Disclaimer : Masashi Kishimoto


Brakk!

Seseorang tengah membuka pintu kelas dengan kasar. Siswi berambut merah muda itu terlihat sangat marah. Disampingnya ada siswi berambut indigo yang tengah ditarik tangannya secara paksa dan matanya terlihat sembab.

Haruno Sakura yang memasang tampang garang tengah berjalan ke arah kumpulan siswa-siswa yang tengah bersenda gurau dipojokan kelas. Tak lupa Hyuuga Hinata yang terpaksa harus mengikutinya.

"Hey rubah berkepala kuning!" panggil Sakura kepada sosok siswa berambut kuning yang sedang duduk membelakanginya. Pemuda itu hanya cuek karena ia merasa panggilan itu bukan untuk dirinya. Teman-teman yang berada dihadapannya memberi kode agar segera berbalik sebelum hal yang tidak mengenakan akan terjadi.

"S-sakura… Hi-hinata? A-apa yang kalian lakukan disini?" Tanya pemuda berambut jabrik itu dengan takut-takut karena menatap Sakura yang sedang melotot ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan, Naruto?!" teriak Sakura sambil mencengkeram kerah baju Naruto sehingga membuat pemuda itu terpaksa berdiri.

"A-aku t-tidak melakukan apa-apa Sa-sakura." Jawab Naruto.

"Hah? Benarkah kau tidak melakukan apa-apa?" Tanya Sakura sekali lagi yang hanya dibalas anggukan Naruto yang tengah kesusahan menelan ludahnya seolah-olah ada yang mengganjal ditenggorokannya.

"Tapi kenapa Hinata menangis, Baka?!" Sakura maki kehilangan kontrol terhadap dirinya sendiri.

"B-benarkah i-itu?" Kemudian iris safirnya beralih ke arah Hinata yang terlihat ketakutan. Naruto bisa melihat mata kekasihnya itu sembab. Kemudian ia kembali menatap Sakura yang masih mencengkeram kerah bajunya dengan erat sehingga membuatnya kesulitan bernapas. "A-aku tidak tahu S-sakura."

"Apa?! Dasar berengsek!" teriak Sakura yang melepaskan cengkeraman tangan kanannya dari kerah baju Naruto kemudian ia melayangkan tinju mautnya ke arah wajah tampan Naruto.

"Shanaroooooo!" Dan dengan mulus tinju itu mendarat tepat di pipi kiri Naruto sehingga membuat pemuda itu terjungkal kebelakang. Sementara itu Hinata yang dari tadi hanya terdiam kini melebarkan matanya melihat kejadian yang mengenaskan yang tengah menimpa kekasihnya itu. "Sa-sakit Sakura." Teman-teman Naruto seperti Shikamaru, Sasuke dan Gaara berusaha menolong Naruto untuk berdiri. Dengan susah payah, akhirnya pemuda itu berdiri sambil memegangi pipi kirinya yang terlihat lebam.

"Kau telah membuat sahabatku menangis dan itu adalah kesalahan terbesarmu, Baka!" Terang Sakura sambil menunjuk-nunjuk ke arah Naruto dengan emosi.

"A-apa maksudmu S-sakura chan? A-aku tidak pernah membuatnya menangis." Naruto mencoba membela dirinya.

"Kau masih mengelak juga rupanya." Sakura tersenyum seperti malaikat pencabut nyawa yang hendak mencabut nyawa pemuda jabrik itu seketika. "Hinata bercerita kepadaku kalau dia melihatmu berkencan dengan gadis lain kemarin." Jelas Sakura dengan berapi-api.

"Kencan? Aku tidak pernah berkencan dengan siapa pun kecuali denganmu Hinata." Ungkap Naruto kepada Hinata.

"Ja-jadi gadis berambut blonde itu siapa Naruto-kun?" Tanya Hinata dengan mata yang berkaca-kaca.

"Itu sepupuku, Naruko."

"Benarkah? Teriak Sakura terkejut. Kedua matanya membulat dan kedua tangannya menutup mulutnya.

Naruto hanya mengangguk.

"N-naruto maafkan aku. Aku tidak tahu kalau itu sepupumu. Aku menyesal telah memukulmu." Ekspresi yang Sakura tunjukkan sekarang berbeda 180 derajat dengan beberapa menit yang lalu ketika dirinya dikuasai oleh amarah.

"maafkan aku Naruto" ujar Sakura sekali lagi. Ia menatap Naruto dengn puppy eyes andalannya. Sungguh sangat menggemas. Ia kemudian membungkuk ke arah Naruto untuk menunjukkan rasa kanbersalahnya dan kemudian tubuhnya yang proporsional itu berbalik dan kemudian berlari meninggalkan mereka yang masih hening.

Mereka tidak tahu kalau ada sepasang onyx yang menatap gadis itu sedari tadi dengan pandangan yang aneh, menyiratkan sesuatu yang tak dapat didefinisikan oleh orang-orang kecuali Kami-sama dan dirinya sendiri.

.

.

.

Kejadian yang memalukan tadi sukses membuat mood seorang Haruno Sakura turun drastis. Itu adalah kejadian yang sangat memalukan yang pernah dialaminya selama hampir 17 tahun ia hidup. Wajahnya terlihat masam walaupun momen yang sangat ia suka yaitu bel tanda pulang sudah berbunyi. Dengan menghela napas panjang ia bersiap meninggalkan ruang kelasnya yang sudah mulai sepi. Dengan gontai ia berjalan kea rah gerbang sekolahnya.

"Ah bodoh…bodoh…bodoh…" umpatnya.

Sebuah bunyi klakson mobil sukses mengejutkannya. Sakura pun menoleh ke samping dan mendapati sebuah mobil sport milik Akasuna no Sasori berada disampignya.

"Butuh tumpangan?" tawar Sasori yang merupakan teman sekelas Sakura.

"No thanks" jawabnya ketus. Ia masih terbawa suasana tadi.

"Hey, what's your problem huh?" Tanya Sasori sambil memelankan laju mobinya.

"Bukan urusanmu, Baka! Cepat pergi! Aku sedang kesal sekarang. Kau tidak maukan mobil mahalmu ini aku pecahkan kacanya?!" ancam Sakura.

"Huft… baiklah. Hati-hati di jalan ya Sakura-chan." Ucap Sasori lalu pemuda berambut merah itu kembali mempercepat laju mobilnya.

Sakura hanya mendengus kesal mendengarnya.

.

.

.

'Tunggu, bukankah itu gadis yang tadi?' pikir Sasuke ketika mata onyxnya melihat Sakura yang berjalan gontai.

Sasuke hanya menatap gadis itu dari balik kaca mobilnya tanpa menyapanya. Dan akhirnya mobil yang dilajukannya pun membawa dirinya menjauh dari sosok gadis bersurai pink itu.


Bersambung...

Kali ini saya ingin buat fic yang ringan-ringan aja. Lagi males buat fic yang konfliknya berat dan kompleks. Buat yang berkenan silahkan di RnR :) Arigatou Gozaimasu :D