! This Story isn't Mine !
This is a translation of 'I Can't Hear Your Voice' and wrote by rometalia.
If you want the real fic (english), Go PM me!


Jeongguk berjalan di jalan yang belum pernah ia datangi sebelumnya, Jalan Gangnam. Ini adalah dunia baru baginya, itu berarti dia harus keluar dari panti asuhan. Panti asuhan itu menjadi satu-satunya tempat tinggalnya dalam beberapa tahun, sejak dia bisa mengingatnya. Dan sekarang semuanya adalah dunia baru. Panti asuhan tu telah ditutup dan dia melarikan diri. Well, itu adalah masalah waktu, karena suatu saat, beberapa orang akan mencarinya dan memasukkannya ke panti asuhan yang baru.

Matanya melihat sekeliling. Dia bisa melihat beberapa pasangan memiliki benang pink di jarinya, dengan artian mereka dimaksudkan untuk menjadi bersama. Dia juga bisa melihat seorang laki-laki berpikir tentang pacarnya yang lain ketika ia berjalan bersama pacarnya, Jeongguk pikir itu menggelikan. Langkahnya berhenti ketika ia mendengar perutnya berteriak untuk makanan. Ia mencari kedai makanan yang murah karena ia hanya memiliki sedikit uang. Ia membutuhkan uang untuk sauna juga. Kemudian ia menemukan sebuah café kecil yang menyuguhkan makanan yang murah, ARMY café. Dia melangkah masuk hanya disambut oleh laki-laki berpipi chubby yang merupakan pelayan café, "Halo. Ada yang bisa saya bantu?"

"Meja untuk satu orang, tolong," Jeongguk memesan dan laki-laki itu mengantar Jeongguk ke tempat duduknya. Ketika laki-laki itu memberi Jeongguk buku menu, dia melihat laki-laki itu dalam-dalam, untuk mendengar apa yang dikatakannya didalam hatinya. Jeongguk penasaran, apa kesan pertama lelaki itu kepadanya? Tetapi ia terkejut ketika ia mengetahui apa yang ada di dalam pikiran laki-laki itu;

"Aku tak bisa mendengar suaramu..."

"Jadi, apa yang kau suka untuk dipesan?"

Kata-katanya menjentikkan Jeongguk untuk kembali ke kenyataan sambil tersenyum, "Satu gulungan kimbab dan air putih," Dia melihat nametag laki-laki itu, Park Jimin.

Sekitar 5 menit, pesanannya sampai. Baru saja ia akan makan, dia merasakan ada seseorang duduk di depannya. "Taehyung hyung," dia memberi salam. Taehyung adalah salah satu dari teman lamanya. Dia diadopsi tahun terakhir untuk sebuah keluarga. "Sudah cukup lama tak ketemu."

Taehyung hanya menggumam seraya mencomot satu potong kimbab milik Jeongguk, "Jadi dimana kamu akan tinggal?"

"Sauna," jawab Jeongguk pendek. "Apa yang membawamu ke sini? Sangat kebetulan huh?"

"Oh, sepupuku dan-" Taehyung merona sebelum melanjutkan, "Uhm, Pacarku, bekerja disini."

*Pacar? Taehyung berkencan dengan Jimin?*

"Kamu tahu, tempatku lebih baik daripada sauna. Aku hanya tinggal dengan sepupuku. Disana ada ruangan kosong," kata Taehyung.

Jeongguk memikirkannya untuk beberapa detik. Ia melihat ke Taehyung dan membaca pikirannya, 'Itu akan bagus jika Jeongguk tinggal bersama kita.' Jadi ia menyetujuinya, "Kamu yakin itu tidak memberatkanmu?" Taehyung mengangguk. "Oke. Tetapi pacarmu tak akan cemburu karena aku, kan?"

Yang lebih tua hanya tertawa kepada sahabatnya, "Tentu saja dia tidak akan!" Kemudian dia melihat sosok yang familiar. "Oh itu dia!"

Sebuah sosok yang tinggi menghampiri mereka dengan senyum manis, "Halo, Taehyung. Helo hmmm... Jeongguk?"

"Uh, Kamu tahu aku?"

"Tentu. Kamu adalah Jeon Jeongguk. Tidakkah kamu ingat satu-satunya harapanmu?" dia bertanya.

Muka Jeonggguk terangkat sekali ia tahu siapa pacar Taehyung; "Hoseok hyung!"

Hoseok tertawa kecil, "Senang melihatmu kembali, Jeongguk-ah," katanya sambil mengacak rambut yang lebih muda, "Aku mendengar apa yang terjadi padamu. Kemana kamu pergi sekarang?"

"Tempatku," Taehyung menjawab pertanyaan Hoseok yang dimaksudkan untuk Jeongguk.

Mendengar jawaban Taehyung, Hoseok mengangkat alis. Dan itu membuat Jeongguk melihat ke mata Hoseok untuk membaca apa yang dia katakan, 'Apa dia serius?' "Hyung, ada yang salah?" dia bertanya kepada yang lebih tua.

"Tidak ada yang salah, Jeongguk-ah," Kata Hoseok dan berbalik kepada Taehyung, "Apa kamu yakin sepupu tsundere-mu tidak akan membuat ini sebagai masalah besar?"

Taehyung hanya mengangguk, "Tentu saja dia tidak akan, hyung. Jangan khawatir."

-o-

Mereka sampai di apartemen Taehyung dua jam kemudian karena mereka berkeliling dahulu. Apartemen Taehyung adalah sebuah apartemen sederhana yang cukup indah untuk seseorang yang disekitar usianya. Taehyung mengetikkan kode kunci dan mengantar Jeongguk ke kamarnya. Itu adalah kamar tamu di apartemen itu.

"Jeongguk-ah, aku akan mandi dan menyiapkan makan malammu. Kau bisa melihat-lihat apartemen. Jangan ragu," Taehyung memasuki kamarnya.

Jeongguk mematuhinya. Ketika Taehyung berada di kamar mandi, dia mengelilingi apartemen. Apartemen itu sangat simple, dia hanya menemukan beberapa buku dan instrumen musik, dan kertas not musik di apartemennya. Ketika ia sedang melihat-lihat, dia bisa mendengar pintu apartemennya dibuka.

"Hey. Kamu pasti tamu Taehyung."

"Uh, iya."

Dia laki-laki yang tadi, Jeongguk berkata dalam hati. Dia adalah Jimin, lelaki yang ada di café adalah sepupu Taehyung. Jeongguk melihat matanya lagi, tetapi pikirannya tetap memberitahunya jawaban yang sama, 'Siapa orang ini? Mengapa aku tak bisa mendengar suaranya?'

"Aku Jeon Jeongguk."

"Aku Park Jimin."

Kemudian Jeongguk tidak sengaja membaca pikirannya saat mereka bersalaman, 'Itu tidak mungkin kau.'


{tbc}