Kata Pengantar
Haloo~, saya author baru di sini, Ng... apalagi ya?
Pokoknya bagi yang sedang membaca ini Happy Reading!
Maaf kalau jelek!
TITLE
English : Encounter! The Bonds Between The Two
Kanji : 出会い!二人の絆.
Romaji : Deai! Futari no kizuna
Seiya membuka matanya, dan menemukan dirinya dikelilingi kegelapan meskipun begitu ia masih dapat melihat sekelilingnya
"Dimana ini" Seiya bertanya kepada dirinya sendiri
Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan sambil memanggil nama teman-temannya berharap seseorang akan menjawab, sayangnya yang menjawab bukanlah teman-temannya tetapi suara seorang gadis yang meminta tolong
Tolong...
Suara minta tolong yang terdengar seperti bisikan itu berulang-ulang terdengar, Seiya akhirnya segera bertanya kembali "Siapa kamu? Kamu ada dimana?", tidak ada jawaban...
Sebaliknya, di kejauhan terlihat sebuah cahaya yang samar. Seiya segera berlari menuju cahaya itu dengan clothnya yang bersinar, ya benar, entah bagaimana dan kapan Seiya telah mengenakan cloth Pegasusnya
Setelah cukup dekat sang Bronze Saint Pegasus melihat seorang gadis dikejar makhluk berbentuk seperti akar tanaman raksasa
Tolong...
Suara minta tolong itu terdengar kembali. "Apa ini suara gadis itu?" selagi berpikir itu sang gadis entah tersandung apa dan terjatuh. Melihat itu Seiya segera berlari ke depan gadis itu, membakar Cosmonya dan melancarkan Pegasus Ryu Sei Ken kebanggaannya
Makhluk itu menjerit kesakitan, lalu menghilang. Seiya menghela napas lega sejenak lalu berbalik, dan berlutut ke arah gadis itu "Apakah kau baik-baik saja?" ia bertanya kepada gadis itu sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum ramah
Sang gadis terlihat ragu-ragu menerima tangannya, ia sedikit menunduk sehingga wajahnya tertutup rambutnya yang berwarna cream setelah beberapa saat ia memutuskan menerima tangan Seiya, ia baru saja akan menaikkan kepalanya menunjukkan wajahnya saat sebuah suara tiba-tiba memanggil Seiya
"...ya, ...Seiya..."
"SEIYA!" teriak Shun yang berusaha keras membangunkan Seiya. Seiya akhirnya membuka matanya "Dasar, kalau mau tidur jangan disini dong!-" keluh Shun "Aku tahu pidato Tatsumi itu membosankan cuman gak usah sampai ketidurankan?"
Seiya menatap ke bawah, "mimpi itu lagi..." pikirnya. Yaap benar, sudah sekitar seminggu Seiya memimpikan hal yang sama. Dan tepat sebelum ia dapat melihat wajah gadis itu, selalu ada yang membangunkannya
"Kamu dengar tidak Seiya?" Shun kembali menatap Seiya, dan membuyarkan pikirannya
"Eh?"
"Dasar, baiklah kuulangi. Aku mau jalan-jalan ke kota sebentar, jadi aku bermaksud mengajakmu"
"Aku? Kenapa kamu tidak ajak Ikki saja?"
"Bukannya apa tapi Niisan pasti overprotective terhadap segala sesuatu yang aku lakuin. Lagian belakangan ini kamu murung terus memikirkan sesuatu jadi aku pikir bagus kalau kamu ganti suasana sedikit"
Seiya tidak menjawab, dia gak kepikiran kata-kata sama sekali, memang benar yang Shun bilang belakangan ini dia terus kepikiran soal mimpi misteriusnya itu dan gak sadar kalau itu membuat teman-temannya khawatir
Hening...
"Ya sudah aku setuju! Kapan kita perginya?"
Shun sedikit kaget, tapi di satu sisi ia lega temannya satu ini sudah kembali ke sifat cerianya "Bagaimana kalau sekarang saja?"
~~SKIP TIME~~
Seiya dan Shun sedang berjalan sambil mengobrol, mereka sepertinya tidak sadar kalau banyak gadis yang memperhatikan mereka. Ada yang hanya berpikir mereka keren, ada yang salah mengira Shun itu cewek, dan ada juga fujoshi yang pikir mereka itu pacaran dan berfantasi kemana-mana
"Shun, kok mendadak aku merinding ya?"
"Eh, Seiya juga?"
Salah, sepertinya mereka sedikit sadar mereka diperhatikan
Entah berapa menit mereka sudah mengobrol, tapi yang pasti banyak yang mereka obrolkan karena tenggorokan mereka sudah mulai terasa kering
"Seiya bagaimana kalau kita istirahat di satu kafe dulu?"
"Boleh, tapi yang bayar kamu ya... Lagi bokek nih!"
Shun sweatdrop "bukannya kemarin kamu baru bayarin semua Piz** H** Deliv*** yang kita pesen?"
Mereka berjalan lagi mencari sebuah kafe ato restoran, sepertinya Seiya mulai melupakan masalah mimpinya, tapi... di saat itulah suara minta tolong itu kembali terdengar
Seiya kaget dan tanpa sadar ia membeku
"Seiya, kenapa berhenti?"
"Shun kamu dengar itu?"
"Dengar? Dengar apaan?"
"Suara minta tolong itu!"
"Apa? Tidak ada yang meminta tolong Seiya!" Shun sedikit panik ia mencoba meyakinkan temannya itu tetapi Seiya tetap bersikeras
"Tidak! Aku jelas mendengarnya!" ia diam sejenak mencoba mencari asal suara itu
"Dari taman itu!" bersamaan dengan itu, ia melompat ke tengah jalan tak mempedulikan orang-orang, mobil dan Shun yang mencoba mencegahnya, di saat itu juga sebuah mobil melaju dengan cepat ke arah Seiya
"SEIYA! AWAS!"
Terlambat, Seiya tak sempat menghindar, ia hanya sempat membakar Cosmonya sedikit untuk mengurangi cedera yang mungkin ia terima
Shun dengan cepat melompat ke jalan "Seiya kamu tidak apa-apa?" (Author: Gimana mau baik2 aja Shun! Dia baru ditabrak mobil!)
...
"Gak usah panik gitu napa? Ini mah cuma luka ringan doang..." bersamaan dengan itu Seiya pingsan
"SEIYA!"
...
Seiya kembali membuka matanya "disini lagi!? Kayaknya ini kerjaan si Hypnos nih!" (Hypnos: HACHIUUUUU!)
"Woi Hypnos! Loe mo apa sih!? Kalo mo tanding ayo sekarang aja! Gue ladenin!" Seiya sekali lagi berteriak, kayaknya dia demen banget deh teriak-teriak
Tolong...
"Lagi-lagi" Seiya melihat ke badannya, ia sudah kembali mengenakan Clothnya "Paling tidak kubongkar identitas gadis itu!"
Sekali lagi, ia membakar cosmonya, melancarkan Pegasus Ryu Sei Ken, berlutut dan mengulurkan tangannya "Kamu tidak apa-apa?"
Sang gadis terlihat ragu-ragu menerima tangannya, ia sedikit menunduk sehingga wajahnya tertutup rambutnya yang berwarna cream "Kali ini aku akan melihat wajahmu!" pikir Seiya
Setelah beberapa saat ia memutuskan menerima tangan Seiya, ia menaikkan kepalanya menunjukkan wajahnya, ia bermata biru safir, memiliki model rambut sama seperti ibu Hyoga dan senyuman bak seorang malaikat (Author: agak lebay gak ya?)
"Terima kasih..." ia memperdengarkan suaranya lalu entah bagaimana memudar dan menghilang
JLEP!
Mata Seiya terbuka, jantungnya masih berdegup kencang dan keringat sedikit mengucur
"Ah, akhirnya kamu sadar juga" terdengar sebuah suara yang sangat dikenal Seiya, ia melihat ke samping dan melihat Shun duduk di samping ranjang tempat ia tidur
"Shun..."
"Ah kita ada di klinik tadi kamu di tabrak mobil jadi aku gendong kamu sampai ke sini" jelas Shun
"Bukan, kalau itu sih aku tahu..."
"Kalo gitu apa dong?"
"Shun, pipimu kenapa?" tanya Seiya sembari menunjuk pipi Shun yang sedikit bengkak
"Ini... tadi pas kamu pingsan kamu ngigo lalu..."
"Lalu...?"
"Kamu mukul aku sambil teriak Pegasus Ryu Sei Ken, entah kamu lagi mimpi apa" Shun mencoba tersenyum tapi hanya dapat memperlihatkan sebuah sweatdrop, Seiya juga ikutan sweatdrop
"Gi, gitu. Sori ya..."
"Enggak apa-apa" Seiya sedikit lega "Aku sudah sering jadi korban igauannya Niisan" lalu kembali sweatdrop
Tak lama seorang dokter masuk ke sana, ia mendekati Seiya
"Wah kamu sudah sadar ya, padahal belum nyampe setengah jam"
Shun dan Seiya saling bertatapan dengan tatapan 'Hah?'. "Maksudnya?" tanya mereka kompak
Sang dokter lalu menjelaskan, pasien tabrak lari biasanya paling cepat sadar setengah jam sesudah ia pingsan, disambut dengan ooh ria dari mereka berdua. Pasien tabrak lari juga biasanya kehilangan banyak darah karena tabrakannya sedangkan Seiya cuma luka ringan saja
"Kalau begitu kenapa aku sampai pingsan?"
"Itu karena otakmu menderita shock akibat tabrakan ditambah benturan saat jatuh dan bla bla bla bla..." sang dokter menjelaskannya dengan terlalu panjang dan terlalu lebar
"...dan untuk memastikan tidak ada pembengkakan di otak saya harus memeriksamu lagi, baru nanti kamu boleh pulang" akhirnya penjelasan si dokter selesai
"Kalau begitu aku tunggu di luar saja, Seiya begitu selesai kamu langsung keluar ya" ucap Shun sembari berjalan ke luar ruangan. Ia sempat membalikkan kepalanya dan melihat Seiya membuat sebuah tanda OK dengan tangannya
Begitu Shun keluar si dokter kembali bertanya "Sebenarnya daritadi saya penasaran, tadi itu pacar kamu ya?"
"HAH!? GILA AJA! MASA GW PACARAN SAMA COWOK!" Seiya langsung komat-kamit menjawab pertanyaan ada-ada saja dari si dokter
"Ooh, dia itu cowok? Saya pikir cewek!"
"Udahlah dok mendingan cepetan periksa otak saya biar saya bisa pulang" kata Seiya sembari sweatdrop "sekalian otak dokter juga..."
-Sementara itu di luar klinik-
Shun berdiri menyandar pada dinding bangunan (kliniknya) dia entah memikirkan apa
"Anu..." seorang gadis mengenakan sebuah topi mendekatinya
"Hm, kenapa?" tanya Shun dengan senyum ramah
"Saya mau tanya jalan, anda keberatan gak?"
"Oh enggak, silahkan"
-Sementara itu di dalam klinik-
"Hmm, sepertinya tidak ada masalah" ucap pak dokter sambil melihat hasil pemeriksaan yang kayak gambar rontgennya otak Seiya
"Jadi saya udah boleh pulang?"
"Iya, Tapi kalau kamu merasa sakit atau pusing yang aneh di kepala cepat periksa ke rumah sakit ya"
"OK dok" ucap Seiya sambil berjalan keluar klinik
Saat ia membuka pintu klinik ia melihat Shun dekat dengan seorang cewek, ia segera memanggilnya "Oi! Shun!"
"Seiya! pemeriksaannya sudah selesai?"
"Udah, ngomong-ngomong ini siapa?" tanyanya sambil mendekati si cewek "Ng? Rambutnya, sepertinya aku pernah ngeliat deh..." pikirnya saat melihat rambut berwarna cream si cewek
Si cewek mendongak ke atas memperlihatkan wajahnya
Seiya terbelalak, ia coba sekuat tenaga tidak menunjukkannya. Bagaimana tidak wajah cewek tersebut sama persis dengan gadis di mimpinya
"Anu, tadi saya tanya jalan soalnya saya gak begitu familiar dengan jalan di sekitar sini"
"Ah begitu..."
"Oh iya, terima kasih sudah menunjukkan jalannya" ucapnya kepada Shun sembari berjalan menuju sebuah sepeda
"Ng? Eeehhh!?"
"Kenapa!? Kenapa!? Ada apa!?" tanya Shun dan Seiya kaget mendengar teriakannya
"Ban sepedaku, bocor" jawab gadis itu dengan ekspresi ( o_o|||)
Seiya dan Shun saling berpandangan lalu menghela napas
~SKIP TIME~
"Aku benar-benar minta maaf, kalian sampai mengantarku begini..." sang gadis tidak henti-hentinya meminta maaf kepada Shun (membawa sepedanya) dan Seiya (membawa barang yang tadi dia taruh di belakang sepedanya)
"Gak papa kok! Gak usah minta maaf, Ng..." ucap Shun kepada si gadis
"Ah, Mitsuki, namaku Kamishiro Mitsuki"
"Kalau kita-" ucapan Shun terputus oleh Mitsuki
"Seiya-kun dan Shun-kun kan?" sebelum mereka berdua sempat bertanya bagaimana ia tahu ia menjelaskan "tadi kalian panggil nama satu sama lain di depan klinik"
"Ngomong-ngomong, ini apaan ya Mitsuki kok berat banget?" tanya Seiya
"Aku juga gak tahu, aku cuma di suruh kakekku mengantarkannya" jawabnya
"Oohh"
Semua kembali diam, mereka tidak kepikiran apapun untuk di obrolkan (Seiya: Boong! Authornya aja yang gak punya ide! Author: Seiya jangan keras keras dong! Malu tau!)
Tak lama Mitsuki berhenti berjalan. Seiya dan Shun pun bingung
"Mitsuki kenapa berhenti?" tanya Seiya
"Di sini" jawabnya sambil melihat ke dalam pagar sebuah rumah dengan pandangan kagum
Seiya dan Shun juga ikut melihat lalu...
"Eeeehhh!?"
Mereka kaget karena rumah tersebut tidak lain tidak bukan adalah Mansion Kido
"Kok kita gak sadar sih!?" ucap Seiya
"Aku juga, aku yang ditanyain jalan cuman gak nyadar!?" balas Shun
"Kalian tahu pemilik rumah ini?" tanya Mitsuki
"Kita tinggal di sini" jawab mereka berdua bersamaan
"Eeeehhh!?" kali ini Mitsuki yang berteriak
Apa urusan Mitsuki di Mansion Kido? Benda apakah yang diantarkannya itu? Dan apa maksud dari kemunculannya di mimpi Seiya? Tunggu jawabannya di Chapter selanjutnya ya!
「つづく。。。」
Selesai!
Terima kasih sudah mau membaca sampai habis, silahkan (bagi yang mau) mereview! Maaf jika ada typo, atau ficnya terlalu gaje
Sekali lagi maaf kalau terlalu jelek!
