Masa para sekretaris tidak boleh mendekati bosnya sendiri kan?

My Bossy Boss

Hai! Perkenalkan, namaku Hyuga Hinata. Hari ini setelah dua tahun menganggur, akhirnya aku mendapatkan panggilan kerja. Panggilan kerja yang serius! Aku lulus dari kuliah sejak tiga tahun lalu, aku pernah bekerja sebagai sekretaris di perusahaan fashion Korea. Tapi itu tidak bertahan lama, karena aku kurang cocok dengan bosku saat itu. Setelah berhenti, entah kenapa mendapatkan pekerjaan baru itu seperti mencari jarum dalam jemari. Akhirnya aku harus menganggu sampai dua tahun lamanya.

Dan hari ini! Adalah hari yang besar! Karena perusahaan Event Organizer yang aku kirimi CV memanggilku untuk interview. Kemungkinan besar aku bisa diterima di perusahaan itu. Aku menekuni bidang sekretaris, dan menurutku aku sudah melakukan yang terbaik sebagai sekretaris di perusahaan sebelumnya. Hanya saja bosku itu sedikit sewenang-wenang, senangnya membuat karyawan lembur tanpa sebab. Mana tidak ada gaji tambahan untuk lembur, siapa coba yang mau?

Aku sudah selesai bersiap-siap. Hari ini aku mengenakan rok spandek pensil selutut berwarna biru navy, dipadukan dengan tanktop putih dan blazer dengan warna senada dengan rokku. Wajah juga sudah selesai ku rias, aku lebih suka menggunakan tampilan natural. Aku tidak mau dibilang tua karena dandananku.

Taksi adalah pilihan paling tepat untuk mengejar waktu yang singkat. Taksi yang kutumpangi menempuh perjalanan selama 30 menit, dan akhirnya kami sampai di perusahaan EO terbesar di Jepang.

Panggilan kerjaku kali ini adalah untuk menjadi sekretaris dari direktur produksi, posisi ini sudah kosong selama tiga minggu. Itu sebabnya aku diminta buru-buru datang ke sini. "Hyuga Hinata-san? Anda hampir saja terlambat, asal anda tahu saja. Direktur tidak menolerir keterlambatan. Mari ikut saya, Direktur sudah menunggu di ruangannya." Jelas wanita di meja resepsionis itu dengan cepat. Wait? Ke ruangan Direktur? Bukannya seharusnya aku diwawancarai oleh manajer HRDnya dulu? Tapi, ya sudahlah.

"Selamat pagi, Direktur. Hyuga Hinat-san sudah di sini." Kata wanita itu sambil mempersilahkanku masuk. "Silahkan duduk, Hyuga-san." Aku melihat sosok itu yang masih berdiri memunggungiku. Dia mengenakan setelan jas mahal, berwarna abu-abu. Tubuhnya tinggi dan atletis, dan juga warna rambutnya yang pirang menyala itu sangat menarik perhatian.

"Maaf atas keterlambatan saya Direktur-san.", "Santai saja, sekali lagi silahkan duduk Hyuga-san." Dia membalikkan badan, dan aku langsung bisa melihat wajahnya. Wajah yang tampan dengan mata biru yang mempesona, kulitnya tidak putih seperti kebanyakan orang jepang. Melainkan sedikit tan, dan menurutku itu lumayan sexy.

"Uzumaki Naruto, aku direktur produksi di perusahaan ini. Aku sudah membaca CV yang kau kirimkan Hyuga-san.", "Maaf, Hinata saja.". "Oke Hinata-san, umurmu 23 tahun. Pernah bekerja selama satu tahun di perusahaan fashion. Apa yang membuatmu berhenti, Hinata?" tanyanya padaku. "Aku kurang suka suasana di sana, Uzumaki-san. Bosku juga semena-mena, jadi tidak banyak karyawan yang betah di sana. Termasuk aku." Jelasku singkat. "Baiklah, aku bisa mengerti. CV mu memenuhi persyaratan kami, dan posisi sekretarisku juga sudah lama kosong. Aku juga tidak bisa membebani sekretaris direktur lain lebih lama lagi. Jadi, apakah kau bisa bekerja besok Hinata-san?" tanyanya.

Bekerja besok? Bukan dimulai hari senin seperti biasanya? "Tidak apa-apa jika kau tidak bisa, aku tahu ini cukup mengagetkan. Tapi seperti yang aku bilang, posisi ini sudah kosong lumayan lama dan aku tidak bisa mengganggu pekerjaan sekretaris direktur lainnya." Jelasnya lagi. "Tentu saja, Uzumaki-san! Aku bersedia, besok aku akan segera datang bekerja." Jawabku antusias. "Senang mendengarnya, dan soal gajimu. Aku menyetujui permintaan gajimu di sini, kuharap itu cukup. Jika pekerjaanmu bagus, aku bisa menaikan gajimu. Jadi semangatlah dalam bekerja, oke?" Kalian dengar itu? Kalau aku melakukan pekerjaan dengan baik, maka dia akan menaikan gajiku! This is the best day I ever have! "Terima kasih, Uzumaki-san. Saya akan melakukan yang terbaik."

Hari ini adalah hari pertamaku di perusahaan EO ini. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Uzumaki-san. Jam kerjaku sama seperti pegawai lainnya, mulai jam delapan pagi dan selesai jam lima sore. Pekerjaanku pada umumnya sama dengan pekerjaan sekretaris pada perusahaan lainnya, membuat surat, menjadwalkan kegiatan bosku yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, sedikit melayaninya dengan membuatkan kopi, membuat beberapa dokumen jika dibutuhkan. Mudah menurutku, aku sudah menekuni bidang ini sebelumnya, seharusnya pekerjaan ini tidak akan begitu menyulitkan.

"Hinata-san?" seorang gadis cantik dengan rambut berwarna merah muda menyapaku di pantry. "Iya, saya Hinata. Hyuga Hinata." Kataku memperkenalkan diri. "Santai saja, namaku Haruno Sakura, aku sekretaris Uchiha Sasuke, Directur Perencanaan. Membuat kopi juga?", "Iya, Uzumaki-san memintaku membuatkan kopi untuknya setiap pagi dan setelah makan siang. Sakura-san juga?", "Begitulah, kebiasaan para direktur kurang lebih sama. Semoga beruntung di hari pertamamu, Hinata-chan." Sakura-san selesai membuat kopinya duluan dan meninggalkanku sendirian di pantry. Kebiasaan para direktur kurang lebih sama? Semoga saja kebiasaan mereka semua itu dalam arti positif. Aku sudah pernah dengar kebiasaan para bos yang aneh-aneh dari grup sekretaris seluruh jepang di social media. Semoga saja aku tidak kena sial dan mendapat bos seperti yang biasanya dicurhatkan oleh sekretaris lainnya.

Uzumaki-san tiba di kantor bersamaan ketika aku mengantarkan kopinya ke ruangan. Rupanya dia bos yang tepat waktu juga, ku kira di posisinya sebagai direktur dia akan datang sekitar jam Sembilan. "Terima kasih, Hinata-san." Uzumaki-san meminum kopi yang baru saja ku buatkan. Penampilannya hari ini tetap keren seperti kemarin, hanya saja wajahnya tampak lelah. Mungkin kemarin ada beberapa pekerjaan yang membuat dia tidur lebih malam, kantung matanya benar-benar mencolok jika dikomparasikan dengan warna rambutnya yang pirang itu.

Setelah selesai membacakan semua jadwalnya hari ini, Uzumaki-san menyerahkan beberapa berkas dari sekretaris terdahulunya kepadaku. "Terima kasih, Uzumaki-san.", "Panggil aku Naruto saja, Hinata-san. Kita hanya beda satu tahun saja kok. Jadi santai saja." Kata Uzumaki-san kepadaku, bersikap ramah tentu saja. "Bagaimana kalau Naruto-kun?", "Sounds good to me.", "Kalau begitu panggil aku Hinata saja." Tawarku juga. "Deal." Jawabnya dengan tersenyum.

Jam yang paling menegangkan sudah tiba. Jam makan siang. Sebenarnya dalam menyikapi tempat kerja baru, kita harus serba siap dengan segala hal yang berbeda. Bisa saja sama, tapi setiap perusahaan biasanya memiliki kebiasaan tersendiri. Kalau dulu saat aku bekerja di perusahaan fashion, seluruh rekan kerjaku memiliki gaya berpakaian yang sedikit nyentrik. Kurasa hanya aku saja yang berpakaian kasual, itu mungkin karena aku kekurangan modal juga, jadinya tidak bisa berdandan senyentrik mereka.

Sedangkan di perusahaan EO ini, mereka berpakaian sesuai dengan departemennya masing-masing. Karyawan dari departemen perencanaan cenderung memakai pakaian yang aneh-aneh. Meskipun anehnya mereka terlihat bagus memakai pakaian-pakaian tersebut. Seperti Shizune-san dan Kiba-san. Shizune-san memakai dress polos ketat berwarna hijau lumut ditambah dengan blazer berwarna putih dan jangan lupakan sepatu boot cokelat selututnya. Dia bisa saja menjadi perhatian jika dia pergi ke mall dengan pakaian seperti itu. Tapi anehnya dia tampak cantik dengan pakaian nyentriknya itu. Sedangkan Kiba-san, dia memakai jeans hitam kusam yang bahkan robek-robek, entah disengaja atau tidak. Kalian tahu kan? Zaman sekarang orang-orang merobek-robek sendiri celana jeansnya untuk mengikuti mode terbaru, kalau tidak salah namanya ripped jeans. Kiba-san mengenakan kaos bertuliskan "Queen", dengan gambar petir-petir sebagai ornamennya, dan kalau aku tidak salah ingat. Queen adalah band rock legendaris dunia, tak heran jika Kiba-san menyukai mereka. Jeans robek, kaos band rock berwarna hitam ditambah sepatu boots ala roker sejati. Tapi seperti yang kubilang tadi, anehnya Kiba-san juga tampak tampan dalam pakaiannya itu.

Karyawan dari departemen produksi lebih gampang ditebak. Penampilan mereka lebih kasual, dan santai. Mungkin karena mereka harus bisa bergerak leluasa dalam pekerjaannya. Seperti yang dikenakan oleh Shikamaru-san dan Temari-san, mereka sama-sama mengenakan kaos polos berwarna dan celana jeans. Dan ada juga gaya-gaya dari departemen lain yang tidak bisa kujelaskan semuanya.

Sedangkan para sekretaris, semuanya berpakaian serupa. Seperti kepala sekolah, yaitu dengan rok selutut, dan blazer yang selalu setia menemani. Terkadang ada juga yang memakai dress dengan warna cerah, mungkin gaya pakaian para sekretaris sedikit dipengaruhi oleh departemennya masing-masing.

Oke! Kembali lagi ke jam makan siang. Naruto-kun bilang dia ada janji dengan klien, oleh karena itu dia akan makan siang diluar bersama beberapa staff lainnya. Itu berarti hari pertama ini harus ku lalui sendirian, bukan berarti aku mengharapkan bisa makan siang bersama dengan Naruto-kun. Hanya saja lebih enak kalau kau sudah memiliki teman makan, daripada harus duduk sendirian di kursi kafetaria.

Perusahaan ini memiliki kafetarianya sendiri, makanan yang dijual juga murah. Mungkin ini adalah bentuk pelayanan untuk para karyawannya, sehingga kami bisa berhemat dengan makan di sini. Menunya juga lumayan, hari ini mereka ada nasi goreng omelet, nasi paket katsu, dan ramen. Aku memilih memakan sepiring nasi goreng omelet di temani dengan jus jeruk kesukaanku. Aku sangat menyukai jeruk! Bunga matahari juga, dan tentu saja aku menyukai matahari. Ayah selalu bilang aku terlihat cantik dengan bunga matahari, rambutku berwarna ungu dan bunga matahari berwarna kuning, kombinasi yang indah menurut beliau. Sebenarnya bisa dibilang aku menyukai hal-hal berwarna kuning dan yang cerah, meskipun sebenarnya aku sendiri bisa dibilang cukup pendiam dalam setiap percakapan.

"Hinata-chan?" Sakura-san menegurku di kafetaria, dan dia tidak sendirian. Dia bersama dengan seorang perempuan lainnya. "Perkenalkan ini Yamanaka Ino, dia adalah sekretaris dari direktur keuangan.", "Salam kenal, aku Hyuga Hinata sekretaris dari direktur produksi." Balasku dengan sopan. "Salam kenal Hinata-chan, boleh kupanggil begitu juga kan? Kau juga bisa memanggil kami dengan Ino-chan dan Sakura-chan, kalau pakai –san terdengar sangat formal." Kata Ino-san dengan ramah. "Baiklah, Ino-chan, Sakura-chan." Jawabku mengiyakan.

"Bagaimana hari pertamamu? Apa Uzumaki-san menyulitkanmu?" Tanya Sakura-san sambil memakan makan siangnya. "Sebenarnya, Naruto-kun sangat baik. Dia membantuku dalam beberapa hal, seperti memberikan file dari sekretaris terdahulunya dan memberikan penjelasan mendetil tentang pekerjaanku dan perusahaan ini." Jelasku. "Naruto-kun?" Ino sedikit heran. "Sepertinya kalian sudah dekat saja dalam sehari." Goda Ino, "Naruto-kun adalah direktur yang baik, Ino-chan. Dia sangat professional dan sepertinya dia juga sangat ahli dalam pekerjaannya.", "Semua direktur di sini begitu Hinata-chan. Oh iya, kau belum mengenal direktur lainnya kan? Mumpung kita sudah selesai makan, bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol di atap gedung? Ada taman loh disana! Tapi sebelumnya, beli kopi dulu yuk!" ajak Sakura bersemangat.

Dan seperti itulah, di sisa tiga puluh menit waktu makan siangku, aku diajak Sakura-chan dan Ino-chan untuk bersantai di taman gedung. Mereka benar, di atap gedung perusahaan ini dibangun sebuah taman yang indah. Dengan beberapa meja dan kursi, bahkan ada ayunan! Tanaman yang dipajang juga sangat indah dan subur, sepertinya perusahaan mempekerjakan petugas taman untuk menjaga keasrian taman ini.

"Jadi begini Hinata-chan. Perusahaan EO kita ini adalah perusahaan EO terbaik di Jepang. Performa perusahaan kita selalu baik dan tidak pernah menurun, bahkan kita selalu bisa memberikan yang terbaik pada klien-klien kita. Hal ini tidak lepas dari kepopuleran ketiga Direktur disini. Pertama, kau sudah menemuinya. Dia adalah bosmu sendiri. Uzumaki Naruto, direktur departemen produksi. Dia selalu punya ide cemerlang dalam produksi perusahaan, semua property yang ada dan plan panggung itu dilahirkan dari departemen ini, dan tentu saja semuanya sangat disukai oleh klien-klien kita. Kedua adalah bosku, Uchiha Sasuke, direktur dari departemen perencanaan. Dia adalah orang yang bertugas merencanakan setiap event yang ada, mengatur masterplannya sehingga acara klien menjadi sangat WOW! Ini juga menjadi kesukaan dari klien-klien kita. Yang terakhir adalah bos dari Ino-chan, Sai, Direktur dari departemen keuangan. Seluruh perencanaan keuangan di perusahaan kita diatur olehnya, tidak ada satu kesalahan kecilpun yang akan ditoleransi olehnya, sehingga kami sering memanggilkan the perfect Sai. Sangat cocok untuk performa kerjanya selama ini." Jelas Sakura-chan dengan sangat bersemangat.

"Hal lain yang perlu kau ketahui adalah kalau ketiga direktur ini menjadi favorit karyawan wanita di sini. Jadi tidak heran kalau akan banyak orang yang iri dengan posisimu sekarang. Tapi tenang saja, yang iri pasti hanyalah karyawan rendahan yang tidak mengerti pekerjaan sekretaris, mereka kita enak apa menjadi sekretaris? Kita harus menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik dan juga harus bisa menjaga dan melayani agar mood para bos tidak berantakan. Kalau tidak, mereka akan menyulitkan pekerjaan kita, bahkan yang terburuk kita akan diPECAT!" sambung Sakura-chan lagi. "Semengerikan itu kah? Kalau mereka bad mood kita akan dipecat?" tanyaku terkejut.

"Tentu saja tidak, Hinata-chan. Sakura-chan hanya sedang mengerjaimu. Ketiga direktur kita terkenal karena kemampuan mereka, mereka tidak mungkin memecat karyawan hanya karena masalah sepele. Sejauh aku bekerja di sini, direktur Sai adalah orang yang baik. Meskipun dia sangat perfeksionis dalam segala hal, tapi dia juga sebenarnya bisa memaafkan jika terjadi kesalahan. Jadi rumor yang mengatakan kalau dia tidak akan mengampuni kesalahan sekecil apapun itu salah besar." Jelas Ino. "Ha ha ha, maafkan aku Hinata-chan. Habisnya kau sangat serius sih. Bosku juga baik, meskipun dia sering tidak menanggapi omonganku. Dia biasanya hanya membalas dengan 'iya' atau bahkan hanya dengan 'hn'. Tapi karena aku sudah terbiasa, malah sejujurnya enak juga mempunyai bos yang santai seperti itu." Kata Sakura.

"Syukurlah, aku kira Sakura-chan serius. Aku bisa mati kutu kalau harus bertemu dengan Naruto-kun lagi. Dasar kau ini!" kataku pada Sakura-chan. "Maafkan aku Hinata-chan, aku tidak bermaksud untuk mengodamu, tapi kau memang gampang untuk digoda sih. Ha ha ha. Tapi info yang satu ini 100% benar Hinata-chan, ketiga direktur itu masih single, lajang, available. Banyak karyawan wanita yang berusaha mendekati mereka, tapi sayangnya tidak ada yang mendapatkan perhatian dari ketiga pria tampan itu. Sejujurnya aku sendiri selalu berharap kalau aku bisa mendapat perhatian lebih dari Uchiha-san. Tapi yah.. begitulah, bicara denganku saja hanya 3 huruf dan tidak lebih." Jelas Sakura-chan lagi.

Mereka masih lajang, berarti Naruto-kun juga? Entah kenapa aku merasa sedikit senang mendengarnya. Tapi kenapa mereka bertiga masih lajang semua? Kompakan lagi, apa mereka tidak normal? Tapi tidak mungkinlah, mereka semua tampan dan mempesona seperti penjelasan Sakura-chan. Tapi bukannya para gay diluar sana juga tampan dan mempesona?!

TO BE CONTINUE