Di dalam ruang tanpa batas, kami hidup berdua, tanpa gangguan, tanpa siapapun, hanya ada kami.

Tangannya selalu ku genggam walau wajahnya tampak tak berekspresi dengan hal ini. aku tak peduli walau matanya menatap dingin padaku. Asal dia bersamaku, asal dia selalu ada di sisiku dan menjadi milikku, aku tak peduli.

Sampai saat itu datang.

Dengan teganya, Tuhan merebutmu dariku. Mengirimmu entah ke ruang lingkup mana di dunia fana. Meninggalkan ku sendiri di sini.

Puluhan sampai ratusan reinkarnasi kau lalui, tapi tidak denganku.

Puluhan sampai ratusan kali ku lihat kau bersama orang lain, melupakan diriku.

Aku tak mengerti apa maksud Tuhan yang memisahkan ku denganmu. Walau ratusan kali ku pinta agar ia menurunkan ku ke dunia fana juga, berinkarnasi dan bisa bertemu, lalu bersama denganmu lagi. Tapi selalu Tuhan menolak.

Sampai entah perlu waktu yang tak ku ingat lagi. Akhirnya Tuhan menurunkan ku ke dunia fana.

Berinkarnasi untuk yang pertama kalinya sejak kematian kita.

Listen to my oath.

Despite any obstacles that you give, I'll get it back and make it mine.

Remember this my oath, God.

.

.

Fallen1032

Present

.

Secuel Three From Tonight, and What I do Anything

.

Reincarnation

.

Kyuhyun, Sungmin, Ryeowook, and Other

Rate - PG-13

Romance, Drama, and Hurt

.

.

Suara dentingan benda yang saling terbentur membawa seorang pria kembali ke alam nyata. Menariknya dari dunia mimpi yang indah.

Di kerjap-kerjap sekali dua kali matanya saat cahaya matahari yang menerobos korden tipis kamarnya yang hanya berukuran 3x4 memaksa masuk ke dalam iris matanya.

Di gelengkan kepalanya sekali karena rasa pusing akibat bangun tiba-tiba, di pijat tekuk belakangnya guna mengurangi rasa sakit itu.

Butuh waktu 2 menit untuknya guna mengembalikan kesadaran 100% sampai ia sadar bahwa jam dinding yang menghias di kamarnya menunjuk pukul 6.17 PM.

'Oh god!' Kagetnya. Matanya membulat tak percaya dengan pandangannya yang minus 3,5.

Di ambil kaca berlensa setebal alas botol dengan bingkai hitam yang di letakkan di atas meja belajar yang tepat ada di samping tempat tidurnya.

Di pasang cepat kacamata itu tanpa peduli sedikit melorot ke tengah hidung dan berlari turun dari tempat tidurnya.

"Akh! Shit" umpatnya geram saat tak sengaja kakinya tersandung PSP yang tergeletak di lantai. "Akh my PSP!" Pekiknya histeris.

"What happened Hyunnie?" Panggil seseorang dari luar kamar.

"Nothing mom!"

"But, what are you doing in your room Hyunnie? Quickly go to bathroom. Now 6.20 morning honey. You can be late to School!"

"I know mom!"

Di letakkan PSP itu ke atas meja belajar saat ia yakin benda itu tak lecet sedikitpun.

Dengan cepat ia berlari keluar kamar, dan berbelok ke kamar mandi.

.

.

"Why you late to wake up again, Hyunnie?" Tanya seorang wanita berparas manis saat orang yang di tanya olehnya menampakkan diri di ruang makan.

"Games, mom" jawab singkat orang itu. Berbeda dengan penampilannya 15 menit sebelumnya yang masih acak-acakkan dengan pakaian tidur. Kali ini penampilannya jauh lebih segar, minus kacamata setebal alas botol, rambut yang di sisir terlalu rapi ke samping, kemeja putih seragam sekolahnya yang di kancing hingga menutupi leher, dan jas sekolah berwarna hitam yang di setrika rapi. Membuat dirinya yang bertubuh tinggi menjadi terlihat seperti kutu buku, alias nerd.

"Sudah ku bilang jangan bergadang main game terus. Bagaimana sekolahmu nanti"

"Calm down mom. Tanpa susah belajar aku sudah terlalu jenius kan" dengan seringaian khas miliknya ia menyindir ibunya.

"a bad son! Terutama senyummu itu, kenapa mirip sekali dengan Appa-mu!"

"Kan aku anak mu dan Appa. Jadi wajar aku mirip Appa, mom"

"Sudah sudah, cepat makan sarapanmu, nanti kau telat"

"Yes, mom!" di kecup cepat pipi kiri ibunya sebelum menghempaskan pantatnya di kursi makan.

"Ukh! Brokoli, uew" geram Kyuhyun saat melihat beberapa sayur hijau perusak pandangan matanya tertata rapi di piring makan yang ada di hadapannya.

"Sesekali makan sayuran Hyunnie!"

Kyuhyun mengerutkan alisnya. Di pandang dengan sarkakis si perusak pandangan matanya itu.

"Kau ini bukan anak kecil lagi! Sudah 15 tahun tapi masih malas makan sayur! Gimana mau sehat!"

"Tanpa makan sayur aku tetap sehat Mom" rengeknya dan menyingkirkan si perusak pandangan mata itu menjauh hingga sudut piring. "Lihat saja. Anak mu ini bahkan bisa loncat kelas karena jenius tanpa perlu bantuan sayur-sayur tengik ini"

"Itu karena turunan Appa-mu kau jadi jenius seperti ini"

"Mana ada Appa yang jenius tapi mati gara-gara tertabrak mobil hanya dengan alasan bodoh. Menyelamatkan seekor kura-kura!"

"Hus! Kualat tahu rasa kau bilang Appa-mu yang sudah lama mati seperti itu"

"Tapi memang benarkan. Harusnya Mom bangga denganku. Mana ada anak lain yang berusia 15 tapi sudah kelas 3 SMU"

"Ya Mom bangga! Jadi cepat makan sana!"

Kyuhyun menyengir tak bersalah, dan makan dengan cepat sandwich tanpa sayur, telur setengah matang dan 2 sosis daging asap yang yummy buatan ibunya, dan perlu di garis bawahi, brokoli? No Way!.

"Ehmmm Hyunnie" panggil ibunya pelan.

"Hm?"

"Kalau seandainya ada seseorang yang mau jadi Appa barumu, apa kau mau?" Tanyanya dengan hati-hati.

"Hah?"

"Maksud Momy, kalau seandainya ada seorang pria yang... Mengertilah... Mengajak Momy menikah dan menjadi Appa-mu, apa kau mau?"

Kyuhyun terdiam menatap ibunya dengan pandangan kaku, tapi mulutnya terus mengunyah. Setelah lama berpikir "terserah".

"You sure?"

"Of course! Look your face, mom! Walau umur Mom 30 tahun tapi terlihat seperti 20an! Mom masih terlihat seperti gadis muda! Dan ku pikir ini sudah wajar, Appa sudah meninggal 3 tahun lalu (gara-gara seekor kura-kura entah punya siapa)" di lanjutkan lagi makannya yang sempat tertunda. "If you really like him, so what's wrong"

"Sure?"

"Uhm"

Di lahap sosis terakhir yang tersisa di piringnya. "Pokoknya sebelum menikah dengannya, temukan aku dan dia, aku mau menyeleksi benar-benar pria seperti apa yang mau menikahi momy ku yang terbaik di antara ibu-ibu lainnya" di beri satu kecupan cepat di pipi dan menarik ransel yang tersampir di kursi makan. "Kalau menurutku dia bukan pria baik. Aku takkan merestui!" Teriaknya dan berlari ke luar rumah.

Kekehan tersandur di wajah si ibu, dengan cekatan tangan-tangan lincahnya membersihkan piring-piring kotor dan membawa ke wastafel. 'Ah, I'm forget! Aku tak bicara kalau pria itu lebih muda 5 tahun dariku' di pijat pelipisnya berpikir.

'Mmm, but he say want to see my boyfriend beforehand. So I hope this not trouble with us'

'Yeah I hope he doesn't not create problems for us, because I really love him' sipuan kecil nampak di pipi sang ibu, membuat rona tipis ke merahan di pipi.

'Joongwoon-ah, ini yang kau harapkan juga kan. My happiness'

.

.

.

Di luar pintu rumah, sosok pemuda berpenampilan nerd diam terpaku. Di perbaiki sekilas kaca mata yang membingkai mata hitam pekat miliknya yang merosot. Enggan ia berpaling, menatap sebuat tag-name yang terpasang tepat di bawah bel pintu. Dua nama yang tertulis di sana yang membuat senyuman muncul namun sekejap memudar.

- Kim Ryeowook -

- Kim Kyuhyun -

Jari-jarinya bermain ragu di seputar tali tas yang terselempang.

'New Appa?' Tanyanya pada diri sendiri. Sebuah pertanyaan yang ia sendiripun masih belum sanggup menjawab pasti.

Lamunan terhenti saat iris matanya menangkap detikan jarum jam tangan yang melekat di pergelangan. "7.10! I'm late!" Di pacu kedua kaki panjang yang ia miliki berlari menyusuri jalan. Berlari secepat yang ia bisa ke stasiun kereta api express yang akan mengantarnya ke sekolah.

.

.

.

"Ah! Syukurlah" ucapnya setengah jelas. Rasa lelah karena terus berlari membuat staminanya pagi ini terkuras. Di arahkan matanya pada platfon yang tertera di atas langit-langit stasiun bawah tanah. Platfon yang memberitakan detik jam berupa titik-titik merah yang membentuk angka, 'sebentar lagi' pantrinya yakin dengan menegaskan penglihatannya pada jam yang melingkar di pergelangan tangan.

"Attention please. For the passengers, hope to stand behind the yellow line. Once again, for the passengers, hope to stand behind the yellow line"

Suara dari interkom memaksa Kyuhyun memundurkan satu langkah tepat di belakang garis kuning, tak beberapa detik kemudian, suara deru mesin terdengar semakin dekat. Menandakan kereta yang biasa dia tumpangi mendekat.

Pintu tiap gerbong kereta terbuka saat kereta itu berhenti. Memperlihatkan beberapa orang yang sebelumnya telah naik.

Satu langkah kaki Kyuhyun telah masuk, matanya berputar keliling mencari tempat duduk.

'Damn, I doesn't get it anymore' geramnya kecil dan berjalan lebih dalam. Satu tangannya meraih kaitan berbentuk ring yang terjuntai dari besi-besi panjang.

Pintu gerbang tertutup, dan detik berikutnya kereta itu bergerak.

.

.

.

Hey my God.

Like I said earlier.

I would find it and have it anymore.

Although have to oppose your destiny

.

.

.

3 menit waktu baru berjalan. Meninggalkan stasiun kereta api guna pergi ke stasiun kereta api selanjutnya.

Bosan dan suntuk terlihat dari pancaran mata Kyuhyun, terlihat jelas dari sikapnya yang memandang ke seluruh area gerbong.

Gumaman-gumaman kecil ia ucap saat matanya menangkap suatu adegan-adegan lucu yang di lakukan penumpang lain. Pikiran-pikiran nakal tersusun dengan cermat di otak jeniusnya.

Sampai akhirnya matanya menangkap sesosok pria di arah 90 derajat dari posisinya berdiri.

Pria itu menatap keluar jendela dengan tenang, parasnya yang rupawan, tapi tetap jelas tersirat sosok pria dari paras tersebut, salah satunya karena tatanan rambutnya yang pendek dan tangan yang terlihat berotot saat menggenggam erat ring penyanggang yang terjuntai. Bibirnya yang mungkin tergolong kecil dan tipis bergerak-gerak, mungkin saat ini ia sedang mengikuti lirik-lirik syair dari lagu yang ia dengar. Memang ini hanya kemungkinan, tapi bila kau lihat earphone berwarna putih yang tersemat di telinganya, maka hanya satu jawaban itu yang mungkin ada.

Pakaian yang ia kenakan pun, tergolong pakaian biasa. Hanya kaos putih polos yang di tutupi kemeja kotak-kotak lengan pendek yang sengaja tak di kancing, serta celana kain berwarna cokelat selutut, serta sepatu kets berwarna putih dengan garis biru pink di tiap sisinya.

Membuat mata seorang Kim Kyuhyun tak bisa berpaling.

Mata binar nan bulat sosok itu seakan menghipnotis dirinya terus menangkap sosok itu, mendetail satu per satu lekukan rahang dan detail posisi organ mata, hidung, pipi dan bibir itu di otak, memaksa agar sosok itu ter-scan jelas di tiap sel-sel otak miliknya.

Mungkinkah ini suatu kebetulan? Saat sosok itu berpaling menatapnya.

Mata mereka bertemu pandang, tak lama, karena sosok itu kembali menatap keluar jendela.

Tatapan mereka bertemu memang tak lebih dari satu detik. Sebuah waktu yang tak memungkinkan seseorang bisa begitu terpana dan memuja. Sebuah waktu yang tak bisa meyakinkan Kyuhyun akan perasaannya, debarannya, dan desir-desir halus yang merayap naik dari perutnya.

Tapi tetap saja, ia terus menatap sosok tersebut. Menatap seakan-akan yang lain hanyalah buram semu di matanya.

10 menit kemudian kereta berhenti, menandakan sampainya pada satu stasiun kereta.

Di tengah hiruk piruk penumpang yang ingin keluar dari gerbong. Sosok itu berbaur.

Berjalan tak peduli melewati Kyuhyun yang mematung. Berjalan seakan tak ada apa-apa saat bahu mereka tak sengaja bersenggolan, dan keluar dari kereta dengan tenang.

Kyuhyun tetap terpaku di tempatnya. Matanya bagai tampak kosong walau kereta itu kembali berjalan, pergi ke stasiun berikutnya.

Helaan nafas berhembus keluar dari mulutnya saat kesadaran kembali. Menyadari banyaknya bangku kosong, kini ia melangkah, guna menyambut satu bangku dan mengistirahatkan kakinya yang letih berdiri, menunggu hingga ke pemberhentian berikutnya.

Suara gesekan logam terdengar dari bawah kakinya. Matanya turun menatap lantai logam kereta api dan menemukan sebuah gantungan HP tergeletak disana.

Tangannya cepat mengambil gantungan itu, dan mendudukkan dirinya di salah satu bangku kosong.

Di putar-putar gantungan berbentuk kepala kelinci dengan dua telinga panjang jatuh terjuntai. Mata kelinci itu berwarna cokelat, berpipi pink, telinga berwarna putih bersih, dan wajah berwarna senada. Entah mengapa mengingatkan akan sosok pria yang sudah mencuri penglihatannya.

Selain kepala kelinci ternyata di gantungan tersebut juga terdapat hiasan nama berwarna pink cerah, bertuliskan -Sungmin- .

'Sungmin? Seperti bukan nama perempuan' tanyanya dan memain-mainkan gantungan tersebut.

Namun, sekilas ingatannya kembali bergerak, menampilkan sosok pria yang sudah mencuri penglihatannya. Seingatnya pria tadi mengenakan tas ransel satu tali yang di sampirkan di punggung. Dan dari salah satu kaitannya ia bisa melihat jelas sebuah gantungan mirip kepala kelinci.

Mungkinkah ini gantungan miliknya yang tak sengaja terjatuh saat bahu mereka bersenggolan?.

Tapi bukankah ini gantungan HP. Kenapa ia gantungkan di tas?.

Sebuah tanda tanya terus tercipta di otak jeniusnya.

"Entahlah. Yang manapun sama saja" ucapnya dan tersenyum, "berarti ini miliknya kan?" Di genggam erat gantungan itu dalam telapak tangan, "berarti ada kemungkinan aku bisa bertemu dengannya lagi" di dekatkan gengaman tangan itu ke bibir merah ranum miliknya. Dan memberikan satu kecupan manis, sebelum di masukkan dengan hati-hati gantungan itu ke saku jas seragamnya.

"Sungmin"

Kereta berhenti, pintu gerbong terbuka.

"Sungmin"

Langkah kaki di gerakkan keluar gerbong.

"Sungmin-ah"

Pintu gerbong kembali tertutup, membawa penumpang lainnya ke tujuan masing-masing. Meninggalkan sosok Kyuhyun yang berdiri di belakang garis kuning.

"Aku ingin bertemu denganmu lagi" di putar arah pandangannya ke kereta yang berjalan meninggalkan stasiun kereta bawah tanah. "Aku ingin bertemu dengamu lagi, Sungmin-ah" yakinnya pada diri sendiri dan tersenyum.

Menatap kereta api yang kini tak tampak lagi.

.


.

TBC

Ini pertama kalinya aku putuskan buat ff berseries, biasanya aku membuat ff yang 1S aja, biar ga bingung nulisnya, jadi kalau ada yang aneh di kritik ya. Karena aku masih Newbie di tulis menulis, mohon banyak sarannya Sunbae-Sunbae.

aku baru sadar ternyata ga pernah balas review yang ada, jadi semua review yang Sunbae kasih dari Sekuel pertama sampai sekuel kedua, aku satuin di sini aja.

.

Sekuel pertama Tonight

.

1. Pipit-SungminniELFishy : Ya Sunbae, aku mau buat OOC di karakter Sungmin Oppa, makanya jadi kayak gini.

2. Yuera Kichito-Cloudyue291 : aku masih pemula nulis menulis Sunbae, aku buat Kyumin aja karena memang suka sama Kyuhyun Oppa, Rate M? aku masih ga ngeh masalah rating Sunbae, yang aku pikir rating M khusus buat cerita-cerita yang kearah porno gitu.

3. Arisa Adachi : Ya, sudah ada sekuelnya kan Sunbae. Ini sudah Sekuel ketiganya. Terima kasih sambutannya Sunbae, mohon bantuannya di sini. Aku masih bingung sama FFn.

4. WhiteViolin : Ini ga TBC Sunbae, tapi nanti ada Sekuelnya. Tapi aku ngerasa Sungmin Oppa lebih manly kalau sikapnya kayak gini, aku suka Sungmin Oppa yang manly.

5. Minnie Chagiy4 : Ini sudah ada Sekuelnya Sunbae.

6. RizmaHuka-huka : Bikin Sungmin Oppa cinta Kyuhyun Oppa? Tapi yang cinta Kyuhyun Oppa itu aku Sunbae, bukan Sungmin Oppa. Heehee

7. jongwoonieswife-sj : Tapi aku masih ga ngerti pindahin rating ke M sunbae. Berarti mesti buat new story nya lagi? Ini aja aku baru ngerti nimpa ff yang lama dengan ff yang baru di perbaiki.

8. LittleLiappe : Jangan bunuh aku Sunbae T, T

9. Sulli Otter : Gimana cara pindahinnya Sunbae! (panik ga ngerti otak atik FFn)

10. af13knight : Wah Sunbae suka Kyuhyun Oppa menderita ya?.

11. Evil Baby Snow : Oennieeeeeeeeeeee :)

12. Safer : Maaf Sunbae, bahasa inggris ku cuma standar di kelas T, T tapi sudah ku perbaiki kok ff nya :)

13. Kim JaeNa : Bikin versi Sungmin? Oke Sunbae, sudah terpikir kok

14. thunders girl : Maaf Sunbae kalau masalah grammer nya, nanti coba perbaiki sedikit demi sedikit mulai sekarang. Tapi sunbae, jangan bunuh Kyuhyun Oppa ku T, T

15. Kazama Yume : Sudah Sunbae, sudah ku buat lanjutannya kan :)

.

Sekuel Kedua What I do Anything (A dan B)

.

1. LittleLiappe : Ne Sunbae :D Thakz sudah mau fave Sunbae :*

2. cilixtabi : Sudah tahu wish Oppa kan Sunbae :D Sungmin Oppa setiap melakukannya ga pernah ada perasaan cinta Sunbae, yang ada cuma kepuasan, jadi kalau Kyuhyun Oppa bisa kasih kepuasan ya Sungmin Oppa mau ngelakuin sama Kyuhyun Oppa.

3. Nikwon : Sudah tahu kan Sunbae benda apa itu :D

4. meee : Sudah Sunbae ^^

5. HyukAimimi fishy : Namanya juga Sungmin Oppa lebih milih kepuasan daripada cinta Sunbae, jadi sama siapa aja di mau aja, walau itu Donghae Oppa sekalipun :D Masalah si nenek nanti bakal ketahuan kok Sunbae. Terus memang kayaknya memang lama-lama Kyuhyun Oppa jadi terobsesi gitu, tapi sebenarnya lebih mirip tak ingin Sungmin Oppa di miliki orang lain, makanya jadi kayak gitu.

6. Yennie kyu : Jimat buat melet? aduh Sunbae masa nenek itu dukun?

7. Arisa Adachi : Ada apa Sunbae?

8. RizmaHuka-huka : Aku mau niru film romeo juliet Sunbae, makanya di buat tragis setragisnya T, T walau sebenarnya maunya Sungmin Oppa aja yang mati.

9. cilixtabi : Sebenarnya aku juga harap di dunia sana mereka bersatu Sunbae, tapi sepertinya di dunia sana pun Sungmin ga mau nerima Kyuhyun Oppa (coba aja Sunbae baca awalan Sekuel ketiga ini)

10. Minnie Chagiy4 : ya Sunbae, blog yang itu. Oennie ngajak buat masukan ff buatan ku ke sana juga :) terus di bantuin buat Beta kan ff ku

.

.

.

Terima kasih review-nya Sunbae. Mohon bantuan buat kedepannya ya Sunbae ^^